Вы находитесь на странице: 1из 9

Bed Side Teaching

Katarak Senilis

Oleh

Alqadri

: 1010313118

Rivo Armanda Satria

: 1010312056

Vivit Erdina Yunita

: 1010313053

Perseptor
Dr. Sri Handayani Mega Putri, Sp. M

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG
2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Katarak merupakan setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau keduanya. Berdasarkan
usia, katarak dapat diklasifikasikan atas katarak kongenital, juvenil, dan senilis.1
Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu
usia diatas 50 tahun. Penyebab katarak yang paling banyak diduga adalah penuaan, tetapi
banyak juga faktor lain yang mungkin terlibat, antara lain : trauma, toksin, penyakit
sistemik (mis., diabetes), merokok, dan herediter. Faktor lain yang diduga turut berperan
dalam terbentuknya katarak antara lain kerusakan oksidatif, sinar ultraviolet, dan
malnutrisi.2
Katarak akibat penuaan merupakan penyebab umum gangguan penglihatan.
Berbagai studi cross sectional melaporkan prevalensi katarak pada individu usia 65-74
tahun adalah sebanyak 50%; dan meninggkat hingga 70% pada individu berusia diatas 75
tahun.2
Gejala klinis pada umumnya berupa gangguan penglihatan. Hilangnya
transparansi lensa menimbulkan penglihatan kabur (tanpa nyeri), baik penglihatan dekaat
maupun jauh.
Sebagian besar katarak tidak terlihat pada pengamatan sepintas sampai lensa
cukup keruh untuk menyebabkan gangguan penglihatan yang berat. Lensa yang semakin
keruh sehingga fundus okuli akan semakin sulit dinilai, sampai akhirnya reflek fundus
menjadi hilang sama sekali.2

Penilaian berdasarkan gambaran klinis dengan kombinasi uji visus merupakan


petunjuk untuk menentukan perlunya tindakan bedah dengan memperhatikan fleksibilitasyang berkaitan dengan kebutuhan fungsional dan visual spesifik pasien, lingkungan dan
faktor risiko. Metode operasi yang umum dipilih adalah dengan ekstraksi katarak
ekstrakapsular (Extracapsular Cataract Extraction) yaitu pengangkatan katarak dengan
tindakan pengangkatan kapsul anterior dan meninggalkan kapsul posterior yang juga
diikuti dengan penanaman lensa intra okuler.2
1.2 Batasan Masalah
Bed Side Teaching ini membahas mengenai definisi, etiologi, klasifikasi,
gambaran klinik, penatalaksanaan serta prognosis katarak senilis.
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan Bed Side Teaching ini bertujuan untuk menambahkan pengatahuan
mengenai katarak sekunder.
1.4 Metode Penulisan
Penulisan Bedside Teaching ini menggunakan metode pengamatan pemeriksaan
oleh ahli, pemeriksaan pasien langsung, diskusi dan tinjauan pustaka dengan mengacu
pada berbagai litratur.

BAB II
STATUS PASIEN

Identitas pasien
Nama

: Ny. N

Jenis kelamin : Perempuan


Umur

: 60 tahun

Negeri asal

: Kerinci

Pekerjaan

: Petani

Anamnesis
Seorang perempuan berusia 60 tahun datang ke RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan
Keluhan Utama

: Penglihatan kabur pada kedua mata sejak +3 tahun yang lalu

Riwayat penyakit sekarang

Pasien merasakan penglihatan kabur pada kedua mata sejak +3 tahun yang lalu
Keluhan awalnya dirasakan pada mata kanan kemudian juga dirasakan pada mata kiri
Keluhan saat ini pada mata kanan lebih berat dari mata kiri
Keluhan dirasakan semakin berat secara perlahan
Pasien merasakan pandangan seperti berkabut
Nyeri pada mata tidak ada
Pesien mengaku pandangan silau jika terkena cahaya
Pasien sering merasa sakit kepala sejak 2 bulan terakhir
Riwayat penyakit diabetes dan penyakit kronis lain tidak ada
Pasien mengaku sering mengalami mata merah, gatal dan berair setelah makan ikan
Riwayat trauma pada mata tidak ada
Riwayat memakai kacamata sebelumnya tidak ada
Terdapat benjolan pada kelopak atas mata kanan, muncul sejak 6 bulan yang lalu,
terasa gatal dan perlahan semakin membesar

Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat sakit mata yang sama sebelumnya tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama

Status oftalmikus
Visus (tanpa koreksi)

1/300

4/60

Visus (dengan koreksi)


Refleks fundus
Supersilia/silia

Tidak maju dikoreksi


Madarosis(-)

Tidak maju dikoreksi


Madarosis(-)

Trikiasis(-)
Edema(-), Ptosis (-),
Hiperemis (-)
Terdapat 1 masa pada
dengan sentra

Trikiasis(-)
Edema(-), Ptosis (-),
Hiperemis (-)

Palpebra superior

OD

OS

Ukuran:3x2x1 mm
Konsistensi: kenyal

Palpebra inferior

Edema (-), Hiperemis (-) Edema (-), Hiperemis (-)

Margo palpebra

Konjungtiva tarsalis

Massa (-),
tanda radang (-)
Hiperlakrimasi (-)
Epifora (-)
Folikel(-), papil(-),

Massa (-),
tanda radang (-)
Hiperlakrimasi(-)
Epifora (-)
Folikel(-), papil(-),

Konjungtiva forniks

hiperemis(-)
Folikel(-), papil(-),

hiperemis(-)
Folikel(-), papil(-),

Konjungtiva bulbi

hiperemis(-)
Folikel(-), papil(-),

hiperemis(-)
Folikel(-), papil(-),

Aparat lakrimal

hiperemis(-), perdarahan hiperemis(-), perdarahan


(-), Injeksi konjungtiva(-), (-), Injeksi
injeksi siliar (-)

konjungtiva(-), injeksi

Sklera
Kornea
Kamera okuli anterior
Iris
Pupil

Putih
Bening
Cukup dalam
Coklat,rugae (+)
Bulat, ukuran 8 mm,

siliar (-)
Putih
Bening
Cukup dalam
Coklat,rugae (+)
Bulat, ukuran 8 mm,

Lensa

midriasis
midriasis
Keruh pada seluruh lensa Keruh belum mencapai

Korpus vitreus
Fundus :
- Media
-

Papila N. Optikus

Pembuluh darah

Retina

Sulit dinilai
Sulit dinilai

seluruh lensa
Sulit dinilai
Sulit dinilai

Makula

Tekanan bulbus okuli


Posisi bulbus okuli
Gerak bulbus okuli
Diagnosa

Normal (palpasi)
Orthoforia
Bebas ke segala arah

Normal (palpasi)
Orthoforia
Bebas ke segala arah

: Katarak Matur OD dan Katarak Imatur OS


Veruka vulgaris palpebra superior OD

Tatalaksana

: ECCE+IOL ODS dalam Anastesi lokal


Insisi veruka palpebra superior OD

BAB III
DISKUSI

Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu
usia diatas 50 tahun. Penyebab katarak yang paling banyak diduga adalah penuaan, tetapi
banyak juga faktor lain yang mungkin terlibat, antara lain : trauma, toksin, penyakit sistemik
(mis., diabetes), merokok, dan herediter. Gejala klinis pada umumnya berupa gangguan
penglihatan. Hilangnya transparansi lensa menimbulkan penglihatan kabur (tanpa nyeri), baik
penglihatan dekat maupun jauh.2 Hal ini sesuai dengan hasil anamnesa dimana pasien telah

