Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Rakhmad Wiyono
ABSTRACT
content
in temulawak.
Abstrak: Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mendapatkan
kombinasi
suhu
serbuk
effervescent temulawak.
Hasil penelitian pada
Tahap
I menunjukkan
bahwa
kombinasi
tingkat kemerahan
(a*)
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.1 Pengertian serbuk
Serbuk adalah campuran homogeny dua atau lebih obat yang
diserbukkan, karena mempunyai luas permukaan yang luas, serbuk lebih
mudah terdispersi dan lebih larut dari pada bentuk sediaan yang
dipadatkan (Dirjen POM, 1979).
Serbuk bagi adalah serbuk yang dibagi dalam bobot kurang lebih
sama, dibungkus mengguakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali
minum. Untuk serbuk bagi yang mengandung bahan yang mudah meleleh
atau atsiri harus dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang
mengandung lilin kemudian dilapisi dengan kertas logam (Dirjen POM,
1995).
Serbuk diracik dengan cara mencampurkan bahan obat satu persatu,
sedikit demi sedikit dan dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit.
Dalam mencampur serbuk hendaklah dilakukan secara cermat dan jaga
agar jangan ada bagian yang menempel pada dinding mortar. Terutama
unuk serbuk yang berkhasiat keras dan dalam jumlah kecil.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat serbuk (Dirjen
POM, 1979; Syamsuni, 2006):
1. Obat yang berbentuk Kristal/ bongkahan besar hendaknya digerus lebih
dahulu.
2. Obat yang berkhasiat keras dan jumlahnya sedikit dicampur dengan zat
penambah (konstituen) dalam mortar.
3. Obat yang berlainan warna diaduk bersamaan agar tampak bahwa
serbuk sudah homogen.
4. Obat yang jumlahnya sedikit dimasukkan terlebih dahulu.
II.1.2 Keuntungan dan kerugian serbuk
Keuntungan serbuk (Syamsuni, 2006):
1. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan yang
dipadatkan
2. Anak-anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet, lebih
mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk
3. Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak
ditemukan dalam sediaan serbuk.
4. Obat yang tidak stabil dalam sediaan suspense atau larutan dapat dibuat
dalam bentuk serbuk.
5. Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai.
Kerugian serbuk (Syamsuni, 2006):
1. Tidak tertutupnya rasa pahit dan bau yang tidak enak
2. Pada penyimpanan kadang terjadi lembab atau basah
II.1.3 Sifat-sifat serbuk (Voight, 1994):
1. Sifat dimensi
Definisi bentuk dan ukuran partikel serbuk dilakukan dengan berbagai
cara yang berbeda pada hakekatnya sangat bergantung dengan metode
pengukurannya. Kemungkinan penilaian lain bagi serbuk adalah
mengadsorbsi
molekul-molekul
air
dan
uap.
Dengan
teradsorpsinya uap air pada serbuk, dibanyak bahan obat padat akan
terbentuk lapisan antara berupa air yang dapat mempengaruhi stabilitas,
kemampuan bereaksi dan kelarutan zat.
3. Sifat aliran
Sifat aliran serbuk dapat diperbandingkan dengan cairan bukan newton,
yang dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran partikel, melalui gaya kohesi
diantara partikel dan oleh pembentukan lapisan tipis permukaan dan
faktor-faktor lainnya.
4. Sifat teknologi farmasi
Dalam hal ini diartikan sebagai kelarutan dan hubungan antara ukuran
partikel dengan kerja klinis, dan juga beberapa karakteristik semacam
itu muncul akibat teknologi pengolahan serbuk menjadi sediaan obat.
