Вы находитесь на странице: 1из 2

EXECUTIVE SUMMARY

Building Your Companys Vision


Meskipun lingkungan bisnis selalu berubah, sebuah perusahaan akan dapat
bertahan jika mampu mempertahankan nilai dan tujuan inti untuk jangka waktu lama.
Visi terdiri dari 2 komponen yang penting yaitu core ideology dan envisioned future. Core
ideology (ideologi inti) menjelaskan karakter dari identitas organisasi yang konsisten
yang melampaui siklus hidup produk atau pasar, terobosan teknologi, mode
manajemen, dan pemimpin individual. Core ideology terdiri dari 2 bagian yaitu core
value dan core purpose. Core value merupakan esensi yang dimiliki untuk tetap
mempertahankan pendirian perusahaan. Perusahaan harus memutuskan sendiri apa
yang menjadi core value mereka. Value perusahaan harus mempertimbangkan keadaan
sekitar dan melihat dampak bagi perusahaan. Perusahaan tidak seharusnya merubah
core valuenya untuk merespon perubahan yang terjadi di pasar, value perusahaan yang
seharusnya merubah pasar. Core purpose adalah untuk merefleksikan motivasi idealis
karyawan dalam melakukan pekerjaan kantor. Perusahaan harus memiliki pemahaman
akan tujuan mereka agar supaya membuat kerja lebih berarti, menarik, memotivasi.
Core ideology bukan diciptakan tapi ditemukan. Ideologi itu harus otentik, dan tidak
dapat berdasarkan latihan intelektual. Peran core ideology dalam suatu perusahaan
adalah untuk menuntun dan menginspirasi, bukan untuk membedakan. Hal utama
adalah bukan bagaimana menciptakan statement yang sempurna tapi mendapat
pemahaman yang mendalam.
Envisioned future merupakan suatu cita-cita yang ingin dicapai atau sesuatu yang
membutuhkan perubahan yang signifikan. Envisioned Future merupakan sesuatu yang
dapat dilihat dan nyata, juga bisa berupa mimpi, harapan dan aspirasi. Vision-level BHAG
(Big, Hairy, Audacious Goal) memiliki garis finis yang jelas sehingga perusahaan akan
tahu jika sudah mencapai tujuan. Merupakan hal yang terlihat, berenergi dan sangat
fokus. Membutuhkan usaha yang keras dan juga keberuntungan. Vivid description,
merupakan deskripsi yang lebih spesifik tentang keinginan akan sesuatu yang dicapai.

Visioning: The Method and Process


Ada beberapa masalah dengan pernyataan visi organisasi. Pertama, banyak
orang tidak percaya dan menganggap visi hanyalah set kata-kata yang diusulkan oleh
manajemen. Kedua, sebagian besar pernyataan visi memiliki terlalu banyak jargon yang
digunakan untuk hampir setiap organisasi. Ketiga, singkatnya dan keagungan dari
pernyataan visi mengaburkan tujuan utamanya, yaitu: menggembleng aspirasi dari
para anggota organisasi dan memobilisasi mereka ke dalam tindakan bersama menuju
masa depan keinginan (Levin, 2000).
Salah satu langkah yang paling penting dalam penyusunan latar belakang untuk
intervensi visi adalah untuk mengidentifikasi sponsor untuk kegiatan tersebut. Sponsor
untuk kegiatan adalah orang/ unit/ perwakilan (tidak harus seorang CEO) di organisasi
klien yang telah merasa perlu adanya perubahan/ arah baru dan mendorong inisiatif.
Visioning vs Vision Statement
Levin (2000) menggambarkan visi sebagai sebuah cerita, bukan sebuah
pernyataan. Karena itu, harus fokus pada kekritisan proses visioning, bukan
pernyataan. Agar proses pembuatan visi berhasil, organisasi dan sponsor harus:
1. Menghargai proses dari hasil visioning. Proses ini akan memastikan kesadaran,
menghasilkan penerimaan, serta memicu dan mempertahankan tindakan menuju
arah yang ditetapkan.
2. Menilai visi yang dibagi dan dimiliki, bukan pernyataan bahwa orang mengingatnya.
Untuk visi untuk bisa diterima setiap stakeholder, memperhatikan proses visioning
sangat penting.

3. Menghargai visi yang ditetapkan, bukan yang diterbitkan dalam website, brosur, dan
publikasi lainnya. Untuk visi yang akan diberlakukan, komitmen dari seluruh
pemangku kepentingan sangat penting .
4. Menghargai pelaksanaan visi. Untuk memastikan pelaksanaan visi, proses visioning
harus berfokus pada tidak hanya visi , tetapi juga menghasilkan misi, tujuan, dan
strategi konsisten.

Вам также может понравиться