Вы находитесь на странице: 1из 59

FISIKA MATA

By Rahmania Ambarika,S.Kep.,Ns
Stikes Surya Mitra Husada Kediri

MATA
Banyak pengetahuan yang kita peroleh
melalui suatu penglihatan. Untuk
membedakan gelap atau terang tergantung
atas penglihatan seseorang.
Ada tiga komponen pada penginderaan
Mata memfokuskan bayangan pada retina
System syaraf mata yang memberi
informasi ke otak penglihatan
Korteks penglihatan salah satu bagian
yang menganalisa penglihatan tersebut.

Bagian-bagian pada mata


Retina
Terdapat rod/batang dan kones/kerucut,
fungsi rod untukmelihat malam hari
sedangkan kone untuk melihat siang hari.
Dari retina ini akan dilanjutkan ke saraf
optikus.
Fovea sentralis Daerah cekung yang
berukuran 0,25 mm di tengah-tengahnya
terdapat macula lutea (bintik kuning).

Kornea dan lensa


Kornea merupakan lapisan mata paling depan
dan berfungsi memfokuskan benda dengan cara
refraksi, tebalnya 0,5 mm sedangkan lensa terdiri
dari kristal mempunyai dua permukaan dengan
jari-jari kelengkungan 7,8 m fungsinya adalah
memfokuskan objek pada berbagai jarak.
Pupil
Di tengah-tengah iris terdapat pupil yang
fungsinya mengatur cahaya yang masuk. Apabila
cahaya terang pupil menguncup demikian
sebaliknya

Ukuran bayangan di retina


Rumus :
O/P = I/Q ATAU O/I = P/Q
Ket :
O = Ukuran benda
I = Ukuran bayangan
P = jarak benda
Q = Jarak bayangan

Contoh Soal 1
1.Seekor lalat memiliki diameter 3mm ( 0,003
m) dan jarah bayangan untuk mata normal
dapat dianggap Q = 0,02 m. Hitung ukuran
bayangan yang terbentuk di retina dari
seekor lalat yang hinggap di dinding yang
jaraknya 3 m
JAWAB : 20m

Contoh Soal 2
2. Apabila anda menonton pertandingan
sepakbola dari salah satu ujung stadion
besar,berapa besar bayangan bola (L = 0,3
m) di retina anda saat bola berada di ujung
lain lapangan, 150 m dari tempat duduk
anda ?
JAWAB : 4X 10-5 m

Sistem optic mata serupa dengan kamera


TV bahkan lebih mahal oleh karena :
a. Mata bisa mengamati objek dengan sudut
yang sangat besar
b. Tiap mata mempunyai kelopak mata dan
ada cairan lubrikasi
c. Dalam satu detik dapat memfokuskan objek
berjarak 20 cm
d. Mata sangat efektif pada intensitas cahaya
10 : 1

e. Diafragma mata di atur secara otomatis


oleh iris
f. Kornea terdiri dari sel-sel hidup namun
tidak mendapat vaskularisasi
g. Tekanan bola mata diatur secara otomatis
sehingga mencapai 20 mmHg
h. Tiap mata dilindungi oleh tulang
i. Bayangan yang terbentuk oleh mata akan
diteruskan ke otak

j. Bola mata dilengkapi dengan otot-otot mata yang


mengatur gerakan bola mata (m=muskulus = otot)
a. M. rektus medialis = menarik bola mata ke dalam
b. M. rektus lateralis = menarik bola mata ke
samping
c. M. rektus inferior = menarik bola ke bawah
d. M. rektus superior = menarik bola mata ke atas
e. M. obligus inferior = memutar ke samping atas
f. M. Obligus superior = mata ke bawah memutar
ke samping dalam.

Kelumpuhan salah satu otot mata akan


timbul gejala yang disebut strabismus (mata
juling).
Ada tiga macam strabismus yaitu
strabismus horizontal, vertical dan torsional

Mata sebagai Alat Optik

Akomodasi Mata
Jadi agar bayangan benda
berada di retina perlu
adanya perubahan panjang
fokus lensa mata atau
kekuatan lensa. Proses ini
yang
disebut
sebagai
akomodasi.
Pada kondisi ini (melihat
dekat)
mata
harus
berakomodasi
,
sedangkan untuk melihat
jauh
mata
mengalami
relaksasi total.

Mata sebagai Alat Optik

Pembentukan bayangan pada mata. Pembelokan cahaya


terjadi pada kornea dan lensa. Benda akan terlihat dengan
jelas jika bayangan yang terbentuk tepat pada retina, kornea
dan lensa dapat dianggap sebagai lensa tunggal dengan
kekuatan merupakan perkalian kekuatan keduanya.

