Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Katarak Senilis
Oleh
Alqadri
: 1010313118
: 1010312056
: 1010313053
Perseptor
Dr. Sri Handayani Mega Putri, Sp. M
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
STATUS PASIEN
Identitas pasien
Nama
: Ny. N
: 60 tahun
Negeri asal
: Kerinci
Pekerjaan
: Petani
Anamnesis
Seorang perempuan berusia 60 tahun datang ke RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan
Keluhan Utama
Pasien merasakan penglihatan kabur pada kedua mata sejak +3 tahun yang lalu
Keluhan awalnya dirasakan pada mata kanan kemudian juga dirasakan pada mata kiri
Keluhan saat ini pada mata kanan lebih berat dari mata kiri
Keluhan dirasakan semakin berat secara perlahan
Pasien merasakan pandangan seperti berkabut
Nyeri pada mata tidak ada
Pesien mengaku pandangan silau jika terkena cahaya
Pasien sering merasa sakit kepala sejak 2 bulan terakhir
Riwayat penyakit diabetes dan penyakit kronis lain tidak ada
Pasien mengaku sering mengalami mata merah, gatal dan berair setelah makan ikan
Riwayat trauma pada mata tidak ada
Riwayat memakai kacamata sebelumnya tidak ada
Terdapat benjolan pada kelopak atas mata kanan, muncul sejak 6 bulan yang lalu,
terasa gatal dan perlahan semakin membesar
Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama
Status oftalmikus
Visus (tanpa koreksi)
1/300
4/60
Trikiasis(-)
Edema(-), Ptosis (-),
Hiperemis (-)
Terdapat 1 masa pada
dengan sentra
Trikiasis(-)
Edema(-), Ptosis (-),
Hiperemis (-)
Palpebra superior
OD
OS
Ukuran:3x2x1 mm
Konsistensi: kenyal
Palpebra inferior
Margo palpebra
Konjungtiva tarsalis
Massa (-),
tanda radang (-)
Hiperlakrimasi (-)
Epifora (-)
Folikel(-), papil(-),
Massa (-),
tanda radang (-)
Hiperlakrimasi(-)
Epifora (-)
Folikel(-), papil(-),
Konjungtiva forniks
hiperemis(-)
Folikel(-), papil(-),
hiperemis(-)
Folikel(-), papil(-),
Konjungtiva bulbi
hiperemis(-)
Folikel(-), papil(-),
hiperemis(-)
Folikel(-), papil(-),
Aparat lakrimal
konjungtiva(-), injeksi
Sklera
Kornea
Kamera okuli anterior
Iris
Pupil
Putih
Bening
Cukup dalam
Coklat,rugae (+)
Bulat, ukuran 8 mm,
siliar (-)
Putih
Bening
Cukup dalam
Coklat,rugae (+)
Bulat, ukuran 8 mm,
Lensa
midriasis
midriasis
Keruh pada seluruh lensa Keruh belum mencapai
Korpus vitreus
Fundus :
- Media
-
Papila N. Optikus
Pembuluh darah
Retina
Sulit dinilai
Sulit dinilai
seluruh lensa
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Makula
Normal (palpasi)
Orthoforia
Bebas ke segala arah
Normal (palpasi)
Orthoforia
Bebas ke segala arah
Tatalaksana
BAB III
DISKUSI
Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu
usia diatas 50 tahun. Penyebab katarak yang paling banyak diduga adalah penuaan, tetapi
banyak juga faktor lain yang mungkin terlibat, antara lain : trauma, toksin, penyakit sistemik
(mis., diabetes), merokok, dan herediter. Gejala klinis pada umumnya berupa gangguan
penglihatan. Hilangnya transparansi lensa menimbulkan penglihatan kabur (tanpa nyeri), baik
penglihatan dekat maupun jauh.2 Hal ini sesuai dengan hasil anamnesa dimana pasien telah
berusia 60 tahun dan keluhan utama yang dirasakan adalah penglihatan kabur tanpa rasa
nyeri.
