Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
S411308026
Kepemimpinan
Kelompok 5
CHAPTER 7
KEKUASAAN DAN PENGARUH
B. Otoritas
Otoritas melibatkan hak, prerogatif, keewajiban dan tugas yang
berkaitan dengan posisi khusus dalam organisasi atau sistem sosial. Otoritas
pemimpin biasahnya meliputi hak untuk membuat keputusan khusus untuk
organisasi. Pemimpin yang memiliki wewenang langsung terhadap seorang
target mempunyai hak yang sah untuk memberikan membuat permintaan
yang konsisten dengan otoritasnya, seorang yang menjadi target itu memiliki
kewajiban
untuk
mematuhinya.
Sebagai
contoh
menejer
umumnya
mempunyai hak yang sah untuk memberikan aturan kerja dan memberikan
Page 1
Kepemimpinan
Kelompok 5
tugas kepada bawahan. otoritas juga melibatkan hak agen untuk menerapkan
engendalian untuk berbagai hal , seperti keuwangan, sumber daya, peralatan
dan material dan pengendalian ini merupakan sumber-sumber kekuasan yang
lainnya.
1. Hasil Dari Upaya Pengaruh
Tiga hasil yang dimaksud and alah komitmen, kepatuhan dan
perlawanan.
Komitmen, Istilah komitmen menjelaskan hasil dimana seorang
target secara internal menyetujui keputusan atau permintaan agen dan
memberikan dukungan penuh untuk melaksanakan apa yang menjadi
permintaan atau mengimplementasikan keputusan secara efektif. Untuk
tugas yang kompleks dan sulit, komitmen umumnya merupakan hasi.l
yang paling berhasil dari perspektif agen yang melakukan usaha untuk
mempengaruhi.
Kepatuhan, istilah kepatuhan menjelaskan hasil dimana Target
tersedia melakukan apa yang agen iginkan tetapi lebih didasarkan pada
rasa apatis dari pada rasa antusiaisme dan hanya memberikan sedikit
dukungan. Agen telah mempengaruhi rilaku seorang target tetapi tidak
terhadap sikapnya.
Perlawanan, istilah perlawanan menjelaskan hasil Dimana
seorang target menentang proposal atau permintaan, bukan hanya tidak
tertarik saja, dan secara aktif berusaha untuk menghindari untuk tidak
menjalankannya. Seorang target akan memberikan respon dalam cara
berikut:
a. membuat alasan mengapa permintaan tidak dapat dilaksanakan,
b. Berusaha melakukan pendekatan kepada agen untuk membatalkan
atau mengubah permintaanya,
c. Meminta
orang
yang
memiliki
otoritas
lebih
tinggi
utuk
Page 2
Kepemimpinan
Kelompok 5
2. Proses mempengaruhi
Penjelasan psikologis bagi pengaruh satu orang yang lain
melibatkan motif dan persepsi target dalam kaitannya dengan tindakan
agen dan konteks di mana interaksi terjadi. Kelman (1958) mengusulkan
tiga jenis proses pengaruh: kepatuhan instrumental, internalisasi, dan
identifikasi pribadi. Proses pengaruh secara kualitatif berbeda satu sama
lain, tetapi lebih dari satu proses dapat terjadi pada saat yang sama.
Misalnya, target dapat menjadi berkomitmen untuk melaksanakan program
baru yang diusulkan oleh agen, karena target mengidentifikasi dengan
agen, percaya pada cita-cita program, dan mengharapkan untuk
mendapatkan manfaat nyata dari mendukungnya.
Kepatuhan instrumental. seorang target melaksanakan tindakan
yang diminta untuk tujuan mendapatkan imbalan yang pasti atau
menghindari hukuman yang dikendalikan oleh agen. motivasi perilku itu
murni instrumental : satusatunya alasan kepatuhan adalah untuk
mendapatkan manfaat nyata dari agen. Level dukungan yang diberikan
mungkin sangat kecil yang diperlukan untuk mendapatkan penghargaan
atau untuk menghindari hukuman.
Internalisasi.
