Вы находитесь на странице: 1из 3

BERDUSTA YANG DIBOLEHKAN

Name

: Nurma Priyatika

Class

: Xl IPS-2

Semua orang mungkin sepakat kalau berdusta adalah salah satu perbuatan yang sangat tercela.
Bukan hanya saja tercela dalam pandangan manusia, tapi juga tercela dalam pandangan Allah
subhanahu wataala.
Hukum asal dari dusta itu sendiri adalah haram dan wajib untuk dijauhi. Pertanyaannya adalah
apakah ada dusta yang dibolehkan dalam ajaran Islam ini? Tentunya ini sangat menarik untuk
kita bahas dalam bulletin kita kali ini.
Selama ini yang kita tahu bahwa dusta adalah perbuatan yang sangat buruk dan tidak boleh
dikerjakan atau hukumnya haram secara mutlak. Kemudian ada juga yang kebablasan
menganggap bahwa dusta adalah perbuatan yang lumrah dikerjakan, apalagi di jaman sekarang
ini, rasanya suatu yang mustahil dan aneh kalau ada orang yang tidak pernah berdusta dalam
hidupnya. Dusta bagi mereka merupakan bagian dari kebiasaan hidup mereka, sehingga kita akan
menemukan hampir di setiap tempat di situ ada dusta. Apakah di sekolah, di perkantoran, di
dalam rumah tangga, di pasar-pasar dan banyak lagi tempat-tempat yang tidak mungkin kita
sebutkan semuanya.
Orang tua berdusta, anak berdusta, atasan berdusta, bawahan berdusta, pembeli berdusta,
pedagang apalag. Intinya hidup mereka dipenuhi dengan dusta. Seakan-akan perbuatan ini bukan
perbuatan yang tercela atau berdosa bagi orang yang melakukannya.
Banyak sekali dalil-dalil yang menjelaskan tentang larangan atau haramnya berdusta, baik di
dalam al-Quran maupun al-Hadits.
Dalil-dalil tentang Larangan Dusta
Allah
subhanahu
wataala
berfirman,
artinya,
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung
jawabannya. (QS. 17:36)
Dalam ayat lain, artinya,
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang
selalu
hadir.
(QS.
50:18)
Syeikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa ayat-ayat di atas merupakan dalil-dalil
yang mengharamkan dusta, terlebih lagi dusta atas nama Allah subhanahu wataala dan
RasulNya, seperti mengatakan Allah subhanahu wataala berfirman begini, Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda begini, atau menafsirkan perkataan keduanya tanpa makna
yang sebenarnya padahal keduanya tidak pernah mengatakan hal seperti itu. Dan perbuatan
semacam ini tergolong ke dalam perbuatan dosa besar (al-kabir). Sebagaimana telah dijelaskan
di dalam al-Quran, artinya, Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang
membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan. Sesungguh
nya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. 6:144)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah bersabda, Barangsiapa yang sengaja berdusta
atas namaku maka hendaklah ia menyiapkan bangkunya di neraka. (Muttafaq alaih)
Rasulullah bersabda, Jauhkan lah oleh kalian perbuatan dusta, maka sesungguhnya dusta itu
menunjukkan/mengantarkan ke jalan kemaksiatan dan sesungguhnya kemaksiatan itu menyeret
ke dalam neraka. (Muttafaqalaih)
Dusta di samping ia adalah perbuatan tercela dan diharamkan, juga merupakan bagian dari ciriciri orang-orang munafiq. Hal ini juga dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
Ciri-ciri orang munafiq ada tiga: apabila berbicara ia dusta, dan apabila berjanji, ia
mengingkari, dan apabila dipercaya dia berkhianat. (Muttafaq alaih).
Bohong yang Dibolehkan
Seorang muslim yang baik tentunya tahu bahwa semua perbuatan nya akan diminta
pertanggungjawaban nya kelak di Mahkamah Allah subhanahu wataala yang Maha Adil. Maka
ia terlihat begitu hati-hati dan penuh perhitungan dalam melakukan segala sesuatunya. Baik yang
berupa ucapan maupun tindakan.
Allah subhanahu wataala berfirman, artinya, Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya. (QS. 17:36)
Ia sangat faham betul kalau dirinya selalu diawasi Allah subhanahu wataala, dan setiap amalnya
selalu punya catatan dan nilai disisi-Nya. Sekecil apa pun amalan tersebut ia selalu
memperhatikannya dan tidak sedikit pun ia remehkan. Ia selalu berusaha untuk jujur dan benar
dalam segala perbuatan nya. Bahkan ia lebih memilih diam dari pada mengucapkan sesuatu yang
tidak baik dan merugikan orang lain, berdusta misalnya. Sebagaimana ia tahu Allah subhanahu
wataala telah berfirman, artinya, Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di
dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS. 50:18)
Dalam ayat lainnya Allah subhanahu wataala berfirman, artinya, Barangsiapa yang
mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya
pula.
(QS.
99:7-8)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Barang siapa yang beriman kepada Allah
dan hari Akhir maka hendaklah ia mengucapkan ucapan yang baik atau lebih baik ia diam.
(Muttafaqalaih)
Kendati demikian, kejujuran terkadang bisa menjadi sesuatu yang tidak dianjurkan dalam agama
ini, ketika kejujuran tersebut ternyata jelas-jelas tidak membawa maslahat yang besar dan mulia,
justru sebaliknya malah mendatangkan mudharat. Dalam hal ini, maka dusta menjadi dibolehkan
dalam agama ini, bahkan terkadang ia menjadi wajib untuk dilakukan.
Tentunya ada syarat-syarat tertentu sehingga dusta menjadi dibolehkan bahkan dianjurkan.
Intinya adalah bahwa, Perkataan atau suatu ucapan merupakan sarana untuk mencapai maksud

