Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SELATAN
A. Indonesia
1. Secara Kronologis
Sistem pemerintahan di Indonesia terus mengalami perubahan dan
perkembangan sejak awal dimerdekakannya negara Indonesia ini. Namun
Indonesia sebagai rechstaat atau negara hukum tetap dipertahankan dan rakyat
baik,
itu
hanya
formalitas
kedaulatannya.Berikut
ini
atau
tidak
tetap
periode-periode
pada
menjadi
pemegang
perjalanan
sistem
centralized
govermental
system)
Bentuk Negara
: Serikat ( Federasi )
: Konstitusi RIS
menteri
dan
bertanggung
jawab
pada
parlemen.
dan
para
menteri
kabinet.
Bentuk Negara
: Kesatuan
: UUDS 1950
umum
1955
berhasil
memilih
konstituante
secara
Bentuk Negara
: Kesatuan
: UUD 1945
Periode ini dimulai sejak keluarnya dekrit 5 Juli 1959 yang penuh
kontroversi, namun di dukung mayoritas rakyat, ABRI dan parpol
3
Bentuk Negara
: Kesatuan
: UUD 1945
Bentuk Negara
: Kesatuan
: UUD 1945
adalah
negara
hukum
basic
law
negara
tertinggi
di
tangan
MPR
UUD
1945
tidak
bertangung
jawab
kepada
DPR
jawab
pada
DPR
kepala
negara
terbatas
prestasi kerja dan karir yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja
yang pada hakekatnya dalam rangka peningkatan pelayanan publik.
Berdasarkan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 dan
Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang pokok-pokok
kepegawaian dinyatakan bahwa pegawai negeri terdiri dari:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
2. Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)
3. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)
Pegawai Negeri Sipil (PNS) terdiri dari:
1) Pegawai Negeri Sipil Pusat
a. Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan bekerja pada
Departemen, Lembaga Non Departemen, Kesekretariatan
Lembaga
tertinggi/Tinggi
Negara,
dan
kepaniteraan
pengadilan.
b. Pegawai Negeri Sipil Pusat yang bekerja pada perusahaan
jawatan.
c. Pegawai
Negeri
Sipil
Pusat
yang
diperbantukan
atau
Pendapatan
dan
Belanja
Daerah
(APBD)
dan
Pangkat
I/a
Juru Muda
I/b
I/c
Juru
I/d
Juru Tingkat I
II/a
Pengatur Muda
II/b
II/c
Pengatur
II/d
Pengatur Tingkat I
III/a
Penata Muda
III/b
III/c
Penata
III/d
Penata Tingkat I
IV/a
Pembina
IV/b
Pembina Tingkat I
IV/c
IV/d
IV/e
Pembina Utama
Sekretaris Jenderal
Direktur Jenderal
Kepala Biro
Staf Ahli
Sekretaris daerah
Kepala dinas/badan/kantor,
Kepala bagian
Kepala bidang
Kepala seksi
Camat
Sekretaris camat
Lurah
Sekretaris lurah
2) Jabatan Fungsional
Jabatan yang tidak secara tegas disebutkan dalam struktur
organisasi pemerintah, tetapi dari sudut pandang fungsinya
diperlukan oleh organisasi pemerintah. Pangkat Pegawai Negeri
Sipil dalam jabatan fungsional berorientasi pada prestasi kerja,
sehingga tujuan untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil sebagai
aparatur negara yang berdaya guna dan berhasil guna dalam
melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan dapat
dicapai.
Berikut ini adalah daftar Pegawai Negeri Sipil yang
berstatus dalam jabatan fungsional sesuai peraturan perundangundangan yang telah ditentukan:
Peraturan Presiden
Jabatan Fungsional
Nomor
20 Tahun 2006
Panitera
22 Tahun 2006
23 Tahun 2006
24 Tahun 2006
Peneliti
25 Tahun 2006
26 Tahun 2006
Penyuluh Kehutanan
28 Tahun 2006
29 Tahun 2006
30 Tahun 2006
31 Tahun 2006
Surveyor Pemetaan
32 Tahun 2006
Penyelidik Bumi
33 Tahun 2006
Pranata Komputer
34 Tahun 2006
Statistisi
35 Tahun 2006
36 Tahun 2006
37 Tahun 2006
38 Tahun 2006
Perencana
39 Tahun 2006
Analis Kepegawaian
40 Tahun 2006
41 Tahun 2006
Agen
42 Tahun 2006
Polisi Kehutanan
43 Tahun 2006
Penyuluh Agama
44 Tahun 2006
Pengawas Ketenagakerjaan
45 Tahun 2006
46 Tahun 2006
47 Tahun 2006
48 Tahun 2006
Pranata Nuklir
49 Tahun 2006
50 Tahun 2006
Pengawas Radiasi
11
51 Tahun 2006
Instruktur
52 Tahun 2006
Widyaiswara
53 Tahun 2006
54 Tahun 2006
Pekerja Sosial
55 Tahun 2006
Pengantar Kerja
56 Tahun 2006
57 Tahun 2006
58 Tahun 2006
Tenaga Kependidikan
59 Tahun 2006
Dosen
60 Tahun 2006
Auditor
61 Tahun 2006
62 Tahun 2006
63 Tahun 2006
Teknisi Penerbangan
64 Tahun 2006
65 Tahun 2010
DPD
DPR
12
DPRD
Kepala desa
Masa Reformasi
Anggaran Berimbang
Sistem penganggaran yang
dimana anggaran
dipakai Anggaran Berbasis
diusahakan agar penerimaan Kinerja.
