Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Acknowledgement of Sources
For all ideas taken from other sources (books, articles, internet), the source of
the ideas is mentioned in the main text and fully referenced at the end of the
report.
All material which is quoted essentially word-for-word from other sources
is given in quotation marks and referenced.
Pictures and diagrams copied from the internet or other sources are labelled
with a reference to the web page or book, article etc.
Signed . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Date . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB
1
BARISAN
1.1
Denisi 1.1.1. Barisan bilangan real (barisan dalam R) adalah fungsi dalam
bilangan asli N dengan range termuat dalam R.
Dengan kata lain, barisan dalam R adalah suatu fungsi yang menghubungkan
setiap bilangan asli n = {1, 2, 3, ...} dengan tepat satu bilangan real. Bilangan
real yang terkait disebut elemen dari barisan atau nilai dari barisan. Elemen
- elemen dalam barisan X biasanya dinyatakan dengan notasi Xn , dengan dengan n = {1, 2, 3, ...}. Jadi, jika X : N R adalah suatu barisan, maka
elemen - elemen dalam X dinyatakan secara terurut oleh Xn . Barisan X bisa
ditulis dengan notasi (Xn ) atau (Xn : n N).
Kita harus dapat membedakan antara barisan X = (Xn : n N) yang
anggotanya dinyatakan dalam bentuk urutan, dengan himpunan {Xn : n N}
yang menuliskan anggotanya tidak berdasarkan urutan. Contoh: Barisan X =
xn+1 = xn + 2, (n 1).
Bab 1. Barisan
1
.
2
Denisi 1.1.2. Jika X = (xn ) dan Y = (yn ) adalah barisan - barisan bilangan
real, maka didenisikan:
(i) jumlah dari dua barisan tersebut adalah: X + Y = (xn + yn : n N)
1. selisih dari dua barisan tersebut adalah: X Y = (xn yn : n N)
(iii) perkalian dua barisan tersebut adalah: XY = (xn yn : n N)
(iv) kelipatan c dari barisan X adalah cX = (cxn : n N)
(v) jika yn 6= 0, n N maka perbandingan X dan Y merupakan barisan
X
Y
= ( xynn : n N)
X
?
Z
Limit Barisan
Denisi 1.1.3. Apabila X = (xn ) merupakan barisan bilangan real, maka
bilangan real x disebut limit dari (xn ) jika untuk setiap > 0, ada bilangan
4
Bab 1. Barisan
asli K(), sedemikian hingga untuk setiap n k(), maka xn anggota dari
V (x).
Jika x merupakan limit dari barisan X , maka dapat dikatakan bahwa
Ketunggalan Limit
Teorema 1.1.1. Barisan bilangan real memiliki paling banyak sebuah limit
Bukti : Andaikan X mempunyai lebih dari satu nilai limit, misalkan x1 dan
x2 , dengan x1 6= x2 . Pilih > 0 sedemikian hingga persekitaran-: V (x1 )
dan V (x2 ) saling asing (misalkan ambil < 21 |x1 x2 |). Ambil K1 dan K2
bilangan - bilangan asli sedemikian hingga jika n > K1 maka xn V (x1 );
dan jika n > K2 , maka xn V (x2 ). Dengan demikian xn V (x1 ) V (x2 ),
hal ini kontradiksi dengan pernyataan bahwa V (x1 ) dan V (x2 ) saling asing.
Kontradiksi terjadi disebabkan pengandaian x1 6= x2 . Jadi, kesimpulannya
x1 = x2 .
Bab 1. Barisan
x < x n < x + .
Bukti : (a) dan (b) merupakan denisi dari limit barisan sedangkan (b), (c),
dan d ekivalen karena memenuhi:
Contoh 1.1.3.
Tunjukkan bahwa lim( n1 )=0
Jawab : Untuk membuktikan bahwa lim( n1 )=0, maka harus dibuktikan bahwa
untuk setiap > 0, ada bilangan asli K(), sedemikian hingga untuk setiap
n k(), maka | n1 0| < .
Misalkan diberikan sebarang > 0, maka
6
Bab 1. Barisan
1
K
1
K
1
nt
1
1
0| = <
n
n
1
1
2
n
n
Selanjutnya, pilihlah K sedemikian hingga untuk sebarang > 0 ada
seperti di atas. Maka, jika n K , akan diperoleh
1
n
1
K
1
K
< ,
n K , maka
1
1
<
2
n
n
kita telah menunjukkan bahwa limit barisan ( n12 ) adalah nol.
