Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
IDENTITAS
-
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Dx. Medis
Tgl. Pengkajian
: Ny. M
: Perempuan
: 45 tahun
: Islam
: Jawa/Indonesia
: S1
: :Turen-Malang
:CKD
:09 Oktober 2012
DATA FOKUS
PRE HD
Subyektif
-
Klien
mengatakan
sedikit
dan
BAB
badan
tidak
terasa
lancer.
lemas
Mulai
dan
cuci
perut
darah
:2,00, UF Rate
:0,50
Assesment
Kelebihan
retensi
Volume
cairan
pengeluaran urine
Cairan
dan
berhubungan
natrium,
dengan
penurunan
Perencanaan
DIAGNOSA
KEP.
Kelebihan
volume
cairan
berhubungan
dengan
retensi
cairan
dan
natrium,
penurunan
pengeluaran
urine
TUJUAN
RENCANA TINDAKAN
RASIONALISASI
Setelah
diberikan
tindakan
keperawatan
selama
4
jam
diharapkan
dapat
mempertahankan
BB
ideal tanpa kelebihan
cairan
dengan
criteria hasil:
- Menunjukkan
BB
ideal.
- Mempertahankan
pembatasan
cairan
yang
lambat
- Menunjukkan
turgor
kulit
normal
tanpa
oedema
1. Pengkajian
merupakan
data
dasar
berkelanjutan
untuk
memantau perubahan dan
mengevaluasi intervensi
2. Pembatasan cairan akan
menentukan BB ideal
3. Pemahaman
akan
meningkatkan
kerjasama
pasien
dan
keluarga
dalam pembatasan cairan
4. Membantu
menurunkan/mengurangi
kelebihan cairan dalam
tubuh
Implementasi
No
Tgl
09/10
/2012
No.
Implementasi
Dx
I 1. Kaji
status
cairan:
Timbang
BB
harian
BBK : 57 kg,
BBS : 63 kg
Turgor kulit
dan
adanya
oedema
Turgor kulit
< 2 detik,
Oedem
di
abdomen.
TD,
denyut
dan
irama
nadi
TD : 160/110
Nadi : 84x/m
2. KIE
:
Membatasi
masukan cairan
3. Berkolaborasi
dalam
pemberian obat
dan HD
Respon Hasil
Paraf
1. BB kering: 57 kg
BB pra HD: 63 kg
Turgor
<
2
detik,
terdapat
oedema
pada
abdomen
TD:160/110mmHg
N :84x/menit
2. Klien mengatakan
minum jika haus
3. Klien
dan
keluarga
mengerti
4. Klien
rutin
minum purosemide
dan HD 2 kali
seminggu
Evaluasi
NO
TGL
09/10
/12
NO.D
X
I
PARAF
EVALUASI
S :
Klien
mengatakan
masih
bengkak
pada perut.
O :
- Tampak oedema pada abdomen
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
INTRA HD
Subyektif
Obyektif
UF Goal
:1,00
UF Rate
:1,00
Td
:4 jam
TD
:160/110 mmHg
:37 C
:84x/menit
RR
: 22x/ menit
Assesment
Kelebihan
Hemodialisa
Volume
Cairan
berhubungan
dengan
Proses
Perencanaan
DIAGNOSA
KEP.
Kelebihan
volume
cairan
berhubungan
dengan
Proses
Hemodialisa
TUJUAN
RENCANA TINDAKAN
Setelah
diberikan 1. Kaji status cairan:
tindakan
keperawatan
Timbang BB harian
selama
4
jam
Turgor
kulit
dan
diharapkan
dapat
adanya oedema
mempertahankan
BB
TD, denyut dan irama
ideal tanpa kelebihan
nadi
cairan
dengan 2. Batasi masukan cairan
3. Jelaskan pada pasien
criteria hasil:
mengenai
proses
- Menunjukkan
BB
hemodialisa.
ideal.
