Вы находитесь на странице: 1из 11

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
CYSTITIS
A. ULFIYANI WAHID

Definisi

Cystitis merupakan peradangan pada kandung


kemih
Cystitis adalah keadaan klinis akibat berkembang
biaknya mikroorganisme yang menyebabkan
inflamasi pada kandung kemih.

Penyebab
Infeksi pada cystitis disebabkan oleh :
Bakteri
Kebanyakan berasal dari bakteri Escherichia coly yang
secara normal terletak pada gastrointestinal. Pada
beberapa kasus infeksi yang berasal dari uretra dapat
menuju ginjal.
Bakteri lain yang bisa menyebabkan infeksi adalah
Enterococcus, Klebsiella, Proteus, Pseudomonas, dan
Staphylococcus
Jamur
Infeksi jamur, penyebabnya misalnya Candida
Virus dan parasit
Infeksi yang disebabkan olehvirus dan parasit jarang
terjadi. Contohnya : Trichomonas, parasit ini terdapat
dalam vagina, juga dapat berada dalam urine

Etiologi cystitis yang non infeksi biasanya terjadi


karena :
Paparan bahan kimia, contohnya obat obatan
(misalnya, Cyclophosphamide (Cytotaxan, Procycox)
Radio terapi
Reaksi imunologi
Penyabab lain dari cystitis belum dapat diketahui.
Tapi ada penelitian yang menyatakan bahwa cystitis
bisa disebabkan tidak berfungsinya epitel kandung
kemih untuk menyimpan urine yang menyebabkan
adanya kebocoran pada lapisan dalam kandung
kemih

Patofisiologi
1.

2.

3.

4.

5.

Bakteri dari vagina bisa berpindah dari uretra ke kandung kemih.


Wanita sering menderita infeksi kandung kemih setelah melakukan
hubungan seksual, kemungkinan karena uretra mengalami cedera
pada saat melakukan hubungan seksual.
Kadang infeksi kandung kemih berulang pada wanita terjadi karena
adanya hubungan abnormal antara kandung kemih dan vagina
(fistula vesikovaginal).
Infeksi kandung kemih jarang terjadi pada pria dan biasanya
berawal sebagai infeksi uretra yang bergerak menuju prostat lalu
ke kandung kemih.
Selain itu, infeksi kandung kemih bisa terjadi akibat pemasangan
kateter atau alat yang digunakan selama pembedahan. Penyebab
tersering dari infeksi kandung kemih berulang pada pria adalah
infeksi prostat karena bakteri yang bersifat menetap.
Hubungan abnormal antara kandung kemih dan usus (fistula
vesikoenterik) kadang menyebabkan bakteri pembentuk gas masuk
dan tumbuh di dalam kandung kemih.

MANIFESTASI KLINIK

Disuria (nyeri waktu berkemih)


Peningkatan frekuensi berkemih
Piuria(Adanya sel-sel darah putih dalam urin)
Nyeri punggung bawah atau suprapubic
Demam yang disertai hematuria pada kasus yang
parah.
Rasa panas seperti terbakar saat kencing
Urgensi (rasa terdesak saat kencing)
Nocturia (akibat penurunan kapasitas kandung kemih)
Pengosongan kanding kemih yang tidak sempurna
Inkontinensia urine

Diagnosis

Anamnesis
Pemeriksaan urin
Rontgen, untuk menggambarkan ginjal, ureter dan
kandung kemih
Sistouretrografi, untuk mengetahui adanya arus
balik air kemih dari kandung kemih dan
penyempitan uretra
Uretrogram retrograd, untuk mengetahui adanya
penyempitan, divertikula atau fistula
Sistoskopi, untuk melihat kandung kemih secara
langsung dengan serat optik.

Pengobatan

Pemberian antibiotik per-oral (tablet, kapsul, sirup)


selama 3 hari atau dosis tunggal biasanya efektif,
selama belum timbul komplikasi.
Jika infeksinya kebal, biasanya antibiotik diberikan
selama 7-10 hari.
Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan
fenazopiridin.
Gejalanya seringkali bisa dikurangi dengan membuat
suasana air kemih menjadi basa, yaitu dengan
meminum baking soda yang dilarutkan dalam air.
Pembedahan dilakukan untuk mengatasi
penyumbatan pada aliran kemih (uropati obstruktif)
atau untuk memperbaiki kelainan struktur yang
menyebabkan infeksi lebih mudah terjadi.

Pencegahan

menjaga kebersihan daerah genital, jika perlu dengan


menggunakan sabun yang dapat menjaga keasaman daerah
tersebut
Arah cebok (mencuci daerah genital) dari arah depan dan
tidak berulang (maju mundur) untuk menghindari
perpindahan kuman dari anus/vagina ke uretra.
Menghindari faktor predisposisi seperti daya tahan yang
menurun, segera mengobati keputihan yang berlebih, dll.
minum yang cukup dan jangan menahan kencing.
Sebagai tindakan pencegahan pada penderita yang telah
mengalami sistitis lebih dari 2 kali, antibiotik bisa terus
diberikan dalam dosis rendah setiap hari, 3 kali/minggu atau
segera setelah melakukan hubungan seksual.

ASUHAN
KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

Adanya nyeri, sering berkemih, urgensi


Pola berkemih
Pengosongan kandung kemih
Riwayat hubungan seksual
Penggunaan kontrasepsi
Higiene personal
Pengetahuan
Urin (volume, warna, konsentrasi, dan bau)

Вам также может понравиться