3n + 2
3n + 2 3n 3
1
1
1
3| = |
|=|
|=
<
n+1
n+1
n+1
n+1
n
1
n
1
K
< ,
< . Akibatnya, jika
n K , maka
|
3n + 2 3n 3
1
1
1
3n + 2
3| = |
|=|
|=
< <
n+1
n+1
n+1
n+1
n
1
K
Bab 1. Barisan
3n + 2
3n + 2 3n + 3
5
5
3| = |
|=|
|=
untuk n > 1
n1
n1
n1
n1
.
5
1
K1
<
3n + 2 3n + 3
5
5
5
3n + 2
3| = |
|=|
|=
<5 =
n1
n1
n1
n1
K 1
5
|xn 0| = |2 0| = 2 > 1
Dengan ini jelas bahwa barisan (1 + (1)n ) tidak konvergen ke 0.
Ekor Barisan
Perlu dimengerti bahwa kekonvergenan (atau kedivergenan) suatu barisan bergantung hanya pada perilaku suku - suku terakhirnya. Artinya, bila kita hilangkan m suku pertama suatu barisan yang menghasilkan Xm konvergen jika
dan hanya jika barisan asalnya juga konvergen, dalam hal ini limitnya sama.
Denisi 1.1.4. Bila X = (x1 , x2 , x3 , ..., xn , ...) suatu barisan bilangan real dan
m adalah bilangan asli tertentu maka ekor ke-m dari X adalah suatu barisan
X = (xm+n : n N) = (xm+1 , xm+2 , ...)
Sebagai contoh, ekor ke-3 dari barisan X = (2, 4, 6, 8, 10, ..., 2n, ...) adalah
barisan X3 =(8,10,12,...,2n + 6,...)
Bab 1. Barisan
Teorema 1.1.4. Andaikan A = (an ) dan X = (xn ) merupakan barisan barisan bilangan real, dan x R. Jika untuk suatu C > 0 dan m N
diperoleh |xn x| |an |, n N, sedemikian hingga n m dan lim (an )=0
maka mengakibatkan lim (xn ) = x
Bukti : Untuk sebarang > 0, karena lim (an ) = 0, maka ada bilangan asli
KA ( C ) sedemikian hingga jika n KA ( C ), maka |an | = |an 0| < C . Oleh
karena itu, jika n KA ( C ) dan n m, maka |xn x| C|an | < C( C ) = .
Jadi, x = lim (xn ).
1
Contoh 1.1.7. Tunjukkan bahwa jika a > 0 maka lim ( 1+na
)=0
1
1+na
lim ( n1 )
Jawab : Karena a > 0 maka 0 < na < 1 + na. Dengan demikian, 0 <
1
.
na
1
| 1+na
( a1 )( n1 ), n
<
0|
N. Karena
=
0, maka dengan C =
> 0 dan m = 1 berdasarkan Teorema 1.1.4 dapat
1
disimpulkan bahwa lim ( 1+na
)=0.
1
a
1
2n
Contoh 1.1.9. Tunjukkan bahwa jika 0 < b < 1 maka lim (bn ) = 0
Jawab : Karena 0 < b < 1 maka dapat ditulis: b =
9
1
1+a
Bab 1. Barisan
10
1
1
1
<
n
(1 + a)
1 + na
na
LATIHAN
1. Tuliskan lima suku pertama dari barisan - barisan yang memiliki denisi
rekursif berikut:
(a) x1 =1, xn+1 = 3xn + 1
(b) z1 = 3, z2 = 5, Zn+2 = zn + 2zn+1
2. Tunjukkan bahwa:
(a) lim ( n21+1 ) = 0
)=
(b) lim ( 3n+1
2n+5
3
2
1
(c) lim ( n+7
)=0
n
(d) lim ( n+1
)=0
3. Buktikan bahwa lim (xn ) = 0 jika dan hanya jika lim (|xn |) = 0
4. Untuk sembarang b R, tunjukkan bahwa lim ( nb ) = 0
5. Tunjukkan bahwa jika xn 0, n N dan lim (xn ) = 0 maka lim
( n) = 0
1.2
Denisi 1.2.1. Barisan bilangan real X = (xn ) terbatas jika ada bilangan
real M > 0 sedemikian hingga |xn | M, n N
Barisan X = (xn ) terbatas jika dan hanya jika himpunan {xn : n N} dari
suku - sukunya terbatas di R.