- Mempertahankan
pembatasan
cairan
yang
lambat
- Menunjukkan
turgor
kulit
normal
tanpa
oedema
RASIONALISASI
1. Pengkajian
merupakan
data
dasar
berkelanjutan
untuk
memantau perubahan dan
mengevaluasi intervensi
2. Pembatasan cairan akan
menentukan BB ideal
3. Pemahaman
akan
meningkatkan
kerjasama
pasien
dan
keluarga
dalam pembatasan cairan
Implementasi
No
Tgl
09/10
No.
Dx
I
/2012
Implementasi
Respon Hasil
Paraf
1. Kaji
status
cairan:
Timbang
BB
harian
BBK : 57 kg,
BBS : 63 kg
Turgor kulit
dan
adanya
oedema
Turgor kulit
< 2 detik,
Oedem
di
abdomen.
TD,
denyut
dan
irama
nadi
TD : 160/110
Nadi : 80x/m
2. KIE
:
pada
pasien
mengenai
proses
hemodialisa
1. BB kering: 57 kg
2. BB pra HD: 63 kg
3. Turgor
<
2
detik,
terdapat
oedema
pada
abdomen
4. TD:160/110mmHg
5. N :80x/menit
6. Klien mengatakan
minum jika haus
7. Klien
dan
keluarga
mengerti
Evaluasi
NO
TGL
09/10
/12
NO.D
X
I
PARAF
EVALUASI
S :
Klien
mengatakan
masih
bengkak
pada perut.
O :
- Tampak oedema pada abdomen
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Post HD
Subyektif
Klien mengatakan lemas,
Obyektif
-
TTV
:
TD: 160/110 mmHg
RR: 22x/ menit
N: 80x/ menit
S: 372C
Assesment
1. Resiko tinggi injuri berhubungan dengan perdarahan
pencabutan AV
Perencanaan
DIAGNOSA
TUJUAN
KEP.
Resiko
Setelah
tinggi
dilakukan
injuri
tindakan
RENCANA TINDAKAN
1. Observasi
berhubung keperawatan
an dengan x
dalam
pencabuta normal
n AV
1
jam
perdaraha diharapkan
karena
1. Membantu
tanda-tanda
TD
batas
dengan
vital
2. Jelaskan
dalam
penurunan
Klien
mengerti
darah
3. Berikan
persepsi/
respon nyeri
tentang
perawatan
RASIONALISASI
2. Membantu
cuci
proses
fungsi kerja
health
ginjal
kriteria :
education
3. Aktivitas
- TTV
dalam 4. Kolaborasi
yang ringan
batas
dengan
tim
dapat
normal
medis
dalam
mengurangi
TD:
120/80
pemberian
beban
mmHg
terapi
N
:
60jantung dan
5. Lakukan
100X/ Menit
paru-paru
pencabutan
AV
RR : 20X/
4. Pemberian
dengan
tehnik
menit
terapi dapat
steril
S :36C
-
Tidak
ada
perdarahan
membantu
proses
penyembuhan
5. Mengurangi
terjadinya
infeksi
Implementasi
No
Tgl
09/10
/12
No.
Dx
I
Implementasi
Respon Hasil
Paraf
1. Melakukan
1. Tanda vital
observasi TTV
TD:
150/100
2. Menjelaskan
mmHg, RR: 20x/
tentang proses
menit,
cuci darah
N: 80x/ menit,
3. Memberikan
HE
S: 37C
pada
pasien 2. Pasien
dan keluarga
mengatakan
4. Mencabut
AV
mengerti tentang
dengan
tehnik
proses
cuci
aseptik
darah
3. Keluarga
mengerti
dan
paham dengan apa
yang dijelaskan
4. Pencabutan
AV
dilakukan dengan
tehnik aseptik
Evaluasi
NO
1
TGL
NO.DX
EVALUASI
08/10/12
I
S :O :
- K/U: baik
TD: 150/100 mmHg
RR: 20x/ menit
N: 80x/ menit
S: 37C
Perdarahan (-)
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
pasien pulang
RESUME
PARAF
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Dx. Medis
Tgl. Pengkajian
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Tn. Y
Laki-laki
42 tahun
Islam
Jawa/Indonesia
SMA
Wetan, Malang
CKD
08 Oktober 2012
DATA FOKUS
PRE HD
Subyektif
-
cuci darah.
