Вы находитесь на странице: 1из 33

Ca mamae

Dokter Pembimbing :
dr. Adriansyah, Sp.B

Carsinoma Mammae adalah pertumbuhan dan


pembelahan sel khususnya sel pada jaringan
mammae yang tidak normal/abnormal yang terbatas
yang bertumbuh perlahan karena suplai
limpatik yang jarang ketempat sekitar jaringan mamae
yang banyak mengandung banyak pembuluh
limfe dan meluas dengan cepat dan segera
bermetastase.

Penyebab kanker payudara belum jelas diketahui namun


pengaruh hormonal merupakan faktor utama.
Faktor lain:
1. Wanita berusia diatas 40 tahun
2. Orang tua yang menderita kanker payudara
3. Pernah menderita kanker payudara pada salah satu
payudara
4. Penderita tumor jinak payudara
5. Kehamilan pertama terjadi sesudah usia 35 tahun
6. Terapi hormonal lama
7. Pernah mengalami radiasi didaerah dada.

Tanda dan gejala paling dini adalah berupa


tumbuhnya benjolan pada daerah mamae,

Tumor Jinak

Tumor Ganas

Struktur

Menyerupai jaringan asalnya

Sangat bervariasi

Modus

Ekspansi, membentuk kapsul

Ekspansi & meluas dengan invasi,

pertumbuhan

mengkompresi jaringan sekitar

tdk ada kapsul, infiltrasi ke jaringan


ikat sekitar

Kecepatan

Lambat, ada peningkatan

Cepat, mitotik yang banyak dan

pertumbuhan

mitosis tapi gambaran normal

abnormal

Kelanjutan

Terus tumbuh, tapi dapat terjadi

Tumbuh terus jika tidak diobati,

pertumbuhan

regresi spontan

jarang terjadi regresi spontan

Metastase

Tidak pernah

Hampir semua jika tidak diobati

Akibat

Tidak berbahaya, kecuali karena

Manifestasi serupa tumor jinak,

klinik

tempatnya, faktor penyulit insidentil,

juga membunuh sesuai sifat invasifnya

perubahan maligna selanjutnya

& kemampuan untuk metastase

Axilary vein
nodes

Subclavicular
nodes
Internal mammary
nodes

Central
nodes
Scapular
nodes
External
mammary
nodes

Interpectoral
nodes

Klasifikasi Penyebaran TNM


T
TX
Tis
T0
T1
T2
T3
T4
N
NX
N0
N1
N2

Tumor primer tidak dapat ditentukan


Karsinoma insitu dan penyakit paget pada papila tanpa teraba tumor
Tidak ada bukti adanya tumor primer
Tumor <2cm
Tumor 2-5 cm
Tumor >5 cm
Tumor dengan penyebaran langsung ke dinding toraks atau ke kulit dengan tanda
udem, tukak atau pseu dorange

N3

Kelenjar getah bening regional


Tidak teraba kelenjar aksila
Teraba kelenjar aksila homolateral yang tidak melekat
Teraba kelenjar aksila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada
jaringan sekitarnya
Terdapat kelenjar mammaria interna homolateral

M
MX
M0
M1

Tidak dapat ditentukan metastasis jauh


Tidak ada metastasis jauh
Terdapat metastasis jauh termasuk ke kelenjar supraklavikuler

Stadium kanker payudara :


1. Stadium I : tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus
terkena (LN) atau penyebaran luas.
2. Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm, tanpa keterlibatan LN,
tidak ada penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan
keterlibatan LN
3. Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN.
Tumor lebih besar dari 5 cm tanpa keterlibatan LN
4. Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan
LN. semua tumor dengan LN terkena, tidak ada penyebaran jauh
5. Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke
dinding dada atau kulit semua tumor dengan edema pada tangan
atau keterlibatan LN supraklavikular.
6. Stadium IV : semua tumor dengan metastasis jauh.

Inspeksi :
Bentuk payudara
Simetris
Kelainan di areola
Retraksi papilla
Peau dorange

Dimpling (retraksi)
Warna kulit

Posisi 1
Lengan diangkat diatas kepala
(asimetri ringan) Dari puting susu
menimbulkan kecurigaan;
Walaupun dalam kasus pasien ini,
tidak ada. Kelainan patologis yang
nyata pada pemeriksaan
Lebih jauh. Periksa adanya cekungan
pada kulit, deviasi puting susu, atau
gerakan yang tidak simetris.

Posisi 2
Tangan menekan pinggang
dengan otot-otot pektoralis
ditegangkan.
Periksa adanya cekungan
pada kulit, deviasi puting
susu, atau gerakan yang
tidak simetris

Posisi 3
Bersandar ke depan dengan jaringan payudara bebas. Gerakan ini mengakibatkan
Tegangan pada ligamentum suspensorium. Nilai payudara (kesimetrisan gerakan
dan
adanya perubahan pada struktur permukaan).

