Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
By Rahmania Ambarika,S.Kep.,Ns
Stikes Surya Mitra Husada Kediri
MATA
Banyak pengetahuan yang kita peroleh
melalui suatu penglihatan. Untuk
membedakan gelap atau terang tergantung
atas penglihatan seseorang.
Ada tiga komponen pada penginderaan
Mata memfokuskan bayangan pada retina
System syaraf mata yang memberi
informasi ke otak penglihatan
Korteks penglihatan salah satu bagian
yang menganalisa penglihatan tersebut.
Contoh Soal 1
1.Seekor lalat memiliki diameter 3mm ( 0,003
m) dan jarah bayangan untuk mata normal
dapat dianggap Q = 0,02 m. Hitung ukuran
bayangan yang terbentuk di retina dari
seekor lalat yang hinggap di dinding yang
jaraknya 3 m
JAWAB : 20m
Contoh Soal 2
2. Apabila anda menonton pertandingan
sepakbola dari salah satu ujung stadion
besar,berapa besar bayangan bola (L = 0,3
m) di retina anda saat bola berada di ujung
lain lapangan, 150 m dari tempat duduk
anda ?
JAWAB : 4X 10-5 m
Akomodasi Mata
Jadi agar bayangan benda
berada di retina perlu
adanya perubahan panjang
fokus lensa mata atau
kekuatan lensa. Proses ini
yang
disebut
sebagai
akomodasi.
Pada kondisi ini (melihat
dekat)
mata
harus
berakomodasi
,
sedangkan untuk melihat
jauh
mata
mengalami
relaksasi total.
Cacat Mata
Sebagian besar orang akan mengalami
kekurang tajaman penglihatan yang dapat
dengan mudah dibetulkan atau dikoreksi
dengan menggunakan kacamata yang tepat.
Cacat mata yang sering ditemui berbentuk
miopi (tidak bisa melihat jauh) dan
hipermetropi (tidak bisa melihat dekat).
Cacat Mata
Miopi (Myopia)
(a)
(b)
Penderita miopi (a) lensa mata terlalu kuat (panjang fokus lensa mata kecil),
terlalu cembung dan (b) bentuk mata terlalu memanjang(lonjong)
Kacamata dengan kekuatan lensa negatif (lensa cekung) untuk penderita miopi.
1 1 1
'
s s
f
S bernilai negatif karena berupa bayangan
maya ( diambil nilai sebesar titik jauhnya )
Cacat Mata
Hipermetropi
(a)
(b)
Penderita hiperopi (a) lensa mata terlalu lemah (panjang fokus lensa mata
besar), bayangan jatuh di belakang retina dan (b) bentuk mata terlalu pipih
(pendek).
TEHNIK KOREKSI
a. Mata presbiopia
Pada mata presbiopia tidak ada masalah
untuk melihat jauh. Yang menjadi masalah
adalah melihat dekat, untuk itu penderita
dianjurkan memakai kacamata positif.
b. Mata hipermetropia Mata demikian
kemampuan melihat jauh dan dekat
terganggu dimana punktum proksimum dan
punktum remotum yang terlalu jauh
sehingga dianjurkan memakai kacamata
positif.
c. Mata myopia
kemampuan melihat dekat dan jauh terganggu
oleh karena letak punktum proksimum dan
punktum remotum yang terlalu dekat sehingga
dianjurkan memakai kacamata negatif.
d. Mata astigmatisma
Penderita akan terganggu penglihatannya tidak
dalam segala arah, sehingga penderita ini
dianjurkan memakai kacamata silindris atau kaca
mata toroidal. Penderita astigmatisma dengan satu
mata akan melihat garis dalam satu arah lebih
jelas daripada ke arah yang berlawanan
e. Campuan
Ada penderita yang matanya sekaligus
mangalami presbiopi dan myopia, maka
mempunyai punktum proksimum yang
letaknya terlalu jauh dan punktum remotum
terlalu kecil, penderita demikian memakai
kacamata rangkap yaitu kacamata bifocal
(negatif diatas, positif di bawah)
Pada penderita yang hanya menderita
presbiopia, myopia atau hipermetropia
tanpa astigmatisma hanya memakai
kacamata berlensa sferis.