II.2
Rancangan Formula
Ekstrak Belladona 0,02 g
II.3
Na Benzoat
0,03%
Laktosa
q.s
Alasan Penambahan
bentuk
serbuk
dapat
meminimalisir
tumbuhnya
mikroba
Uraian Bahan
1. Ekstrak Belladona (Dirjen POM, 1979; Dirjen POM, 1995; Martindale,
2009; Anonim, 2005)
Nama Resmi
: Belladonae extractum
Nama Lain
: Ekstrak belladonna
RM/BM
:-
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
dari 30o
Kegunaan
: Zat aktif
DM
Nama Resmi
: Natrii benzoas
Nama Lain
: Sodium benzoas
RM/BM
: C7H5NaO2/ 144,11
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
Kegunaan
Konsentrasi
: 0,02%-0,5%
: Lactosum
Nama Lain
: Laktosa
RM/BM
: C12H22O11/ 342,30
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
inkompatibel
yang
dengan
berisi
okidator
hidrofobik
kuat.
leukofrin
Kegunaan
8. Tissue
III.3 Perhitungan Bahan
Ekstrak Belladona
Yang digunakan: 20 mg = 0,02 g
Untuk 1 sachet
= 0,02 g
Untuk 5 sachet
= 0,02 g x 5
= 0,1 g
Na Benzoat
Yang digunakan: 0,03% = 0,0003
= 0,0003 x 4 g = 0,0012 g
Untuk 1 sachet
= 0,012 g
Untuk 5 sachet
= 0,0012 g x 5
= 0,006 g
Laktosa
Untuk 1 sachet
= 3,9788 g
Untuk 5 sachet
= 3,9788 g x 5
= 19,894 g
x 60 = 48
x 100% = 80 %
x 100% = 80 %
Sehari :
17 tahun
x 20 = 17
Sekali :
x 60 = 51
x 100% = 85 %
10
x 100% = 85 %
Sehari :
18 tahun
x 20 = 18
Sekali :
x 60 = 54
x 100% = 90 %
x 100% = 90 %
Sehari :
19 tahun
x 20 = 19
Sekali :
x 60 = 57
x 100% = 95 %
x 100% = 95 %
Sehari :
20 tahun
x 20 = 20
Sekali :
x 60 = 60
x 100% = 100 %
x 100% = 100 %
Sehari :
21 tahun
x 20 = 17,5
Sekali :
Sehari :
,
,
x 60 = 52,5
x 100% = 87,5 %
x 100% = 87,5%
22 tahun
x 20 = 18,3
Sekali :
Sehari :
x 60 = 55
x 100% = 91,5 %
x 100% = 91,6%
11
23 tahun
x 20 = 19,7
Sekali :
Sehari :
x 60 = 57,5
x 100% = 98,5 %
x 100% = 95,83%
24 tahun
x 20 = 20
Sekali :
Sehari :
x 60 = 60
x 100% = 100 %
x 100% = 100%
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Pengamatan
Rumus perhitungan dosis (Syamsuni, 2006)
DL: 10-20/30-60
Rumus Dilling:
Rumus Cowling:
IV.2 Pembahasan
Rancangan dari suatu bentuk sediaan yang tepat memerlukan
pertimbangan kriteria fisika, kimia dan biologis dari semua bahan-bahan
obat dan bahan-bahan farmasetik yang akan digunakan dalam membuat
produk tersebut. Obat dan bahan-bahan farmasetik digunakan harus
tercampur satu dengan yang lainnya, untuk menghasilkan suatu produk obat
yang stabil, manjur, menarik, mudah dibuat dan aman (Ansel, 2008).
Pada percobaan ini, dilakukan formulasi tentang serbuk dengan zat
aktif Ekstrak Belladonna Powder. Dalam melakukan formulasi terlebih
dahulu dilakukan studi preformulasi terhadap zat aktif yang ditinjau dari
berbagai
aspek
fisika
maupun
aspek
kimia
seperti
kelarutan,
kental
sehingga
diperlukan
penanganan
khusus
dalam
pembuatannya.
Dalam pemilihan zat-zat tambahan yang digunakan dalam formulasi
juga ditinjau dari berbagai aspek fisika maupun aspek kimianya.
Diantaranya kelarutan, inkompatibilitas dari setiap bahan, serta kestabilan
dan konsentrasi dari bahan.