Seorang
target
memiliki
komitmen
untuk
Page 3
Kepemimpinan
Kelompok 5
Page 4
Kepemimpinan
Kelompok 5
KEKUASAN PERSONAL
Kekuasaaan acuan
Page 5
Kepemimpinan
Kelompok 5
yang resmi atau konstitusi. penyimpangan dari proses seleksi yang dianggap
sah oleh para angggota yang melemahkan otoritas pemimpin baru .
Besarnya kekuasaan yang memiliki legitimasi juga berkaitan dengan
cakupan weweang yang dimiliki seseorang manajer pada level yang lebih
tinggi biasanya mempunyai wewenang lebih banyak dibandingkan dengan
manajer dengan level yang lebih rendah, dan wewenang seorang manajer jauh
lebih kuat dalam hubungannya dengan bawahan dari pada hubungannya
dengan rekan sejawat, atasan atau pihak luar organisasi. Meskipun demikian,
terhadap target yang berada diluar rentang kendali (seperti rekan sejawat atau
orang lain), agen masih mempunyai hal yang memiliki legitimasi dalam
memberikan perintah yang diperlukan untuk melaksankan tanggung jawab
pekerjaan, seperti permintaan informasi, pasokan pelayanan dukungan, saran
teknis dan bantuan untuk menyelesaikan tugas yang saling berhubungan.
Hal yang ditolak kebenrannya oleh bawahan dalam melaksanakan
perintah atau permintaan yang memiliki legitimasi itu menurunkan
kewenangan pemimpin dan meningkatkan kemungkinan ketidakpatuhan
dimasa datang. Perintah yang tidak dapat dilaksanakna sebaiknya jangan
diserahkan. Jika wewenang agen dal permintaan diragukan, perlu dilakukan
verifikasi legitimasi taktik. Terkadang bawahan menunda melaksanakan
permintaan yang tidak biasa atau tidak menyenangkan untuk menguji apakah
pamimpin benar-benar serius dengan permintaannya. Jika pemimpin tidak
menindaklanjuti permintaan awal tadi dengan memeriksa apakah telah
diselesaikan, bawahan dapat mengambil kesimpulan bahwa permintaan
tersebut mungkin dapat diabaikan.
Page 6
Kepemimpinan
Kelompok 5
antara satu tipe posisi manajemen dengan posisi lainnya dalam organisasi
yang sama. Pengendalian yang lebih banyak atas sumber daya yang langkah
biasanya wewenangnya lebih banyak dipegang oleh level eksekutif tinggi dari
pada oleh manajer level rendah. Eksekutif memiliki wewenang untuk
membuat keputusan yang berkaitan dengan pengalokasian sumber daya untuk
berbagai subunit dan aktivitas, dan mereka juga memiliki hak untuk meninjau
dan menngubah keputusan pengalokasian sumber daya yang dibuat pada level
yang lebih rendah.
Kekuasaan memberi penghargaan tidak hanya tergantung pada
kendali aktual dari manajer atas sumber daya dan penghargaan, tetapi juga
oleh persepsi seorang target bahwa agen memilki kapasitas dan keinginan
untuk memenuhi janjinya. Suatu upaya untuk menggunakan kekusaan
memberi penghargaan tidak akan berhasil jika agen itu kekurangan
kredibilitas sebagai sumber dari sumber daya penghargaan.
Meningkatnya kekuasaan memberi penghargaan oleh bawahan
terhadap atasannya sangat terbatas pada sebagian besar organisasi. Beberpa
organisasi
memberikan
mekanisme
formal
kepada
bawahan
untuk
melakukan
sebuah
tugas.
Kepatuahan
Page 7
akan
didapatkan
jika
Kepemimpinan
Kelompok 5
C. Kekusaan memaksa
Pemimpin yang menerapkan kekuasaan memaksa kepada bawahan
membuat dasar pada wewenang memberi hokum, yang memiliki variasi amat
banyak pada berbagai organisasi berada. Kekuasaan memaksa oleh pemimpin
militer dan politik biasanyan lebih besar daripada kekuasaan manajer suatu
perusahan. Dalam dua abad terakhir, secara umum terjadi penurunan
penerpan legimitasi yang memaksa pada semua tipe pemimpin (katz & khan,
1978). Sebagi contoh manajer pernah mempunyai hak untuk memecat
karyawan karenan berbagi alasan yang mereka pikir benar. Seorang kapten
kapal dapat memukul kelasinya yang tidak patuh atau dianggap tiidak rajin
dalam menjalankan tugasnya. Perwira militer dapt menghukum prajurit
Page 8
Kepemimpinan
Kelompok 5
karena dsisersi atau tidak mematuhi perintah dalam pertempuran. Sekrang ini,
buentuk kekuasaan memaksa telah dilarang atau dengan tegas dibatasi pada
sebagian besar Negara.
