Вы находитесь на странице: 1из 9

11/29/2014

17th June 2013

jamu pengganti vaksin | red zone

jamu pengganti vaksin

Pendahuluan
Ramuan obat tradisional dari bahan alami
tumbuh-tumbuhan telah digunakan secara
turun temurun oleh nenek moyang kita
untuk menjaga stamina dan mengobati
beberapa jenis penyakit. Ramuan tradisional
tersebut sering dikenal dengan istilah jamu.
Saat kini jamu tidak hanya digunakan untuk
manusia saja, tetapi pemberian jamu sudah
mulai dikenal di kalangan peternak unggas.
Mereka memanfaatkan beberapa tanaman
obat sebagai obat tradisional untuk
ternaknya sebagai pengganti obat-obatan
buatan pabrik yang dirasa cukup mahal
terutama bagi peternak skala menengah ke
bawah.
Semenjak krisis moniter sampai masa kini
harga obat-obatan buatan pabrik dirasakan
peternak cukup mahal. Disisi lain
pengurangan dosis atau tanpa pemberian
obat, vitamin maupun vaksin dalam
pemeliharaan ayam broiler akan
menimbulkan suatu masalah yang cukup
serius yaitu terjadi penurunan kesehatan
atau bahkan terjadi peningkatan angka
kematian. Hal ini akan mengakibatkan
terjadi penurunan produksi sehingga tidak
tercapai standart produksi yang diinginkan.
Disamping harga obat cukup mahal,
pemberian obat-obatan, antibiotic, hormon
maupun vitamin yang berlebihan pada ayam
broiler dikhawatirkan akan berpengaruh pula
terhadap penurunan kualitas dagingnya,
sehingga apabila dikonsumsi oleh manusia
secara terus menerus dalam jangka waktu
yang lama dikhawatirkan akan
membahayakan bagi kesehatannya.
Kelebihan dan penggunaan obat-obatan
yang terus menerus dalam tubuh dapat
merupakan residu dan sedikit demi sedikit
akan tertimbun dalam tubuh manusia yang
akhirnya dapat mengganggu kesehatan
manusia. Dari kedua alasan tersebut
peternak berupaya untuk mencari alternative
lain sebagai pengganti obat buatan pabrik
yaitu dengan memanfaatkan beberapa
http://antymo.blogspot.com/2013/06/jamu-pengganti-vaksin.html

1/9

11/29/2014

jamu pengganti vaksin | red zone

tanaman obat untuk diberikan kepada


ternaknya. Ramuan jamu untuk ternak ini
dapat dibuat sendiri dengan harga yang
relatif murah. Cara dan aturan pemberiannya
dapat dalam bentuk larutan yang dicampur
dalam air minum atau dalam bentuk
simplisia (tepung) yang dicampur kedalam
ransum sebagai feed additive maupun feed
supplement .
Tujuan pemberian Feed additive dalam
ransum adalah untuk memperbaiki konsumsi,
daya cerna serta daya tahan tubuh serta
mengurangi tingkat stres pada ayam broiler.
Feed additive yang ditambahkan pada
umumnya menggunakan antibiotik.
Penggunaan antibiotik sebagai feed additive
menghasilkan residu dalam karkas ayam
broiler. Apabila daging ayam dikonsumsi
oleh manusia maka dikawatirkan akan
menjadi resistensi terhadap antibiotik
tersebut. Hal ini berbeda dengan sifat jamu,
dimana jamu untuk ternak ini berkhasiat
sebagai feed additive dan bukan merupakan
antibiotik, sehingga tidak berbahaya bagi
manusia, bahkan terbukti dapat
meningkatkan konsumsi dan nafsu makan
ayam broiler.
Tanaman obat dan fungsinya
Indonesia terkenal sebagai negara
biodeversitas yang kaya akan flora dan
faunanya. Beberapa ribu jenis tanaman
obat ada di Indonesia. Tanaman obat asli
Indonesia sangatlah potensi untuk
digunakan sebagai bahan pakan tambahan
( feed suplement) maupun sebagai feed
additive yang dicampur dalam air
minumnya. Beberapa ahli mengatakan
bahwa dengan pemberian beberapa tanaman
obat seperti kunyit, bawang putih dan daun
pepaya yang dicampur dengan air minum
unggas, dapat terhindar dari penyakit flu
burung. Disamping itu beberapa jenis
tanaman obat lain berkhasiat untuk
meningkatkan nafsu makan seperti temu
lawak, lengkuas, jahe, kencur dan lidah
buaya. Sedangkan pemberian tepung daun
kumis kucing yang dicampurkan dalam
ransumnya dikenal dapat memperlancar
http://antymo.blogspot.com/2013/06/jamu-pengganti-vaksin.html