Klien mengatakan sesak napas
Klien mengatakan berat badan 55 kg
Obyektif
B1 :
B2 :
B3 :
B4 :
B5 :
B6 :
UF Goal
:0,40
UF Rate
:0,50
Assesment
1. Ketidakefektifan
Pola
penumpukan secret.
nafas
berhubungan
dengan
Perencanaan
DIAGNOSA KEP.
Ketidakefektifan
pola
nafas
berhubungan
dengan
penumpukan secret
TUJUAN
Setelah
diberikan
tindakan
keperawatan
selama 4 jam diharapkan
pola
nafas
adekuat/optimal
kembali
dengan kriteria hasil:
- Nafas spontan
- RR
dalam
batas
normal : 18-24x/mnt
- Tidak ada sesak
- Klien merasa nyaman
RENCANA TINDAKAN
1. Jelaskan pada
klien
sebab
terjadinya
sesak
2. Beri
posisi
semifowler
3. Beri
oksigen
sesuai
kebutuhan
4. Observasi
TTV.
5. Anjurkan
klien
untuk
lebih relaks
RASIONALISASI
1. Peningkatan
pengetahuan
pada
klien
akan
membantu
klien
dalam
mengenal
akibat
dari
penyakit
yang
dideritanya
sehingga
akan
lebih
kooperatif
dalam
tindakan
keperawatan
yang
diberikan
2. Memepermudah klien
dalam bernapas
3. O2
merupakan
terapi
oksigen
untuk
pemenuhan
oksigen yg kurang
4. Gangguan
pola
nafas
ditandai
dengan peningkatan
Respiratory Rate.
Implementasi
No
Tgl
08
No.
Dx
I
oktob
er
2012
Implementasi
1. Menjelaskan
pada
klien
penyebab
sesak
2. Memberikan
posisisemi
fowler
3. Memberikan
oksigen
sesuai dengan
kebutuhan
:
02
Nasal
Canula 4 lpm
4. Observasi TTV
:
Respon Hasil
Paraf
RR 110/80 mmHg,
N
86x/m,
RR
25x/m,
Klien
menggunakan
nasal canula 4
lpm, klien dalam
posisi
semifowler,
pernafasan
cuping
hidung
(-),
retraksi
dinding
dada
(-),
klien
tampak
lebih
rileks
dari
sebelumnya
Evaluasi
NO
TGL
08/10
/12
NO.D
X
I
PARAF
EVALUASI
S :
Klien
mengatakan
sesak
sedikit
berkurang
O :
- Tidak ada retraksi dinding
-
dada
RR 25x/menit
Klien tampak rileks
INTRA HD
Subyektif
Obyektif
Klin tampak lemah, QB = 2.00, RR 25x/m, TD : 110/70,S =
36,5, Nadi = 86x/m
Assesment
1. Resiko hipotensi berhubungan dengan tindakan
ultrafiltrasi pada tindakan hemodialisa
Perencanaan
diagnosa
Resiko terjadi
hipotensi
berhubungan
dengan tindakan
ultrafiltrasi
pada
tindakan
hemodialisa
NOC
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan 1 x 4
jam
diharapkan
hipotensi
tidak
terjadi
dengan
kriteria:
- TTV dalam batas
normal
- Keluhan
pusing
mual(-)
- BB
kering
terkendali
- Mengkonsumsi OAH
pada waktu yang
tepat
NIC
1. Jelaskan pada klien
mengenai komplikasi
yang
terjadi
saat
hemodialisa
2. Kaji adanya keluhan
mual, pusing sebagai
deteksi
dini
hipotensi
3. Anjurkan
tidak
mengkonsumsi
OAH
sebelum HD
4. Anjurkan untuk tidak
makan
berlebihan
saat menjalani HD
5. Bila
diketahui
TD
turun dan terdapat
keluhan pusing:
Berikan O2 lembab
Atur
posisi
semifowler
Rasional
1. Peningkatan
pengetahuan
pada klien akan membantu
klien
dalam
mengenal
akibat dari penyakit yang
dideritanya sehingga akan
lebih
kooperatif
dalam
tindakan keperawatan yang
diberikan
2. Untuk mengetahui tandatanda hipotensi
3. Untuk mengetahui tandatanda
hipotensi
dan
intervensi selanjutnya
4. Karena dapat menurunkan
TD klien.
