Вы находитесь на странице: 1из 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan

: Luka Bakar pada Dewasa

Sasaran

: Bapak-bapak dan ibu-ibu

Hari/tanggal

: Rabu / 8 oktober 2014

Waktu

: 35 menit

Tempat

: Ruangan pertemuan puskesmas nanggalo padang

Penyuluhan

: Mahasiswa STIKes Mercubaktijaya Padang

A. Latar Belakang
Penanganan dan perawatan luka bakar sampai saat ini masih memerlukan
perawatan yang kompleks dan masih merupakan tantangan bagi kita, karena sampai saat
ini angka morbiditas dan mortalitas yang masih tinggi. Di Amerika dilaporkan sekitar 2
sampai 3 juta penderita setiap tahunnya dengan jumlah kematian sekitar 5-6 ribu
kematian/tahun.
Di unit luka bakar RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada tahun 1998
dilaporkan sebanyak 107 kasus luka bakar yang dirawat, dengan angka kematian 37,38%.
Di unit Luka bakar RSU Dr. Soetomo surabaya jumlah kasus yang dirawat selama satu
tahun (Januari 2000 sampai Desember 2000) sebanyak 106 kasus atau 48,4% dari seluruh
penderita bedah plastik yang dirawat yaitu sebanyak 219, jumlah kematian akibat luka
bakar sebanyak 28 penderita atau sekitar 26,41% dari seluruh penderita luka bakar yang
dirawat, kematian umumnya terjadi pada luka bakar dengan luas lebih dari 50% atau pada
luka bakar yang disertai cedera pada saluran nafas dan 50% terjadi pada 7 hari pertama
perawatan (Noer, 2006).
Tingimya angka penderita karena luka bakar yang sangat mengancam kehidupan
seseorang dan dapat menyebabkan kecacatan, kematian serta pengetahuan yang minim
dari individu bagaimana melakukan perawatan pada anggota keluarga dengan luka bakar,
maka perlu diberikan penyuluhan mengenai luka bakar ini, agar penyakit ini tidak
dianggap sepele, sehingga keluarga dapat berperan dalam mengenali bagaimana yang
dimaksud luka bakar dan cara perawatannya pada penderita luka bakar.
B. Tujuan
1. Tujuan instruksional umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit, sasaran mampu memahami
tentang penyakit luka bakar.
2. Tujuan instruktsional khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit, diharapkan sasaran dapat :


a. Menjelaskan tentang pengertian luka bakar dengan tepat
b. Menjelaskan tentang penyebab luka bakar dengan benar
c. Menjelaskan tentang klasifikasi luka bakar dengan tepat
d. Menjelaskan tentang komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi
e. Menjelaskan tentang pencegahan dari luka bakar dengan benar
f. Menjelaskan tentang pengobatan medis dan pengobatan tradisional pada
penderita luka bakar dengan tepat
g. Menjelaskan tentang bagaimana perawatan pada penderita luka bakar
C. Materi (terlampir)
Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :
1. Definisi penyakit luka bakar
2. Penyebab dari luka bakar
3. Klasifikasi penyakit luka bakar
4. Komplikasi dari luka bakar
5. Pencegahan penyakit luka bakar
6. Pengobatan pada penderita luka bakar
7. Perawatan pada penderita luka bakar
D. Media penyuluhan / Sumber
1.

Alat

: meja, kursi, laptop, LCD, flashdisk, microphone, dan sound system

2.

Media

: leaflet, power point.

3.

Sumber

:
Marylin E. Doenges. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman
Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3.
Penerbit Buku Kedoketran EGC. Jakarta.
Arif Muttaqin dan Kumala Sari. 2011. Asuhan Keperawatan
Gangguan Sistem Integumen. Jakarta: Salemba Medika.
Anonim. (2009). Kumpulan Artikel Keperawatan Asuhan Keperawatan
Pada

Pasien

Dengan

Luka

Bakar

(Combustio).

(Online)

http://www.artanto.com.
Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal
Bedah. volume 2, (terjemahan). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Carpenito,J,L.

(1999).

Rencana

Asuhan

Dan

Keperawatan. Edisi 2 (terjemahan). Jakarta: PT EGC.

E. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Setting tempat

LCD

KETERANGAN :

: moderator
: presentator/penyaji
:fasilitator
:observer
:audiens
: pembimbing

G. Pengorganisasian
1. Moderator : Irfan
2. Penyaji : Jamaludin
3. Observer : Ridwan
4. Fasilitator :
Debby Wira Pradini
Ligia Tri Afriyelni
Putri Febri Afriyani

Dokumentasi

H. Pembagian tugas
1. Peran moderator
Membuka dan membuka acara
Memperkenalkan diri
Menertibkan acara penyuluhan
Menjaga kelancaran acara
Memimpin diskusi
Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama audiens
2. Peran penyaji
Menyajikan acara penyuluhan
Bersama fasilitator menjalani kerja sama dalam penyuluhan
3. Peran observer
Mengamati jalannya acara
Mengevaluasi kegiatan
Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta penyuluhan
4. Peran fasilitator
Memotifasi peserta penyuluhan
Menjadi contoh dalam kegiatan
Membagikan leaflet
Menjalankan absen penyuluhan
I. Mekanisme kegiatan
No
1.

Waktu
5 menit

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Peserta

Pembukaan :
Membuka

kegiatan

dengan

Menjawab Salam

mengucapkan salam
Menjelaskan

tujuan

dari

Mendengarkan

penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan

Memperhatikan

diberikan
2.

15 menit

Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang pengertian

Memperhatikan

luka bakar

mendengarkan

dan

Menjelaskan

tentang

penyebab

Memperhatikan

luka bakar

mendengarkan

Menjelaskan klasifikasi penyakit

Memperhatikan

luka bakar

mendengarkan

Menjelaskan komplikasi penyakit

Memperhatikan

luka bakar

mendengarkan

Menjelaskan cara pencegahan dan

Memperhatikan

pengobatan luka bakar

mendengarkan

Menjelaskan cara perawatan luka

Bertanya dan menjawab

bakar

pertanyaan yang diajukan

Memberikan kesempatan kepada


peserta untuk bertanya

3.

10 menit

Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta tentang

Menjawab Pertanyaan

materi yang telah diberikan, dan


reinforcement kepada audiens dan
keluarga yang dapat menjawab
pertanyaan
4.

5 menit

Evaluasi :
Menyampaikan Kesimpulan

Mendengakan

Mengucapkan salam penutup

Menjawab salam

J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur

a. Ruangan kondusif untuk kegiatan


b. Peralatan memadai dan berfungsi
c. Media dan materi tersedia dan memadai
2. Evaluasi Proses

a. Ketepatan waktu pelaksanaan


b. Peran serta aktif audiens
c. Antusiasme sasaran tinggi
d. Kesesuaian peran dan fungsi mahasiswa
e. Factor pendukung dan penghambat kegiatan
3. Evaluasi Hasil

dan

dan

dan

dan

Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai


a. Jangka panjang
Meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya merawat anggota keluarga
dengan penyakit luka bakar.
Meminimalisir angka kejadian luka bakar di masyarakat terutama pada orang
dewasa dan anak-anak.
b. Jangka pendek
Sasaran mengerti lebih dari 60% materi yang telah disampaikan.
Sasaran memahami pentingnya perawatan pasien dengan luka bakar dan dapat
mengetahui cara menghindari terjadinya luka bakar.

TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi Luka Bakar


Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan
kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Irna Bedah
RSUD Dr.Soetomo, 2001).
Luka bakar (combustio/burn) adalah cedera (injuri) sebagai akibat kontak
langsung atau terpapar dengan sumber-sumber panas (thermal), listrik (electrict), zat
kimia (chemycal), atau radiasi (radiation).
Luka bakar merupakan luka yang unik diantara bentuk bentuk luka lainnya ,
karena luka tersebut meliputi sejumlah besar jaringan mati (eskar) yang tetap berada pasda
tempatnya untuk jangka waktu. Dengan cepat luka bakar akan didiami oleh bakteri
patogen; mengalami eksudasi dengan perembasan sejumlah besar air, protein serat
elektrolit; dan seringkali memerlukan pencangkokan kulit dari bagian tubuh yang lain
untuk menghasilkan penutupan luka yang permanen. (arif mutaqin,asuhan keperawatan
gangguan integumen, salemba medika.2010)
Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan
nama rule of nine atua rule of wallace yaitu:
1) Kepala dan leher

