Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kerajaan Buleleng
Kerajaan Buleleng merupakan Kerajaan Hindu Budha tertua di Bali. Kerajaan ini
berkembang pada abad IX-XI Masehi. Kerajaan ini diperintah oleh Dinasti Warmadewa.
Kerajaan ini dapat dipelajari melalui prasasti Belanjong, Penempahan, dan Melatgede.
Kerajaan ini berpusat di Buleleng, Bali bagian utara. Buleleng tereletak dipesisir pantai, yang
menyebabkan Buleleng sering disinggahi kapal-kapal.
Adapun kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Buleleng adalah sebagai.
Kerajaan ini dapat dipelajari melalui prasasti Belanjong, Penempahan, dan Melatgede.
Kerajaan ini berpusat di Buleleng, Bali bagian utara. Buleleng tereletak dipesisir pantai, yang
menyebabkan Buleleng sering disinggahi kapal-kapal.
Adapun kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Buleleng adalah sebagai
berikut :
a. Kehidupan Politik
Kehidupan Agama
Agama Hindu Syiwa mendominasu kehidupan masyarakat Buleleng. Tetapi
tradisi megalitik masih mengakar kuat dalam masyarakat Buleleng. Kondisi ini dibuktukan
dengan ditemukannya beberapa bangunan pemujaan seperti punden berundak di sekitar purapura di Hindu. Pada masa pemerintahan Janasadhu Warmadewa agama Budha mulai
berkembang. Perkembangan ini ditandai dengan penemuan unsure-unsur Budha seperti arca
Budha di Gua Gajah dan stupa di pura Pegulingan.
Agama Hindu dan Budha mulai mendapat peranan penting pada masa Raja
Udayana. Pada masa ini pendeta Syiwa dan brahmana Budha diangkat sebagai salah satu
penasehat raja. Masyarakat Buleleng menganut agama Hindu Waesnawa.
Waisya
2. Masing-masing golongan mempunyai tugas dan kewajiban yang tidak sama disbanding
keagamaan
3. Pada masa Anak Wungsu dikenal adanya beberapa golongan pekerja khusus yaitu pande
besi, pande emas, dan pande tembaga dengan tugas membuat alat-alat pertanian, alat-alat
rumah tangga, senjata, perhiasan dan lain-lain.
Dari ketiga hal diatas dapa kiata ambil kesimpulan sebagi berikut
1. Kehidupan sosial masyarakat Bali sudah teratur dan rapi
2. Sudah ada system pembagian kerja
Hasil budaya kerajaan Bali antara lain berupa
1. Prasasti
2. Cap Materai kecil dari tanah liat yang disimpan dalam stupa kecil
3. Arca misalnya arca durga
4. Dua kitab undang-undang yang dipakai pada masa pemerintahan Jayasakti yaitu Uttara
Widdhi Balawan dan Rajawacana/Rajaniti
5. Pada zaman Jayasakti agam Budha dan Syiwa berlambang dengan baik bahkan raja sendiri
disebut sebagai penjelmaan dewa Wisnu (airan Waisnawa)
6. Prasasti di Bali paling banyak menggunakan bahasa Jawa kuno sehingga hubungan dengan
Jawa diperkirakan terjalin dengan baik.
Gusti Ngurah Karangasem, raja Buleleng ke-12, dan 400 pengikutnya memilih tewas
daripada menyerah saat perang di Benteng Jagaraga (1849).
I Gusti Anglurah Panji Sakti, yang sewaktu kecil bernama I Gusti Gde Pasekan adalah putra I
Gusti Ngurah Jelantik dari seorang selir bernama Si Luh Pasek Gobleg berasal dari Desa
Panji wilayah Den Bukit. I Gusti Panji memiliki kekuatan supra natural dari lahir. I Gusti
Ngurah Jelantik merasa khawatir kalau I Gusti Ngurah Panji kelak akan menyisihkan putra
mahkota. Dengan cara halus I Gusti Ngurah Panji yang masih berusia 12 tahun disingkirkan
ke Den Bukit, ke desa asal ibunya, Desa Panji.
I Gusti Ngurah Panji menguasai wilayah Den Bukit dan menjadikannya Kerajaan Buleleng,
yang kekuasaannya pernah meluas sampai ke ujung timur pulau Jawa (Blambangan). Setelah
I Gusti Ngurah Panji Sakti wafat pada tahun 1704, Kerajaan Buleleng mulai goyah karena
putra-putranya punya pikiran yang saling berbeda.
Dan sejarah dari kerajaan buleleng yaitu :
Gusti Ngurah Ketut Jelantik, raja Buleleng ke-14, dalam pakaian berburunya.
Keterangan
1660
1697/99
1697/99
1732
1732
1757/65
1757/65
1757/65
Gusti Ngurah
Jelantik
1757/65
1780
Gusti Made
Singaraja
1793
Keponakan dari
Gusti Made Jelantik
1806
Keterangan
Anak dari Gusti
Gede Ngurah
Keluarga Gambar
Keluarga Gambar
Karangasem
Gusti Gede Karang
1806
1818
1818
1822
1822
1825
1825
1849
Keponakan dari
Gusti Gede Karang
1849
Keterangan
1853
Keturunan dari
Gusti Ngurah Panji
1854
1872
Keturunan dari
Gusti Ngurah
Jelantik
1929
1944
Keturunan dari
Gusti Ngurah
Jelantik
1944
1947
1950
1947
Keluarga Gambar