Contoh Soal
1. Tentukan kekuatan lensa yang diperlukan
untuk mengoreksi mata miopi dengan titik
jauh P = 1,0 m (titik jauh berarti jarak
terbesar saat bayangan benda jatuh ke
retina). Jarak bayangan (lensa ke retina)
adalah Q = 0,02 m
Contoh Soal
2. Tentukan kekuatan lensa yang diperlukan
agar seseorang yang berpenglihatan jauh
dengan titik dekat P dekat = 2,0 m (Titik
dekat berarti jarak terdekat yang bayangan
bendanya dapat jatuh di retina) dapat
membaca dengan nyaman pada jarak
0,25m ?
Contoh Soal
3. Pada pemeriksaan, seorang ahli optometri
menemukan bahwa pasien yang semula
penglihatannya baik sekarang memiliki titik
dekat 0,5m dan senang membaca pada
jarak 0,25m. Berapa akomodasi pasien ini
dan berapa kekuatan lensa kacamata baca
yang harus diresepkan??
Contoh Soal
4. Apabila seseorang dengan miopi memiliki
titik dekat 15 cm tanpa kacamata dan
mengenakan lensa korektif -1,0 D, berapa
titik terdekat apabila orang tersebut
mengenakan kacamata ?
Contoh Soal
5. Apabila seorang emetrop memiliki
akomodasi 3D, berapa titik dekat orang
tersebut ?
Contoh Soal
6. Apabila seseorang yang sebelumnya
emetrop kemudian mengenakan kacamata
baca +2 D untuk membaca pada jarak 25
cm, berapa titik dekatnya tanpa kacamata ?
1 1 1
'
s s
f
S bernilai negatif karena berupa bayangan
maya ( diambil nilai sebesar titik dekatnya )
Contoh Soal
Dokter mata memeriksa penderita penderita
yg titik dekatnya 0,5 m dan penderita ingin
membaca pada jarak 0,25 meter
Ditanya :
a. Berapakah daya akomodasinya
b. berapakah kekuatan lensa agar pendeita
dapat membaca pada jarak 0,25 meter
Jawab :
a. Kekuatan fokus mata normal :
1/f = 1/~ + 1/0,02 = 50 D
kalau mata orang ts difokuskan pada jarak 0,5m
maka fokus matanya :
1/f = 1/0,5 + 1/0,02 = 2 + 50 = 52 D
Daya akomodasi sebesar : 52 D-50 D = 2 D
b. Untuk melihat benda pada jarak 0,25m maka
kekuatan matanya :
1/f = 1/0,25 + 1/0,02 = 4+50 = 54 D
Penderita harus memakai kaca ata dg kekuatan :
54 D 52 D = 2D
CONTOH SOAL
Penderita degan titik dekat 2,0m. Berapakah
dioptrikah apabila penderita membaca pada
jarak 0,25 m ?
Jawab :
a. fokus mata yg normal pd jarak 0,25 m :
1/f1 = 1/0,05 + 1/0,02 = 4+50 = 54 D
b. fokus mata pada jarak 2 m :
1/f2 = 1/2,0 + 1/0,02 = 0,5 + 50 = 50,5 D
Mata penderita ini perlu dikoreksi dengan
lensa : 54D 50, 5 = 3,5 D
Cacat Mata
Presbiopi (Presbyopia)
Presbiopi adalah hilangnya kemampuan mata untuk
melakukan akomodasi karena umur. Karenanya presbiopi
disebut juga sebagai mata tua.
Gejala yang nampak biasanya dimulai dengan hilangnya
kemampuan membaca pada jarak normal namun biasanya
tidak mempengaruhi penglihatan jarak jauhnya.
Hilangnya daya akomodasi mata adalah akibat
menurunnya kemampuan mata untuk merubah bentuk lensa
mata.
