Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1106055154
Teknologi Bioproses
dan
minuman.
Produk-produk
yang
diproduksi
PT.
Nutrifood
Indonesiadapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu powder (bubuk) dan nonpowder (kental, konsentrat, dan cair). Untuk powder, contoh produknya yaitu: teh,
pemanis buatan bubuk, pemanis buatan tablet, susu bubuk, minuman buah bubuk, dan
kopi bubuk. Production line PT. Nutrifood berdiri di beberapa tempat, antara lain
Bogor, Cibitung, Sentul, dan Maklon. PT. Nutrifood sendiri tidak memakai konsultan
teknis dari luar, sehingga lulusan Teknik Kimia maupun Teknologi Bioproses
diperlukan untuk
Process Engineering adalah menjadi jembatan R&D product dan proses produksi,
yaitu bertanggung jawab dengan desain pabrik, operasi, dan mengevaluasi performa.
Dalam pembuatan produk powder minuman buah yang terdaftar dengan merek
Nutrisari, terdapat 4 proses utama dalam pabrik, yaitu:
milling
granulation
mixing
filling
Proses spray drying dilakukan di pabrik lain dan PT. Nutrifood Indonesia
membeli dalam bentuk jadinya. Setelah melalui proses milling, bubuk jeruk melalui
proses granulasi, dimana bubuk-bubuk jeruk dijadikan granul agar ukuran partikelnya
lebih besar sehingga luar permukaannya makin besar. Dengan proses ini, bubuk jeruk
Nutrisari dapat larut dalam air dingin.
Dalam menghandle produk bubuk, diperlukan pemilihan alat-alat yang baik.
Pemilihan mixer harus disesuaikan dengan keadaan produk, seberapa mudah produk
mengalir (flowablity problem), dan sebelum dikemas, harus dipilih corong (filler)
yang sesuai, yaitu dengan bentuk rathole maupun arching. Jika flowability bubuk
tinggi, maka penangannya akan lebih mudah karena mudah berpindah, kohesi rendah,
butuh kemiringan filler yang lebih tinggi, kemiringan grafik yang diperlukan rendah
(shear stress vs
normal stress)
karena
hanya
butuh
gaya
kecil
untuk
Proses granulasi dapat dilakukan dengan 3 jenis spray type, yaitu top spray,
bottom spray, dan tangential spray. Jenis sprayer yang paling baik digunakan untuk
proses aglomerasi adalah top spray karena saat bubuk terbang karena semburan udara
dan partikel air dari bawah, saat turun karena gravitasi ia akan bergabung dengan
partikel bubuk lainnya.
molekul dan warna. Terdapat tiga parameter berhasilnya pembuatan granulasi yaitu:
dissolveability (porosity, moisture content), flowability (size, size distribution, shape),
dan appearance (size, size distribution, shape, color distribution).
Untuk proses yan melibatkan produk cair (liquid), terdapat beberapa
perbedaan, misalnya dalam pembuatan susu dan yogurt. Dalam pembuatan susu,
proses yang dilakukan meliputi: mixing, pasteurization, homogenization, mixing,
UHT & homogenization, dan aseptic filling. Sedangkan untuk pembuatan yogurt,
proses yang dilakukan meliputi: mixing, pasteurization, incubation (fermentation),
cooling, mixinghomogenization, mixing, UHT & homogenization, dan aseptic filling.
Pada pembuatan yogurt probiotik, digunakan kemasan botol dan tidak dilakukan UHT
agar bakteri tetap hidup. Sedangkan dalam proses pembuatan minuman yogurt UHT
(Heavenly Blush) digunakan kemasan tetrapak dan dilakukan proses UHT untuk
menjaga mutu produk sehingga dapat disimpan lebih lama.
Proses UHT sendiri lebih cepat daripada proses pasteurisasi karena suhu lebih
panas, sehingga lebih banyak koloni bakteri akan mati dalam waktu yang lebih
singkat. Ada dua jenis UHT, yaitu direct (langsung mengenai produk, namun jarang
digunakan karena sistem harus sangat steril sehingga lebih sulit, dan dapat
mendegradasi zat berguna lebih banyak) dan indirect (pemanasan tidak langsung,
lebih banyak dipakai). Proses homogenisasi sendiri dilakukan setelah proses UHT
dengan tujuan untuk menyamakan struktur fisik susu agar tidak terpisah,
menghancurkan partikel agar luas permukaan makin luas, serta mencegah terjadinya
creaming, flokulasi, dan sedimentasi.
Proses terakhir yang dilakukan untuk menjaga mutu produk yang dilakukan
secara berkala adalah CIP (Cleaning In Plant) dan SIP (Sterilization In Plant). CIP
dan SIP bertujuan untuk membersihkan daerah produksi serta alat-alatnya, agar mutu
produk tetap terjaga. Pengotor-pengotor ditangani dan dibersihkan dengan caranya
masing-masing. Pembersihan gula lebih mudah dilakukan pada suhu rendah agar
tidak mencair, namun untuk protein lebih dipilih pada suhu tinggi.