Palpasi :
Lokalisasi Tumor
Ukuran Tumor
Konsistensi Tumor
Permukaan Tumor

Perlekatan dengan jaringan sekitar


Suhu raba
Pembesaran kel. limfe regional

1. Posisi tegak (duduk)


Penderita duduk dengan tangan bebas ke
samping, pemeriksa berdiri didepan dalam
posisi yang lebih kurang sama tinggi. Pada
inspeksi dilihat simetri payudara kiri-kanan;
kelainan kulit, tanda radang, peau dorange,
dimpling, ulserasi dan lain-lain.

Palpasi dengan menggunakan falang distal dan falang


medial jari II, III, IV dan dikerjakan secara sistematis mulai
dari kranial setinggi iga ke-2 sampai ke distal setinggi iga
ke-6; dan pemeriksaan daerah sentral subareolar dan papil.
Diusahakan untuk menjaga kontak dengan kulit secara
terus menerus di atas permukaan kulit, dengan maksud
untuk menghindari terlewatnya kelainan-kelainan kelenjar
yang dapat bergerak.
Jaringan payudara ditekan secara lembut di antara jari-jari
pemeriksa dan struktur dinding dada dibawahnya.

Spiral, dimulai pada ekor

Palpasi tail of spence. Pemeriksaan menekan ekor


payudara diantara ibu jari dan jari telunjuk untuk mencari
massa atau nyeri tekan pada ekstensi pektoral yang
tinggi dari jaringan payudara ini.

Palpasi payudara yang bebas pada pasien duduk. Teknik ini,


terutama untuk payudara yang besar atau pendulum, sebagai
pembantu untuk palpasi dengan posisi terlentang yang lebih
sering dilakukan

Pemeriksaan Penunjang
o Breast sonography
Superior in dense breast, young age

o Mammography
Superior in loose(fatty) breast, elder

o Cytology
Fine-needle aspiration (FNA)

o Biopsy
Incision
Excision

Mammografi
Indikasi :
1. Skrining Massal
(deteksi dini)
2. Risiko tinggi KP
3. Tumor tidak
teraba
4. Deteksi
multifokus dan
payudara
sebelah

Fine Needle Aspiration Biopsy ( FNAB )

Biopsi Insisi / Eksisi

Stadium I, II, dan III awal (stadium operabel) kuratif


I, II radikal mastektomi/modified radikal mastektomi,
dengan atau tanpa radiasi dan sitostatika adjuvant.
IIIa simple mastektomi dengan radiasi sitostatika adjuvant
Stadium IIIb dan IV Paliasi
IIIb (locally advanced) pengobatan utama radiasi, diikuti
dengan hormonal dan sitostatika (khemoterapi).
IV Sistemik (hormonal & khemoterapi), radiasi kadang
diperlukan untuk paliasi daerah tulang weight bearing yang
mengandung metastase atau pada tumor bed yang berdarah
difuse dan berbau yang mengganggu sekitar.

Tipe Pembedahan
Lympectomi :
Pembuangan sederhana benjolan tumor
Mastektomi parsial :
pembuangan tumor dan 2,5 7,5 cm (1 sampai3 inci) jaringan sekitarnya
ubcutaneoous
Mastektomy :
pembuangan seluruh jaringan yang mendasari tumor payudara , meninggalkan
/membiarkan kulit, areola dan memasukkan putting intact)
mastectomy sederhana :
menghilangkan seluruh payudara tapi tidak dengan nodus axillary
modifikasi mastektomy radikal :
menghilangkan seluruh payudara (dengan atau tanpa pectoralis minor)
menghilangkan beberapa axilla lympa nodes
mastectoy radikal :
menghilangkan seluruh payudara, acillary lympa nodes, pectolaris muscle besar
atau kecil, dan lemak dan fasia yang berdekatan dengan pembedahan

Premenopause : Terapi ablasi yaitu bilateral


oopharektomi
Postmenopause : Obat anti estrogen
1-5 th menopause : tergantung aktivitas efek
estrogen. Efek estrogen (+) dilakukan terapi
ablasi, Efek estrogen (-) pemberian obat-obat
anti estrogen seperti tamoksifen atau
aminoglutetimid

Bersifat sistemik (pada tingkat sel)


Diberikan pada :
1. Kanker yang sudah lanjut, bersifat paliatif
2. Terapi adjuvant
Biasanya diberikan terapi kombinasi CMF :
C : Cyclophosphamide = endoxan
M : metothotrexate
F : 5 Fluorouracil

1. Radioterapi kuratif
terapi adjuvant / tambahan
2. Radioterapi paliatif
apabila tumor tak mampu angkat secara
lokal

TERIMA
KASIH

Вам также может понравиться