Вы находитесь на странице: 1из 22

Badan Pembantu Pimpinan dan

Organisasi Otonom dalam


Kemuhammadiyahan
KELOMPOK 3
Anugrah Dwi Riski
Arief Aulia Rahman
Assyifa R
Aulia Febriana
Ayezia Balqis

A. Majelis- Majelis dalam Kemuhammadiyahan


1. Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam (MT-PPI)
2. Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK)
3. Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan
(Majelis Diktilitbang)
4. Majelis Pemberdayaan Kader dan Sumber Daya Insani
(MPKSDI)
5. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Majelis Dikdasmen)
6. Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
7. Majelis Ekonomi
8. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan

Membidangi masalah-masalah
keagamaan, khususnya hukum fiqih.

1. Majelis Tarjih dan


Pengembangan Pemikiran
Islam (MT-PPI)

Tugas dan Fungsi


MT-PPI
Peran MT-PPI

Dibentuk dan disahkan di


kongres Muhammadiyah XVII
tahun1928 di Pekalongan, K.H.
Mas Mansur merupakan ketua
pertama.
Tujuan awal dibentuknya majelis
ini untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan khilafiyat
(pada waktu itu dianggap rawan
oleh Muhammadiyah)
Mengikuti perkembangan zaman,
majelis ini juga menyelesaikan
persoalan-persoalan baru atau
kontemporer.

Tugas dan Fungsi MT-PPI,


diantaranya yaitu:
Mendampingi dan
membantu pimpinan
persyarikatan
membimbing anggota
melaksanakan ajaran
islam ;
Membimbing umat ;
Mempergiat pengkajian
dan penelitian ajaran
islam;

Peran MT-PPI
Bertanggung jawab
mengambil keputusan
ketarjihan.
Mengembangkn
pemikiran-pemikiran
pembaharuan keislaman
Menampung aspirasi baru
yang tumbuh di kalangan
umat.

2. Majelis Tabligh dan


Dakwah Khusus (MT-DK)

Ditetapkan pada
muktamar ke-38 di
Ujung Pandang pada
1971

Firman Allah SWT Q.S. Ali


Imran : 102-104

Pencerminan dari jiwa dan


semangat K.H. Ahmad Dahlan
dalam menyampaikan ajaran Islam
sesuai dengan Alquran dan Hadits.

Program umum majelis ini Mewujudkan


Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam
amar maruf nahi munkar, yang
menyampaikan ajaran Islam bersumber dari
Alquran, Sunnah Rasulullah SAW pada semua
golongan masyarakat dalam seluruh aspek
kehidupannya sebagai kebenaran dan hal yang
diperlukan.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar


takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam.( Q.S. Ali Imran ayat 102)


.




.


Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah
kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di
tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Q.S. Ali
Imran: 103)

.

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.(Q.S. Ali Imran: 104 )

Fungsi dan Tugas MT-DK:


*Kaidah Majelis Tabligh Bab 1
Pasal 2: Memimpin dan
melakukan program yang jelas
meliputi seluruh aspek kegiatan
dakwah yang tifak termasuk
dalam bidang tugas majelis
lainnya.
Pasal 3 : Untuk menyelenggarakan
tugas pokok tersebut pada pasal
2.

Fungsi MT-DK:
Memberikan pertimbangan kepada
pimpinan persyarikatan, sebagai bahan
dalam menyusun kebijaksanaan
persyarikatan dalam bidang Tabligh.
Membina dan peningkatan kemampuan,
pengkoordinasian kegiatan dan gerakan
mubaligh dalam menyiarkan ajaran Islam
Penggerak pengkajian dan pengembangan
pengamalan ajaran Islam, serta
mengadakan kegiatan ibadah dalam
kelompok jamaah, sehingga memiliki
kemampuan penyelesaian persoalan
hidupnya sebagai orang Islam dala
kehidupan masyarakat.

Program Pokok :

3. Majelis Pendidikan Tinggi


Penelitian dan
Pengembangan (Diktilitbang)

Dibagi menjadi beberapa bidang :


- Peningkatan kualitas PTM
- Penelitian dan pengembangan
- Kerjasama dan kemahasiswaan
- Organisasi dan kelembagaan

Pengembangan Perguruan Tinggi


Muhammadiyah (PTM) ; peningkatan
kualitas pendidikan, pengembangan
jaringan kerjasama, dll.
Program Penelitian dan pengembangan
PTM

Tugas MPK-SDI:

4. Majelis Pemberdayaan
Kader dan Sumber Daya
Insani (MPK-SDI)

Mengembangkan sistem,
melaksanakan perkaderan di
semua tingkatan
Membina dan menggerakkan
angkatan muda Muhammadiyah
sehingga menjadi muslim yan
gberguna bagi nusa dan bangsa.
Mengkoordinasi transfoemasi
kader (intern-ekstern)
Mengembangkan data base kader
sesuai keahliannya

