Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Pendahuluan
Lambung sebagai
makanan dan
minuman,
reservoir/lumbung makanan
menggiling,
mencampur
berfungsi
dan
menerima
mengosongkan
2. Definisi
Ulkus peptikum berasal dari kata ulkus/ulcer yang artinya luka
berlubang, dan kata peptic yang mengacu pada suatu masalah yang
disebabkan oleh getah lambung. Ulkus peptikum terjadi pada lapisan saluran
pencernaan
yang
yang
didefinisikan
berbatas
tegas
sebagai
dapat
suatu
menembus
defek
muskularis
mukosa sampai lapisan serosa sehingga dapat terjadi perforasi. Secara klinis,
suatu ulkus adalah hilangnya epitel superficial atau lapisan lebih dalam
dengan diameter 5mm yang dapat diamati secara endoskopis atau radiologis.3
adalah
ulkus
gaster
dan
ulkus
duodenum. Nama dari ulkus mengacu pada lokasi anatomis atau lingkungan
di mana ulkus terbentuk. Ulkus gaster di temukan di gaster, dan ulkus
duodenum ditemukan pada beberapa sentimeter pertama usus halus, tepat di
bawah lambung. Pada saat bersamaan seseorang bisa terkena ulkus gaster dan
ulkus duodenum
3. Etiologi
Walaupun fakor penyebab yang penting adalah aktivitas pencernaan
peptik oleh getah lambung, namun tedapat bukti yang menunjukkan bahwa
banyak factor yang berperan dalam pathogenesis ulkus peptikum. Misalnya,
bakteri
H.
Penemuan
mengenai
pathogenesis
ulkus
akibat
infeksi H. pylori merupakan suatu penemuan medis penting pada akhir abad
20, oleh dr. Barry Marshall dan dr. J. Robin Warren yang dihadiahi nobel atas
penemuannya.
NSAIDs merupakan salah satu obat yang sering digunakan sebagai
analgesik. Terdapat
beberapa
macam
NSAIDs
yang
beredar
dipasaran
sangat
4. Patogenesis
Patogenesis
ulkus
peptikum
terjadi
akibat
multifaktor
yang
pepsinogen/pepsin,
mucus,
bikarbonat,
dan
berupa H. Pylori
dan
infeksi
lainnya
psikis.
Faktor
yang menyebabkan
NSAIDs
bukan
hanya
menyebabkan
kerusakan
struktural pada gastroduodenal, tetapi juga pada usus halus dan usus besar
berupa inflamasi, ulserasi, atau perforasi. Patogenesis terjadinya kerusakan
mukosa terutama gastroduodenal adalah akibat efek toksik/iritasi langsung
pada mukosa yang menangkap NSAIDs yang bersifat asam sehingga terjadi
kerusakan epitel dalam berbagai tingkat, namun efek utama NSAIDs adalah
menghambat kerja dari enzim siklooksigenase (COX) pada asam arakidonat
sehingga
memelihara
proliferasi
menekan
produksi prostaglandin
keutuhan
sel-sel
mukosa
epitel,
yang
dengan mengatur
sekresi
mucus
berfungsi
aliran
darah
dalam
mukosa,
kortikosteroid,
antikoagulan
dan
sitotoksin
(vacuolating
produksi
terjadi
kerusakan
pada
sel
yang
gastrin
meningkat
dan
merangsang
sel
parietal
menjadi
ulkus
duodenitis
yang
dan
mempermudah
terbentuknya
ulkus
duodenum
5. Gejala klinis
Secara umum pasien ulkus peptikum biasanya mengeluh dyspepsia.
Dyspepsia adalah suatu sindroma klinik/kumpulan keluhan beberapa penyakit
saluran cerna seperti mual, muntah, kembung, nyeri ulu hati, sendawa, rasa
terbakar, rasa penuh ulu hati dan cepat merasa kenyang. Dyspepsia secara
klinis dibagi atas : 1) dyspepsia akibat gangguan motilitas, 2) dyspepsia akibat
ulkus, 3) dyspepsia akibat refluks, 4) dyspepsia tidak spesifik.
