Вы находитесь на странице: 1из 4

1.

PENDAHULUAN
Polimer telah digunakan oleh manusia dari beberapa abad yang lalu. Pada zaman dahulu
polimer yang digunakan manusia adalah jenis polimer alam seperti selulosa, pati, wol, karet,
dan protein. Sampai saat ini pun polimer ini masih banyak digunakan kebanyakan dalam jenis
polimer sintesis seperti polyester, polietilena, dan polivinilklorida. Istilah polimer pertama
kali digunakan oleh kimiawan dari Swedia, Berzelius (1833). Polimer merupakan molekul
besar yang terbentuk dari unit unit berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa
Yunani Poly, yang berarti banyak dan mer, yang berarti bagian. Pada saat ini polimer
sintesis diproduksi dengan skala industri karena manfaat dari polimer ini dalam kehidupan
sehari-hari, namun tak sedikit pula berbahaya.
Polimer sintesis yang pertama kali dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi fenol dengan
formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland pada tahun
1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai secara
luas. Polimer bakelit merupakan plastik termoseting, polimer ini dihasilkan dari suatu
kopolimer kondensasi antara metanal dan fenol. Bakelit sudah banyak dibahas pada plastik
termoseting. Polimer ini banyak digunakan untuk peralatan listrik, sebagai kotak isolator, dan
dudukan lampu. Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di
alam dan harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah
melakukan penelitian struktur molekul alam guna mengembangkan polimer sintesisnya. Dari
hasil penelitian tersebut dihasilkan polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya,
seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya
terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai
yang diharapkan. Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil,
misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yang elastisterhadap jalan
raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis
untuk tujuan yang lebih luas.
Beberapa sifat polimer :
1. Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan
biaya murah.
1.
2.
3.
4.

Ringan; maksudnya rasio bobot/volumnya kecil.


Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif.
Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik.
Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis

dan plastis.
1. Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.
Dari beberapa sifat di atas, mendorong manusia memproduksinya dalam jumlah besar. Dalam
makalah ini dijelaskan beberapa polimer sintesis yang digunakan dalam kehidupan seharihari dan penomoran berdasarkan polimer masing-masing, serta kegunaan dan bahayanya bagi
kehidupan kita.
1. ISI

Polimer sintesis adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia.
Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian struktur molekul alam
guna mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan polimer
sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan
dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer
sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan. Polimer sintesis yang telah
dikembangkan guna kepentingan komersil.
Polimer komersial, yaitu polimer yang disintesis dengan biaya murah dan diproduksi secara
besar besaran. Polimer komersial pada prinsipnya terdiri dari 4 jenis polimer utama yaitu:
Polietilena, Polipropilena, Poli(vinil klorida), dan Polisterena. Polietilena dibagi menjadi
produk massa jenis rendah (< 0,94 g/cm3), dan produk massa jenis tinggi (> 0,94 g/cm3).
Perbedaan dalam massa jenis ini timbul dari strukturnya yakni: polietilena massa jenis tinggi
secara esensial merupakan polimer linier dan polietilena massa jenis rendah bercabang.
Plastik plastik komoditi mewakili sekitar 90% dari seluruh produksi termoplastik dan
sisanya terbagi diantara kopolimer stirena butadiena, kopolimer akrilonitril butadiena
stirena (ABS),
poliamida dan poliester.
Berikut ini adalah klasifikasi polimer berdasarkan penomorannya.
1. Polietilena
Kita lebih sering menyebutnya dengan plastik.Polimer ini dibentuk dari reaksi adisi
monomer-monomer etilena(CH2 = CH2 ). Ada dua macam polietilena, yaitu yang memiliki
densitas (kerapatan) rendah atau (LDPE) low density polyethylene dan polietilena yang
memiliki densitas tinggi atau (HDPE) high density polyethylene. Perbedaan dari kedua
polimer ini adalah cara pembuatannya dan agak berbeda sifat fisikanya. Secara umum sifat
polietilena adalah sebagai zat yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun. Untuk
polietilena dengan densitas rendah biasanya dipergunakan untuk lembaran tipis pembungkus
makanan, kantung-kantung plastik, jas hujan. Sedangkan untuk polietilen yang memiliki
densitas tinggi, polimernya lebih keras, namun masih mudah untuk dibentuk sehingga banyak
dipakai sebagai alat dapur misal ember, panci, juga untuk pelapis kawat dan kabel.
1.1. HDPE (high density polyethylene)
Simbol ini terdapat pada botol yang berwarna putih susu. Juga biasa digunakan untuk air
minuman galon, kursi plastik, atau kemasan susu jika pada makanan. Botol ini juga hanya
boleh untuk sekali pakai saja. Kegunaan utamanya adalah botol, drum, pipa, saluran,
lembaran, film, isolasi, kawat, kabel juga banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat
mainan anak-anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta
piringan hitam.
1.2. LDPE (low density polyethylene)
Plastik dengan simbol ini biasanya digunakan untuk makanan, plastik kemasan, dan
teksturnya terasa lembek atau lentur. Plastik pembungkus makanan atau botol dengan kode
ini cukup aman digunakan. Namun, plastik ini hampir tidak dapat dihancurkan. Kegunaan

