Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
= 32C
2. Viskositas
3. Densitas
Tekanan
Psig (lb/in2)
22
22
21.3
20.5
20
20
19.5
atm
1.5468
1.5468
1.4976
1.4413
1.4062
1.4062
1.3710
kWh
4.2
4.26
4.4
4.84
4.52
4.6
4.64
Tekanan
atm
1.5116
1.5046
1.4905
1.4765
1.4413
1.4062
1.3921
Psig (lb/in2)
21.5
21.4
21.2
21
20.5
20
19.8
kWh
4.4
4.42
4.52
4.576
4.396
4.532
4.784
IV-1
A (m2)
D (m)
0.000015
0.000027
0.000039
0.000051
0.000065
0.00009
0.000109
0.0158
0.0158
0.0158
0.0158
0.0158
0.0158
0.0158
v (m/s)
0.000196
0.000196
0.000196
0.000196
0.000196
0.000196
0.000196
NRe
0.0765
0.1378
0.1990
0.2602
0.3317
0.4593
0.5562
1567.04
2820.67
4074.31
5327.94
6790.51
9402.24
11387.16
Keterangan
Laminer
Transisi
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Tabel IV.2.2 Hasil Perhitungan Kecepatan (v), Bilangan Reynolds (Nre) untuk Ukuran
Pipa 1 pada Sirkuit 1 dan 2
Q (m3/s)
A (m2)
D (m)
0.000015
0.000027
0.000039
0.000051
0.000065
0.00009
0.000109
0.02664
0.02664
0.02664
0.02664
0.02664
0.02664
0.02664
v (m/s)
0.000557
0.000557
0.000557
0.000557
0.000557
0.000557
0.000557
NRe
0.0269
0.0485
0.0700
0.0915
0.1167
0.1615
0.1957
929.40
1672.92
2416.44
3159.96
4027.40
5576.41
6753.65
Keterangan
Laminer
Laminer
Transisi
Transisi
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Tabel IV.2.3 Hasil Perhitungan Faktor Friksi dengan Menggunakan Diagram Moody
untuk pipa Sirkuit 1 dan 2
Q (m3/s)
v (m/s)
0.000015
0.000027
0.000039
0.000051
0.000065
0.00009
0.000109
NRe
0.0765
0.1378
0.1990
0.2602
0.3317
0.4593
0.5562
1567.04
2820.67
4074.31
5327.94
6790.51
9402.24
11387.16
/D
f
0.0102
0.048
0.04
0.036
0.035
0.0325
0.029
0.00291
0.00291
0.00291
0.00291
0.00291
0.00291
0.00291
Tabel IV.2.4 Hasil Perhitungan Faktor Friksi dengan Menggunakan Diagram Moody
untuk pipa 1 Sirkuit 1 dan 2
Q (m3/s)
0.000015
0.000027
0.000039
0.000051
IV-2
v (m/s)
0.0269
0.0485
0.0700
0.0915
NRe
929.40
1672.92
2416.44
3159.96
/D
0.0017
0.0017
0.0017
0.0017
f
0.0172
0.0140
0.0350
0.0325
0.1167
0.1615
0.1957
4027.40
5576.41
6753.65
0.0290
0.0230
0.0210
0.0017
0.0017
0.0017
Tabel IV.2.5 Hasil Perhitungan untuk Le/D Fitting, Valve dan Pipa Lurus pada Pipa
dengan D = 0,0158 m
Jumlah Fitting
Q (m3/s)
(Le/D*D)*jumlah fitting/valve
globe
valve
elbow
union
coupling
globe
pipa
valve
lurus
TOTAL
(m)
0.000015 6
3.318
0.1264 0.0632
15.01
3.15
21.6676
0.000027 6
3.318
0.1264 0.0632
15.01
3.15
21.6676
0.000039 6
3.318
0.1264 0.0632
15.01
3.15
21.6676
