Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
GLOMERULONEFRITIS
Disusun Oleh
Mohamad Rifki Adli M
110 2008 142
Pembimbing :
Dr Shelvi Febrianti Sp.PD
DEFINISI
Sedangkan
ETIOLOGI
Kelompok Infeksi
Non Infeksi
KELOMPOK INFEKSI
Penyebab infeksi yang paling sering GNA adalah
infeksi oleh spesies Streptococcus (yaitu
kelompok A, beta-hemolitik).
glomerulonefritis (MPGN)
Penyakit Berger
GN proliferatif mesangial
Idiopatik glomerulonefritis
progresif cepat
IMUNOPATOGENESIS
Diagnosis
Poststreptococcal glomerulonephritis
Clinical Manifestations
Hemolytic-uremic syndrome
petechiae
Henoch-Schnlein purpura nephritis
Immunoglobulin A nephropathy
PENATALAKSANAAN
Pemberian obat yang menekan sistem kekebalan
dan kortikosteroid tidak efektif, kortikosteroid
bahkan bisa memperburuk keadaaan.
Antibiotik.
Infeksinya diatasi.
Penderita sebaiknya menjalani diet rendah protein
dan garam sampai fungsi ginjal kembali membaik.
Bisa diberikan diuretik untuk membantu ginjal
dalam membuang kelebihan
garam dan air.
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi diberikan
obat anti hipertensi.
GLOMERULONEFRITIS KRONIK
Glomerulonefritis kronik adalah suatu gejala
yang menggambarkan penyakit peradangan pada
glomerulos tahap akhir, yang ditandai dengan
kerusakan glomerulos secara progresif lambat
akibat glomerulonefritis yang perkembangannya
perlahan lahan dan membahayakan serta
berlangsung lama (10 30 tahun).
ETIOLOGI
SINDROMA NEFROTIK
Nefritik
Nefrotik
Hematuria
Proteinuria
Hipoalbuminemia
Hiperlipidemia
Hipertensi
Lipiduria
HIPOALBUMINEMIA
Reaksi
Ag-Ab
menyebabkan
permeabilitas
membran basalis glomerolus meningkat dan diikuti
kebocoran sejumlah protein (albumin). Mekanisme
peningkatan permeabilitas membran basalis
glomerulus ini tidak diketahui.
PROTEINURIA
OEDEM
Membranoproliferatif
glomerulonefritis / glomerulonefritis
proliferatif / glomerulonefritis mesangiokapiler
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urine
Proteinuria
Pada pemeriksaan Esbach dibutuhkan cara
pengumpulan urin 24 jam
Pengertian proteinuri masif yaitu bila terdapat
protein dalam urin lebih dari 40 mgram/m2/jam atau
lebih dari 50 mgram/kgBB/24 jam atau rasio protein
kreatinin urin 2,5. Rasio protein kreatinin urin
didapatkan dengan memeriksa urin sewaktu (urin
pagi)
DARAH
Hipoalbuminemia
pada
sindrom
nefrotik anak ialah bila kadar albumin
plasma kurang dari 30 gr%. Kenaikan
kolesterol total serum dapat mencapai
400-600 mg% dan lipid 2-3 gram%.
Pemeriksaan Radiologis
Foto polos ginjal (FPP) dan pielogram intervena
PENATALAKSANAAN
Spesifik
Non Spesifik
DAFTAR PUSTAKA
Reilly robert Jr 2005 Nephrologi in 30DAYS
International edition : The McGraw-hill educatinon
asia.
Sudoyo aru san bambang satyohadi buku ajar ilmu
penyakit dalam edisi 5 jilid 2 jakarta PAPDI
Kuntarti. 2009. Fisiologi Ginjal & Sistem Kemih.
Jakarta : Fakultas kedokteran Universitas
Indonesia.
http://www.jeremyswan.com/anatomy/204/html/12b.
html