Dalam hubungan yang sejajar, terdapat beberapa kesempatan untuk
menerapkan kekuasaan memaksa. Jika rekan sejawat tergantung pada bantuan
manajer dalam melaksanakan tugas pentingnya, manajer mungkin akan
mengancam permintaannya. Akam tetapi karena saling ketergantungan juga
terdapat
diantara
meningkat,
menjadi
konflik
yang
tidak
akan
Page 9
Kepemimpinan
Kelompok 5
kehilangan
kekuasaan
berdasarkan
referensi.
Integritas
dapat
Memulai janji.
Page 10
Kepemimpinan
Kelompok 5
Page 11
Kepemimpinan
Kelompok 5
Page 12
Kepemimpinan
Kelompok 5
Page 13
Kepemimpinan
Kelompok 5
Page 14
Kepemimpinan
Kelompok 5
Page 15
Kepemimpinan
Kelompok 5
Page 16
Kepemimpinan
Kelompok 5
berbagai
tipe
kekuasaan.
Sebagian
besar
penelitian
ini
menggunakan taksonomi kekuasaan dari French dan raven (1959) atau variasinya.
Dalam beberapa studi, kuesioner yang dilakukan terhadap bawahan untuk
mengukur bagaimana setiap tipe kekuasaan mempunyai hubungan dengan
kepuasan atau kinerja bawahan (seperti, Hinkin dan Schriesheim, 1989; Rahim
1989; Schreisheim, Hinkin & Podsakof, 1991). Sebagian besar studi kekuasaan
menemukan bahwa kekuasaan berdasarkan keahlian dan refernsi mempunyai
korelasi positif dengan kepuasan dan kinerja bawahan. Untuk kekuasaan yang
Page 17
Kepemimpinan
Kelompok 5
Page 18
Kepemimpinan
Kelompok 5
Yukl dan Falbe (1991) menemukan bahwa kekuasaan yang memiliki legitimasi
merupakan alasan yang paling umum untuk memenuhi permintaan atasan,
meskipun hal ini tidak mempunyai korelasi dengan komitmen tugas. Untuk
sebagian besar permintaan atau perintah yang rutin, penggunaan kekuasaan yang
memiliki legitimasi dengan bentuk permintaan atau perintah yang sederhana akan
menghasilkan kepatuhan target.
Kekuasaan memberi penghargaan dan kekuasaan memaksa akan relevan
bila digunakan dengan cara yang tepat dan didukung oleh penelitian mengenai
pemimpin yang menggunakan perilaku penghargaan kontingensi. Dalam tinjauan
terhadap penelitian ini, Podsakof et al., (1984) berkesimpulam bahwa membuat
penghargaan yang diinginkan tergantung pada kinerja bawahan mengarah pada
kepuasan dan kinerja yang tinggi bawahan tersebut. Penelitian ini juga
berpendapat bahwa hukuman kontingensi akan memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja bawahan ketika pengunaannya dikombinasikan dengan
penghargaan (Arvey & Ivancevich, 1980; Podsakof, Todor & Skov, 1982).
Keterbatasan lainnya dari sebagian besar studi kekuasaan adalah
kegagalan mereka untuk menghadapi hubungan diantara berbagai sumber
kekuasaan. French dan Raven (1959) berpendapat bahwa tipe berbagai kekuasaan
saling berkaitan dengan cara yang kompleks. Sebagai contoh, pemimpin yang
memiliki wewenang cukup besar akan memiliki kekuasaan akan memberi
penghargaan dan kekuasaan memaksa yang juga lebih besar, dan menggunakan
bentuk kekuasaan seperti ini mungkin akan berpengaruh pada pemimpin yang
kekuasaannya berdasarkan referensi. Studi kekuasaan tidak berusaha untuk
memisahkan perbedaan pengaruh tipe kekuasaan, dan juga tidak menguji interaksi
antara berbagai tipe kekuasaan.