Titik Dekat dan jauh


Titik dekat :( punctum proximum (PP))
adalah jarak yang paling dekat yang dapat
dilihat jelas oleh mata dengan akomodasi
maksimum, pada jarak ini kecembungan
lensa mencapai maksimum
Titik jauh (Punctum remotum (PR)) adalah
jarak yang paling jauh yang dapat dilihat
dengan jelas oleh mata tanpa berakomodasi

Mata Normal (Emetropi)


Titik dekat kurang lebih 25 cm dan titik jauh
tak terhingga (jauh sekali).

Cacat Mata
Sebagian besar orang akan mengalami
kekurang tajaman penglihatan yang dapat
dengan mudah dibetulkan atau dikoreksi
dengan menggunakan kacamata yang tepat.
Cacat mata yang sering ditemui berbentuk
miopi (tidak bisa melihat jauh) dan
hipermetropi (tidak bisa melihat dekat).

Miopi (Terang dekat)


Terdapat titik jauh
Tak dapat berakomodasi untuk benda yang
berada lebih besar dari titik jauh
Titik dekatnya lebih pendek dari pada titik
dekat mata normal (Sn < 25 cm) dan titik
jauhnya lebih pendek daripada titik jauh
mata normal.
Penderita miopi tidak dapat membaca
dengan jelas pada jarak baca 25 cm.
Dibantu dengan kacamata lensa negatif

Cacat Mata

Miopi (Myopia)

(a)

(b)

Penderita miopi (a) lensa mata terlalu kuat (panjang fokus lensa mata kecil),
terlalu cembung dan (b) bentuk mata terlalu memanjang(lonjong)

Kacamata dengan kekuatan lensa negatif (lensa cekung) untuk penderita miopi.

RUMUSAN LENSA YANG DIPAKAI

1 1 1
'
s s
f
S bernilai negatif karena berupa bayangan
maya ( diambil nilai sebesar titik jauhnya )

Hipermetropi (Terang jauh)


Mata rabun dekat(hipermetropi) memiliki titik
dekat lebih jauh dari titik dekat mata normal
dan titik jauhnya jauh tak terhingga
Penderita rabun dekat tidak dapat membaca
pada jarak normal (25 cm), org tersebut
dapat membaca dengan jelas pada jarak
lebih dari 25 cm (Sn > 25 cm)
Dibantu dengan kacamata lensa positif

Cacat Mata

Hipermetropi

(a)

(b)

Penderita hiperopi (a) lensa mata terlalu lemah (panjang fokus lensa mata
besar), bayangan jatuh di belakang retina dan (b) bentuk mata terlalu pipih
(pendek).

Koreksi penglihatan pada penderita hiperopi dengan pemasangan


kacamata dengan kekuatan lensa positif. (lensa cembung)

TEHNIK KOREKSI
a. Mata presbiopia
Pada mata presbiopia tidak ada masalah
untuk melihat jauh. Yang menjadi masalah
adalah melihat dekat, untuk itu penderita
dianjurkan memakai kacamata positif.
b. Mata hipermetropia Mata demikian
kemampuan melihat jauh dan dekat
terganggu dimana punktum proksimum dan
punktum remotum yang terlalu jauh
sehingga dianjurkan memakai kacamata
positif.

c. Mata myopia
kemampuan melihat dekat dan jauh terganggu
oleh karena letak punktum proksimum dan
punktum remotum yang terlalu dekat sehingga
dianjurkan memakai kacamata negatif.
d. Mata astigmatisma
Penderita akan terganggu penglihatannya tidak
dalam segala arah, sehingga penderita ini
dianjurkan memakai kacamata silindris atau kaca
mata toroidal. Penderita astigmatisma dengan satu
mata akan melihat garis dalam satu arah lebih
jelas daripada ke arah yang berlawanan

e. Campuan
Ada penderita yang matanya sekaligus
mangalami presbiopi dan myopia, maka
mempunyai punktum proksimum yang
letaknya terlalu jauh dan punktum remotum
terlalu kecil, penderita demikian memakai
kacamata rangkap yaitu kacamata bifocal
(negatif diatas, positif di bawah)
Pada penderita yang hanya menderita
presbiopia, myopia atau hipermetropia
tanpa astigmatisma hanya memakai
kacamata berlensa sferis.

