Вы находитесь на странице: 1из 24

REFERAT

GLOMERULONEFRITIS

Disusun Oleh
Mohamad Rifki Adli M
110 2008 142

Pembimbing :
Dr Shelvi Febrianti Sp.PD

DEFINISI

Glomerulonefritis adalah penyakit akibat


respon imunologik dan hanya jenis tertentu saja
yang secara pasti telah diketahui etiologinya.
Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang
dipakai untuk menjelaskan berbagai ragam
penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan
inflamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu
mekanisme imunologis.

Sedangkan

istilah akut (glomerulonefritis


akut = GNA) mencerminkan adanya korelasi
klinik
selain
menunjukkan
adanya
gambaran etiologi, patogenesis, perjalanan
penyakit dan prognosis

ETIOLOGI

Faktor-faktor penyebab yang mendasari GNA dapat


dibagi menjadi kelompok infeksi dan bukan infeksi.

Kelompok Infeksi

Non Infeksi

KELOMPOK INFEKSI
Penyebab infeksi yang paling sering GNA adalah
infeksi oleh spesies Streptococcus (yaitu
kelompok A, beta-hemolitik).

Poststreptococcal akibat infeksi saluran


pernapasan atas
Poststreptococcal karena infeksi kulit,

KELOMPOK NON INFEKSI


Penyakit sistemik multisistem yang dapat
menyebabkan GNA meliputi:
Vaskulitis (misalnya, Wegener granulomatosis)
Penyakit kolagen-vaskular (misalnya, lupus
eritematosus sistemik [SLE])
Vaskulitis hipersensitivitas
Cryoglobulinemia
Polyarteritis nodosa
Henoch-Schnlein purpura

PENYAKIT GINJAL PRIMER YANG DAPAT


MENYEBABKAN GNA MELIPUTI:
Membranoproliferatif

glomerulonefritis (MPGN)
Penyakit Berger
GN proliferatif mesangial
Idiopatik glomerulonefritis
progresif cepat

IMUNOPATOGENESIS

Kompleks Ag dari luar + Ab = kompleks AgAb


sikulasi
Komplemen aktif+kompleks AgAb
Terjebak di Glomerulus
Mengendap di sub-endotel dan mesangium
Kerusakan Glomerulus
oleh PMN

TANDA DAN GEJALA


Hematuria (dengan silinder sel darah merah)
Proteinuria
Pengurangan LFG (laju filtrasi
glomerulus)penurunan fungsi ginjal urin
berkurang
Hipertensi
Edema dengan kelebihan volume
Oligouria

Diagnosis

Poststreptococcal glomerulonephritis

Clinical Manifestations

Microscopic or gross hematuria, proteinuria,


hypertension, and edema

Hemolytic-uremic syndrome

Microscopic hematuria, hypertension,


gastroenteritis (bloody diarrhea), oliguria, and

petechiae
Henoch-Schnlein purpura nephritis

Microscopic hematuria, palpable purpura,


abdominal pain, tender subcutaneous edema,
arthralgias sometimes present

Immunoglobulin A nephropathy

Microscopic hematuria proteinuria; intermittent


gross hematuria with viral infections

Systemic lupus erythematosus

Gross hematuria microscopic, rash (malar,

discoid, vasculitic) and arthralgias or arthritis


Alport syndrome

Microscopic or gross hematuria, sensorineural


hearing loss, family history of renal failure,
cataracts

PENATALAKSANAAN
Pemberian obat yang menekan sistem kekebalan
dan kortikosteroid tidak efektif, kortikosteroid
bahkan bisa memperburuk keadaaan.
Antibiotik.
Infeksinya diatasi.
Penderita sebaiknya menjalani diet rendah protein
dan garam sampai fungsi ginjal kembali membaik.
Bisa diberikan diuretik untuk membantu ginjal
dalam membuang kelebihan
garam dan air.
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi diberikan
obat anti hipertensi.

GLOMERULONEFRITIS KRONIK
Glomerulonefritis kronik adalah suatu gejala
yang menggambarkan penyakit peradangan pada
glomerulos tahap akhir, yang ditandai dengan
kerusakan glomerulos secara progresif lambat
akibat glomerulonefritis yang perkembangannya
perlahan lahan dan membahayakan serta
berlangsung lama (10 30 tahun).

ETIOLOGI

Ditemukan pada stadium yang sudah lanjut, ketika


gejala gejala insufiensi ginjal timbul (ginjal atrofi).
Manifestasi renal karena penyakit penyakit
sistemik seperti :
SLE, DM, Amyloid disease.

GNK merupakan penyebab utama penyakit renal


tahap akhir.

SINDROMA NEFROTIK

Sindrom nefrotik adalah suatu penyakit yang


mengenai glomerulus dan ditandai oleh adanya
proteinuria masif, hipoalbuminemia dan edema.
Pada keadaan tertentu, dapat pula terjadi
hiperlipidemia.