5. Meningkatkan
kerja
jantung dan ginjal saat
HD
6. Membantu mencegah sesak
dan pusing.
Implementasi
No
1
Tgl
08/10
/12
Implementasi
1. Menjelaskan
pada
klien
mengenai
komplikasi
hemodialisa
2. Monitor TTV :
TD
:110/70
mmHg
Nadi :82x/m
RR :25x/m
Suhu :36,6 C
3. Mengkaji
adanya keluhan
mual,
pusing
sebagai
deteksi
dini
hipotensi
4. Menganjurkan
tidak
mengkonsumsi
OAH sebelum HD
5. Menganjurkan
untuk
tidak
makan
berlebihan
saat menjalani
HD
6. Bila diketahui
TD turun dan
terdapat
keluhan
pusing:
Berikan
O2
lembab
Atur
posisi
kepala
lebih
rendah,
Respon Hasil
1. TD: 110/70 mmHg
N : 82x/m
RR: 25x/m
S : 36,6
2. Klien mengatakan
sesak berkurang mual
dan pusing
3. Klien mau
berkerjasama
4. Klien tidur dalam
posisi semi fowler
TTD
Evaluasi
NO
1
Tanggal
08/10/12
Evaluasi
II
S :
Klien
mengatakan
sedikit
sesak,
TTD
masih
pusing
dan
mual
O :
Klien tampak rileks
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Post HD
Subyektif
-
Obyektif
TTV
Assesment
1. Resiko perdarahan berhubungan dengan pencabutan AV
Perencanaan
DIAGNOSA
KEP.
Resiko
perdaraha
n
berhubung
an dengan
pencabuta
n AV
TUJUAN
RENCANA TINDAKAN
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan 1
x 4 jam diharapkan TD
dalam
batas
normal
dengan kriteria :
- TTV
dalam
batas
normal
TD: 120/80 mmHg
N : 60-100X/ Menit
RR : 20X/ menit
S :36C
-
Tidak
perdarahan
RASIONALISASI
1. Membantu dalam penurunan
ginjal
3. Aktivitas yang ringan dapat
mengurangi beban jantung dan
paru-paru
4. Pemberian terapi dapat
Implementasi
No
Tgl
08/10
/12
No.