Bab 1. Barisan
11
Contoh 1.2.2. Barisan (xn ) dikatakan tidak terbatas jika untuk setiap bilangan real K terdapat suku xm sehingga |xm | > K . Barisan (2n : n N) tidak
terbatas sebab setiap bilangan real K selalu dapat ditemukan bilangan asli m
sehingga 2m > K . Dalam hal ini cukup diambil m bilangan asli pertama yang
lebih besar dari
K
,
2
atau m = d K2 e .
Teorema 1.2.1. Jika barisan bilangan real (xn ) konvergen maka ia terbatas
Bukti : Diketahui barisan (xn ) konvergen, katakanlah lim (xn ) = x. Ambil
= 1, maka terdapat K(1) N sedemikian hingga
Bab 1. Barisan
12
Bilangan n K1 dapat berupa bilangan asli genap atau ganjil. Jika n bilangan
asli ganjil dengan n K1 , maka | 1 a| < 1, sehingga 2 < a < 0
(mengapa?). Sebaliknya jika n bilangan asli genap, dengan n K1 , maka
Teorema 1.2.2.
1. X = xn ) dan Y = (yn ) merupakan barisan - barisan real yang konvergen
berturut - turut ke x dan y dan c R. Maka barisan - barisan X + Y ,
X
Z
x
z
Bukti :
1. (a) Bukti limit(X + Y ) = x + y
Untuk menunjukkan bahwa lim(xn + yn ) = x + y maka harus dapat
ditunjukkan bahwa
Bab 1. Barisan
13
< M(
) + M(
)=
2M
2M
(d) Bukti limit(cX) = cx Pernyataan dapat dibuktikan dengan cara
membentuk
xn x
xn z xzn
|=|
|
zn
z
zn z
1
=
|xn z xzn |
|zn ||z|
1
=
|xn z xn zn + xn zn xz n|
|zn ||z|
1
|xn (z zn ) + zn (xn x)|
=
|zn ||z|
|xn |
1
|zn z| + |xn x|
|zn ||z|
|z|
xn
.
|zn ||z|
Karena (xn )
Bab 1. Barisan
14
1
|zn |
<
Dengan demikian kita mempunyai estimasi
|
2
|z|
untuk setiap n K1 .
xn x
|xn |
1
2M
1
|
|zn z| + |xn x| < 2 ||zn z| + |xn x|
zn
z
|zn ||z|
|z|
|z|
|z|
(1.1)
|z|2
4M
|z|
|xn |
1
xn x
|
|zn z| + |xn x|
zn
z
|zn ||z|
|z|
2M
1
< 2 ||zn z| + |xn x|
|z|
|z|
= + =
2 2
untuk setiap n K
Sifat perkalian limit dua barisan dapat dikembangkan untuk perkalian sebanyak berhingga barisan, yaitu jika (an ), (bn ),...,(zn ) barisan-barisan konvergen maka berlaku
14
Bab 1. Barisan
15
2n + 1
2n 1
1
=
+ =2+
n
n
n
n
) = X + Y . Oleh karena
Apabila kita ambil X = (2) dan Y = ( n1 ) maka ( 2n+1
n
itu lim (X + Y ) = lim X + lim Y = 2 + 0 = 2
2+
2n + 1
=
n+5
1+
1
n
5
n
2
1
=2
Teorema 1.2.5. Jika X = (xn ) merupakan barisan konvergen dari bilangan bilangan real, dan jika a xn b, n N, maka a lim (xn ) b.
(Pembuktian teorema ini dapat dilakukan seperti pembuktian Teorema
1.2.4)
15
Bab 1. Barisan
16
zn , n N dan lim (xn ) = lim (zn ), maka Y = (yn ) konvergen dan lim (xn ) =
lim (yn ) = lim (zn )
Bukti : Andaikan w = lim (xn ) = lim (zn ). Untuk sembarang > 0 ada K N
sedemikian hingga jika n K , maka |xn w| < dan |zn w| < . Karena
xn yn zn , n N, maka xn w yn w zn w, n N. Hal ini
mengakibatan < yn w < (mengapa?), untuk semua n K . Karena
pengambilan > 0 sembarang, maka dapat disimpulkan bahwa lim (yn ) = w.
