Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dosen pengampu :
Drs. Yustinus Ulung Anggraito, M.Si.,
Ir. Tuti Widianti, M.Biomed
disusun oleh:
1; Pujiasih
2; Elita Kurnianti
3; Futikhatul Fitriana
(4401412001)
(4401412037)
(4401412043)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
13 November 2014
a. Perennial nature, yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada kulit
manusia seumur hidup.
b. Immutability, yaitu sidik jari seseorang tidak pernah berubah kecuali mendapatkan
kecelakaan yang serius
c. Individuality, pola sidik jari adalah unik dan berbeda untuk setiap orang (Elvayandri,
dalam Sintaningtyas 2010).
Menurut Suryo(dalam Beatrice,2009), bentuk sidik jari terbagi atas tiga bagian
dasar:
a; Pola arch atau lengkung
Pola ini sering dinamakan pola A, initial dari Arch. Bentuknya melengkung, melintang
terhadap arah jari. Bentuk sidik jari ini merupakan bentuk yang paling sederhana, tidak
mempunyai triradius sehingga tidak dapat dilakukan perhitungan rigi. Pola ini memiliki
frekuensi kehadiran hanya 5%, bahkan tidak semua individu memiliki pola ini. Menurut
Soma(dalam Beatrice,2009), ada dua macam pola arch yaitu plain arch dan tented arch.
b; Pola Loop atau Pola Sinus
Bentuknya seperti tali untuk menjerat, mulai dari pinggir menuju ke tengah, balik lagi ke
pinggir, terbuka ke arah kiri atau kanan jari. Ciri utama pola ini adalah terdapat satu
triple-as yakni satu titik dengan tiga sumbu.Menurut Soma (dalam Beatrice ,2009), pola
loop dapat dibedakan atas 2 yaitu:
; Loop radial, yaitu bagian yang terbuka dari bentuk sosok menuju ke arah ujung jari.
; Loop ulnar, yaitu bagian yang terbuka menuju ke pangkal jari. Bentuk loop kira-kira
65%-70% terdapat pada setiap individu. Bentuk loop ini sering ditemukan pada sidik
jari. Frekuensi kehadiran yang sering ditemukan membuat bentuk loop lebih banyak
dikenal daripada bentuk yang lainnya.
c; Pola Whorl atau Pusaran
Bentuk pola ini seperti pusaran air, terdapat pusat di tengah, melingkar, makin lebar
makin ke pinggir. Ciri utama adalah terdapat dua tripel-as yakni dua buah titik yang
masing-masing dengan tiga sumbu. Frekuensi kehadiran pola ini 25%-30%.
Tinta stempel
Bak stempel
Kertas tulis
Kaca pembesar
Pensil/pulpen
Kertas HVS
E; PROSEDUR KERJA
Mengenakan 10 jari tangan pada tinta stempel dan mengusahakan bagian
ujung jari terkena tinta semuanya
Menempelkan masing-masing ujung jari tangan pada kertas yang tersedia
Mengamati bekas sidik jari pada kertas menggunakan kaca pembesar
Menentukan pola sulur kesepuluh jari tangan
Menghitung frekuensi masing-masing pola dan menggabungkan frekuensi
masing-masing pola pada seluruh anggota kelas baik perempuan dan lakilaki
Menghitung jumlah rigi setiap jari dan jumlah sulur semua jari (JSS/ Total
Menguji dengan chi-square dengan taraf signifikasi 5%
Membuat kesimpulan apakah frekuensi pola sulur sesuai dengan frekuensi
pola sulur pada umumnya.
F; HASIL PENGAMATAN
Tabel 1 . Tipe Pola Sulur 10 Jari Tangan Pada Kelompok Alel.
