Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pengantar
1
manusia. Feminis posmodern melawan bukan hanya narasi besar secara umum
namun juga narasi laki- laki selama cerita laki- laki tentang masyarakat cenderung
mengabaikan atau mengacaukan pengalaman perempuan. Seperti halnya argumen
feminis Afrika bahwa feminisme kulit putih tidak memiliki pengalaman sebagai
perempuan kulit berwarna, feminis posmodern juga berpandangan bahwa “cerita”
laki- laki secara sifat berbeda dengan “cerita” perempuan.
Julia Kristeva lahir di Bulgaria pada tanggal 24 Juni 1941. Saat berumur
23 tahun (pertengahan 1960- an), dia pindah ke Paris dan tinggal di sana sampai
sekarang. Dia memiliki minat yang sangat besar pada bahasa dan linguistik, dan
pemikirannya dipengaruhi oleh Lucian Goldmann dan Roland Barthes. Dia juga
mendalami psikoanalisis Freud dan Lacan, dan berkarir sebagai seorang peneliti
dan akademisi. Dia adalah seorang filosof, kritikus satra, ahli psikoanalis,
sosiologis, feminis dan sekarang ia juga menjadi seorang novelis.
Kristeva bergabung dengan kelompok 'Tel Quel' pada tahun 1965, dimana
dia bertemu dengan pria yang kelak menjadi suaminya, Phillipe Sollers, dan
menjadi anggota aktif kelompok itu yang berfokus pada politik bahasa.
Kelompok Tel Quel menganggap sejarah sebagai interpretasi teks dan tulisan
sejarah hanyalah sebuah produksi politik dan bukanlah tulisan yang objektif.
2
Artikel- artikel yang ditulis Kristeva mulai diterbitkan oleh kelompok Tel Quel
dan jurnal Critique pada tahun 1967, dan pada tahun 1970 dia menjadi anggota
dewan editor.
3
Salah satu proposisi Kristeva yang paling penting adalah Semiotika (yang
berbeda dengan Semiotikanya Ferdinand De Saussure). Bagi Kristeva, semiotika
berkaitan erat dengan infantile pre-Oedipal yang mengacu pada pemikiran Freud,
Otto Rank dan khususnya Melanie Klein dan psikoanalis British Object Relation,
dan Lacanian (pre-mirror stage). Hal ini merupakan bidang emosional yang
berkaitan dengan insting kita, yang berada dalam nadi dan unsur prosodi
(suprasegmental) bahasa, dan bukan berada dalam arti denotasi dari kata- kata.
Dalam artian ini, semiotika melawan simbol, yang menghubungkan kata- kata
dengan arti dalam arti matematis dan lebih sempit. Dia juga terkenal karena
konsep abjection (ide yang berkaitan dengan kekuatan psikologis utama berupa
penolakan, yang diarahkan terhadap figur ibu), dan intertekstualitas.
Tubuh
Teori- teori tentang tubuh sangat penting bagi para feminis karena dalam
sejarah kemanusiaan, tubuh diasosiasikan dengan feminin, perempuan atau wanita
4
dan dianggap rendah sebagai makhluk yang lemah, tak bermoral, tidak bersih atau
inferior. Melalui tulisan- tulisannya selama tiga dekade terakhir, Kristeva
menciptakan teori tentang hubungan antara pikiran dan tubuh, budaya dan alam,
psikis dan soma, materi dan perwakilan, dengan berpendapat bahwa kedua
tindakan badaniah tersebut telah dicabut dalam perwakilan dan bahwa logika
penandaan telah berlaku pada materi tubuh. Kristeva menggambarkan tindakan
badaniah sebagai "batas antara 'soma' dan ‘psikis', antara biologi dan perwakilan.
5
kelahiran dan oleh ibu pada saat anaknya masih bayi. Dia juga mengajukan bahwa
ada aturan ibu atau hukum yang menandakan hukum Ayah, yang menurut
psikoanalis Freudian diperlukan untuk signifikasi. Jadi, aturan atau tata bahasa
dan hukum dari bahasa sudah beroperasi pada tahap tersebut.