Implementasi
Dx
I 1) Melakukan
observasi TTV
2) Menjelaskan
tentang proses
cuci darah
3) Memberikan KIE
pada
pasien
dan keluarga
4) Melakukan
kolaborasi
dengan
tim
medis
dalam
pemberian
amlodipin
5) Mencabut
AV
dengan
tehnik
aseptik
Respon Hasil
Paraf
1) Tanda vital
TD: 100/80 mmHg,
RR: 25x/ menit,
N: 80x/ menit,
S: 36,5C
2) Pasien
mengatakan
mengerti tentang
proses
cuci
darah
3) Keluarga
mengerti
dan
paham dengan apa
yang dijelaskan
4) Klien
mau
meminum
obat
yang diberikan
5) Pencabutan
AV
dilakukan dengan
tehnik aseptik
Evaluasi
NO
1
TGL
NO.DX
EVALUASI
08/10/12
I
S :O :
- K/U: baik
TD: 140/80 mmHg
RR: 24x/ menit
N: 80x/ menit
S: 36C
Perdarahan (-)
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
pasien pulang
RESUME
PARAF
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Dx. Medis
Tgl. Pengkajian
: Ny. E
: Perempuan
: 65 tahun
: Islam
: Jawa/Indonesia
: SMA
: : Malang
: CKD
:09 Oktober 2012
DATA FOKUS
PRE HD
Subyektif
-
Obyektif
K/U Lemah, Kesadaran Composmentis, GCS : 4 5 6, RR :
21x/mnt, TD 110/80mmHg, Nadi 88 x/mnt, suhu 360 C, BAK
(-), BAB (-), mukosa bibir pucat, Kekuatan otot, kanan
atas 5, kiri atas 5, kanan bawah 5, kiri bawah 5. UF
Goal
:2,5, UF Rate
:0,63
Assesment
Ketidakefektifan pola nafas b/d dengan penumpukan
secret
Perencanaan
DIAGNOSA KEP.
Ketidakefektifan
pola
nafas
berhubungan
dengan
penumpukan secret
TUJUAN
Setelah
diberikan
tindakan
keperawatan
selama 4 jam diharapkan
pola
nafas
adekuat/optimal
kembali
dengan kriteria hasil:
- Nafas spontan
- RR
dalam
batas
normal : 18-24x/mnt
- Tidak ada sesak
- Klien merasa nyaman
RENCANA TINDAKAN
6. Jelaskan pada
klien
sebab
terjadinya
sesak
7. Beri
posisi
semifowler
8. Beri
oksigen
sesuai
kebutuhan
9. Observasi
TTV.
10.
Anjurkan
klien
untuk
lebih relaks
RASIONALISASI
5. Peningkatan
pengetahuan
pada
klien
akan
membantu
klien
dalam
mengenal
akibat
dari
penyakit
yang
dideritanya
sehingga
akan
lebih
kooperatif
dalam
tindakan
keperawatan
yang
diberikan
6. Memepermudah klien
dalam bernapas
7. O2
merupakan
terapi
oksigen
untuk
pemenuhan
oksigen yg kurang
8. Gangguan
pola
nafas
ditandai
dengan peningkatan
Respiratory Rate.
Implementasi
No
Tgl
09
oktob
er
2012
No.
Dx
I
Implementasi
5. Menjelaskan
pada
klien
penyebab
sesak
6. Memberikan
posisisemi
fowler
7. Memberikan
oksigen
sesuai dengan
kebutuhan
:
02
Nasal
Canula 4 lpm
8. Observasi TTV
:
Respon Hasil
RR 120/70 mmHg,
N
80x/m,
RR
27x/m,
Klien
menggunakan
nasal canula 4
lpm, klien dalam
posisi
semifowler,
pernafasan
cuping
hidung
(-),
retraksi
dinding
dada
(-),
klien
tampak
lebih
rileks
dari
sebelumnya
Paraf
Evaluasi
NO
TGL
09/10
/12
NO.D
X
I
PARAF
EVALUASI
S :
Klien
mengatakan
sesak
sedikit
berkurang
O :
- Tidak ada retraksi dinding
-
dada
RR 27x/menit
Klien tampak rileks
INTRA HD
Subyektif
-
Obyektif
Ku Lemah, Kesadaran Composmentis, TD : 120/70, Nadi
94x/m, RR = 20x/menit.
Assesment
Mual berhubungan dengan Proses Hemodialisa
Perencanaan
Diagnosa
Mual
NOC
NIC
Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada
berhubungan
tindakan
proses
keperawatan 1 x 4
hemodialisa
kompres di perut.
jam
diharapkan
3. Anjurkan untuk minum
mual
berkurang
air hangat.
dengan kriteria:
4. Kolaborasi pemberian
- Klien
antiemetik
melaporkan
tidak ada
mual
klien
terjadinya mual.