n1
sin n
n
dengan mengambil xn = n1 , yn =
1
n
untuk setiap n N
sin n
,
n
Bukti : Apabila x = lim (xn ) 0 maka terdapat dua kasus: (1) x = 0 dan (2)
x>0
1. Jika x = 0, ambil sembarang > 0. Karena xn 0, maka ada K N
sedemikian hingga jika n K , maka 0 xn = xn 0 2 . Oleh karena
Bab 1. Barisan
17
Karena
xn
xn +
xn > 0. Sehingga
( xn x)( xn + x)
xn x
x=
=
xn + x
xn + x
x > 0, maka
1
xn + x
1 .
x
ini mengakibatkan
1
| xn x| ( )|xn x|
x
Karena xn x maka xn x 0, dan dengan menggunakan Teorema
Teorema 1.2.9. Apabila (xn ) merupakan barisan bilangan real positif sedemikian hingga L = lim ( xxn+1
) ada. Jika L < 1, maka (xn ) konvergen dan lim
n
(xn ) = 0
Bukti : Karena (xn ) merupakan barisan bilangan real positif maka L 0 (Teorema 1.2.3). Selanjutnya ambil bilangan real r sedemiian hingga L < r < 1,
dan ambil = r L > 0. Menurut Teorema 1.1.2 akan ada K N sedemikian
hingga
xn+1
xn
< L + = L + (r L) = r. Dengan
xK
,
rK
n
n
2n
maka
xn+1
xn
n+1
2n+1
( xxn+1
) = 12 (L < 1). Sehingga berdasarkan Teorema 1.2.9 dapat disimpulkan
n
bahwa lim ( 2nn ) = 0
LATIHAN
1. Jika X dan Y adalah barisan - barisan bilangan real sedemikian hingga
Bab 1. Barisan
18
(b) ( n1
)
n+1
4. yn =
n+1
konvergen!
5. Apabila 0 < a < 1 dan b > 1, Gunakan Teorema 1.2.9 untuk menunjukkan kekonvergenan barisan - barisan berikut:
(a) (an )
n
(b) ( 2bn )
1.3
Bab 1. Barisan
19
Denisi 1.3.1. Suatu barisan (xn ) dikatakan monoton jika barisan tersebut
naik saja atau turun saja. Dikatakan naik jika
Contoh 1.3.1. Barisan (1, 2, 3, 4, . . . , n, . . .), (1, 2, 2, 3, 3, 3, 4, 4, 4, 4, . . .) merupakan barisan yang naik. Barisan (1, 21 , 13 , . . . , n1 , . . .), merupakan barisan yang
turun. Barisan (a, a2 , a3 , . . . , an , . . .) turun jika a < 0, dan naik jika a > 0.
Barisan (1, +1, 1, . . . , (1) n, . . .) merupakan barisan tidak monoton. Barisan konstan (2, 2, . . . , 2, . . .) merupakan barisan naik dan juga turun. Barisan
(7, 6, 2, 1, 2, 3, 4, . . .) dan (2, 0, 1, 13, 12, 13, . . .) merupakan barisan tidak monoton tapi pada akhirnya monoton.
x = sup{xn : n N}
19
Bab 1. Barisan
20
n+1 >
n maka
1
n+1
<
1 .
n
Akibatnya, X merupakan
xn+1 = xn +
1
n+1
Selanjutnya akan diselidiki apakah barisan ini terbatas atau tidak. Untuk
melihat pola barisan ini secara numerik , kita perhatikan suku ke n
xn = 1 + 12 + 13 + . . . +
1
n
Bab 1. Barisan
21
x2n = 1 +
sebanyak n partisi
1
1 1
1
1
1
+ ( + ) + ... + ( n + n + ... + n)
2
4 4
2
2
2
1 1 1
1
n
= 1 + + + + ... + = 1 +
2 2 2
2
2
>1+
Jadi selalu ada suku pada barisan ini yang lebih besar dari bilangan real manapun sehingga barisan ini tidak terbatas dan disimpulkan barisan ini divergen.
Sebagai ilustrasi diberikan bilangan real M = 5001. Maka kita dapat menemukan suku yang lebih besar dari 5001, yaitu suku ke-210000 . Silahkan dicek!