Tubuh Ibu
Mengikuti Melanie Klein dan bertolak belakang dengan Freud dan Lacan,
Kristeva mementingkan fungsi ibu dan kepentingannya dalam pengembangan
subjektivitas dan akses pada budaya dan bahasa. Sementara Freud dan Lacan
mempertahankan pendapat mereka bahwa anak memasuki kehidupan sosial
dengan memenuhi fungsi ayah, khususnya ancaman ayah tentang pengebirian,
Kristeva mempertanyakan mengapa, jika motivasi kita untuk memasuki
kehidupan sosial, kenapa kebanyakan dari kita tidak menjadi psikotik? Dia juga
mempertanyakan ide Freudian-Lacanian bahwa ancaman ayah menyebabkan anak
untuk meninggalkan tubuh ibu yang aman dan nyaman. Mengapa meninggalkan
tempat yang seperti surga jika yang akan kau dapatkan nanti adalah ketakutan dan
ancaman? Dia tertarik pada perkembangan awal subjektivitas, yang disebabkan
oleh situasi oedipal Freud dan tahap cermin Lacan.
Selain itu, Kristeva menyatakan kalau fungsi ibu tidak bisa dikurangi
menjadi ibu, feminin atau wanita. Dengan mengidentifikasi hubungan ibu dengan
anak sebagai fungsi, ia memisahkan fungsi untuk memenuhi kebutuhan anak akan
cinta dan nafsu. Sebagai seorang wanita dan ibu, seorang wanita mencintai dan
6
memiliki nafsu karena ia adalah makhluk sosial dan wicara. Sebagai seorang
wanita dan ibu, dia selalu didiskriminasi. Tetapi, jika dia memenuhi fungsi ibu,
dia tidak didiskriminasi. Analisis Kristeva menyatakan bahwa siapapun bisa
memenuhi fungsi ibu, perempuan atau lelaki.
7
yang tidak melarang cinta lesbian antara perempuan yang mana subjektivitas
perempuan dilahirkan.
Kristeva menyarankan kalau penolakan yang salah adalah salah satu sebab
dari penindasan perempuan. Dalam budaya patriarkal, perempuan telah dikurangi
menjadi fungsi ibu; atau dengan kata lain, perempuan telah dikurangi menjadi
fungsi reproduksi. Jadi, jika diperlukan untuk menolak fungsi ibu untuk menjadi
seorang subjek, dan perempuan, keibuan dan femininitas semuanya telah
direduksi menjadi fungsi ibu, maka dalam patriarkal, ibu, keibuan, dan femininitas
semuanya ditolak bersamaan dengan fungsi ibu. Penolakan yang salah tempat ini
adalah salah satu cara penindasan dan penurunan harkat perempuan dalam budaya
patriarkal.
IV. Kesimpulan
Julia Kristeva adalah salah seorang tokoh feminis Perancis yang juga
dianggap sebagai tokoh feminis posmodern. Sebagai seorang filosof, kritikus
satra, ahli psikoanalis, sosiologis, feminis dan juga novelis, ia telah menghasilkan
banyak tulisan yang digunakan untuk memperluas dan mengembangkan berbagai
macam diskusi dan debat tentang teori dan kritik feminis. Tiga pemikiran Kristeva
yang dianggap penting oleh teori feminis adalah sebagai berikut: Usaha Kristeva
untuk memasukkan kembali tubuh ke dalam wacana ilmu kemanusiaan; Fokus
Kristeva pada pentingnya maternal dan preoedipal dalam pembentukan
subjektivitas; dan ide Kristeva tentang penolakan sebagai sebuah penjelasan untuk
penindasan dan diskriminasi.
8
Daftar Pustaka
Agger, ben. 2003. Teori Sosial Kritis, Kritik, Penerapan dan Implikasinya.
Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Cavallaro, dani. 2004. Teori Kritis dan Teori Budaya. Yogyakarta: Niagara.
Piliang, yasraf amir. 2003. Hipersemiotika Tafsir Cultural Studies Atas Matinya
Makna. Yogyakarta: Jalasutra.
Zarate, oscar dan Rupert Woodfin. 2008. Marxisme Untuk Pemula. Yogyakarta:
Resist Book.