SEBERAPA
KEKUASAAN
YANG
HARUS
DIMILIKI
SEORANG
PEMIMPIN ?
Jelas bahwa pemimpin membutuhkan kekuasaan agar dapat efektif, tetapi
tidak berarti bahwa memiliki kekuasaan yang besar selalu lebih baik. Besarnya
kekuasaan keseluruhan yang sangat penting untuk kepemimpinan yang efektif dan
Page 19
Kepemimpinan
Kelompok 5
campuran dari berbagai tipe kekuasaan yang menjadi pertanyaan yang mulai
dijawab oleh peneliti. Jelas bahwa besarnya kekuasaan yang diperlukan
tergantung pada apa yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan dan
ketrampilan pemimpin dalam menggunakan kekuasaan yang tersedia. Kekuasaan
yang tidak terlalu besar dibutuhkan oleh pemimpin yang mempunyai ketrampilan
menggunkan kekuasaan secara efektif dan yang mengetahui pentingnya
berkosentrasi pada tujuan yang paling penting. Bauer (1968, hlm 17) menjelaskan
cara yang bijaksana dalam menggunakan kekuasaan secara selektif dan hati-hati.
Beberapa situasi kepemimpinan membutuhkan lebih banyak kekuasaan
daripada dalam situasi lainnya agar seorang pemimpin dapat efektif. Akan lebih
banyak pengaruh yang dibutuhkan dalam organisasi yang sedang melakukan
perubahan besar, sementara ada berbagai pihak yang menentang proposal
perubahan yang diajukan oleh pemimpin tersebut. Khususnya amat sulit bagi
seorang pemimpin yang mengetahui bahwa organisasinya akan menghadapi krisis
di masa yang akan datang, krisis yang hanya dilampaui jika persiapannya
dilakukan sejak awal, tetapi bukti-bukti akan terjadi krisis belumlah cukup untuk
dapat membujuk para anggota untuk melakukan tindakan segera. Situasi yang
sama adalah kasus di mana pemimpin berkeinginan untuk membuat perubahan
yang membutuhkan pengorbanan jangka pendek dan diimplementasikan dalam
jangka waktu yang lama sebelum keuntungan benar-benar diraih, sementara
banyak tentangan dari pihak-pihak yang memiliki perspektif jangka pendek.
Dalam situasi yang sulit seperti ini, pemimpin membutuhkan kekuasaan
berdasarkan keahlian dan referensi yang memadai untuk meyakinkan anggotanya
bahwa perubahan tersebut diperlukan dan diinginkan, atau kekuasaan politik dan
kekuasaan posisi yang kuat untuk mengatasi orang-orang yang menentang dan
berusaha untuk menunjukan bahwa proposal perubahan yang diajukan tersebut
memang diperlukan dan akan efektif. Kombinasi kekuasaan personal dan posisi
meningkatkan kemungkinan untuk berhasil, tetapi memaksakan perubahan adalah
selalu beresiko.
Pertanyaan mengenai percampuran kekuasaan secara optimal oleh
pemimpin menjadi semakin kompleks karena adanya ketergantungan antara
Page 20
Kepemimpinan
Kelompok 5
Page 21
Kepemimpinan
Kelompok 5
dari
bawahannya.
Bukannya
berusaha
untuk
melembagakan
Page 22
Kepemimpinan
Kelompok 5
organisasi untuk menemukan dan menerapkan cara baru dan lebih baik untuk
melakukan sesuatu.