2. Anjurkan
untuk
Rasional
1. Peningkatan
pengetahuan
pada klien akan membantu
klien
dalam
mengenal
kooperatif
dalam
terjadinya
dan
terjadinya
muntah.
3. Farmakologi
antiemetic
untuk
lambung.
menurunkan
asam
Implementasi
No
1
Tanggal
09/10/1
2
Implementasi
1. Menjelaskan
Respon Hasil
1. TD: 130/80 mmHg
N : 90x/menit
pada
klien
RR: 20x/menit
terjadinya
S : 36oC
2. Klien mengatakan mual
mual.
berkurang
2. Menganjurkan
3. Klien mau
untuk
kompres
berkerjasama
4. Klien mengerti dan
di perut.
tampak tertidur
3. Menganjurkan
5. Klien tidur dalam
untuk
minum
posisi head elevasi
air hangat.
Evaluasi
No
1
Tanggal
09/10/12
Evaluasi
II
S :
Klien
mengatakan
TTD
mual
berkurang
O :
Klien tampak rileks, mual (-)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Klien
mengatakan
belum
dilakukan
perawatan
luka
lument.
Obyektif
-
TTV
TD:
N :
RR:
S :
:
130/80 mmHg
90x/menit
20x/menit
36oC
Assesment
1. Resiko Infeksi berhubungan dengan adanya pemasangan
lument.
Perencanaan
DIAGNOSA
KEP.
1
Resiko
TUJUAN
2
Setelah dilakukan
Infeksi b/d tindakan keperawatan
selam 4 jam, tidak
Pemasangan
lument
terjadi infeksi dengan
kriteria hasil :
Tanda-tanda vital
menunjukkan nilai
yang normal
Antibiotik (+)
infeksi
Luka Lument
bersih
RENCANA TINDAKAN
3
1. Observasi TTV
2. Kaji tanda-tanda
Infeksi
3. Kolaborasi
pemberian
antibiotik
4. Lakukan rawat
luka
5. Berikan
informasi pada
pasien
pentingnya
menjaga
kebersihan luka
lument
RASIONALISASI
4
1. TTV merupakan pemeriksaan
pengetahuan
klien
akan
dalam
mengenal
penyakit
sehingga
kooperatif
membantu
akibat
yang
pada
klien
dari
dideritanya
akan
lebih
dalam
tindakan
Implementasi
No
Tgl
09/10
/12
No.
Dx
I
Implementasi
Respon Hasil
Paraf
1. Mengobservasi
TTV
2. Mengkaji
tanda-tanda
Infeksi
3. Berkolaborasi
pemberian
antibiotik :
Gentamicin 1
cc
4. Melakukan
rawat luka
Gentamicyn
salep, NS,
KAsa Steril.
5. Memberikan
informasi pada
pasien
pentingnya
menjaga
kebersihan
luka lument
1. Tanda vital
TD: 120/70 mmHg,
RR: 20x/ menit,
N: 94x/ menit,
S: 36C
2. Tanda-tanda
infeksi : Rubor
(-), Kalor (-),
Tumor (-), Dolor
(-),
Functio
Lessa (-)
3. Klien
mengerti
dan paham dengan
apa
yang
dijelaskan
4. Antibiotik
:
Gentamicyn 1 cc.
Antikoagulant
:
Heparin 2 cc
5. Luka
lument
bersih
Evaluasi
NO
1
TGL
NO.DX
EVALUASI
09/10/12
I
S :O :
- K/U: baik
TD: 120/70 mmHg,
RR: 20x/ menit,
N: 94x/ menit,
S: 36C
RKTDF
(-),
Luka
bersih
A : Masalah teratasi
PARAF
lument
P : Intervensi dihentikan
pasien pulang
RESUME
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS
CKD DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Dx. Medis
Tgl. Pengkajian
: Ny. S
: Perempuan
: 48 tahun
: Islam
: Jawa/Indonesia
: D3
: : Ngajum, Malang selatann
: CKD
:09 Oktober 2012
DATA FOKUS
PRE HD
Subyektif
-
Obyektif
K/U Lemah, Kesadaran Composmentis, GCS : 4 5 6, RR :
27x/mnt, TD 110/70mmHg, Nadi 87 x/mnt, suhu 37,20 C,
BAK (-), BAB (-), mukosa bibir pucat, Kekuatan otot,
kanan atas 5, kiri atas 5, kanan bawah 5, kiri bawah
5.