dan pengeluaran seimbang
Siklus Anggaran
Meliputi :
1. Penyusunan RAPBN
2. Pembahasan RUU APBN
3. Pelaksanaan UU APBN
4. Pengawasan UU APBN
5. Pertanggung jawaban
Anggaran Negara
Meliputi :
1. Penyusunan RAPBN
2. Pembahasan RUU APBN
3. Pelaksanaan UU APBN
4. Pengawasan UU APBN
5. Pertanggung jawaban
Anggaran Negara
Tahun Anggaran
Sumber APBD
Bersumber dari :
1. Pendapatan Asli Daerah
2. Dana Perimbangan
3. Lain-lain pendapatan
yang sah.
Bersumber dari :
1. Pendapatan Asli Daerah
2. Dana Perimbangan
3. Lain-lain pendapatan
yang sah.
13
Istilah
Pemerintah
Presiden
Pusat
Republik
Indonesia
yang
memegang
Penyerahan
wewenang
pemerintahan
oleh
Pelimpahan
pemerintah
wewenang
kepada
pemerintahan
Gubernur
sebagai
oleh
wakil
pembantuan
desa
dari
pemerintah
provinsi
kepada
Otonomi
daerah
Daerah
otonom
Pemerintah
14
daerah
Pemerintahan
Penyelenggaraan
daerah
urusan
pemerintahan
oleh
Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus
kepentingan
masyarakat
setempat,
anggota
DPRD
Pelaksanaan
Otonomi
Daerah
B. KOREASELATAN
1. Secara kronologis
Korea Selatan adalah negara Republik. Sistem pemerintahan yang
dianut adalah sistem pemerintahan Presidensial campuran. Seperti pada
negara-negara demokrasi lainnya, Korea Selatan membagi pemerintahannya
dalam tiga bagian, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif. Lembaga eksekutif
dipegang oleh presiden yang dipilih oleh rakyat secara langsung untuk masa
jabatan 5 tahun dan hanya untuk satu periode saja (tidak dapat dipilih
kembali). Presiden bertanggung jawab dalam menentukan semua kebijakan
penting pemerintahan. Presiden melakukan fungsi eksekutif melalui kabinet
15
apabila
majelis
tingginya
demokratis,
hal
itu
semata-mata
Korea tahun 1948, Majelis Nasional yang sedang berjalan saat ini adalah yang
ke-18 sebagai hasil Pemilu tanggal 9 April 2008 yang terdiri dari 299 kursi.
Pemilu untuk memilih anggota Majelis Nasional diadakan setiap 4 tahun
sekali di seluruh 266 daerah pemilihan (electoral district), ditambah dengan 46
kursi tambahan (additional seat) yang dibagikan kepada partai politik dalam
proporsi suara yang diperoleh. Dari 299 kursi parlemen tersebut, sebanyak 245
kursi diperebutkan melalui pemilihan langsung (direct voting) di seluruh
daerah pemilihan. Sedangkan 54 kursi yang tersisa diperebutkan melalui
sistem perwakilan secara proporsional. Pemilih dapat memberikan dua suara,
satu untuk calon dari daerah pemilihan mereka dan satu lagi untuk partai
politik yang dipilihnya.
Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang
kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh
presiden dan dewan perwakilan. Hakim akan menjabat selama enam tahun dan
usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat terpilih. Pengadilan Agung
(Supreme Court) di Korea terdiri dari 14 Jaksa (termasuk kepala jaksa). Di
bawah Pengadilan Agung adalah 5 pengadilan tinggi yang berlokasi di
Kwangju, Busan, Daegu, Daejeon dan Seoul. Pengadilan wilayah, terletak di
kota-kota besar, mempunyai hak hukum atas kasus sipil dan kriminal pertama.