yang diinginkan. Maka setiap maksud yang terpuji memungkinkan/dapat diraih atau dicapai
dengan tanpa berdusta/berbohong, maka berdusta pada saat itu hukumnya haram. Tetapi jika
tidak memungkinkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan kecuali hanya dengan berdusta,
maka dusta pada kondisi seperti ini dibolehkan.(lihat di kitab al-Adzkar, al-Imam an-Nawawi).
Bahkan para ulama menjelaskan seputar hukum tentang dibolehkannya berdusta dengan syaratsyarat sebagaimana di atas, kalau maksud yang dicapai adalah sesuatu yang mubah, maka dusta
saat itu dihukumi mubah. Sedangkan jika maksud yang akan dicapai adalah sesuatu yang wajib
maka dusta saat itupun menjadi wajib hukumnya. Contoh kasus, seseorang yang bersembunyi
dari orang yang zhalim yang ingin membunuhnya, atau mau merampas hartanya. Lalu saat itu
ada si fulan yang tahu dan ditanya tentang keberadaannya dan keberadaan harta tersebut. Maka
wajib baginya berdusta demi menyelamatkan orang yang akan dianiaya tersebut dengan
mengatakan tidak tahu atau menunjuk kan tempat lain. Karena menyelamatkan orang yang tidak
bersalah (orang baik) dari kezhalimaan hukumnya adalah wajib. Sebagaimana kaidah Apa yang
tidak menyempurnakan sesuatu yang wajib kecuali dengannya, maka ia adalah wajib. Tetapi
sebagian ulama berpendapat (di antaranya: al-Imam an-Nawawi rahimahullah, syaikh Ibnu
Utsaimin hafizhahullah) bahwa sikap yang lebih hati-hati dan lebih utama dalam hal ini adalah
melakukan Tauriyah, maksudnya adalah mengungkapkan suatu maksud yang benar dan tidak
berdusta jika disandarkan kepada maksudnya tersebut (maksud dari ucapannya) walaupun ia
berdusta dalam sisi zhahir lafadznya jika disandarkan kepada apa yang dipahami dan diminta
oleh lawan bicaranya. Walaupun meninggalkan tauriyah dan tetap dengan ungkapan yang dusta
tidak diharamkan dalam kondisi seperti ini. Contohnya: Ketika Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam membonceng Abu Bakar radhiyallahu anhu di atas kendaraan beliau, maka jika ada
seseorang yang bertanya kepada Abu Bakar radhiyallahu anhu tentang Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam di tengah perjalanan, beliau mengatakan, Ini adalah seorang penunjuk
jalanku. Maka orang yang bertanya tersebut mengira bahwa jalan yang dimaksud adalah makna
haqiqi, padahal yang dimaksud oleh Abu Bakar radhiyallahu anhu adalah jalan kebaikan
(sablul khair). Semata-mata demi kemaslahatan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dari
ancaman musuh-musuh beliau. (HR. al-Bukhari)
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam hadits Ummu Kultsum
radhiyallahu anha, sesungguhnya ia berkata, Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda, Tidaklah dikatakan pendusta orang yang mendamaikan manusia
(yang berseteru), melainkan apa yang dikata kan adalah kebaikan. (Muttafaq Alaih)
Imam Muslim menambahkan dalam suatu riwayat, berkata Ummu Kultsum radhiyallahu anha,
Aku tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan keringanan
(rukhshah pada apa yang diucapkan oleh manusia (berdusta) kecuali dalam tiga perkara, yakni:
perang, mendamaikan perseteruan/perselisihan di antara manusia, dan ucapan suami kepada
istrinya,
atau
sebaliknya.
Mudah-mudahan penjelasan yang singkat ini dapat bermanfaat bagi kita, Wallahualam bishshawab.