Gejala pada pasien dengan katarak berupa tajam penglihatan kabur secara perlahan
yang dikarenakan lensa tidak mampu dilewati oleh sinar akibat kekeruhan. Pada awalnya
pasien akan merasa seperti melihat kabut/asap.3 Hal ini sesuai dengan hasil anamnesis dimana
pasien mengaku penurunan penglihatan dirasakan secara perlahan sejak 3 tahun yang lalu dan
pasien juga merasakan pandangan seperti berkabut.
Pada pemeriksaan status ophthalmologi didapatkan tajam penglihatan 1/300 pada
mata kanan dan 4/60 pada mata kiri dan tidak maju dengan koreksi serta reflek fundus
negatif. Hal ini dapat disimpulkan pada pasien keluhan merupakan akibat dari kekeruhan
lensa sehingga badan vitreus dan pemeriksaan funduskopi sulit dinilai akibat cahaya yang
tidak dapat menembus lensa akibat lensa yang keruh.
Katarak senilis dapat diklasifikasi berdasarkan fase perkembanganya terdiri atas
katarak insipien, imatur, matur, dan hipermatur.3 Pada mata kanan pasien didiagnosis sebagai
katarak matur dimana seluruh korteks mengalami kekeruhan dan pada shadow test negatif
dimana tidak terdapat bayangan iris pada lensa yang keruh serta tajam penglihatan hanya
1/300 dimana pasien hanya dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 meter di depan
pasien.
Pada mata kiri didiagnosis sebagai katarak imatur dimana pada pemeriksaan fisik
didapatkan kekeruhan pada lensa belum mencapai keseluruhan lensa dengan tajam
penglihatan tanpa koreksi 4/60 yaitu pasien masih dapat menghitung jari pada jarak 4 meter
di depan pasien.
Penatalaksanaan pada katarak ditentukan oleh tajam penglihatan. Pada katarak dengan
kekeruhan belum mencapai seluruh lensa, tindakan dilatasi pupil cukup dapat membantu
perbaikan penglihatan baik dilakukan secara farmakologis maupun dengan pupilloplasty
laser.4 Hal ini dapat diterapkan pada mata kiri pasien dimana visus masih mencapai 4/60
sehingga belum memerlukan tindakan pembedahan segera, namun pada mata kiri pasien yang
didiagnosis sebagai katarak imatur dapat menimbulkan komplikasi berupa glaukoma
sekunder akibat terjadinya penambahan volume lensa akibat meningkatnya tekanan osmotik
sehingga lensa dapat lebih mencembung yang dapat menimbulkan blok pupil.3
Indikasi pembedahan katarak diantaranya berupa adanya komplikasi katarak brupa
uveitis dan glaukoma, meningkatkan fungsi penglihatan bila telah mengganggu penglihatan
sehari hari dan indikasi kosmetik.3 Pada mata kanan pasien terdapat indikasi pembedahan
yaitu untuk meningkatkan fungsi penglihatan yang saat ini hanya 1/300 dimana hal ini telah
menganggu aktivitas sehari-hari dan pekerjaan pasien yang merupakan seorang petani.
Metode operasi yang umum dipilih adalah dengan ekstraksi katarak ekstrakapsular
(Extracapsular
Cataract
Extraction)
yaitu
pengangkatan
katarak
dengan
tindakan
pengangkatan kapsul anterior dan meninggalkan kapsul posterior yang juga diikuti dengan
penanaman lensa intra okuler.2
Pada pembedahan katarak dapat terjadi berbagai komplikasi berupa ruptur kapsul
posterior yang dapat menyebabkan kehilangan vitreus, ablasio retina, uveitis, endoftalmitis,
dll.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas, Sidharta, dkk. Penuntun Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI; 2007.
2. Vaughan, D.G. Asbury. Oftalmologi Umum Edisi 17. Jakarta: EGC; 2013.
3. Artini, dkk. Pemeriksaan Dasar Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2011.
4. American Academy of Ophthalmology. Lens and Cataract in Basic and Clinical
Science Course Section 11; 2011-2012.