Pada dyspepsia akibat gangguan motilitas keluhan yang paling menonjol
adalah perasaan kembung, rasa penuh ulu hati setelah makan, cepat merasa
kenyang disertai sendawa. Pada dyspepsia akibat refluks keluhan yang
menonjol berupa perasaan nyeri ulu hati dan rasa terbakar. Pada ulkus peptikum
memberikan ciri keluhan seperti nyeri ulu hati, rasa tidak nyaman disertai
muntah. Pada ulkus duodenum
merasa
lapar,
rasa
rasa
sakit
timbul
pada
waktu
pasien
antasida
(Hunger
Pain
Food
Relief=HPFR). Rasa sakit ulkus gaster timbul setelah makan, berbeda dengan
ulkus duodenumyang merasa lebih enak setelah makan, rasa sakit ulkus
gaster di sebelah kiri dan rasa sakit ulkus duodenum sebelah kanan garis
tengah perut.
Gejala ulkus duodenum memiliki periode remisi dan eksaserbasi, menjadi
tenang
dan
terjadi
anemia berupa fatigue, kulit pucat dan sesak terutama saat aktivitas. Perdarahan
yang terjadi secara cepat bisa menimbulkan gejala berupa melena, feses kental
hitam seperti tar, atau dalam jumlah besar bisa memberikan gejala merah
gelap atau merah maroon. Pada perdarahan biasanya diikuti dengan muntah
berwarna hitam (coffee grounds). Perdarahan yang masif merupakan suatu
kegawatdaruratan, sehingga diperlukan penanganan yang cepat. Sepuluh persen
dari
ulkus
peptikum
terutama akibat
NSAIDs
menimbulkan komplikasi
antara
terjadi komplikasi.
6. Diagnosis
Diagnosis ulkus peptikum ditegakkan berdasarkan : 1) pengamatan
klinis, dyspepsia, kelainan fisik yang dijumpai, 2) hasil pemeriksaan penunjang
(radiologi dan
endoskopi),
3)
hasil
biosi
untuk
pemeriksaan
CLO,
vascular,
gastroduodenal Crohns.
6)
penyakit
pankreatobilier
dan
7)
penyakit
Ada dua cara untuk mendiagnosis ulkus. Pertama, disebut sebagai upper GI
series, dimana pasien diminta untuk menelan barium, kemudian difoto dengan
x- ray untuk
(EsophagoGastro
Duodenoscopy)
, disebut
juga upper
endoscopy,
ulkus
gaster
harus
dilakukan
radiologi
ulkus
berupa crater/kawah dengan batas jelas disertai lipatan mukosa yang teratur
keluar dari pinggiran ulkus dan niche dan gambaran suatu proses keganasan
lambung yang biasa dijumpai adalah gambaran filling defect. Gambaran
endoskopi untuk suatu ulkus jinak berupa luka terbuka dengan pinggiran
teratur, mukosa licin dan normal disertai lipatan yang teratur keluar dari
pinggiran ulkus. Karena tingginya kejadian keganasan pada ulkus gaster
(70% ) maka dianjurkan untuk dilakukan biopsy dan endoskopi ulang setelah 812 minggu
terapi eradikasi.
sedangkan
cara
pembedahan
dilakukan
apabila
terjadi
komplikasi seperti perforasi, obstruksi dan perdarahan yang tidak dapat diatasi.
Tujuan terapi adalah ;
1) menghilangkan
keluhan, 2) menyembuhkan/
gaster
sebaiknya
dilakukan
biopsy
untuk
inhibitor.
NSAIDs
terutama
memblok
kerja
COX-1
akan
yang lama
ranitidine
diberikan
300mg
sebelum
tidur
malam
atau
diberikan
selama 8-12
minggu
dengan
sebelum makan pagi dan makan malam, selama 4minggu dengan tingkat
penyembuhan di atas 90%.
Obat lain selain sukralfat 2x2gr sehari, atau 4x1 sehari berfungsi menutup
permukaan ulkus sehingga menghindari iritasi/pengaruh asam-pepsin dan
garam empedu, dan disamping itu mempunyai efek tropic.
DAFTAR PUSTAKA
1. Efendi, R., et. al., Level of Gastrin Serum and Ulcer Size on Gastric Ulcer
Correlated to Helicobacter pylori Infection, Division of Gastroenterohepatology, Department of Internal Medicine Adam Malik Hospital, Medan.,
Vol: 10, Number 3, December 2009.
2. Schafer,
College
of