Вы находитесь на странице: 1из 4

Pernikahan

KataHadi - Pernikahan adalah impian semua orang. Tetapi tidak jarang setelah menikah kita
menemukan kesulitan dalam membina rumah tangga. Pada akhirnya perceraianlah yang di
kambing hitamkan. Untuk itu dalam berumah tangga hendaknya kita mengikuti tips dan trik
berikut.
1. Bersiaplah untuk berkorban.
Setiap individu yang mengikatkan diri dalam perkawinan mau tak mau harus siap
berkorban bagi pasangannya. Kadang dalam masalah kecil saja, dituntut pengorbanan
yang besar. Contohnya, Anda baru sampai di pintu rumah dan merasa capek, tapi suami
ternyata mengeluh badannya meriang dan minta dikerokin. Tentu niat semula hendak
langsung beristirahat harus langsung dikesampingkan. Pengorbanan ini Anda dahulukan
karena perhatian pada suami Anda anggap jauh lebih penting daripada rasa capek. Tentu
saja pengorbanan semacam ini harus datang dari kedua belah pihak. Bila salah satu
bersikap egois, tentu saja dapat menjadi pemicu munculnya perasaan kesal dan
diperlakukan tak adil.
2. Tetap punya waktu untuk diri sendiri.
Sangatlah menyenangkan bila Anda memiliki kegiatan atau hobi yang dapat dilakukan
bersama. Tapi jangan lupa, Anda juga perlu melakukan sesuatu atau berkegiatan sendiri
tanpa didampingi pasangan. Punya waktu sendiri memberi kesempatan Anda untuk
berpisah sementara dengan pasangan. Di saat ini, Anda dapat dengan jernih
merefleksikan kembali kehidupan cinta Anda berdua. Kemudian melakukan koreksi diri
tentang hal-hal yang perlu Anda lakukan untuk meningkatkan kebahagiaan perkawinan
dan menghindari kebosanan karena berduaan terus. Disamping itu, sendirian sejenak
dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi seberapa jauh Anda kangen pada pasangan.
3. Memelihara keintiman dan romantisme.
Suami-istri yang sudah cukup lama berumah tangga kadang kurang peduli terhadap hal
yang satu ini. Tak ada lagi kata-kata pujian, makan malam bersama, bahkan perhatian
pun kerap jadi barang mahal. Padahal kunci hubungan yang sukses adalah melakukan
hal-hal kecil yang berharga bagi pasangan. Melalui gerak tubuh, kata-kata penuh cinta
dan perhatian kecil, rasa cinta dapat tetap terpelihara. Justru ungkapan emosi yang positif
terhadap pasangan menjadi tabungan bagi hubungan emosi mereka. Jika rekening
masing-masing sama besarnya, dijamin hubungan akan tetap berlangsung manis di masa
datang. Entah sekadar memberi sekuntum bunga, mencium pipi, menggandeng tangan,
saling memuji, atau berjalan-jalan menyusuri tempat-tempat romantis, akan kembali
memercikkan rasa cinta kepada pasangan hidup.
4. Pandai mengatur keuangan keluarga.
Hampir sebagian besar waktu dalam keluarga dewasa ini, khususnya pasangan suami-istri
muda perkotaan, adalah untuk mencari nafkah. Artinya, faktor ekonomi tak bisa dianggap
remeh. Bayangkan, apa yang bakal terjadi seandainya rumah tangga tak ditopang oleh
kondisi finansial yang memadai. Mengatur ekonomi keluarga secara benar juga akan
memberi rasa aman dan bahagia.
5. Berbagi tugas rumah-tangga dan pengasuhan anak.