Assesment
Ketidakefektifan pola nafas b/d penumpukan secret
Perencanaan
DIAGNOSA KEP.
Ketidakefektifan
pola
nafas
berhubungan
dengan
penumpukan secret
TUJUAN
Setelah
diberikan
tindakan
keperawatan
selama 4 jam diharapkan
pola
nafas
adekuat/optimal
kembali
dengan kriteria hasil:
- Nafas spontan
- RR
dalam
batas
normal : 18-24x/mnt
- Tidak ada sesak
- Klien merasa nyaman
RENCANA TINDAKAN
11.
Jelaskan
pada
klien
sebab
terjadinya
sesak
12.
Beri
posisi
semifowler
13.
Beri
oksigen
sesuai
kebutuhan
14.
Observas
i TTV.
15.
Anjurkan
klien
untuk
lebih relaks
RASIONALISASI
9. Peningkatan
pengetahuan
pada
klien
akan
membantu
klien
dalam
mengenal
akibat
dari
penyakit
yang
dideritanya
sehingga
akan
lebih
kooperatif
dalam
tindakan
keperawatan
yang
diberikan
10. Memepermudah
klien
dalam
bernapas
11. O2
merupakan
terapi
oksigen
untuk
pemenuhan
oksigen yg kurang
12. Gangguan
pola
nafas
ditandai
dengan peningkatan
Respiratory Rate.
Implementasi
No
Tgl
09
oktob
er
2012
No.
Dx
I
Implementasi
9. Menjelaskan
pada
klien
penyebab
sesak
10. Memberikan
posisisemi
fowler
11. Memberikan
oksigen
sesuai dengan
kebutuhan
:
02
Nasal
Canula 4 lpm
12. Observasi
TTV :
Respon Hasil
RR 140/80 mmHg,
N
76x/m,
RR
23x/m,
Klien
menggunakan
nasal canula 4
lpm, klien dalam
posisi
semifowler,
pernafasan
cuping
hidung
(-),
retraksi
dinding
dada
(-),
klien
tampak
lebih
rileks
dari
sebelumnya
Paraf
Evaluasi
NO
TGL
09/10
/12
NO.D
X
I
PARAF
EVALUASI
S :
Klien
mengatakan
sesak
sedikit
berkurang
O :
- Tidak ada retraksi dinding
-
dada
RR 23x/menit
Klien tampak rileks
INTRA HD
Subyektif
-
Obyektif
Ku Lemah, Kesadaran Composmentis, Tanda-tanda vital:
TD: 110/70 mmHg
N : 80x/m
RR: 28x/m
S : 37,1 C
Assesment
Resiko Kerusakan Intergritas kulit berhubungan dengan
Proses Hemodialisa
Perencanaan
Diagnosa
Resiko
NOC
NIC
Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada
kerusakan
tindakan
Integritas
keperawatan 1 x 4
kulit
proses
hemodialisa
b/d jam
diharapkan
tidak
terjadi
integritas
kulit
dengan kriteria:
- Gatal (-)
- Kulit kemerahan
-
(-)
Luka (-)
proses hemodialisa.
2. Anjurkan
kepada
klien
untuk
menggaruk
keras.