Tugas dan Fungsi (Dikdasmen)

5. Majelis Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan
(Dikdasmen)

Tujuan :
Mengurus
sarana
dan prasarana
Menanamkan
kesadaran
akan
pentingnya
bidang
pendidikan ,
pendidikan
administrasi,
pengajaran, sertamanajemen
kebudayaan;
pergedungan,
sebagai usaha untuk mencapai
kurikulum
dan silabusnya
tujuan persyarikatan serta
menggerakkan kegiatan anggota Membentuk
generasi
yang
anggota untuk
beramalkader
di bidang
itu.
alim, intelek, handal
da n cakap,

penuh iman , takwa,


Memimpin dan membantu usaha
bertanggung
jawab dan berguna
cabang-cabang dalam usahanya
bagi agama,
nusa
dan bangsa.
di bidang
pendidikan,
pengajaran, serta kebudayaan.

6. Majelis Kesehatan dan


Pembinaan Kesejahteraan
Sosial (MKKM)

Majelis ini merupakan


interprestasi dari Q.S. AlMaun yang dicetuskan oleh
K.H. Ahmad Dahlan.

Menurut PP Muhammadiyah no.08/PP/89 dan


no.33/PP/86 12 Desember 1986 Tugas dan
Fugsi MKKM:
Menanam kesadaran akan kewajiban hidup
tolong-menolong dalam kebaikan dan
ketakwaan
Memimpin dan membantu cabang dalam
usahanya di bidang itu
Mengkoordinir kegiatan anggota dan
masyarakat serta organisasi Islam agar
sejalan dengan tujuan persyarikatan
Meningkatkan rasa keagamaan dan
kesadaran keMuhammadiyahan kepada
petugas sosial kemanusiaan
Meningkatkan mutu dan kecerdasan para
petugasnya
Menyelenggarakan usaha usaha
pertolongan sebagai percontohan
masyarakat
Menyelenggarakan dan memimpin
musyawarah kerja majelis

Tugas dan Fungsi ME:


Dibentuk untuk memajukan
anggota
perekonomian
Merumuskanwarga
dasardan
tujuan
dan sistem
Muhammadiyah
ekonomi Islam

7. Majelis Ekonomi (ME)

Menggiatkan kegiatan anggota-anggota


Muhammadiyah dalam bidang
perekonomian anggota Muhammadiyah
yang berdiri diluar ikatan persyarikatan
Tercantum dalam Anggaran Dasar
Muhammadiyah
Bab II Pasal 3organisasi
ayat
Mendorong terbentuknya
(8)perekonomian
MembimbingIslam
masyarakat
ke arah
diluar persyarikatan
perbaikan kehidupan dan
ekonomi
mengembangkan
Memberikan bantuan
dansesuai
bimbingan
dengan
ajaran
Islam.
kepada organisasi tersebut dan menjalin
hubungan kerjasama

Tugas dan Fungsi MWK:


Menggiatkan anggota untuk
berwakaf
8. Majelis Wakaf dan
Kehartabendaan (MWK)

SK RI no: SK/14/DD A/1972 10


februari 1972 menegaskan
Persyarikatan Muhammadiyah
sebagai badan hukum dapat
mempunyai tanah dan hak milik

Memberi bimbingan kepada


cabang-cabang mengenai tata
cara mengurus dan memelihara
serta memanfaatkan barang
wakaf dan hak milik
persyarikatan
Mengurus barang wakaf yang
langsung dikuasai oleh
persyarikatan
Menyelenggarakan musyawarah
kerja dan memberikan
bimbingan praktis hidang wakaf
dan harta pusaka

Dalam periode pasca Muktamar ke 44 di Jakarta, 2000


Pimpinan Pusat Muhammadiyah membentuk tujuh
Lembaga dan satu Badan, yaitu:

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Lembaga Hikmah
Lembaga Hubungan Luar Negeri
Lembaga Penegakan Supremasi Hukum dan HAM
Lembaga Seni dan Budaya
Lembaga Pengembangan Tenaga Profesi (LPTP)
Lembaga Studi dan Pemberdayaan Lingkungan Hidup
(LSPLH)
7. Lembaga Perberdayaan Buruh, Tani, dan Nelayan
8. Badan Pembina dan Pengawas Keuangan

Lembaga
Hikmah

Visi dan Misi


- Muhammadiyah sbg
kekuatan moral
bangsa
- Muhammadiyah sbg
salah satu inspirator
Peradaban Islam
- Muhammadiyah sbg
kekuatan moral bagi
perdamaian dunia

Lembaga
Hubungan
Luar Negeri

Tujuan : 1)Mengembangkan SDM dalam


Bidang jaringan dan kerjasama internasional;
2)Meningkatkan peran Muhammadiyah dalam
pengembangan wacana pemikiran keislaman
3) Meningkatkan sosialisasi; 4) Mengembangkan
partisipasi Muhammadiyah dalam Ukhuwwah Islamiyah
untuk perdamaian dunia; 5) Mengkoordinir kerjasama dan
jaringan kader Muhammadiyah yang tersebar diberbagai
negara

Lembaga
Penegakan
Supremasi
Hukum dan
HAM

Didirikan pada periode sebelum


Muktamar ke-44, Jakarta 2000.