Kekuatan Lensa Korektif


1/F = 1/P + 1/Q
Ket :
F = Panjang fokus
P = Jarak benda
Q = Jarak bayangan

1/F = D = Kekuatan lensa


Jarak bayangan dari kornea dan lensa mata
ke retina adalah Q = 0,02 m

Saat mata normal berfokus ke tidak terhingga maka


panjang F mata sama dengan Q :
D jauh = 1/F jauh = 1/ + 1/Q = 0 + 1/0,02 = 50 D
Berarti mata melihat sebuah benda di kejauahan
memiliki kekuatan 50 D, Apabila mata kemudian
terfokus ke benda dekat, ex = P = 0,25 m maka:
D dekat = 1/F dekat = 1/0,25 + 1/0,02
= 4+50 =54 D
Berarti mata utk benda dekat memiliki kekuatan
54D. Agar penglihatan baik, maka mata harus
memiliki akomodasi paling sedikit =
D = Ddekat Djauh = 54D-50D = 4D

Contoh Soal
1. Tentukan kekuatan lensa yang diperlukan
untuk mengoreksi mata miopi dengan titik
jauh P = 1,0 m (titik jauh berarti jarak
terbesar saat bayangan benda jatuh ke
retina). Jarak bayangan (lensa ke retina)
adalah Q = 0,02 m

Contoh Soal
2. Tentukan kekuatan lensa yang diperlukan
agar seseorang yang berpenglihatan jauh
dengan titik dekat P dekat = 2,0 m (Titik
dekat berarti jarak terdekat yang bayangan
bendanya dapat jatuh di retina) dapat
membaca dengan nyaman pada jarak
0,25m ?

Contoh Soal
3. Pada pemeriksaan, seorang ahli optometri
menemukan bahwa pasien yang semula
penglihatannya baik sekarang memiliki titik
dekat 0,5m dan senang membaca pada
jarak 0,25m. Berapa akomodasi pasien ini
dan berapa kekuatan lensa kacamata baca
yang harus diresepkan??

Contoh Soal
4. Apabila seseorang dengan miopi memiliki
titik dekat 15 cm tanpa kacamata dan
mengenakan lensa korektif -1,0 D, berapa
titik terdekat apabila orang tersebut
mengenakan kacamata ?

Contoh Soal
5. Apabila seorang emetrop memiliki
akomodasi 3D, berapa titik dekat orang
tersebut ?

Contoh Soal
6. Apabila seseorang yang sebelumnya
emetrop kemudian mengenakan kacamata
baca +2 D untuk membaca pada jarak 25
cm, berapa titik dekatnya tanpa kacamata ?

RUMUSAN LENSA YANG DIPAKAI

1 1 1
'
s s
f
S bernilai negatif karena berupa bayangan
maya ( diambil nilai sebesar titik dekatnya )

Contoh Soal
Dokter mata memeriksa penderita penderita
yg titik dekatnya 0,5 m dan penderita ingin
membaca pada jarak 0,25 meter
Ditanya :
a. Berapakah daya akomodasinya
b. berapakah kekuatan lensa agar pendeita
dapat membaca pada jarak 0,25 meter

Jawab :
a. Kekuatan fokus mata normal :
1/f = 1/~ + 1/0,02 = 50 D
kalau mata orang ts difokuskan pada jarak 0,5m
maka fokus matanya :
1/f = 1/0,5 + 1/0,02 = 2 + 50 = 52 D
Daya akomodasi sebesar : 52 D-50 D = 2 D
b. Untuk melihat benda pada jarak 0,25m maka
kekuatan matanya :
1/f = 1/0,25 + 1/0,02 = 4+50 = 54 D
Penderita harus memakai kaca ata dg kekuatan :
54 D 52 D = 2D

CONTOH SOAL
Penderita degan titik dekat 2,0m. Berapakah
dioptrikah apabila penderita membaca pada
jarak 0,25 m ?
Jawab :
a. fokus mata yg normal pd jarak 0,25 m :
1/f1 = 1/0,05 + 1/0,02 = 4+50 = 54 D
b. fokus mata pada jarak 2 m :
1/f2 = 1/2,0 + 1/0,02 = 0,5 + 50 = 50,5 D
Mata penderita ini perlu dikoreksi dengan
lensa : 54D 50, 5 = 3,5 D

Cacat Mata

Presbiopi (Presbyopia)
Presbiopi adalah hilangnya kemampuan mata untuk
melakukan akomodasi karena umur. Karenanya presbiopi
disebut juga sebagai mata tua.
Gejala yang nampak biasanya dimulai dengan hilangnya
kemampuan membaca pada jarak normal namun biasanya
tidak mempengaruhi penglihatan jarak jauhnya.
Hilangnya daya akomodasi mata adalah akibat
menurunnya kemampuan mata untuk merubah bentuk lensa
mata.
Salah satu cara untuk mengatasi presbiopi adalah dengan
menggunakan kacamata fokus ganda (bifokal). Bagian
bawah lensa mata memiliki kuat lensa yang lebih besar
dibandingkan bagian atas, karena pada saat melihat benda
dekat diperlukan kuat lensa yang lebih besar.