0.000051 6
3.318
0.1264 0.0632
15.01
3.15
21.6676
0.000065 6
3.318
0.1264 0.0632
9.48
3.15
16.1376
0.00009
3.318
0.1264 0.0632
9.48
3.15
16.1376
0.000109 6
3.318
0.1264 0.0632
9.48
3.15
16.1376
Tabel IV.2.6 Hasil Perhitungan untuk Le/D Fitting, Valve dan Pipa Lurus pada Pipa 1
dengan D = 0,02664 m
jumlah fitting
Q (m3/s)
elbow union
Coup- globe
ling
valve
Coup-
globe
pipa
ling
valve
Tee elbow
union
tee
lurus
TOTAL
(m)
0.000015 7
6.53
0.213
0.0532
12.654 2.664
7.09
29.2012
0.000027 7
6.53
0.213
0.0532
12.654 2.664
7.09
29.2012
0.000039 7
6.53
0.213
0.0532
12.654 2.664
7.09
29.2012
0.000051 7
6.53
0.213
0.0532
12.654 2.664
7.09
29.2012
0.000065 7
6.53
0.213
0.0532
7.992
2.664
7.09
24.5392
0.00009
6.53
0.213
0.0532
7.992
2.664
7.09
24.5392
0.000109 7
6.53
0.213
0.0532
7.992
2.664
7.09
24.5392
IV-3
v
(m/s)
Hf
globe
valve
Elbow
union
coupling
globe
TOTAL
valve
0.0765 6
0.0557 0.0695
0.1378 6
0.1803 0.2253
0.1990 6
0.3763 0.4701
0.2602 6
0.6434 0.8039
0.3317 6
0.0352 0.2959
0.4593 6
0.1139 0.6138
0.5562 6
0.2376 0.9709
Tabel IV.2.8 Hasil Perhitungan Head Loss pada Fitting untuk Pipa 1
jumlah fitting
v
(m/s)
Hf
globe
valve
Tee
elbow
union
coupling
globe
valve
tee
TOTAL
0.0269 7
0.0485 7
0.0700 7
0.0915 7
0.1167 7
0.1615 7
0.1957 7
Tabel IV.2.9 Hasil Perhitungan Jumlah Head Loss pada Pipa Lurus dan Fitting
v (m/s)
Total L
(m)
F (J/kg)
Hf (J/kg)
F (J/kg)
0.0765
0.0102
21.6676
0.163907
0.0695
0.233452
0.1378
0.048
21.6676
2.499107
0.2253
2.724432
0.1990
0.04
21.6676
4.345155
0.4701
4.815279
0.2602
0.036
21.6676
6.687425
0.8039
7.491364
0.3317
0.035
16.1376
7.865728
0.2959
8.161622
IV-4
0.0325
16.1376
14.002725
0.6138
14.616502
0.5562
0.029
16.1376
18.327161
0.9709
19.298016
Tabel IV.2.10 Hasil Perhitungan Jumlah Head Loss pada Pipa Lurus dan Fitting 1
v (m/s)
Total L
(m)
F (J/kg)
Hf (J/kg)
F (J/kg)
0.0269
0.0172
29.2012
0.027360
0.0061
0.033504
0.0485
0.0140
29.2012
0.072090
0.0199
0.091996
0.0700
0.0350
29.2012
0.376026
0.0415
0.417559
0.0915
0.0325
29.2012
0.597096
0.0710
0.668120
0.1167
0.0290
24.5392
0.727285
0.0529
0.780168
0.1615
0.0230
24.5392
1.105841
0.1043
1.210103
0.1957
0.0210
24.5392
1.480990
0.1573
1.638287
Tabel IV.2.11 Hasil Perhitungan untuk Le/D Fitting, Valve dan Pipa Lurus pada Pipa
dengan D = 0,0158 m
Jumlah Fitting
3
Q (m /s)
(Le/D*D)*jumlah fitting/valve
globe
valve
elbow
union
coupling
globe
pipa
valve
lurus
TOTAL
(m)
0.000015
3.871 0.1264
32.0956
0.000027
3.871 0.1264
32.0956
0.000039