Tangan
kiri
Nama
mahasiswa
Ibu jari
Telunjuk
Jari tengah
Jari manis
Kelingking
Puji Asih
Loop/ 16
Loop/ 8
Loop/ 10
Loop/ 17
Whorl / 14
Whorl / 13
Loop/ 13
Loop/ 12
Loop/ 9
Loop/ 12
Loop/ 10
Loop/ 12
Loop/ 12
Loop/ 12
Loop/ 9
Elita Kurnianti
Futikhatul Fitriana
Ibu jari
Telunjuk
Jari tengah
Jari manis
Kelingking
Puji Asih
Loop/ 10
Loop/ 10
Loop/ 12
Whorl / 17
Loop/ 19
Whorl / 14
Loop/ 10
Loop/ 9
Loop/ 9
Loop/ 13
Whorl / 16
Loop/ 8
Loop/ 10
Loop/ 11
Loop/ 10
Elita Kurnianti
Futikhatul Fitriana
Nama Mahasiswa
Annisa Lintang Malinda
Abadia Delima
Noor Inayati
Siti Zubaidah
Windy Oktaviani
Vina Qurrotu Ainina
Agus Safangat
Ros Setiani
Mei Dewi Rohmawati
Arum Nurita
Syukron Fadli Alimi
Sex
Arch
-
Loop
10
10
10
7
8
8
6
6
7
10
Whorl
3
2
2
4
4
3
10
-
Jumlah sulur
121
117
119
142
130
132
187
145
130
172
134
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Felliyana Azmi
Puji Asih
Elita Kurnianti
Futikhatul Fitriana
Nida Gaida
Iis Sutiyani
Dwi Apriyani
Alif Tini Ginti
Intan Indah S
Mery Tantya D
Dian Dwi Hapsari
Nur Halimah
Tesa Aghnes Maudini
Devi Alvitasari
Widya Kusuma A
Lili Astuti Isnaeni
Kusniana
Tri Purwaningsih
Aprilia Putri Astuti
Ariza Naila Safufia
Putri Mei Wahyuni
Yen Lestari Harahap
Zahrina Naila Safufia
Shella Aprilia
Syahrizal Umar Kadafi
Jumlah
6
1
7
7
8
8
9
2
10
7
8
8
8
10
7
10
3
2
5
8
10
9
9
3
5
5
6
3
252
3
2
2
1
8
3
2
2
2
3
7
2
5
2
1
7
5
5
4
7
101
= 479
= 4357
G; ANALISIS DATA
Ho = Tidak ada perbedaan signifikan antara hasil percobaan dengan teori.
Ha = Ada perbedaan signifikan antara hasil percobaan dengan persentase teori.
;
loop=
b;
Jumlah keseluruhanloop
x 100
Jumlah keseluruhan sidik jari
252
x 100
360
arch=
70
7
x 100 =2
360
128
133
112
110
160
134
142
122
131
105
126
166
69
194
57
148
100
148
116
141
177
178
117
135
158
4836
c;
whorl=
101
x 100 =28
360
Tabel 3. Pengujian Chi-Square (X2) Tipe Pola Jari Tangan Pada Populasi Kelas
o
e
d
d2/e
Arch
2%
5%
-3 %
1, 8 %
Loop
70 %
70 %
0%
0%
Whorl
28 %
25 %
3%
0,36 %
hitung=2,16
Jumlah
100 %
100 %
0
2,16 %
Jumlah Sulur
Mahasiswa
Mahasiswi
O
159,6
132,0
E
144
127
d
(144-159,6) = -15,6
(127-132,0) = -5
d2/e
243,36/144 = 1,69
25/127 = 0,19
hitung=1, 88
Jumlah keseluruhan sulur putra
Ratarata jumlah s ulur putra=
Jumlah siswa putra
479
=159,6
3
43 57
=132 ,0
33
pengamatan pola sulur jari, dapat diketahui bahwa dari 36 mahasiswa (berarti total jari
tangan yang diamati = 360), jumlah sulur tipe arch hanya berjumlah 7; 252 tipe loop; dan
101 tipe whorl. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa tipe sulur terbanyak
yaitu tipe loop. Pada tipe loop ini terdapat satu triradius yang terdapat pada ujung jari.
Sedangkan pada tipe whorl ditemukan dua triradius pada ujung jarinya. Sedangkan pada
tipe arch tidak ditemukan triradius.
Setelah dilakukan uji Chi-Square (X2) terhadap data kelas didapatkan hasil bahwa
angka deviasi tipe arch yaitu 1,8; tipe loop 0 dan tipe whorl adalah 0,36. Kemudian X2
hitungnya sebesar 2,16 . Tipe pola sulur jari tangan pada manusia ada tiga, maka nilai
db = 3 -1 = 2. Nilai X2 hitung = 2,16 < X2 tabel (P= 0,05) = 5,99 maka Ho diterima dan
Ha ditolak sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil praktikum dengan
teori. Sedangkan pada perhitungan analisis chi-kuadrat pada jumlah semua sulur pada
populasi kelas diperoleh nilai X2 hitung sebesar 0,21. Jumlah semua sulur pada populasi
kelas yang dibandingkan adalah antara laki-laki dan perempuan, maka nilai db = 2-1 = 1.
Nilai X2 dalam tabel X2 yaitu 1,88. Karena X2 hitung = 1,88 < X2 tabel (P= 0,05) = 3,84
maka Ho diterima dan Ha di tolak sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara
hasil praktikum dengan teori.
Pola sulur pada jari memiliki bentuk yang berbeda-beda tiap orangnya, bahkan
dalam jari yang sama ada yang memiliki pola sulur yang berbeda misalnya pada pola
sulur Widya, 6 jari berpola arch, 2 jari berpola loop, dan 2 jari yang lain berpola whorl.
