Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Unit karakter
Strain
A
2Sedang
3Hitam
4Hijau muda
5Hijau tua
6Putih
7Putih
8 Hitam
9Krem
10Orange
11Hitam
12 Bersekat
13Tak bersekat
B. Morfologi Hifa
C. Karakteristik Misellium
14Jernih
15Sporangiospora
16Konidiospora
20Bercabang
21Tidak Bercabang
22Kolumela Tenggelam
25Bentuk Berantai
26Rhizoid
27Stolon
28Sel kaki
29Phialide
E. Karakteristik Sporangia
F. Karakterisasi Sporangiofor/Konidiofor
H. Struktur Tambahan
I. Karakteristik Fisiologis
30Hidrolisis Pati amilum
B
C
D
E
F
40
43.33
56.67
46.67
63.33
73.33
60
43.33
40
76.67
60
30
43.33
46.67
70
(C,D)
(C,D)
(C,D)
100
80
76,67
73,33
70
60
50
40
30
20
10
(A ,F)
[(A,F,E)]
{A[{B[C, (D,E)]}F]}
{A[{B[C, (D,E)]}F]}
{A[{B[C, (D,E)]}F]}
{A[{B[C, (D,E)]}F]}
{A[{B[C, (D,E)]}F]}
{A[{B[C, (D,E)]}F]}
25
26.08
31.57
27.27
47.61
57.89
33.33
22.72
18.18
53.33
36.84
8.69
19.04
20
50
57,89
(A,F )
53,33
(C,D )
(A,F)
50
(C,D )
36,84
100
80
70
60
[(A,F)E]
{(C,D),[(A,F),E]}
33,33
[B{(C,D),[(A,F),E]}]
20
[B{(C,D),[(A,F),E]}]
10
[B{(C,D),[(A,F),E]}]
strain C
strain D
strain B
strain A
Strain F
strain E
10
20
30
40
50
60 70
73,33
76,67
80
100
strain B
strain C
strain D
strain A
Strain F
strain E
10 2033,33
36,84
50
53,33
57,89
60
80
100
IV.2. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat diperoleh bahwa
dari konstruksi dendrogram hasil klasifikasi dengan Ssm, dapat diperoleh 3
(similaritas), bisa jadi kedua strain tersebut merupakan satu genus atau bahkan
satu spesies tetapi beda varietas. Taksonomi ini berdasarkan atas banyaknya sifat
kesamaan yang dimiliki atau sifat karakter yang dimiliki, bukan atas sifat
kekerabatan Menurut konsep taksospesies bila konsepnya terdiri dari lebih dari
70%, dan paling tidak terdiri dari tiga strain maka klasifikasi mikrobia tersebut
dapat diterima. Jadi pada percobaan ini dapat diterima hasil klasifikasinya
menurut konsep taksospesies.
Nilai similaritas Ssm dan Ssj dalam klasifikasi OTUs terdapat perbedaan. Jika
dalam Ssm semua nilai dari pasangan OTUs diperhitungkan, baik yang bernilai
positif maupun yang bernilai negatif. Sedangkan nilai similaritas Ssj tidak
memperhitungkan atau mengabaikan double negatif (negatif semua) pada masingmasing pasangan OTUs.
Koefisien Ssm dan Ssj adalah yang paling sering digunakan dalam
publikasi mengenai taksonomi numerik dalam mempelajari bakteri. Ini akan
menjadi lebih jelas bahwa perbedaan dalam persamaan nilai diantara OTUs akan
berhasil berdasarkan koefisien yang digunakan dan akan menjadi lebih rendah
(kurang efektif) menggunakan Ssj dibandingkan dengan menggunakan Ssm. Jadi
dapat disimpulkan bahwa Ssm yang lebih efektif dan lebih akurat karena
memperhitungkan nilai dari keseluruhan pasangan OTUs.
Perlu diketahui pula dalam percobaan ini, pengklasifikasian ini bersifat
subyektif karena masing-masing praktikan dalam melakukan pengamatan ,baik
Stackebrandt, E.& Goebel, B. M. 1994. Taxonomic Note; aPlace for DNA; DNA
Reassoction and 165 IRNA Sequence Analysis in The Present Spesies
10