berusia 60 tahun dan keluhan utama yang dirasakan adalah penglihatan kabur tanpa rasa
nyeri.
Gejala pada pasien dengan katarak berupa tajam penglihatan kabur secara perlahan
yang dikarenakan lensa tidak mampu dilewati oleh sinar akibat kekeruhan. Pada awalnya
pasien akan merasa seperti melihat kabut/asap.3 Hal ini sesuai dengan hasil anamnesis dimana
pasien mengaku penurunan penglihatan dirasakan secara perlahan sejak 3 tahun yang lalu dan
pasien juga merasakan pandangan seperti berkabut.
Pada pemeriksaan status ophthalmologi didapatkan tajam penglihatan 1/300 pada
mata kanan dan 4/60 pada mata kiri dan tidak maju dengan koreksi serta reflek fundus
negatif. Hal ini dapat disimpulkan pada pasien keluhan merupakan akibat dari kekeruhan
lensa sehingga badan vitreus dan pemeriksaan funduskopi sulit dinilai akibat cahaya yang
tidak dapat menembus lensa akibat lensa yang keruh.
Katarak senilis dapat diklasifikasi berdasarkan fase perkembanganya terdiri atas
katarak insipien, imatur, matur, dan hipermatur.3 Pada mata kanan pasien didiagnosis sebagai
katarak matur dimana seluruh korteks mengalami kekeruhan dan pada shadow test negatif
dimana tidak terdapat bayangan iris pada lensa yang keruh serta tajam penglihatan hanya
1/300 dimana pasien hanya dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 meter di depan
pasien.
Pada mata kiri didiagnosis sebagai katarak imatur dimana pada pemeriksaan fisik
didapatkan kekeruhan pada lensa belum mencapai keseluruhan lensa dengan tajam
penglihatan tanpa koreksi 4/60 yaitu pasien masih dapat menghitung jari pada jarak 4 meter
di depan pasien.
Penatalaksanaan pada katarak ditentukan oleh tajam penglihatan. Pada katarak dengan
kekeruhan belum mencapai seluruh lensa, tindakan dilatasi pupil cukup dapat membantu
perbaikan penglihatan baik dilakukan secara farmakologis maupun dengan pupilloplasty

laser.4 Hal ini dapat diterapkan pada mata kiri pasien dimana visus masih mencapai 4/60
sehingga belum memerlukan tindakan pembedahan segera, namun pada mata kiri pasien yang
didiagnosis sebagai katarak imatur dapat menimbulkan komplikasi berupa glaukoma
sekunder akibat terjadinya penambahan volume lensa akibat meningkatnya tekanan osmotik
sehingga lensa dapat lebih mencembung yang dapat menimbulkan blok pupil.3
Indikasi pembedahan katarak diantaranya berupa adanya komplikasi katarak brupa
uveitis dan glaukoma, meningkatkan fungsi penglihatan bila telah mengganggu penglihatan
sehari hari dan indikasi kosmetik.3 Pada mata kanan pasien terdapat indikasi pembedahan
yaitu untuk meningkatkan fungsi penglihatan yang saat ini hanya 1/300 dimana hal ini telah
menganggu aktivitas sehari-hari dan pekerjaan pasien yang merupakan seorang petani.
Metode operasi yang umum dipilih adalah dengan ekstraksi katarak ekstrakapsular
(Extracapsular

Cataract

Extraction)

yaitu

pengangkatan

katarak

dengan

tindakan

pengangkatan kapsul anterior dan meninggalkan kapsul posterior yang juga diikuti dengan
penanaman lensa intra okuler.2
Pada pembedahan katarak dapat terjadi berbagai komplikasi berupa ruptur kapsul
posterior yang dapat menyebabkan kehilangan vitreus, ablasio retina, uveitis, endoftalmitis,
dll.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas, Sidharta, dkk. Penuntun Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI; 2007.
2. Vaughan, D.G. Asbury. Oftalmologi Umum Edisi 17. Jakarta: EGC; 2013.
3. Artini, dkk. Pemeriksaan Dasar Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2011.
4. American Academy of Ophthalmology. Lens and Cataract in Basic and Clinical
Science Course Section 11; 2011-2012.

Вам также может понравиться