Dari studi preformulasi yang dilakukan didapatkan rancangan formula
yang terdiri dari Ekstrak belladonna 0,02 g, Na Benzoat 0,03 % dan laktosa
ad 4 g dengan nama produk Bellafarin.
13
14
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan ini disimpulkan bahwa mahasiswa telah
mampu untuk membuat serbuk yang memenuhi standar yang disyaratkan
dan menghasilkan serbuk yang baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya
formula Bellafarin dengan zat aktif Ektrak Belladonna Powder yang telah
berhasil dirancang oleh mahasiswa yang diindikasikan untuk gangguan
spastik (kejang) pada saluran pencernaan, mengobati kolik dan dismenore
(nyeri haid).
V.2 Saran
Adapun saran dalam pelaksanaan praktikum untuk kedepannya lebih
baik, yaitu adanya ketersediaan dari alat dan bahan untuk praktikum yang
memadai
DAFTAR PUSTAKA
American Pharmaceutical Association. 2009. Handbook Of Pharmaceutical
Excipient 6th Edition. The Pharmaceutical press: London
Ansel, H.L. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Ke Empat. UI
Press: Jakarta
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia: Jakarta
Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia: Jakarta
Kristianingrum, S. 2006. (Jurnal) Pengawet Makanan yang Aman Bagi
Kesehatan. FMIPA UNY: Yogyakarta
Lachman. 2012. Teori dan Praktek Farmasi Industri. UI Press: Jakarta
Martindale. 2009. The Extra Pharmacopoeia Thirty-Sixth Edition.
15
Pharmaceuticalpress: London
Sembiring, B. 2009. (Jurnal) Pengaruh Konentrasi Bahan Pengisi dan Cara
Pengeringan Terhadap Mutu Ekstrak Kering Sambiloto: Bogor
Syamsuni, H.A. 2006. Ilmu Resep. EGC: Jakarta
Voight, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Universitas Gadjah Mada
Press: Yogyakarta
LAMPIRAN
1. Skema Kerja
Serbuk Ekstrak Beladona
Ditambah Na Benzoat
Ditambah Laktosa
Diayak
Produk Jadi
Dikemas
Bellafarin
16
2. Etiket
BELLAFARIN
Komposisi:
Tiap 4 g serbuk mengandung:
Ekstrak Belladona 20 mg
Zat tambahan
q.s
Indikasi:
Gangguan spastik (kejang) pada salurn pencernaan, mengobati kolik dan
diesmenore (nyeri haid)
Kontra Indikasi:
Tidak cocok untuk anak-anak, ibu hamil dan menyusui
Efek Samping:
Pada dosis besar dapat menyebabkan mulut kering, retensi urin, sembelit,
dilatasi pupil dan muka merah
Dosis:
Dewasa (16 tahun keatas)
3x1 sachet perhari
Penyimpanan:
Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering
: E 4003001
Medical Farma
Gorontalo-Indonesia
17
3. Brosur
BELLAFARIN
Komposisi:
Tiap 4 g serbuk mengandung:
Ekstrak Belladona 20 mg
Zat tambahan
q.s
Indikasi:
Gangguan spastik (kejang) pada salurn pencernaan, mengobati kolik dan diesmenore
(nyeri haid)
Farmakologi:
Ekstrak Belladonna menurunkan aktifitas parasimpatis disemua otot dan kelenjar. Hal
ini dikarenakan ekstrak belladonna merupakan antagonis kompetitif dari reseptor
muskarinik. Derivat belladonna yang terhidrolisa disekresi melalui ginjal bersama urin.
Kontra Indikasi:
Tidak cocok untuk anak-anak, ibu hamil dan menyusui
Efek Samping:
Pada dosis besar dapat menyebabkan mulut kering, retensi urin, sembelit, dilatasi pupil
dan muka merah
Dosis:
Dewasa (16 tahun keatas)
3x1 sachet perhari
Penyimpanan:
Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering
: E 4003001
Medical Farma
Gorontalo-Indonesia
18