3.871 0.1264
32.0956
0.000051
3.871 0.1264
32.0956
0.000065
3.871 0.1264
0.0632
14.22 5.52
23.8006
0.00009
3.871 0.1264
0.0632
14.22 5.52
23.8006
0.000109
3.871 0.1264
0.0632
14.22 5.52
23.8006
IV-5
Q (m3/s)
Elbow union
Tee
(Le/D*D)*Jumlah
fitting/valve (m)
pipa
elbow
union
tee
TOTAL
(m)
lurus
0.000015
5.20624
0.000027
5.20624
0.000039
5.20624
0.000051
5.20624
0.000065
5.20624
0.00009
5.20624
0.000109
5.20624
Tabel IV.2.13 Hasil Perhitungan Head Loss pada Fitting untuk Pipa
jumlah fitting
v
(m/s)
Hf
globe
valve
elbow
Union
coupling
globe
TOTAL
valve
0.0765
0.0154 0.00047
0.1378
0.0498 0.00152
0.1990
0.1040 0.00317
0.2602
0.1778 0.00542
0.3317
0.2888 0.00880
0.4593
0.5537 0.01687
0.5562
0.8121 0.02475
Tabel IV.2.14 Hasil Perhitungan Head Loss pada Fitting untuk Pipa 1
v
(m/s)
jumlah fitting
elbow union
Tee
Hf
elbow
union
tee
TOTAL
0.0269
0.0010
0.0485
0.0034
0.0700
0.0070
0.0915
0.0120
IV-6
0.0195
0.1615
0.0375
0.1957
0.0549
Tabel IV.2.15 Hasil Perhitungan Jumlah Head Loss pada Pipa Lurus dan Fitting
v (m/s)
F (J/kg)
F (J/kg)
total L (m)
Hf (J/kg)
0.0765
0.0102
32.0956
0.242791
0.0996
0.342363
0.1378
0.048
32.0956
3.701856
0.3226
4.024468
0.1990
0.04
32.0956
6.436354
0.6731
7.109459
0.2602
0.036
32.0956
9.905892
1.1510
11.056941
0.3317
0.035
23.8006
11.600799
0.3547
11.955525
0.4593
0.0325
23.8006
20.651972
0.7498
21.401792
0.5562
0.029
23.8006
27.029882
1.2057
28.235571
Tabel IV.2.16 Hasil Perhitungan Jumlah Head Loss pada Pipa Lurus dan Fitting 1
v (m/s)
total L (m)
F (J/kg)
F (J/kg)
Hf (J/kg)
0.0269
0.0172
5.20624
0.000003
0.0010
5.20624
0.0485
0.0140
5.20624
0.000006
0.0034
5.20624
0.0700
0.0350
5.20624
0.000048
0.0070
5.20624
0.0915
0.0325
5.20624
0.000076
0.0120
5.20624
0.1167
0.0290
5.20624
0.000110
0.0195
5.20624
0.1615
0.0230
5.20624
0.000167
0.0375
5.20624
0.1957
0.0210
5.20624
0.000223
0.0549
5.20624
IV.2.2 Hasil Perhitungan untuk WHP, BHP, dan Efisiensi () pada Sirkuit I dan II
Tabel IV.17 Hasil Perhitungan untuk TDH, WHP, BHP, dan Efisiensi () pada Sirkuit I
dan II
Q (m3/s)
WHP (Watt)
1
0.000015
4.6667
BHP (Watt)
1
Efisiensi (%)
1
1.4331
1.0622
IV-7
4.7333
3.9902
3.9188
0.000039
4.8889
7.4983
7.9217
0.000051
5.3778
0.000065
5.0222
0.00009
5.1111
0.000109
5.1556
pompa
sentrifugal
dan
mengetahui
hubungan
parameter-parameter
kurvasistem yang meliputi efisiensi (), Brake Horse Power (BHP), Work Horse Power
(WHP) dan Tekanan (P) dengan Volumetric Flow Rate (Q) pada konfigurasi aliran sistem.