Contoh 1.3.4. Misalkan (xn ) barisan yang didenisikan secara rekursif sebagai berikut:
x1 = 1
xn+1 =
2xn , untuk n 1
Selidikilah kekonvergenan barisan ini dan jika konvergen tentukan nilai limitnya!
1 xn xn+1 2
Di atas, kita telah tunjukkan bahwa pernyataan tersebut berlaku untuk n =
21
Bab 1. Barisan
22
1 xk xk+1 2
2 2xk 2xk+1 4
x = 2x
x2 = 2x
x(x 2) = 0
Diperoleh x = 0 atau x = 2. Karena xn > 1 maka nilai yang memenuhi
adalah x = 2. Cara ketiga adalah dengan mengamati bahwa untuk limit ini
menghasilkan bentuk akar kontinu berikut,
r q
p
lim (xn ) = 2 2 2 2 . . .
r q
p
Misalkan x = 2 2 2 2 . . . maka diperoleh
x2 = 2x x(x 2) = 0 x = 0 atau x = 2
22
Bab 1. Barisan
23
en = (1 +
1 n
n 1 n(n 1) 1
n(n 1)(n 2) 1
) =1+ +
2+
3
n
1 n
2!
n
3!
n
n(n 1) . . . 2 1 1
+ ... +
n
n!
n
1
1
1
1
2
= 1 + 1 + (1 ) + (1 )(1 )
2!
n
3!
n
n
1
1
2
n1
+ . . . + (1 )(1 ) . . . (1
)
n!
n
n
n
1
1
1
1
2
(1
) + (1
)(1
)
2!
n+1
3!
n+1
n+1
1
1
2
n1
+ . . . + (1
)(1
) . . . (1
)
n!
n+1
n+1
n+1
1
1
2
n
+
(1
)(1
) . . . (1
)
(n + 1)!
n+1
n+1
n+1
en+1 = 1 + 1 +
1
1
1
+ 2 + . . . + n1
2 2
2
23
Bab 1. Barisan
24
n
1
1
1
1
+ 2 + . . . + n1 = 1 n1 < 1
2 2
2
2
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa 2 en < 3 untuk semua n N. Menurut teorema konvergensi monoton, dapat kita katakan bahwa barisan E konvergen ke suatu bilangan real antara 2 dan 3. Selanjutnya didenisikan e
merupakan titik limit dari barisan ini.
Dengan melakukan estimasi kita dapat menemukan bilangan yang dekat
sekali ke e, tetapi kita tidak dapat menghitungnya secara eksak, karena e
adalah suatu bilangan irrasional. Akan tetapi mungkin untuk menghitung e
sampai beberapa tempat desimal yang diinginkan. Kita dapat menggunakan
kalkulator atau komputer untuk menghitung en dengan mengambil nilai n yang
besar.
LATIHAN
1. Misalkan x1 = 8 dan xn+1 = 12 xn + 2 untuk n N. Tunjukkan bahwa
Bab 1. Barisan
25
(xn ) konvergen. [lim (sn ) disebut limit superior dari (xn ) dan lim (tn )
disebut limit inferior dari (xn )]
1
1
+ n+2
+ . . . + 2n
untuk semua n N, tentukan apakah
barisan (yn ) konvergen atau divergen!
8. Jika yn =
1
n+1
9. Misalkan xn =
1
12
1 n
) )
n+1
(d) ((1 n1 )n )
1.4
Barisan Bagian
Denisi 1.4.1. Misalkan X = (xn ) barisan bilangan real dan misalkan diambil
barisan asli naik tegas, yaitu n1 < n2 < . . . < nk < . . . maka barisan X yang
diberikan oleh
Bab 1. Barisan
26
nk+1 k + 1). Sehingga, jika k K() maka nk k K(). Jadi, |xnk x| <
. Oleh karenanya, subbarisan (xnk ) juga konvergen ke x.
0 = lim (xn ).
n+1
n
>c
1
n
c >1
26
Bab 1. Barisan
27
zn+1 > 1 untuk semua n N. Sehingga dapat dikatakan bahwa (zn ) merupakan barisan turun dan terbatas, oleh karenanya ia konvergen. Misalkan z =
lim (zn ), maka berdasarkan Teorema 1.4.1 z = lim (z2n ) dimana
1
z2n = c 2n = (c n ) 2 = (zn ) 2
sehingga berdasarkan Teorema 1.2.2 diperoleh
1
27
Bab 1. Barisan
28
Bukti : Untuk membuktikan teorema ini, pertama kita denisikan bahwa suku
ke-m xm dikatakan puncak jika xm xn untuk semua n m. Sebagai
catatan, pada barisan turun tegas, setiap suku adalah sebuah puncak sedangkan pada barisan naik tegas, tidak ada suku barisan yang menjadi puncak.