3. Anjurkan
kerusakan
Rasional
klien 1. Peningkatan
pengetahuan
tidak
dengan
kepada
keluarga
jika
kemerahan
tubuh,
laporkan
tim medis
ada
dalam
mengenal
kooperatif
dalam
diberikan
2. Dapat menyebabkan luka
ke 3. Untuk menegakkan diagnose
pada
dan
selanjutnya.
intervensi
Implementasi
No
1
Tanggal
09/10/1
Implementasi
1. Menjelaskan
pada
klien
proses
hemodialisa.
2. Meganjurkan
kepada
klien
untuk
tidak
Respon Hasil
1) TD: 160/90 mmHg
N : 82x/menit
RR: 20x/menit
S : 37,1oC
2) Kemerahan pada tubuh
(-),
3) Klien mau
berkerjasama
menggaruk
dengan keras.
3. Menganjurkan
kepada
keluarga
ada
jika
kemerahan
pada
tubuh,
laporkan
ke
tim medis
Evaluasi
No
1
Tanggal
09/10/12
II
Evaluasi
S :
Klien mengatakan sudah tidak
gatal
O :
TD: 160/90 mmHg,N :
82x/menit,RR: 20x/menit, S :
37,1oC Kemerahan (-), Gatal
(-)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
TTD
Post HD
Subyektif
-
Klien
mengatakan
belum
dilakukan
perawatan
luka
lument.
Obyektif
-
TTV
:
TD: 160/90 mmHg
N : 82x/menit
RR: 28x/menit
S : 37,1oC
Double lument (+) di dada
Assesment
2. Resiko Infeksi berhubungan dengan adanya pemasangan
lument.
Perencanaan
DIAGNOSA
KEP.
1
Resiko
TUJUAN
2
Setelah dilakukan
Infeksi b/d tindakan keperawatan
selam 4 jam, tidak
Pemasangan
lument
terjadi infeksi dengan
kriteria hasil :
Tanda-tanda vital
menunjukkan nilai
yang normal
Antibiotik (+)
infeksi
Luka Lument
bersih
RENCANA TINDAKAN
3
1. Observasi TTV
2. Kaji tanda-tanda
Infeksi
3. Kolaborasi
pemberian
antibiotik
4. Lakukan rawat
luka
5. Berikan
informasi pada
pasien
pentingnya
menjaga
kebersihan luka
lument
RASIONALISASI
4
1) TTV merupakan pemeriksaan
untuk menegakkan diagnose
2) RKTDF adalah tanda-tanda
adanya infeksi
3) Antibiotik merupakan
farmakologi untuk mengatasi
infeksi
4) Peningkatan
pengetahuan
klien
akan
dalam
mengenal
penyakit
membantu
yang
akibat
pada
klien
dari
dideritanya
tindakan
yang diberikan
keperawatan
Implementasi
No
Tgl
09/10
/12
No.
Implementasi
Dx
I 1) Mengobservasi
TTV
2) Mengkaji
tanda-tanda
Infeksi
3) Berkolaborasi
pemberian
antibiotik :
4) Gentamicin 1
cc
5) Melakukan
rawat luka
6) Gentamicyn
salep, NS,
KAsa Steril.
7) Memberikan
informasi pada
pasien
pentingnya
menjaga
kebersihan
luka lument
Respon Hasil
Paraf
1. Tanda vital
TD:
160/110
mmHg,
RR: 20x/ menit,
N: 85x/ menit,
S: 37,1C
2. Tanda-tanda
infeksi : Rubor
(-), Kalor (-),
Tumor (-), Dolor
(-),
Functio
Lessa (-)
3. Klien
mengerti
dan paham dengan
apa
yang
dijelaskan
4. Antibiotik
:
Gentamicyn 1 cc.
5. Luka
lument
bersih
Evaluasi
NO
1
TGL
NO.DX
EVALUASI
09/10/12
I
S :O :
- K/U: baik
TD: 160/110 mmHg, RR: 20x/
menit, N: 85x/ menit, S:
37,1C
RKTDF
(-),
Luka
lument
bersih
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
pasien pulang
PARAF