Kedua hal ini memberi kesempatan kepada pasangan untuk bekerja sebagai tim yang
solid. Kegiatan membereskan rumah dan mengasuh anak dapat menjadi sarana
mempererat tali perkawinan.
6. Komunikasi jujur dan terbuka.
Komunikasi merupakan salah satu pilar langgengnya hubungan suami-istri. Banyak
suami-istri berkurang intensitas komunikasinya karena terlalu sibuk dengan urusan
masing-masing. Padahal bagaimana komunikasi bisa terjalin mulus bila pasangan sudah
tak saling menyapa. Jadi, cobalah untuk senantiasa menjaga komunikasi dengan
pasangan. Luangkan waktu untuk duduk dan ngobrol bersama, sekalipun hanya 5 menit
setiap hari. Sempatkan untuk meneleponnya atau mengirim SMS romantis. Sapaan
selamat pagi atau selamat malam di tempat tidur juga dapat dijadikan ajang
berkomunikasi. Intinya, ciptakan komunikasi sehingga masing-masing pribadi merasa
dibutuhkan.
7. Jangan memendam masalah.
Sebenarnya ini merupakan bagian dari komunikasi. Namun pada intinya, seperti apa pun
perasaan Anda dan pasangan, hendaknya selalu dikomunikasikan. Terutama rasa tidak
suka atau yang menyinggung perasaan. Bila Anda malu atau sungkan karena khawatir
mendatangkan masalah, sebenarnya Anda justru sedang menyimpan bom yang siap
meledak sewaktu-waktu. Rasa marah yang terpendam juga membuat Anda berusaha
menghindari satu sama lain tanpa sebab yang pasti. Jadi, serba enggak enak, kan?
Makanya akan lebih baik bila setiap kali muncul perasaan marah atau kesal hendaknya
dikemukakan saja agar tidak timbul kesalahpahaman yang berlarut-larut. Namun
kemukakan kekesalan Anda secara santun dan objektif. Artinya, bila Anda kesal/marah,
tunjukkan bahwa Anda hanya ingin dia mengoreksi kelakuannya dan sama sekali
bukannya membenci dia sebagai pribadi.
8. Sadarilah Anda berdua adalah pribadi yang berbeda.
Ini bukan hanya dalam waktu singkat lo, tapi berlangsung untuk selamanya. Jadi wajar
bila ikatan perkawinan akan selalu diwarnai perselisihan akibat perbedaan. Bukan saja
perbedaan pendapat, tapi juga ketidaksetujuan akibat perbedaan-perbedaan yang lain.
Pasangan yang gagal dalam perkawinan umumnya menaruh harapan terlalu tinggi bahwa
pasangannya akan berubah sesuai keinginan dirinya. Sementara pasangan yang
perkawinannya awet umumnya lantaran menyikapi perbedaan demi perbedaan dengan
bijak. Perbedaan seyogianya tak harus menghancurkan perkawinan, melainkan justru
memperkaya wawasan masing-masing sambil mencari solusi terbaik dengan selalu
memprioritaskan kebahagiaan perkawinan.
9. Bersikap spontan.
Kebiasaan positif ini dapat diterapkan kapan saja. Misalnya, ingin menciptakan suasana
romantis, mengatur jadwal makan malam di luar, bercinta, saling memuji, memerhatikan
dan lain-lain yang sifatnya kejutan. Spontanitas ini bermanfaat untuk menghindari
kebosanan dalam perkawinan. Lagi pula siapa sih yang tak suka mendapat kejutan
menyenangkan? Yang penting, kejutan tersebut haruslah tulus dan penuh rasa cinta.
10. Selalu mengingat hal-hal terbaik dalam diri pasangan.
Apa saja hal-hal terbaik dalam diri pasangan yang membuat Anda mengambil keputusan
untuk menikah dengannya? Selalu mengingat hal-hal terbaik yang dimiliki pasangan akan
selalu menuntun Anda pada sejumlah kenangan manis yang tiada habisnya. Selain akan
membuatnya merasa berharga di mata Anda. Ingat, hidup perkawinan tak luput dari

dinamika hidup. Segalanya bisa saja berubah. Namun alasan mengapa Anda dulu begitu
mencintainya akan selalu terpatri dalam lubuk hatinya. Begitu juga sebaliknya, sehingga
kedua belah pihak akan selalu bertekad untuk menjaga hal-hal berharga tadi dan
mempertahankan perkawinan.
Untuk menerapkan 10 tip tadi memang tak selalu mudah, tapi percayalah kunci-kunci ini yang
dapat menyelamatkan perkawinan.