Titik dekatnya lebih jauh dari titik dekat mata


normal (Sn > 25 cm), titik jauhnya lebih
pendek dari titik jauh mata normal .

Cacat Mata

Astigmatisma (Astigmatism)
Astigmatisma merupakan bentuk cacat mata yang umum
terjadi dimana kornea dan lensa mata tidak simetris.

Katarak (Cataracts)
Katarak merupakan terjadinya kondisi lensa mata yang
buram. Katarak biasa terjadi pada usia lanjut, namun dapat
juga terjadi akibat terkena radiasi UV, gelombang mikro,
radiasi nuklir dan terkena bahan kimia tertentu. Pada
penderita ini, lensa mata harus diambil dan dapat dibantu
dengan menggunakan lensa mata positif dengan kuat lensa
yang besar. Penderita dapat juga dibantu dengan
memasang lensa mata tiruan untuk menggantikan lensa
yang diangkat.

KETAJAMAN PENGLIHATAN
Ketajaman penglihatan dipergunakan untuk
menentukan penggunaan kacamata , di
klinik dikenal dengan nama visus. Tapi bagi
seorang ahli fisika ketajaman penglihatan ini
disebut resolusi mata.
Visus penderita bukan saja memberi
pengertian tentang optiknya (kacamata)
tetapi mempunyai arti yang lebih luas yaitu
memberi keterangan tentang baik buruknya
fungsi mata keseluruhannya

visus adalah : nilai kebalikan sudut (dalam


menit) terkecil dimana sebuah benda masih
kelihatan dan dapat dibedakan.
Pada penentuan visus, para ahli
mempergunakan kartu Snellen, dengan
berbagai ukuran huruf dan jarak yang
sudah ditentukan.

Dengan demikian dapat di tulis dengan


rumus :
V = d/D
Keterangan
V = Visual acuity (ketajaman)
d = Jarak yang di lihat oleh penderita
D = Jarak yang dapat di lihat oleh mata
normal.

Misalkan diperoleh visus :


1. 1/60 =???
2. 1/300=??
3. 1/ = ???
4. 20/40=???
Ex :mata normal pada waktu diperiksa
diperoleh 20/40 berarti penderita dapat
membaca huruf pada 20 ft sedangkan
bagi mata normal dapat membaca pada
jarak 40 ft (20 ft = 4 meter).

TANGGAP CAHAYA
Bagian mata yang tanggap cahaya adalah
retina.
Ada dua tipe fotoreseptor pada retina yaitu
Rod (batang) dan Cone(kerucut). Rod dan
Kone tidak terletak pada permukaan retina
melainkan beberapa lapis di belakang
jaringan syaraf.

Distribusi Rod dan Kone pada retina


a. Kone (kerucut) Tiap mata mempunyai 6,5
juta cone yang berfungsi untuk melihat
siang hari disebut fotopik. Melalui kone kita
dapat mengenal berbagai warna, tetapi
kone tidak sensitive terhadap semua warna,
ia hanya sensitive terhadap warna kuning,
hijau (panjang gelombang 550 nm). Kone
terdapat terutama pada fovea sentralis.

b. Rod (batang).
Dipergunakan pada waktu malam atau
disebut penglihatan Skotopik.
merupakan ketajaman penglihatan dan
dipergunakan untuk melihat ke samping.
Setiap mata ada 120 juta batang. Distribusi
pada retina tidak merata, pada sudut 20
terdapat kepadatan yang maksimal.

Batang ini sangat peka terhadap cahaya


biru, hijau (510 nm).
Tetapi Rod dan Kone sama-sama peka
terhadap cahaya merah (650 700 nm),
tetapi
penglihatan kone lebih baik terhadap
cahaya merah jika dibandingkan dengan
Rod

PENYESUAIAN TERHADAP
TERANG DAN GELAP
a. Mekanisme penyesuaian terang (cahaya)
Pada kerucut dan batang terjadi perubahan
di bawah pengaruh energi sinar yang
disebut foto kimia. Di bawah pengaruh foto
kimia ini rhodopsin akan pecah, masuk ke
dalam retine dan skotopsine. Retine akan
tereduksi menjadi vitamin A di bawah
pengaruh enzyme alcohol dehydrogenase
dan koenzym DPN H + H (=DNA) dan
terjadi proses timbal balik (visa versa).