: 9%

2) Lengan masing-masing 9%

: 18%

3) Badan depan 18%, badan belakang 18%

: 36%

4) Tungkai masing-masing 18%

: 36%

5) Genetalia/perineum

: 1%
Total

: 100%

B. Penyebab Luka Bakar


Menurut Rahayuningsih (2012), penyebab luka bakar antara lain :
1. Luka bakar suhu tinggi (thermal burn)
Luka bakar suhu tinggi disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan api,
cairan panas dan bahan padat (solid).
2. Luka bakar bahan kimia (Chemical burn)

Luka bakar kimia disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan asam atau basa
kuat. Konsentrasi zat kimia, lamanya kontak dan banyaknya jaringan yang terpapar
menentukan luasnya injuri karena zat kimia ini. luka bakar kimia dapat terjadi misalnya
karena kontak dengan zat-zat pembersih yang sering digunakan untuk keperluan rumah
tangga dan berbagai zat kimia yang digunakan dalam bidang industri, pertanian dan
militer. Lebih dari 25.000 produk zat kimia diketahui dapat menyebabkan luka bakar
kimia.
3. Luka bakar sengatan listrik (Electrical burn)
Lewatnya tenaga listrik bervoltase tinggi melalui jaringan menyebabkan
perubahannya menjadi tenaga panas, ia menimbulkan luka bakar yang tidak hanya
mengenai kulit dan jaringan sub kutis, tetapi juga semua jaringan pada jalur alur listrik
tersebut. Luka bakar listrik biasanya disebabkan oleh kontak dengan sumber tenaga
bervoltase tinggi. Anggota gerak merupakan kontak yang terlazim, dengan tangan dan
lengan yang lebih sering cedera daripada tungkai dan kaki. Kontak sering menyebabkan
gangguan jantung dan atau pernafasan, dan resusitasi kardiopulmonal sering diperlukan
pada saat kecelakaan tersebut terjadi. Luka pada daerah masuknya arus listrik biasanya
gosong dan tampak cekung.
4. Luka bakar radiasi (Radiasi injury)
Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe injury
ini seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau dari sumber
radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran. Terpapar oleh sinar matahari
akibat terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi.
C. Klasifikasi Luka Bakar
KARAKTERISTIK
KLASIFIKASI

ETIOLOGI

WAKTU
PENAMPILAN

Luka
superficial

bakar Terbakar
matahari

(derajat I)

Terdapat di epidermis.
Terdapat
tetapi

tidak

SENSASI
Nyeri

eritema,
segera

timbul lepuh.
Luka

bakar Pajanan

air Meluas ke epidermis Sangat nyeri

BEKAS LUKA

PENYEMBUHAN
Penyembuhan

Tidak

terjadi

secara menimbulkan

spontan

dalam jaringan parut

waktu 3-4 hari


7-20 hari

Luka bakar ini

partial thickness panas

dan kedalam lapisan

biasanya

(derajat II)

dermis,

serta

sembuh tanpa

menimbulkan

bulat

meninggalkan

dalam beberapa menit

jaringan parut.
Komplikasi
jarang terjadi,
walaupun
mungkin
timbul infeksi
sekunder
dalam luka.

Luka
bakar

partial-

Pajanan air Meluas


panas

thickness dalam kontak


(derajat III)

keseluruh Nyeri

dermis.

dengan

Namun

daerah tekanan

(derajat IV)

beberapa minggu.
Memerlukan

Folikel rambut
mungkin utuh
dan

akan

langsung

sekitarnya biasanya parsial

tindakan

tumbuh

dengan api

mengalami

debridement untuk

kembali.

atau

bakar derajat kedua

membuang

minyak

superfisial

jaringan yang mati.

panas

sangat nyeri

luka

yang

Biasanya

Luka bakar full- Pajanan air Meluas


thickness

Penyembuhan

panas

ke Saraf

epidermis,

kontak
langsung

dan

dermis
jaringan

dengan api Kapiler

luka

bakar

ini

selalu

terjadi

diperlukan tandur

pembentukan

kulit.

jaringan parut.