Salah satu cara untuk mengatasi presbiopi adalah dengan
menggunakan kacamata fokus ganda (bifokal). Bagian
bawah lensa mata memiliki kuat lensa yang lebih besar
dibandingkan bagian atas, karena pada saat melihat benda
dekat diperlukan kuat lensa yang lebih besar.
Cacat Mata
Astigmatisma (Astigmatism)
Astigmatisma merupakan bentuk cacat mata yang umum
terjadi dimana kornea dan lensa mata tidak simetris.
Katarak (Cataracts)
Katarak merupakan terjadinya kondisi lensa mata yang
buram. Katarak biasa terjadi pada usia lanjut, namun dapat
juga terjadi akibat terkena radiasi UV, gelombang mikro,
radiasi nuklir dan terkena bahan kimia tertentu. Pada
penderita ini, lensa mata harus diambil dan dapat dibantu
dengan menggunakan lensa mata positif dengan kuat lensa
yang besar. Penderita dapat juga dibantu dengan
memasang lensa mata tiruan untuk menggantikan lensa
yang diangkat.
KETAJAMAN PENGLIHATAN
Ketajaman penglihatan dipergunakan untuk
menentukan penggunaan kacamata , di
klinik dikenal dengan nama visus. Tapi bagi
seorang ahli fisika ketajaman penglihatan ini
disebut resolusi mata.
Visus penderita bukan saja memberi
pengertian tentang optiknya (kacamata)
tetapi mempunyai arti yang lebih luas yaitu
memberi keterangan tentang baik buruknya
fungsi mata keseluruhannya
TANGGAP CAHAYA
Bagian mata yang tanggap cahaya adalah
retina.
Ada dua tipe fotoreseptor pada retina yaitu
Rod (batang) dan Cone(kerucut). Rod dan
Kone tidak terletak pada permukaan retina
melainkan beberapa lapis di belakang
jaringan syaraf.
b. Rod (batang).
Dipergunakan pada waktu malam atau
disebut penglihatan Skotopik.
merupakan ketajaman penglihatan dan
dipergunakan untuk melihat ke samping.
Setiap mata ada 120 juta batang. Distribusi
pada retina tidak merata, pada sudut 20
terdapat kepadatan yang maksimal.
PENYESUAIAN TERHADAP
TERANG DAN GELAP
a. Mekanisme penyesuaian terang (cahaya)
Pada kerucut dan batang terjadi perubahan
di bawah pengaruh energi sinar yang
disebut foto kimia. Di bawah pengaruh foto
kimia ini rhodopsin akan pecah, masuk ke
dalam retine dan skotopsine. Retine akan
tereduksi menjadi vitamin A di bawah
pengaruh enzyme alcohol dehydrogenase
dan koenzym DPN H + H (=DNA) dan
terjadi proses timbal balik (visa versa).
TANGGAP WARNA
kone memberi jawaban yang selektif
terhadap warna, kurang sensitive terhadap
cahaya dan mempunyai hubungan dengan
otak dalam kaitan ketajaman penglihatan
dibandingkan dengan rod
3 tipe kone yang tanggap terhadap tiga
warna poko Kone biru Mempunyai
kemampuan tanggap gelombangyaitu biru,
hijau dan merah..
1. kone biru
frekwensi cahaya antara 400 dan 500 milimikron,
menerima cahaya , ungu, biru dan hijau.
2. Kone hijau
Berkemampuan menerima gelombang cahaya
dengan frekwensi antara 450 dan 675 milimikron.
dapat mendeteksi warna biru, hijau, kuning,
orange dan merah.
3. Kone merah Dapat mendeteksi seluruh panjang
gelombang cahaya tetapi respon terhadap
cahaya orange kemerahan sangat kuat daripada
warna-warna lainnya. Ketiga warna pokok
disebut trikhromatik
Buta warna
Jika seseorang tidak mempunyai kone
merah ia masih dapat melihat warna hijau,
kuning, orange dan warna merah dengan
menggunakan kone hijau tetapi tidak dapat
membedakan secra tepat antara masingmasing warna tersebut oleh karena tidak
mempunyai kone merah untuk kontras /
membandingkan dengan kone hijau..