Nefritik

Nefrotik

Hematuria

Proteinuria (kisaran nefrotik:


>40 mg/m2luas permukaan
tubuh/jam)

Proteinuria

Hipoalbuminemia

Oliguria (LFG , Cr, BUN) Edema


Edema (retensi garam dan air)

Hiperlipidemia

Hipertensi

Lipiduria

HIPOALBUMINEMIA

Reaksi
Ag-Ab
menyebabkan
permeabilitas
membran basalis glomerolus meningkat dan diikuti
kebocoran sejumlah protein (albumin). Mekanisme
peningkatan permeabilitas membran basalis
glomerulus ini tidak diketahui.

PROTEINURIA

Proteinuri pada SN terutama terdiri dari proteinuria


glomerular. Proteinuria tubulus tidak memegang
peranan penting, tetapi memperberat derajat
proteinuria. Pada SN terdapat peningkatan
permeabilitas membran basalis kapiler-kapiler
glomerolus, disertai peningkatan filtrasi protein
plasma dan akhirnya terjadi proteinuria

OEDEM

penurunan laju filtrasi glomerulus diikuti penurunan


ekskresi ion Natrium, dan kenaikan desakan
Starling kapiler peritubuler menimbulkan kenaikan
reabsorbi ion Natrium sehingga eksresi ion Natrium
menurun. Penurunan eksresi ion Natrium
menyebabkan kenaikan volume cairan ekstra
seluler dan akhirnya timbul oedem.

Oedem periorbital pada saat bangun tidur biasanya


merupakan gejala awal

Klasifikasi SN Klasifikasi Berdasarkan


Histopatologi

Sindrom nefrotik perubahan minimal

Sindrom nefrotik perubahan nonminimal


Fokal

dan segmental glomerulosklerosis

Membranoproliferatif

glomerulonefritis / glomerulonefritis
proliferatif / glomerulonefritis mesangiokapiler

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urine
Proteinuria
Pada pemeriksaan Esbach dibutuhkan cara
pengumpulan urin 24 jam
Pengertian proteinuri masif yaitu bila terdapat
protein dalam urin lebih dari 40 mgram/m2/jam atau
lebih dari 50 mgram/kgBB/24 jam atau rasio protein
kreatinin urin 2,5. Rasio protein kreatinin urin
didapatkan dengan memeriksa urin sewaktu (urin
pagi)

DARAH
Hipoalbuminemia

pada
sindrom
nefrotik anak ialah bila kadar albumin
plasma kurang dari 30 gr%. Kenaikan
kolesterol total serum dapat mencapai
400-600 mg% dan lipid 2-3 gram%.

Pemeriksaan Radiologis
Foto polos ginjal (FPP) dan pielogram intervena

Kedua ginjal membesar, mungkin disertai kompresi


kalises akibat sembab intrarenal. Pemeriksaan
diperlukan untuk menentukan lokalisasi biopsi
ginjal.

PENATALAKSANAAN

Spesifik

Non Spesifik

Kontrol tekanan darah


Kortikosteroid
Terapi genetik

DAFTAR PUSTAKA
Reilly robert Jr 2005 Nephrologi in 30DAYS
International edition : The McGraw-hill educatinon
asia.
Sudoyo aru san bambang satyohadi buku ajar ilmu
penyakit dalam edisi 5 jilid 2 jakarta PAPDI
Kuntarti. 2009. Fisiologi Ginjal & Sistem Kemih.
Jakarta : Fakultas kedokteran Universitas
Indonesia.
http://www.jeremyswan.com/anatomy/204/html/12b.
html

Вам также может понравиться

  • HHH
    HHH
    Документ2 страницы
    HHH
    Dika Putra Yuda
    Оценок пока нет
  • Etika Kedokteran
    Etika Kedokteran
    Документ21 страница
    Etika Kedokteran
    Dika Putra Yuda
    Оценок пока нет
  • Teori Kecelakaan Kerja
    Teori Kecelakaan Kerja
    Документ27 страниц
    Teori Kecelakaan Kerja
    Dika Putra Yuda
    Оценок пока нет
  • Simulasi Diagnosis Komunitas TBC
    Simulasi Diagnosis Komunitas TBC
    Документ15 страниц
    Simulasi Diagnosis Komunitas TBC
    Syadza Fadillah Susman
    Оценок пока нет
  • Referat Kelainan Kuku
    Referat Kelainan Kuku
    Документ23 страницы
    Referat Kelainan Kuku
    Dika Putra Yuda
    Оценок пока нет
  • Toleransi Glukosa
     Toleransi Glukosa
    Документ4 страницы
    Toleransi Glukosa
    Dika Putra Yuda
    Оценок пока нет
  • Fishbone
    Fishbone
    Документ1 страница
    Fishbone
    Dika Putra Yuda
    Оценок пока нет
  • Rule of Ten
    Rule of Ten
    Документ4 страницы
    Rule of Ten
    Dika Putra Yuda
    Оценок пока нет
  • Rule of Ten
    Rule of Ten
    Документ4 страницы
    Rule of Ten
    Dika Putra Yuda
    Оценок пока нет
  • Referat Radikulopati
    Referat Radikulopati
    Документ20 страниц
    Referat Radikulopati
    Dika Putra Yuda
    Оценок пока нет