Luka bakar jenis ini Luka

bakar

rusak

mungkin

derajat

ketiga

sehingga

memerlukan waktu

membentuk

luka tidak berbulan-bulan

subkutis.

Pada

jaringan parut

vena

terasa

untuk sembuh dan

dan

atau

mungkin hangus dan

nyeri

diperlukan

tampak seperti

minyak

aliran darah tersebut

kecuali

pembersihan secara

kulit

panas

berkurang

dengan

bedah.

keras.

dan

uap panas

tekanan

agen kimia

dalam.

dan

listrik

Namun

tegangan

didaerah

tinggi

sekitarnya

Resiko

jaringan

yang

tinggi

untuk
terjadinya
kontraktur

biasanya
nyeri
seperti
pada luka
bakar
derajat
kedua

D. Komplikasi Luka Bakar


a. Infark miokardium, atau emboli paru : Hal ini disebabkan karena lambannya aliran
darah sehingga dapat menyebabkan pembentukan bekuan darah.
b. Dekubitus : Terjadi karena kurangnya mobilisasi pada pasien dengan luka bakar
yang cenderung bedrest terus.
c.

Kontraktur : Merupakan gangguan fungsi pergerakan akibat bagian anggota tubuh


yang terkena luka bakar.

d. Kerusakan paru : Hal ini akibat inhalasi asap atau pembentukan embolus. Dapat
terjangi kongesti paru akibat gagal jantung kiri atau infark miokardium, serta
sindrom distress pernapasan pada orang dewasa. Gabungan inhalasi asap dan luka
bakar luas dapat meningkatkan mortalitas.
e. Gagal ginjal : Syok luka bakar dapat secara ireversible merusak ginjal sehingga
timbul gagal ginjal dalam satu atau dua minggu pertama setelah luka bakar. Dapat
terjadi gagal ginjal akibat hipoksia.
f. Hipoksia (kekurangan suplai O2) : Penurunan aliran darah pada saluran cerna
dapat menyebabkan berkurangnya suplai oksigen ke sel-sel penghasil mukus
(cairan lengket/getah pencerna) dan terjadi ulkus peptikum.
g. Trauma psikologis : Pada luka bakar yang luas atau menimbulkan kecacatan,
trauma psikologis dapat menyebabkan depresi, perpecahan keluarga, dan
keinginan untuk bunuh diri. Gejala-gejala psikologis dapat timbul setiap saat
setelah luka bakar. Gejala-gejala dapat muncul dan hilang berulang-ulang kapan
saja seumur hidup yang menyebabkan pasien terus-menerus mengalami duka cita.

E. Cara Pencegahan Luka Bakar


Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya luka bakar diantaranya
adalah:

a. Hati-hati dalam menggunakan peralatan memasak dirumah yang menggunakan


gas atau listrik
b.

Jauhkan makanan dan minuman panas dari jangkauan anak-anak

c. Simpan korek api dan lilin jauh dari jangkauan, jangan pernah biarkan lilin
menyala tanpa ada pengawas.
d. Jauhkan blow dryer, curling irons dari jangkauan anak
e. Patikan termostat pemanas air pada suhu 120oF (48oC) atau lebih rendah.
f. Jauhkan anak dari pemanas ruangan, radiator, tempat yang berapi.
g. Gunakan sunblock bila perlu.
h. Dan hati-hati dalam pemasangan penyedot asap diruangan karena dapat
beresiko.

F. Pengobatan pada Luka Bakar


A. Pengobatan Medis pada Luka Bakar
1. Debridemen Bedah
Debridemen bedah merupakan tindakan operasi dengan melibatkan eksisi primer
seluruh tebal kulit sampai fasia (eksisi tangensial) atau dengan mengupas lapisan kulit
yang terbakar secara bertahap hingga mengenai jaringan yang masih viabel dan
berdarah. Tindakan ini dapat dimulai beberapa hari pasca-luka bakar atau segera
setelah kondisi hemodinamika pasienstabil dan edemanya berkurang. Kemudian
lukanya segera ditutup dengan graft kulit atau balutan. Balutan biologik temporer atau
balutan biosintetik dapat digunakan dahulu sebelum graft kulit dipasang pada
pembedahan berikutnya.
2. Graft pada Luka Bakar
Jika lukanya dalam (full-thickness) atau sangat luas, reepitelialisasi spontan tidak
mungkin terjadi. Karena itu diperlukan graft (pencakokan) kulit dari pasien sendiri
(autograft). Daerah-daerah utama graft kulit mencakup daerah wajah dengan alasan
kosmetik dan psikologik; tangan dan bagian fungsional lainnya seperti kaki; dan
daerah-daerah

yang

meliputi

persendian.