Selanjutnya kita akan mempertimbangkan dua kasus.
Kasus 1. X mempunyai sejumlah tak hingga puncak. Dalam kasus ini, kita
akan mengurutkan puncak - puncak tersebut dengan indeks naik. jadi, kita
mempunyai puncak - puncak xm1 , xm2 , . . . , xmk , . . . dengan m1 < m2 < . . . <
xs1 bukan puncak maka terdapat s2 > s1 sedemikian hingga xs2 > xs1 . Karena
xs2 juga bukan puncak maka terdapat s3 > s2 sedemikian hingga xs3 > xs2 .
Jika kita meneruskan proses ini, kita peroleh subbarisan tak turun (xsn ) dari
X.
Bab 1. Barisan
29
(1.2)
LATIHAN
1. Berikan cotoh barisan tak terbatas yang mempunyai subbarisan konvergen
2. Gunakan metode pada Contoh 1.4.3 untuk menunjukkan bahwa jika 0 <
1
Bab 1. Barisan
30
konvergen jika dan hanya jika X dan Y konvergen dan lim X = lim Y .
4. Misalkan setiap subbarisan dari X = (xn ) mempunyai subbarisan lagi
yang konvergen ke 0. Tunjukkan bahwa lim X =0
5. Misalkan (xn ) barisan terbatas dan untuk masing - masing n N sn =
1.5
Bab 1. Barisan
31
1
m
1
1
1
1
| +
< + =
n m
n m
2 2
Karena > 0 yang diberikan adalah sembarang, maka dapat kita simpulkan
bahwa ( n1 ) merupakan barisan Cauchy.
|xn xm | = |(xn x) + (x xm )|
|xn x| + |xm x| <
31
+ =
2 2
Bab 1. Barisan
32
Teorema 1.5.1. Kriteria Konvergensi Cauchy Barisan bilangan real konvergen jika dan hanya jika merupakan barisan Cauchy
Bab 1. Barisan
33
|xn xm | <
untuk setiap n, m, nk K
|xn xK | <
untuk setiap n K
|xn x | = |xn xK + xK x |
|xn xK | + |xK x | <
+ =
2 2
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa (xn ) konvergen ke x . Ini mengakhiri pembuktian teorema kriteria konvergensi Cauchy.
Contoh 1.5.3. Selidikilah kekonvergenan barisan (xn ) yang didenisikan secara rekursif berikut:
(
x1 = 1, x2 = 2
xn = 12 (xn1 + xn2 ), untuk n 3
1
|xn xn+1 | = |xn ( (xn + xn1 ))|
2
1
= |xn xn1 |
2
1
= |xn1 xn |
2
1
1
= 2 |xn1 xn2 | = 2 |xn2 xn1 |
2
2
..
.
=
1
2n1
|x2 x1 | =
33
1
2n1
Bab 1. Barisan
34
Karena x4 =
1
(2
2
1
2
x2n+1 = 1 +
=1+
1
1
1
1
+ 3 + 5 + . . . + 2n1
2 {z
2 }
|2 2
1
(1
2
2
1
= 1 + (1 ( ))
3
4
Berdasarkan ini diperoleh
1n
2
5
2
lim(xn ) = lim(x2n+1 ) = lim(1 + (1 ( ))) = 1 + =
3
4
3
3
Satu lagi kriteria kekonvergenan barisan bilangan real yang diberikan pada
penghujung bab ini yaitu barisan kontraksi.
34
Bab 1. Barisan
35
Denisi 1.5.2. Barisan bilangan real X = (xn ) dikatakan kontraksi jika ada
bilangan real C dengan 0 < C < 1 sehingga
dn = |xn+1 xn | yaitu magnitud atau jarak dari dua suku yang berdekatan.