10 PENYEBAB UTAMA HANCURNYA PERKAWINAN


Diposkan oleh arul
Dua pertanyaan dasar yang perlu Anda dan pasangan saling tanyakan adalah, "Bagaimana
keadaan kamu?" ,"Apa yang kamu perlukan dari saya saat ini?" Tanyakan secara teratur
dan jawablah dengan tulus.
Setiap pasangan memiliki perasaan dibutuhkan, diterima, serta dicintai. Spontanitas, canda
dan tawa sama pentingnya dengan keheningan dan penyembuhan. Yang terpenting adalah
niat yang baik yang diperlihatkan dalam kata-kata dan tindakan. Anda perlu bekerja sama
bila inngin menyelamatkan perkawinan yang terancam kehancuran. Mau tahu apa saja
penyebab utama retaknya sebuah rumah tangga?
1. Perselisihan terus menerus
Entah itu menyangkut soal anak, karier, orang tua/mertua, dan sebagainya. Tanggung
jawab kehidupan membutuhkan setiap ons dari energi kreatif yang kita miliki. Untuk itu,
terapkan cara mengatasi kelelahan dengan makanan yang sehat dan bergizi, pola makan
yang benar, olah raga yang sesuai, bersosialisasi bersama-sama dengan pasangan, dan
melakukan latihan spiritual.
2. Masalah keuangan
Keuangan yang diperketat, pengeluaran yang tidak jelas, perspektif yang berbeda mengenai
uang, dan kekuasaan, dapat menyebabkan timbulnya perasaan sakit hati dan tidak aman.
Diperlukan sikap yang bertanggung jawab dan adil. Bila perlu, libatkan orang ketiga untuk
membantu memperkuat dan memonitor dana yang diperoleh bersama.
3. Tidak menghormati
Rasa percaya diri yang goyah, tidak pernah berolah raga, depresi, penyakit yang tidak
diobati, dan harapan yang tidak realistis, dapat membuat seseorang menjadi kecanduan
sesuatu, atau melakukan perselingkuhan. Kita memiliki hak dan tanggung jawab untuk
menjaga diri sendiri, pasangan, dan hubungan dengan suami/istri.
4. Gangguan dari luar
Sebagai orang dewasa, sebagai pasangan, kebutuhan keluarga perlu diprioritaskan dan
menuntut kesetiaan Aanda. Apakah pasangan mendahulukan Anda dan anak-anak, bukan
orang lain? Untuk siapa waktu dan tenaga Anda berikan? Rumah yang sehat dan tidak
terbagi, dikelilingi oleh batasan yang tepat, memberikan kenikmatan yang luar biasa, baik
untuk teman-teman maupun anggota keluarga.
5. Kata-kata yang menyakiti
Kritikan, canda yang kasar, dan cercaan merupakan racun di dalam suatu hubungan.
Jangan melecehkan pasangan bila Anda berbicara dengannya atau bila membicarakan
tentang dirinya. Cintailah pasangan Anda.
6. Perasaan seksual yang salah

Harapan yang tidak realistis, pelecehan, dan tidak adanya kreativitas dapat sangat
menyakiti pasangan yang paling mencintai Anda sekalipun, serta bisa menyebabkan stres
dan kekecewaan. Seks yang baik terjadi bila kedua pasangan menemukan cara untuk saling
berdekatan yang menimbulkan perasaan aman dan puas. Seks yang luar biasa akan
memberi perasaan damai dan ketenangan. Bicarakan dan saling peduli dengan perasaan,
keinginan, serta pendapat masing-masing. Percayalah, Anda tidak akan terkejut melihat
hasilnya!
7. Saat yang tepat
Seperti jam dinding, kehidupan selalu berubah. Anak-anak, karier, dan menopause,
semuanya Anda jalani. Lakukan tugas Aanda, ambil pilihan yang sehat, maksimalkan waktu
untuk berdua.
8. Perasaan kehilangan
Biarkan pasangan yang sedang mengalami kesedihan mengungkapkan perasaan sedihnya,
berikan penuh, dan tunjukkan kesabaran Anda pada saat dia menceritakannya. Bantu dia
mengeluarkan kesedihannya. Jangan coba-coba memberi komentar, cukup berikan cinta
yang lembut.
9. Lupa spontanitas
Bergantian untuk bersikap kreatif. Rayakan setiap kesempatan yang Anda miliki. Bertemu di
tempat dan waktu yang tidak biasanya, nonton di sore hari atau buat kejutan dengan
mengajaknya makan siang berdua. Tidur malam lebih cepat sesering mungkin. Berikan
bunga, kartu, atau cokelat untuk pasangan dari waktu ke waktu.
10. Saling terbuka
Waktu sering dapat menyembukan luka dan sakit hati. Kadang-kadang diri kitalah yang
terbelenggu dengan kesedihan, ketakutan, dan kemarahan atas kejadian masa lalu.
Bicarakan dengan pasangan, terima dengan hati yang terbuka untuk sesuatu yang tidak
dapat diubah, dan ubahlah sesuatu yang masih dapat diubah. Bebaskan perasaan Anda dan
cintai kembali pasangan serta diri sendiri.

Вам также может понравиться