Graft

memungkinkan

pencapaian

kemampuan fungsional yang lebih dini dan akan mengurangi kontraktur. Kalau luka
bakarnya sangat luas, daerah dada dan abdomen dapat dicangkok terlebih dahulu
untuk megurangi luas luka bakar.
3. Perawatan di Unit Gawat Darurat
Semua pasien luka bakar di atas 20 % sampai 30 % harus dipasang kateter untuk
pengukuran haluaran urine yang akurat. Selang nasogastrik harus dipasang pada

semua pasien dengan risiko ileus paralitik (luka bakar lebih dari 25 %). Jika diduga
adanya cedera inhalasi atau keracunan karbon monoksida, maka harus diberikan
oksigen yang dilembabkan 100% dan pasien didorong untuk batuk sehingga sekret
saluran napas bisa dikeluarkan dengan penghisapan.
4. Hidroterapi
Dengan perendaman total dikerjakan pada beberapa rumah sakit; bedside bath (terapi
rendaman disamping ditempat tidur) juga dilakukan. Pada rumah sakit selama
berendam, pasien didorong agar sedapat mungkin bergerak dengan aktif. Hidroterapi
merupakan media yang sangat baik untuk melatih ekstremitas dan membersihkan
seluruh tubuh.

B. Pengobatan Tradisional pada Luka Bakar


1. Mentimun dan Kentang
Ambil sepotong mentimun dan sepotong kentang dengan bagian perbandingan yang
sama. Kupas dan cuci bersih. Haluskan dengan blender. Oleskan pada badan/luka
bakar. Campuran mentimun dan kentang menyerap panas dalam kulit dengan baik.
Kentang mengandung anti perdangan. Kadar air yang terkandung dalam mentimun
akan membuat kulit anda dingin dan luka bakar membaik. Biarkan pada kulit yang
trebakar sampe mongering, Lalu bilas dengan ir dingin.
2. Lidah Buaya
Ambil sebatang lidah buaya, ambil bagian dagingnya. Lidah buaya ini dapat
digunakan secara aman pada kulit yang terkena luka bakar. Oleskan pada kulit yang
terkena luka bakar. Lidah buaya mampu meredam panas dan sakit luka bakar,
sehingga luka bakar cepat pulih dan membaik. Atau bisa anda haluskan (blender), lalu
aplikasikan pada bagian yang terkena luka bakar.
3. Tomat dan Stroberi
Ambil tomat dan stroberi dengan perbandingan yang sama. Cuci bersih dan blender.
Oleskan krim alami ini pada kulit luka bakar. Sangat cocok untuk meredam sakit
kemerahan pada kulit yang terpapar sengatan matahari. Kandungan air dan vitamin C
alami campuran tomat stroberi mampu meredam luka bakar sengatan matahari,
mencegah kulit meradang dan menutrisi dari luar. (Bisa dipakai salah satunya saja)
4. Susu atau Yoghurt
Aplikasikan susu cair murni atau yoghurt plain untuk mengompres kulit yang terbakar
matahari. Biarkan selama beberpaa menit, lalu bilas dengan air dingin. Susu atau