Salah satu cara terbaik untuk yakin bahwa pemimpin dapat merespons
kebutuhan pengikutnya adalah dengan memberikan mekanisme formal dalam
meningkatkan pengaruh timbal balik dan menghindari tindakan sewenang-wenang
dari pemimpin. Aturan dan kebijakan memainkan peran untuk mengatur
penggunaan kekuasaan posisi, khususnya kekuasaan memberi penghargaan dan
kekuasaan yang memaksa. Prosedur keluhan dan permintaan dapat dijalankan dan
dewan peninjau yang independen didirikan untuk melindungi bawahan dari
penyalagunaan kekuasaan oleh para pemimpin. Peraturan kelompok, perjanjian
yang telah di tetapkan dan kebijkan resmi dapat dibuat yang meminta pemimpin
untuk berkonsultasi dengan bawahan dan perusaan untuk mendapatkan
persetujuan mereka atas jenis keputusan tertentu. Survei terhadap sikap umum
dapat dilakukakn untuk mengatur keputusan bawahan terhadap pemimpinnya.
Dalam tipe organisasi dimana hal ini sering terjadi, pemeliharaan secara periodik
atau pemungutan suara yang tidak curang dapat dijadikan patokan untuk
menentukan apakah pemimpin tersebut tetap dalam jabatannya. Prosedur
penggantian (Recall) dapat digunakan untuk menggantikan pemimpin yang tidak
kompeten dalam cara yang menurut aturan. Akhirnya pemimpin itu sendiri dapat
mempermudah pengaruh timbal balik dengan mendorong bawahan untuk
berpartisipasi dalam pembuatan keputusan penting dan dengan mengembangkan
para bawahan serta melakukan inofasi pemberian penghargaan.
TAKTIK MEMPENGARUHI
Pada beberapa tahun terakhir, peneliti mulai menguji tipe spesifik
perilaku yang digunakan untuk mempengaruhi, bukannya memfokuskan diri
secara eksklusif pada kekuasaan sebagai sumber potensial untuk mempengaruhi.
Bentuk perilaku mempengaruhi yang paling umum dalam organisasi adalah
permintaan yang sederhana yang didasarkan pada kekuasaan yang memiliki
legitimasi. Kepatuhan untuk pekerjaan, dan sesuatu dimana seorang target tahu
bagaimana cara untuk mengerjakannya. Akan tetapi, jika tindakannya yang
Page 23
Kepemimpinan
Kelompok 5
diminta tersebut tidak menyenangkan, menyulitkan, tidak relevan, atau sulit untuk
dikerjakan, reaksi target akan berupa perlawanan. Komitmen target akan menjadi
hasil yang tidak diinginkan untuk permintaan yang sederhana, kecuali dalam
kondisi yang menguntukan. Uuntuk memperbaiki tipe upaya mempengaruhi perlu
menggunakan bentuk lain perilaku mempengaruhi yang disebut tidak
mempengaruhi proaktif.
Page 24
Kepemimpinan
Kelompok 5
A. Persuasi Rasional
Persuasi rasional harusmenggunakan penjelasan, argumen yang logis
dan bukti yang faktual untuk menunjukan bahwa sebuah permintaan atau
proposal memungkinkan dan relevan untuk mencapai tujuan pekerjaan.
Bentuk lemah dari persuasi rasional bisa meliputi penjelasan singkat tentang
alasan permintaan itu, atau penegasan yang tidak terdokumentasi bahwa
usulan perubahan itu dinginkan dan memungkinkan.
Page 25
Kepemimpinan
Kelompok 5
B. Memberi Penilaian
Dengan taktik ini agen menjelaskan mengapa permintaan atau
proposal akan memberikan keuntungan kepada target secara individual. Salah
satu tipe keuntungan yang di tawarkan adalah karir target, yang membantu
memberikan kesempatan mempelajari keterampilan baru, bertemu dengan
orang penting, atau meningkatkan kemampuan dan reputasi yang lebih tinggi.
C. Memberi Inspirasi
Taktik ini melibatkan emosi atau nilai yang didasarkan daya tarik,
berbeda dengan argumen logis yang digunakan dalam persuasi rasional.
Memberi inspirasi adalah upaya untuk membangun antusiasme dan komitmen
dengan membentuk emosi yang kuat dan menghubungkan sebuah permintaan
atau proposal dengan kebutuhan, nilai, harapan, dan idealisme bagi seseorang.