utama dari polimer jenis ini adalah Lapisan pengemas, isolasi kawat, dan kabel, barang
mainan, botol yang lentur, bahan pelapis
1. PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate)
Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan daya tahan
kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal
penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 % sebagai
kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat
dicampur dengan polimer alam seperti : sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan
pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya.
Simbol PET atau PETE biasa terdapat pada botol plastik transparan seperti pada kemasan air
mineral atau minuman yang siap untuk diminum. Jangan pernah mengisi ulang botol dengan
simbol seperti ini, apalagi dengan air panas. Hal ini dapat mengakibatkan lapisan polimer
pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang bisa memicu penyakit
kanker.
1. PVC (Polyvinyl Chloride)
Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta
kedap terhadap minyak dan bahan organik. Polimer ini merupakan polimer yang dibentuk
oleh monomer kloro etilen (CH2=CHCl). Polimer ini memiliki sifat yang lebih kuat
dibandingkan dengan etilen, tahan panas atau tidak mudah terbakar. Ada dua tipe plastik
PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat
konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam,
dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk
membuat selang plastik dan isolasi listrik.Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati
urutan ketiga dan sekitar 68 % digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).
Plastik yang memiliki simbol ini, menandakan plastik yang sulit untuk didaur ulang, seperti
plastik pembungkus atau pada botol-botol. Kandungan plastik ini bisa lumer dan bercampur
ke dalam makanan pada suhu -15 derajat Celcius. Akibatnya berbahaya, bisa menyebabkan
kerusakan hati dan ginjal.
Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, plastik PVC yang
menggunakan bahan pelembut DEHA dapat mengkontaminasi makanan dengan
mengeluarkan bahan pelembut ini ke dalam makanan. Data di AS pada tahun 1998
menunjukkan bahwa DEHA dengan konsentrasi tinggi (300 kali lebih tinggi dari batas
maksimal DEHA yang ditetapkan oleh FDA/ badan pengawas obat makanan AS) terdapat
pada keju yang dibungkus dengan plastik PVC (Awang MR, 1999). DEHA mempunyai
aktivitas mirip dengan hormon estrogen (hormon kewanitaan pada manusia). Berdasarkan
hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin
yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati
(Awang MR, 1999). Pembakaran PVC akan mengeluarkan DEHA yang dapat mengganggu
keseimbangan hormon estrogen manusia.
1. PP (Polypropylene)

Polimer polipropilena mirip dengan polietilen, Monomer pembentuknya adalah propilena


(CH3-CH = CH2), berbeda dalam jumlah atom C dengan etilen. Polipropilena lebih kuat dan
lebih tahan dari polietilena, sehingga banyak dipakai untuk membuat karung, tali dan
sebagainya. Karena lebih kuat, botol-botol dari polipropilena dapat dibuat lebih tipis dari
pada polietilena. Botol minuman adalah salah satu contoh polimer propilena yang banyak
dipergunakan. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali,
dan kanel listrik (insulator).
Plastik yang bernomor 5 dan memiliki simbol PP ini termasuk yang aman dipakai
membungkus makanan atau minuman. Biasanya plastik ini digunakan untuk tempat makanan
dan botol minum bayi. Plsatiknya berwarna transparan, bening, dan tembus pandang. Kalau
ingin mengisi ulang botol plastik sangat tidak salah untuk mencari plastik dengan nomor 5 di
tengah simbol recycle dan bertuliskan PP.
1. PS (Polystyrene)
Polimer ini merupakan polimer yang disusun oleh monomer styrene
. Kemasan plastik yang bersimbol PS ini contohnya adalah kemasan stereofoam, yang biasa
dipakai untuk wadah makanan atau minuman sekali pakai. Bahan ini bisa bercampur dengan
makanan, saat makanan panas diisikan ke dalam wadah ini, bahan styrine ini bisa berbahaya
untuk otak dan sistem saraf. Kegunaan utama dari PS adalah bahan pengemas (busa),
perabotan rumah, barang mainan.
1. OTHER atau Polycarbonate
Kode tujuh ini biasanya ada 4 macam.
-

SAN (styrene acrylonitrile)

ABS (acrylanitrile butadiene styrene)

PC (polycarbonate)

Nilon 13

Plastik ini biasa digunakan untuk tempat makanan dan minuman, alat-alat rumah tangga,
komputer, dan lainnya. Plastik dengan kode 7 SAN dan ABS ini baik dan aman digunakan
untuk makanan atau minuman. Hanya saja, untuk kode PC sebaiknya tidak digunakan untuk
makanan dan minuman karena bisa mengeluarkan zat yang berbahaya.

Вам также может понравиться