Pengadilan konstitusi bertugas mengkaji hukum konstitusi (bila diminta oleh
pengadilan), hal tentang impeachment dan pembubaran partai politik.
Sedangkan Mahkamah Agung (MA) merupakan lembaga peradilan tertinggi.
MA dipimpin oleh seorang Ketua (Chief Justice of the Supreme Court) yang
diangkat oleh Presiden dengan persetujuan MN. Masa jabatan Ketua MA
adalah 6 tahun dan tidak dapat dipilih kembali. Para Hakim Agung juga
diangkat oleh Presiden atas usul Ketua MA dan dengan persetujuan MN. Para
Hakim Agung mempunyai masa jabatan 6 tahun dan dapat dipilih kembali.
yang
mendukung
kecepatan
proses
administrasi
permintaan
memeriksa
semua
layanan
jaringan
yang diinginkan
tanpa
hanya
mengharuskan
dengan
masyarakat
ini
semua
proses
yang
dilakukan
oleh
pemerintah
18
dan
proses
pembuatan
keputusan
direkam
untuk
menjamin
yang
mengevaluasi
bawahan,
namun
dapat
terjadi
Istilah Pembanding
Indonesia
Korea Selatan
1.
Sistem Administrasi
Sistem
pemerintahan
Organisasi
dianut
presidensial,
namun
dalam
prakteknya
sistem
yang
adalah
sistem
antara
pemerintahan
sistem
presidensial
Sistem
organisasinya
terdiri
lembaga-lembaga
mengatur
urusan
dari
yang
serta
mengurus
negara.
Lembaga-
Sistem
pemerintahannya
menteri
adalah
pembantu
eksekutif
utama
menteri
persetujuan
dengan
legislatif
atau
Perdana
/
Menteri
diangkat
oleh
dipegang
oleh
Perwakilan
yang
Sentral,
BPK,
sebagainya.
dan
menunjuk
anggotanya
dengan
rekomendasi
dari
perdana
termasuk
menteri.
Perdana
menteri
administratif,
membuat
pendapat
Majelis
di
Nasional.
bilamana
berhalangan
membantu
dan
Presiden
mengarahkan
para
kabinet
sesuai
Presiden.
Perdana
juga
bertugas
dapat
serta
menteri
petunjuk
Menteri
memberikan
Sistem Administrasi
Kepegawaian
Indonesia
masih
22
kurang
transparan,
akuntabel,
dan
kurang Propinsi
dan
Kota
kurang Metropolitan,penyelenggaraan
Pemerintah
(Departemen,
Lembaga
Pusat Sistem
dan
obyektif.
meritokrasi
dalam
sangat
dijunjung
yang
berprestasi, bermutu
dan
berkualitas,maka pasti/niscaya
Saran :
a. Perlunya
Pemerintah akan
lulus
menjadi
PNS.
Badan uang/materi
tidak
akan
studi rekrutmen
banding/kunjungan
PNS
di
Korea
dalam
menyelenggarakan
sistem rekrutmen PNS.
b. Perlunya
Badan
Kepegawaian
Negara/BKN
mengundang
Service
Korea
Civil
Commission
Selatan
Indonesia
melakukan
ke
untuk
diskusi,
23
reformasi
komitmen,
keberanian,
dan
keteladanan
kepemimpinan
Indonesia,
di
khususnya
kepemimpinan
para
kepala
baik
daerah,
gubernur,
bupati,
kepada
oknum
PNS
yang
dilakukan
oleh
para
pemimpin
daerah
di
Korea Selatan.
3.
Sistem Administrasi
Keuangan
penganggaran
yang
Selatan
mengadopsi
1. Penyusunan RAPBN
3. Pelaksanaan UU APBN
Korea
Selatan
mendorong
24
4. Pengawasan UU APBN
impor
bahan-bahan
baku
5. Pertanggung jawaban
Anggaran Negara.
mengorbankan
barang
dan
2. Dana Perimbangan
Korea
melakukan
investasi.
Selatan
memiliki
urutan
kelima
berdasarkan
belas
PDB.
Sebagai
di
dunia.
nilai
impornya
terbesar kesebelas
4.
Sistem Pemerintahan
Undang
Undang
Daerah
otonomi
april
daerah
1988,
terpusat,
dimana
kawasan
pembagian
khusus, memiliki
pemerintahan,penyelenggaraan Korea
pemerintahan,
daerah,
pembangunan
selatan
menerapkan
masing-masing
perencanaan Korea
administrasi
Selatan
daerah,
dibagi
ke
25
perkotaan,
desa,
praktek
penyelenggaraan pemerintahan
daerah, dikenal tiga prinsip,
yaitu prinsip Desentralisasi,
Dekonsentrasi,
dan
Tugas
Perbantuan (Medebewind).
26