Rushton (1955) telah membuktikan adanya


rhodopsin dalam retina mata manusia,
ternyata konsentrasi rhodopsin sesuai
dengan distribusi rod. Penyinaran dengan
energi cahaya yang besar dan dilakukan
secara terus menerus konsentrasi rhodopsin
di dalam rod akan sangat menurun
sehingga kepekaan retina terhadap cahaya
akan menurun

b. Mekanisme penyesuaian gelap


Seseorang masuk ke dalam ruangan gelap
yang tadinya beradadi ruangan terang,
jumlah rhodopsin di dalam rod sangat
sedikit sebagai akibat orang tersebut tidak
dapat melihat apa-apa di dalam ruangan
gelap. Selama berada di ruangan gelap,
pembentukan rhodopsin di dalam rod
sangatlah perlahan-lahan, konsentrasi
rhodopsin akan mencapai kadar yang cukup
dalam beberapa menit berikutnya sehingga
akhirnya rod akan terangsang oleh cahaya
dalam waktu singkat.

Selama penyesuaian gelap kepekaan retina


akan meningkat mencapai nilai 1.000 hanya
dalam waktu beberapa menit saja,
kepekaan retina mencapai nilai 100.000
waktu yang diperlukan 1 jam. Sedangkan
kepekaan retina akan menurun dari nilai
100.000 apabila seseorang dari ruangan
gelap ke ruangan terang. Proses
penurunanan kepekaan retina hanya
diperlukan waktu 1 sampai 10 menit.

Penyesuaian gelap ini ternyata kone lebih


cepat daripada rod. Dalam waktu kira-kira 5
menit fovea sentralis telah mencapai tingkat
kepekaan. Kemudian dilanjutkan
penyesuaian gelap oleh rod sekitar 30 60
menit, rata-rata terjadi pada 15 menit
pertama. Sebelum masuk ke kamar gelap
(misalnya ruang Rontgen) biasanya
dianjurkan memakai kacamata merah atau
salah satu mata dipejamkan dalam
beberapa saat ( 15 menit).

TANGGAP WARNA
kone memberi jawaban yang selektif
terhadap warna, kurang sensitive terhadap
cahaya dan mempunyai hubungan dengan
otak dalam kaitan ketajaman penglihatan
dibandingkan dengan rod
3 tipe kone yang tanggap terhadap tiga
warna poko Kone biru Mempunyai
kemampuan tanggap gelombangyaitu biru,
hijau dan merah..

1. kone biru
frekwensi cahaya antara 400 dan 500 milimikron,
menerima cahaya , ungu, biru dan hijau.
2. Kone hijau
Berkemampuan menerima gelombang cahaya
dengan frekwensi antara 450 dan 675 milimikron.
dapat mendeteksi warna biru, hijau, kuning,
orange dan merah.
3. Kone merah Dapat mendeteksi seluruh panjang
gelombang cahaya tetapi respon terhadap
cahaya orange kemerahan sangat kuat daripada
warna-warna lainnya. Ketiga warna pokok
disebut trikhromatik

Buta warna
Jika seseorang tidak mempunyai kone
merah ia masih dapat melihat warna hijau,
kuning, orange dan warna merah dengan
menggunakan kone hijau tetapi tidak dapat
membedakan secra tepat antara masingmasing warna tersebut oleh karena tidak
mempunyai kone merah untuk kontras /
membandingkan dengan kone hijau..

jika seseorang kekurangan kone hijau, ia


masih dapat melihata seluruh warna tetapi
tidak dapat membedakan antara warna
hijau, kuning, orange dan merah. Hal ini
disebabkan kone hijau yang sedikit itdak
mampu mengkontraskan dengan kone
merah. Jadi tidak adanya kone merah atau
hijau akan timbul kesukaran atau
ketidakmampuan untuk membedakan warna
antara keadaan ini di sebut buta warna
merah hijau.

kasus yang jarang sekali, tetapi bisa terjadi


seseorang kekurangan kone biru, maka
orang tersebut sukar membedakan warna
ungu, biru dan hijau. Tipe buta warna ini
disebut kelemahan biru ( blue weakness).
Pada suatu penelitian diperoleh 8% laki-laki
buta warna, sedangkan 0,5 % terdapat pada
wanita dan dikatakan buta warna ini
diturunkan oleh wanita. Adapula orang buta
terhadap warna merah disebut protanopia,
buta terhadap warna hijau disebut
deuteranopia dan buta terhadap warna biru
disebut tritanopia

Thanks for ur attention


SEE YOU NEXT time

Вам также может понравиться