Latar belakang dibentuknya lembaga ini


diantaranya:
- Adanya kasus-kasus pelanggran HAM dan
ketidakadilan hukum yang cenderung meningkat
tiap tahun
- Semakin bebasnya demokrasi sbg buah
reformasi berujung pada efork yg berlebihan
dan cenderung anarkis
- Dll.

Program Kegiatan LSB


meliputi:
- Pengembngan media,
sarana-prasarana
Lembaga Seni
dan Budaya
(LSB)

- Pendidikan dan
latihan
- Pengkajian dan
pengembangan
- Penguatan
kelembagaan

Tugas LPTP :
- Membuat data base potensi pimpinan,
pegawai dan karyawan persyarikatan amal
usaha persyarikatan
- Melakukan kajian tentang kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan yang
dimiliki SM, pimpinan, anggota, dan
karyawan persyarikatan
- Menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan kerja profesi sesuai dg bidang
kerja amal usaha persyarikatan
- Melakukan pembinaan dan
pengembangan SDM dalam melaksanakan
pelayanan masyarakat

Lembaga
Pengembangan
Tenaga Profesi
(LPTP)

Program LSPLH ini meliputi:

Lembaga Studi
dan
Pemberdayaan
Lingkungan
Hidup (LSPLH)

(1) pengkajian dan penelitian dalam masalah


lingkungan,
(2) pendidikan dan pelatihan untuk
pendampingan masyarakat dalam pelestarian
dan pemberdayaan lingkungan,
(3) Workshop Teologi (Etika) Islam tentang
Lingkungan, sehingga menumbuhkan kesadaran
umat Islam dan warga Muhammadiyah
terhadap keseimbangan lingkungan sebagai
bagian dari sistem kehidupan Islami.
(4) . melaksanakan diskusi dan seminar
Lingkungan
(5) Penerbitan jurnal dan buku-buku tentang
Lingkungan dan Peran Persyarikatan,
(6) Pembentukan komunitas peduli lingkungan
dan advokasi terhadap kasus-kasus lingkungan
dan pemberdayaan lingkungan hidup

Lembaga
Pemberdayaan
Buruh, Tani,
dan Nelayan

Program
Lembaga Pemberdayaan
- Pelatihan untuk
Muhamamdiyah
Community Buruh,
Tani, dan
Nelayan:
Organizer sebagai
konsultas
umat di sejumlah Qoryah
Thayyibah.
- Pengembangan media komunitas, pusat
dokumentasi
dan data base
mengenai
- Diskusi, seminar
dan sarasehan
sebagai
upaya
keseluruhan
yang berkaitan
menemukan
kerangkaaktivitas
teoritis untuk
menjamindengan
upaya-upaya
pemberdayaan BTN.
keberhasilan
pemberdayaan.
Thayyibah
di
- Sosialisasi- Pembentukan
pemberdayaanQoryah
kaum rentan,
terutama
sejumlah
pendampingan
sebagai
yang berada
dalamwilayah
strata sosial
up dan middle
class. wadah yang memfasilitasiupaya-upaya
pemberdayaan dan pendampingan
lingkunganJBTN,
di basis-basis
- Diskusi rutin
dan Lingkaranterutama
kajian demokratisasi
Muhammadiyah.
akar rumput
(Circle for Grass root Civil Society)
- Pembentukan
lembaga
advokasi dalam
- Pembentukan
Ma 'had Islamy
Li tanmiyatil
Ijtima
melindungi
danuntuk
membela
hak hak masyarkat
'iyyah (Pesantren
Islam
Pengembangan
dampingan.
Masyarakat)
sebagai pusat pendidikan dan latihan
bagi kader Muhammadiyah untuk pendampingan
masyarakat rentan (BTN).

Badan Pembina
dan Pengawas
Keuangan

Tugas Badan Pembina dan Pengawas Keuangan:


- Membina dan mengawasi pengelolaan keuangan
persyarikatan, pembantu pimpinan dan amal
usahanya

- Melakukan kajian tentang sistem keuangan umum


sbg pertimbangan bagi pimpinan persyarikatan
dalam kebijakan keuangan.

Daftar Pustaka
Shobron, Drs. Sudarno, 2012. Studi Kemuhammadiyahan
( Kajian Historis, ideology, dan Organisasi). LPID :
Surakarta.
Drs. Sudarno Shobron. Studi Kemuhammadiyahan . Hal.
95 s.d 144
Link Muhammadiyah.org.id

ANY QUESTIONS ?_?

Вам также может понравиться