Prosedur percobaan karakteristik pompa terdiri dari dua tahap, yaitu tahap persiapan
dan tahap percobaan. Tahap persiapan dimulai dengan menpersiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan dalam percobaan, mengidentifikasi sifat fisik fluida dan mencari debit
maksimum pada setiap sirkuit. Debit maksimum didapatkan dari pengukuran volume air
yang keluar pada outlet pipa setiap sirkuit selama 4 detik. Aliran sirkuit 1 didapatkan
dengan membuka penuh valve 2 dan 3 serta menutup penuh valve, sedangkan untuk aliran
sirkuit 2 dilakukan dengan membuka penuh valve 2 dan 4 serta menutup penuh valve 3.
Tahap percobaan dimulai dengan melakukan pengaturan valve 2 untuk mendapatkan debit
sesuai variable yaitu 15 ml/s, 27 ml/s, 39 ml/s, 51 ml/s, 65 ml/s, 90 ml/s, dan 109 ml/s.
Setelah mendapatkan debit yang sesuai, melakukan pengamatan tekanan yang ditunjukkan
pada barometer dan mencatat waktu yang dibutuhkan oleh kWh meter untuk mencapai 1
putaran. Melakukan prosedur yang sama untuk sirkuit 2. Efisiensi (), Brake Horse Power
(BHP), Work Horse Power (WHP) dan Tekanan (P) dengan Volumetric Flow Rate (Q)
pada konfigurasi aliran sistem dapat dilihat pada grafik-grafik di bawah ini.
IV-8
Grafik IV.1 Hubungan antara Debit (Q) dan Tekanan (P) pada Sirkuit 1 dan 2
Pada Grafik IV.1 menunjukkan hubungan antara Q dengan tekanan (P) dan dapat
dilihat bahwa pada sirkuit 1 dan sirkuit 2 nilai tekanan (P) semakin rendah seiring dengan
bertambahnya nilai Q. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa hubungan
antara volumetric flow rate (Q) dan tekanan (P) adalah berbanding terbalik. Semakin besar
nilai Q, maka tekanannya (P) juga akan semakin rendah. Namun, pada sirkuit 1 pada Q =
90 ml/s mengalami penyimpangan karena grafik yang dihasilkan semakin naik.
Ketidaksesuaian ini disebabkan oleh pengukuran yang kurang teliti dan kesalahan dalam
melihat alat pengukuran tekanan.
Grafik IV.2 Hubungan antara Debit dan WHP pada Sirkuit 1 dan 2
Laboratorium Transportasi Fluida
Program Studi D3 Teknik Kimia
FTI - ITS
IV-9
k h
1000
00
Dari rumus yang dibandingkan dapat disimpulkan bahwa hubungan antara WHP
dengan volumetric flow rate (Q) adalah berbanding lurus. Semakin besar nilai total Q,
maka semakin besar pula nilai WHPnya. Sehingga, hasil percobaan yang didapat sesuai
dengan literatur yang menyebutkan bahwa hubungan antara Q dengan WHP adalah
berbanding lurus.
Grafik IV.3 Hubungan antara Debit dan BHP pada Sirkuit 1 dan 2
IV-10
Dari rumus yang diperoleh dapat dilihat bahwa hubungan antara BHP dengan Q
adalah berbanding lurus. Sehingga dapat disimpulan bahwa nilai BHP akan semakin besar
jika nilai Q semakin besar. Hasil percobaan yang didapat sesuai dengan literatur yang
menyebutkan bahwa hubungan antara Q dengan BHP adalah berbanding lurus.
Pada Grafik IV.4 dapat dilihat bahwa kurva hubungan antara Q dengan efisiensi
menunjukkan kenaikan nilai efisiensi seiring dengan bertambahnya nilai Q, sehingga
semakin besar volumetric rate (Q) maka akan semakin besar pula nilai efisiensi pada kedua
sirkuit. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa semakin tinggi Q maka
effisiensi yang dihasilkan semakin besar.
IV-11
P
P
x 100%
IV-12