yoghurt ini juga akan bersifat mengembalikan kulit cerah yang hitam karena terbakar
akibat sinar matahari.
5. Lemon
Peras sari lemon, campur dengan sedikit air. Oleskan pada kulit yang terbakar (sinar
matahari). Ekstrak lemon bermanfaat sebagai vitamin C alami yang sangat cepat
menyembuhkan kulit terbakar.
Bahan-bahan alami tersebut sebaiknya anda gunakan pada luka bakar ringan,
dengan catatan tidak ada luka yang terbuka. Jika kulit terbakar anda mulai
mengering/mengelupas, jangan Anda kelupas dengan sengaja. Karena akan beresiko
menjadi luka bakar terbuka. Sebaiknya bilas kulit yang terkena luka bakar dengan air
dingin.
G. Perawatan Luka Bakar
1. Pendinginan luka bakar
Begitu terkena api, benda panas atau cairan panas, langsung singkirkan pakaian di
sekitar luka bakar. Lakukan sesegera mungkin jangan sampai benda atau cairan panas
itu mengenai pakaian yang lelehannya bisa jatuh ke kulit. Lalu tempatkan area yang
terbakar di bawah air mengalir yang dingin selama 10 atau 15 menit atau sampai nyeri
reda. Jika hal ini tidak praktis, rendam luka bakar dalam air atau dinginkan dengan
kompres dingin. Kompres luka dengan kain kasa. Jangan gunakan kapas atau bahan
lain yang sekiranya bisa menempel di kulit. Pendinginan luka bakar akan mengurangi
pembengkakan dan mengurangi rasa sakit. Namun jangan taruh es di atas luka bakar.
Menempatkan es langsung pada luka bakar dapat menyebabkan tubuh seseorang
menjadi terlalu dingin dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada luka.
2. Memakai Losion
Setelah luka bakar telah benar-benar dingin, oleskan losion, antara lain yang
mengandung aloe vera atau oleskan pelembab untuk luka bakar guna mencegah
kekeringan dan agar Anda lebih nyaman. Untuk luka bakar akibat sinar matahari,
cobalah krim yang mengandung hydrocortisone 1%.
3. Membalut Luka Bakar
Tutup luka bakar dengan perban kasa steril. Jangan gunakan kapas halus atau bahan
lain yang membuat seratnya lengket pada luka. Bungkus kain kasa dengan longgar
untuk menghindari tekanan pada kulit terbakar. Perban dapat mencegah terlalu banyak
udara mengenai luka bakar, untuk mengurangi rasa sakit dan melindungi kulit yang
melepuh.

4. Jangan Memecah Lepuhan


Lepuhan berisi cairan bisa melindungi kulit dari infeksi. Jika lepuhan pecah, bersihkan
setiap hari dengan air (sabun lembut juga boleh digunakan). Oleskan salep antibiotika.
Tetapi jika muncul ruam atau kemerahan, hentikan penggunaan salep.

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada seseorang yang mengalami


luka bakar yaitu:
1) Jauhkan korban dari sumber panas, jika penyebabnya api, jangan biarkan korban
berlari, anjurkan korban untuk berguling guling atau bungkus tubuh korban dengan
kain basah dan pindahkan segera korban ke ruangan yang cukup berventilasi jika
kejadian luka bakar berada diruangan tertutup.
2) Buka pakaian dan perhiasan yang dikenakan korban
3) Kaji kelancaran jalan nafas korban, beri bantuan pernafasan korbam dan oksigen bila
diperlukan
4) Beri pendinginan dengan merendam korban dalam air bersih yang bersuhu 200C
selama 15 20 menit segera setelah terjadinya luka bakar
5) Jika penyebab luka bakar adalah zat kimia, siram korban dengan air sebanyak
banyaknya untuk menghilangkan zat kimia dari tubuhnya
6) Jika penyebab luka bakar dari aliran listrik maka terlebih dahulu arus listrik harus
diputus karena penderita mengandung muatan listrik selama masih terhubung dengan
sumber arus. Otot jantung, juga rentan trauma arus listrik. Elektrokardiogram (EKG)
harus dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan jantung dan pemantauan jantung
yang terus menerus dilakukan untuk mendiagnosis
7) Kaji kesadaran, keadaan umum, luas dan kedalaman luka bakar serta cedera lain yang
menyertai luka bakar. Segera bawa korban ke rumah sakit untuk penanganan lebih
lanjut

TUGAS SISTEM INTEGUMEN


SATUAN ACARA PENYULUHAN LUKA BAKAR
PADA DEWASA

Disusun oleh kelompok 6 / III B:


Debby Wira Pradini
Ligia Tri Afriyelni
Putri Febri Afriyani
Jamaludin
Ridwan
Irfan

Dosen Pembimbing :
Ns.Hidayatul Husni,S.Kep

STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG


PRODI S1 KEPERAWATAN
2014/2015

Вам также может понравиться