Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Ada beberapa profesional kesehatan masyarakat yang memandang
epidemiologi sebagai ilmu penegetahuan. Professional lainnya memandang
epidemiologi lebih sebagai suatu metode bukan sebagai ilmu murni karena
ketidakjelasan defenisi mengenai bidang ilmunya.
Epidemiologi adalah
Dalam kegiatan
epidemiologi dilakukan prediksi serta menjelaskan tentang fenomenafenomena dengan menggunakan cara sistematis atau metode ilmiah mencakup
pengujian hipotesis dan penggunaan logika deduktif dan induktif untuk
menarik kesimpulan yang menerik dan tepat.
pendekatan
BAB II
EPIDEMIOLOGI
A. Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi (penyebaran)
dan determinan (factor penentu) masalah kesehatan atau yang berkaitan dengan
status atau kejadian spesifik pada populasi, serta ilmu yang menjelaskan kejadian
suatu penyakit di masyarakat (Last,1988).
Epidemiologi
penentuan apakah suatu daerah atau lokasi tertentu mengalami peningkatan atau
penurunan yang lebih dibandingkan daerah atau lokasi lainnya. Fokusnya yang
ketiga adalah pada karakteristik manusia yang terlibat dan apakah karakteristik itu
berbeda atau sama dalam beberapa hal.
epidemiologi yang sangat berkepentingan dengan aspek waktu, tempat dan orang,
dari suatu kejadian penyakit, cacat/defek, ketidakmampuan dan kematian.
Distribusi kondisi patologi dan populasi manusia atau factor-faktor yang
mempengaruhi distribusi tersebut, semuanya menjadi subjek yang dibahas dalam
epidemiologi.
b. Defenisi Ahli Epidemiologi
Ahli epidemiologi adalah seseorang ilmuwan bidang kesehatan masyarakat
yang bertanggung jawab melakukan semua kegiatan yang berguna dan efektif
Dia
penalaran dan menarik kesimpulan dari beberapa hasil observasi tentang kejadian
penyakit, defek, ketidakmampuan, cedera, atau kematian, dalam kelompok atau
populasi.
Dahulu
Pengetahuan dan
Epidemiologi digunakan
California dan Hawaii di mana vektor didukung terutama oleh tikus selain
oposum, kucing domestik dan liar dan anjing peliharaan.
2. Hiperendemi adalah istilah yang dihubungkan dengan endemic, tetapi jarang
digunakan.
2. Diagnosis masyarakat
-
Faktor
resiko,
masalah
dan
perilaku
apa
sajakah
yang
dapat
6. Identifikasi sindrom
-
Temuan
epidemiologi
memungkinkan
dilakukannya
pengendalian
kondisi
cedera
10
Hal ini
dilakukan dengan dua alasan penting. Pertama pemahaman pada kelompok resiko
tinggi memungkinkan kita mengenali factor-faktor atau karakteristik khusus yang
membuat mereka berada dalam resiko.
resiko tinggi. Kita dapat mengarahkan upaya pencegahan pada populasi tersebut.
Misalnya program skrining untuk mencegah penyakit tertentu.
Contoh pendekatan epidemiologi dalam control dan pencegahan penyakit
adalah penyelidikan John Snow tentang epidemic kolera pada tahun 1850, dia
menganalisa factor individu, tempat dan waktu dengan membandingkan tingkat
kematian diantara orang-orang yang hidup di sector-sektor geografis di London.
Snow mencatat bahwa orang yang mengguanakan bahwa orang yang
menggunakan pompa air khusus mempunyai tingkat kematian yang relative lebih
tinggi terjangkit kolera dibandingkan dengan orang yang menggunakan sumber
air yang lain dalam kota. Walaupun kuman kolera belum bisa di identifikasi.
Pengelompokan kasus penyakit disekitar lingkungan pompa menyarankan strategi
pencegahan baru untuk petugas kesehatan masyarakat (misalnya kolera mungkin
berkurang dalam masyarakat dengan mengontrol kontaminasi sumber air minum).
Snow 1936
11
BAB III
PENUTUP