Bila barisan magnitud ini (dn ) turun secara tegas maka barisan (xn ) bersifat
kontraksi. Ini berarti jarak antara dua suku berdekatan semakin lama semakin
kecil
C n |x2 x1 |
Sekarang kita akan melakukan estimasi untuk selisih |xn xm |, diasumsikan
saja m > n. Seperti ide ketika menyelesaikan soal pada Contoh 1.5.3, diperoleh
1 C mn
)|x2 x1 |
1C
1
C n1 (
)|x2 x1 | 0
1C
= C n1 (
35
Bab 1. Barisan
36
Sebab 0 < C < 1. Jadi, disimpulkan bahwa (xn ) barisan Cauchy, dan oleh
karenanya ia konvergen.
C n1
|x2
1C
x 1 |,
(ii) |x xn |
C
|x
1C n
xn1 |
Bukti : Berdasarkan pembuktian pada Teorema 1.5.2, jika m > n maka |xn
n1
xm | = |xm xn | C1C |x2 x1 |. Jika diberikan m , maka pertidaksamaan
(i) terpenuhi.
Untuk menunjukkan pertidaksamaan (ii), perhatikan kembali pembuktian
pada Teorema 1.5.2. Jika diberikan m > n, maka
|xn xm | = |xm xn | C n1 (
=(
1
)|x2 x1 |
1C
1
1
)C n1 |x2 x1 | = (
)|xn xn1 |
1C
1C
x1 = 1, x2 = 2
xn = 12 (xn1 + xn2 ), untuk n 3
Bukti : Pada Contoh 1.5.3, kita telah menunjukkan bahwa barisan ini merupakan barisan Cauchy. Sekarang kita akan menunjukkan bahwa barisan ini
juga merupakan barisan kontraksi. Perhatikan bahwa
1
|xn+2 xn+1 | = | (xn + xn+1 ) xn+1 |
2
1
1
= | xn xn+1 |
2
2
1
= |xn+1 xn |
2
Karena ada C =
1
2
1
|x
2 n+1
xn |, maka
Bab 1. Barisan
37
|xn+2 xn+1 | = |
1
|
xn
xn+1
xn xn+1
=|
|
xnxn+1
1
1
|xn xn+1 | = |xn+1 xn |
4
4
Jadi, (xn ) merupakan barisan kontraksi dan oleh karenanya ia konvergen. Untuk mencari nilai limitnya, kita bisa menggunakan teorema ekor barisan. Misalkan x = lim X maka x = 2 + x1 . Ini sama saja dengan mencari akar
Contoh 1.5.6. Misalkan x1 suatu bilangan real dengan 0 < x1 < 1. Didenisikan
1
xn+1 = (x3n + 2), n 1
7
Selidikilah apakah barisan ini konvergen!
3
7
1
1
|xn+2 xn+1 | = | (x3n+1 + 2) (x3n + 2)|
7
7
1
1 3
= |xn+1 x3n | = |(x2n+1 + xn+1 xn + x2n )(xn+1 xn )|
7
7
3
(xn+1 xn )
7
Karena C =
3
7
37
Bab 1. Barisan
38
x3 7x + 2 = 0
yaitu limit barisan ini merupakan salah satu akar polinomial x3 7x + 2 = 0.
Kita dapat mengaproksimasi nilai x dengan memilih nilai x1 dan menghitung nilai x2 , x3 , . . . secara berurutan. Sebagai contoh, jika kita ambil x1 = 0, 5
maka beberapa suku pertamanya adalah
|x xn |
3 n1
7
1 73
n1
0, 2
3
7 2
n1
7
4 10
3n1
= n2
7
20
=
n = 6, didapatkan:
35
243
=
0.0051
4
(7 20)
48.020
sehingga jelas bahwa
243
35
=
0.0051
(74 20)
48.020
LATIHAN
1. Berikan sebuah contoh barisan terbatas yang bukan merupakan barisan
Cauchy !
38
Bab 1. Barisan
39
2. Tunjukkan secara langsung menurut denisi bahwa barisan berikut merupakan barisan Cauchy
(a) ( n+1
)
n
(b) (1 +
1
2!
+ ... +
1
)
n!
(1)n
),
n
(c) (ln n)
4. Tunjukkan secara langsung menurut denisi bahwa jika (xn ) dan (yn )
merupakan barisan Cauchy maka (xn + yn ) dan (xn yn ) juga merupakan
barisan Cauchy
5. Jika xn =
1
(xn2
2
+
xn1 ) untuk n > 2, tunjukkan bahwa (xn ) konvergen dan tentukan nilai
limitnya!
39
Bab 1. Barisan
1.6
40
40