Вам также может понравиться

  • Biotechnology
    Biotechnology
    Документ83 страницы
    Biotechnology
    Hendrik Alfarisi
    Оценок пока нет
  • NUTRISI LANSIA
    NUTRISI LANSIA
    Документ10 страниц
    NUTRISI LANSIA
    Alf Muzaky
    Оценок пока нет
  • Trainning SMK3
    Trainning SMK3
    Документ48 страниц
    Trainning SMK3
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • D4-Overview Wirausaha
    D4-Overview Wirausaha
    Документ12 страниц
    D4-Overview Wirausaha
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Bismillah MMRW Done
    Bismillah MMRW Done
    Документ60 страниц
    Bismillah MMRW Done
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Waqaf Secara Bahasa Berarti Menahan
    Waqaf Secara Bahasa Berarti Menahan
    Документ4 страницы
    Waqaf Secara Bahasa Berarti Menahan
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
    Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
    Документ158 страниц
    Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
    Lia Meiliyana
    100% (2)
  • Titin
    Titin
    Документ4 страницы
    Titin
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
    Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
    Документ368 страниц
    Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
    darksuiko
    Оценок пока нет
  • Definisi Cemas
    Definisi Cemas
    Документ9 страниц
    Definisi Cemas
    M Rama Anshorie
    Оценок пока нет
  • Analisa Dan Rencana
    Analisa Dan Rencana
    Документ3 страницы
    Analisa Dan Rencana
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Word. Makrosomia
    Word. Makrosomia
    Документ12 страниц
    Word. Makrosomia
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Riset Jadi Print
    Riset Jadi Print
    Документ30 страниц
    Riset Jadi Print
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • PKMD
    PKMD
    Документ10 страниц
    PKMD
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Документ4 страницы
    Latar Belakang
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Dimensi - Dimensi Struktur Keluarga
    Dimensi - Dimensi Struktur Keluarga
    Документ3 страницы
    Dimensi - Dimensi Struktur Keluarga
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Kesultanan Demak
    Kesultanan Demak
    Документ35 страниц
    Kesultanan Demak
    khanafidemak
    100% (1)
  • Menjaga Kebersihan Di Lingkungan Sekolah
    Menjaga Kebersihan Di Lingkungan Sekolah
    Документ2 страницы
    Menjaga Kebersihan Di Lingkungan Sekolah
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Analisisdata 1
    Analisisdata 1
    Документ5 страниц
    Analisisdata 1
    Muhammad Supril
    Оценок пока нет
  • Sap DM
    Sap DM
    Документ9 страниц
    Sap DM
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Cut Nyak Dhien
    Cut Nyak Dhien
    Документ1 страница
    Cut Nyak Dhien
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Buku Administrasi
    Buku Administrasi
    Документ3 страницы
    Buku Administrasi
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • 28naskah Publikasi SC
    28naskah Publikasi SC
    Документ5 страниц
    28naskah Publikasi SC
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Misi
    Misi
    Документ2 страницы
    Misi
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Misi
    Misi
    Документ2 страницы
    Misi
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Contoh Sap HIV
    Contoh Sap HIV
    Документ6 страниц
    Contoh Sap HIV
    PrasetyoH.Wibowo
    Оценок пока нет
  • Bab III Askep Presentasi Fix
    Bab III Askep Presentasi Fix
    Документ13 страниц
    Bab III Askep Presentasi Fix
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Bakteri E
    Bakteri E
    Документ2 страницы
    Bakteri E
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет
  • Doc1 PDF
    Doc1 PDF
    Документ1 страница
    Doc1 PDF
    Nurma Priyatika
    Оценок пока нет