Memberi inspirasi sangatlah kompleks, dari penjelasan singkat
tentang keuntungan ideologis pada proposal proyek atau perubahan, hingga
menyampaikan pidato yang berisi tentang apa yang dapat dicapai dalam
organisasi atau menjadi sesuatu. Tingkat kompleksitas yamg tepat tergantung
pada besarnya tugas yang dijalani, besarnya upaya dan resiko yang teerllibat,
serta batas dimana orang diminta untuk menyimpang dari cara yang telah
dibuat dan tradisional dalam melaksanakan sesuatu. Untuk memformulasi
pemberian inspirasi yang efektif, agen harus memiliki wawasan terhadap
nilai, harapan, dan ketakutan dari seseorang atau kelompok yang akan
dipengaruhi.
D. Konsultasi
Konsultasi terjadi ketika target diajak berpartisipasi dalam
merencanakan bagaimana melaksanaan permintaan atau menerapkan
perubahan yang dusulkan. Ada beberapa alasan menggunakan konsultasi
sebagai prosedur pengambilan keputusan. Tetapi ketika digunakan sebagai
titik mempengaruhi proaktif, tujuan utama konsultan adalah untuk
mempengaruhi target agar mendukung keputusan yang telah dibuat agen.
Page 26
Kepemimpinan
Kelompok 5
E. Pertukaran
Tipe ini merupakan taktik mempengaruhi yang secara eksplisit dan
implisit menawarkan untuk memberikan sesuatu yang target inginkan sebagai
imbalan bila mau melakukan sebuah permintaan. Taktik ini sangatlah berguna
ketika target tidak tertarik atau enggan memenuhi permintaan karena tidak
memberikan keuntungan yang di harapkan dan membutuhkan dukungan yang
besar dan kesulitan.
F. Kolaborasi
Ini adalah taktik mempengaruhi yang menawararkan sumber yang
diperlukan atau bantuan jika target mau melaksanakan permintaan atau
menyetujui proposal. Kolaborasi tampak mempunyai persamaan dengan
pertukaran dalam taktik menawarkan untuk melakukan sesuatu kepada target.
H. Mengambil Hati
Mengambil hati adalah perilaku yang membuat target merasa lebih
baik terhadap agen. Contohnya adalah memberikan pujian, melakukan
kebaikan yang tidak diminta, berperilaku menghormati dan menghargai, dan
berperilaku amat bersahabat. Ketika tindakan mengmbil hati itu di rasakan
tulus maka hal ini akan cenderung menguatkan pendatangan positif dan
membuat target lebih bersedia memenuhi keinginan agen.
Page 27
Kepemimpinan
Kelompok 5
I. Taktik Legitimasi
Taktik legitimasi adalah usaha untuk membangun legitimasi
wewenang atau hak seseorang untuk melakukan suatu tipe permintaan yang
penting. Permintaan akan terpenuhi jika permintaan mempunyai legitimasi
dan tepat.
Ada beberapa tipe taktik legitimasi yang berbeda, sebagian dari
tipe itu cocok satu sama lain. Contohnya meliputi memberi teladan
sebelumnya, memperlihatkan konsistensi terhadap kebijakan dan aturan
organisasi,
memperlihatkan
konsistensi
peran
profesionalisme
yang
J. Tekanan
Taktik dengan tekanan berupa ancaman, peringatan, dan tindakan
tagas seperti mengulang permintaan atau sering melakukan pemeriksaan
untuk melihat apakah orang lain menyelesaikan permintaan itu.
Taktik
K. Taktik koalisi
target. Pasangan koalisi bisa saja rekan sejawat, bawahan, atasan
atau orang luar. Ketika bantuan diberikan oleh atasan dari target, taktik
seperti ini biasanya disebut pendekatan ke atas. Tipe taktik koalisi lain
adalah menggunakan persetujuan sebelumnya dari orang lain yang akan
membantu mempengaruhi target agar mau mendukung proposal anda.
Page 28
Kepemimpinan
Kelompok 5
mempunyai
hubungan
dengan
aspek
lain
dari
perilaku
kepemimpinan.
Page 29
Kepemimpinan
Kelompok 5
dimungkinkan
bahwa
kekuasaan
agen
dapat
memperkuat
berdasarkan
keahlian
akan
meningkatkan
kredibilas
sebuah
Page 30