Pada data kelas terlihat bahwa pola sulur terbanyak yaitu loop yaitu 70%, persentase ini
sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa kehadiran pola loop kira-kira 65%-70%
pada setiap individu. Bentuk loop ini sering ditemukan pada sidik jari. Frekuensi kehadiran
yang sering ditemukan membuat bentuk loop lebih banyak dikenal daripada bentuk yang
lainnya. Kemudian frekuensi kehadiran pola whorl pada populasi kelas yaitu 28 %, hal ini
sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa frekuensi kehadiran pola ini 25%-30%.
Kemudian yang terakhir adalah pola Arch yang hanya 2%, sedangkan menurut teori
frekuensi kehadiran pola arch adalah 5%, namun nilai ini masih bisa diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa perbedaan pola sulur bukan hanya terlihat dari orang yang berbeda
saja namun jari yang berbeda walaupun pada tangan yang sama dapat berbeda pula pola
sulurnya.
Jumlah rigi tergantung dari pola sulurnya. Pola sulur loop biasanya memiliki jumlah
rigi yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah rigi pada loop dan arch, karena
lingkaran rigi pada pola whorl lebih besar sehingga jumlah riginya lebih banyak. Selain itu
frekuensi pola sulur ditentukan oleh keturunan ras (suku bangsa), untuk seluruh bangsa
rata-rata pola arch paling kecil. Dari data kelas rata-rata jumlah rigi mahasiswi sebesar
132 tidak terlalu jauh dari jumlah rata-rata standar perempuan sebesar 127. Sedangkan
jumlah rata-rata rigi mahasiswa sebesar 159,6 lebih mendekati standar rata-rata yakni
132. Meskipun penyimpangan yang diberikan pada jumlah rigi mahasiswa terlihat lebih
besar namun setelah di uji dengan chi kuadrat penyimpangan tersebut masih dapat
diabaikan karena nilai X2 hitung masil lebih kecil dibandingkan dengan X2 tabel. Rata-rata
jumlah sulur per individu pada populasi kelas adalah sebesar 132 untuk putri dan 159,6
untuk putra adalah sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa jumlah sulur jari pada
laki-laki lebih banyak jika dibandingkan jumlah sulur jari pada perempuan.
I;
SIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1; Pada populasi kelas rombel dua Pendidikan Biologi ditemukan ada tiga pola
sulur jari mulai dari yang frekuensinya terbanyak berturut-turut adalah loop,
whorl, dan arch.
2; Rata-rata jumlah sulur per individu pada populasi kelas adalah sebesar 132
untuk putri dan 159,6 untuk putra. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyebutkan bahwa jumlah sulur putra lebih banyak jika dibandingkan jumlah
sulur putri.
3; Hasil analisis data pola tipe sulur dan jumlah sulur menggunakan uji Chikuadrat, diperoleh hasil pada keduanya bahwa X2hitung < X2tabel akibatnya
Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak
ada perbedaan signifikan antara hasil percobaan dengan teori.
JAWABAN PERMASALAHAN
1; Samakah pola sulur jari tangan Saudara dan pola manakah yang terbanyak?
Jawab :
Tidak sama, pola terbanyak yaitu pola loop
2; Pola mana yang terbanyak dari kelas Saudara dan berapa masing-masing frekuensinya?
Jawab :
Pola terbanya yaitu loop. Dengan frekuensi masing-masing arch = 2%, loop = 70%, dan
whorl = 28%
3; Setelah diuji dengan X2, apakah besar penyimpangan pada data kelas dapat diabaikan
(tidak signifikan)? Apabila penyimpangan tersebut signifikan, kemukakan penyebabnya!
Jawab :
Tidak terjadi penyimpangan yang signifikan pada hasil percobaan , artinya penyimpangan
yang terjadi mungkin kecil sehingga dapat diabaikkan.
DAFTAR PUSTAKA
Beatrice, Eva.2009.Perbandingan Pola Multifaktor Sidik Jari Narapidana Di Lembaga
Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan dengan Pria Normal Di luar Lembaga
Pemasyarakatan. Skripsi Universitas Sumatera Utara Medan.
Iriane, Vincentia Maria. 2003. Perbedaan Bentuk Lukisan Sidik Jari, Ridge Count, Palmar
Pattern Dan Sudut A-T-D Antara Orang Tua Anak Sumbing Dengan Orang Tua Anak
Normal Di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Maj. Kedok. Unibraw. Vol. XIX.
No.2.
Panghiyangani, et al.2009.Gambaran Dermatoglifi Tangan Pasien Skizofrenia. Jurnal
Kedokteran Indonesia.Vol. 1. No. 2: 115-120.
Rosida, Lena dan Panghiyangani, Roselina.2006. Gambaran Dermatoglifi pada Penderita
Sindrom Down di Banjarmasin dan Martapura Kalimantan Selatan. Jurnal Anatomi
Indonesia. Vol.1. No.2: 71 78.
Sintaningtyas, Linda Jana. 2010. Pola Dermatoglifi Tangan Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah
Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Skripsi UNS Surakarta.