2/9

11/29/2014

jamu pengganti vaksin | red zone

proses metabolisme dalam tubuh ayam


sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
dan daya tahan tubuh ayam broiler.
Menurut Iin (2009) dalam Alex riana (2010)
menjelaskan ada beberapa tanaman obat
yang berkhasiat untuk obat ternak ayam,
diantaranya:
1. Kunyit ( Curcuma domestica), yang
dikenal sebagai anti oksidan, anti
mikroba dan anti radang. Kunyit
mengandung minyak atsiri dari
golongan monoterpen dan
sesquitterpen, zat warna kuning yang
disebut kurkuminoid, protein, fosfor,
kalium, besi dan vitamin C.
2. Temulawak ( Curcuma xanthorrhiza )
dapat meningkatkan nafsu makan,
anti oksidan, anti mikroba, anti
kolesterol dan anemia. Zat gizi yang
terkandung dalam temu lawak adalah
kurkumin, kurkuminoid , mineral, atsiri,
minyak lemak, karbohidrat dan
protein. Temulawak dan kunyit bisa
dikonsumsi dalam bentuk minuman
guna mencegah peningkatan
konsentrasi sitokin dalam tubuh
akibat inveksi virus AI dengan sub tipe
H5N1. Itu efektif, mengingat
kandungan curcuma yang ada pada
keduanya berpotensi sebagai inhibitor
terhadap sintesis sitokin
3. Temu giring (Curcuma heyneana),
biasanya digunakan untuk obat
cacing
4. Temuireng (Curcuma
aeruginosarhizome) adalah
bermanfaat sebagai obat cacing dan
meningkatkan nafsu makan. Dalam
temuireng banyak mengandung
minyak asiri, tanin dan kurkumenol.
5. Buah mengkudu (Morinda citrifolia )
yang merupakan obat anti radang,
anti alergi dan mematikan bakteri
penyebab infeksi. Dalam buah
mengkudu ini mengandung zat
terpenoid, zat anti bacteri dan
scolopetin.
6. Tanaman lidah buaya. Lidah buaya
http://antymo.blogspot.com/2013/06/jamu-pengganti-vaksin.html

3/9

11/29/2014

jamu pengganti vaksin | red zone

memiliki kandungan emodin dan


scutellaria yang berfungsi sebagai
antiviral. Bahan itu mampu
menghancurkan enzim yang terdapat
pada virus flu burung
7. Daun pepaya ( Carica papaya, Linn).
Daun pepaya ini berkhasiat sebagai
obat pembunuh amuba dan sebagai
obat cacing serta membantu
meningkatkan nafsu makan.
8. Cacing (lumbricus rubellus )
merupakan sumber protein sangat
tinggi yaitu 76%. Manfaat dari cacing
tersebut adalah adanya antibakteri
dan menghambat pertumbuhan
bacteri E. Colk, meningkatkan daya
tahan tubuh, meningkatkan nafsu
makan, sebagai obat dll.
Cara membuat jamu untuk ayam
Banyak macam cara membuat jamu, karena
pada dasarnya membuat jamu jauh lebih
mudah dibandingkan dengan membeli obat
dari toko. Jamu hewan atau ramuan
beberapa tanaman obat tersebut dapat
dibuat sendiri oleh petani ternak dan
harganya lebih murah dibandingkan obat
pabrik, tetapi khasiatnya cukup baik untuk
pencegahan maupun pengobatan pada
ternak unggas. Beberapa diantaranya adalah
ramuan jamu hasil pengkajian BPTP Jakarta
yang berfungsi untuk pencegahan terhadap
penyakit AI (flu burung/Avian Influenza).
Bahan-bahan tanaman obat yang diramu
sebagai jamu untuk pencegahan penyakit flu
burung adalah sbb: Kencur (500 gram),
bawang putih (500 gram), jahe (250 gram),
lengkuas (250 gram), kunyit (250 gram),
temulawak (250 gram), daun sirih (125
gram), kayu manis (125 gram), daun
mahkota dewa, EM4 dan molasses atau gula
pasir. Bahan-bahan tersebut dipotongpotong kecil kemudian digiling/dibelender
dan ditambahkan air 5 liter, kemudian
disaring dan diambil ekstraknya. Ekstrak
tersebut dimasukkan dalam drum besar
(kapasitas 20 liter atau lebih). Tambahkan
molases 500 cc, lalu tambahkan lagi dengan
air sehingga campuran tersebut menjadi 20
http://antymo.blogspot.com/2013/06/jamu-pengganti-vaksin.html

4/9

11/29/2014

jamu pengganti vaksin | red zone

liter, kemudian drum ditutup rapat.


Selanjutnya campuran dilakukan fermentasi
selama 6 hari. Setiap hari tutup drum dibuka
selama 5 menit sambil diaduk. Setelah 6
hari jamu siap diberikan pada ayam. Cara
pemberiannya melalui air minum dengan
dosis 90 ml air jamu per 1 liter air minum
setiap hari.
Ketua Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan
Indonesia mengatakan bahwa di Indonesia
sendiri saat ini tersedia cukup banyak bahan
herbal yang bisa digunakan untuk
menangkal menyebarnya virus flu burung.
Tanaman obat tersebut adalah lidah buaya,
temulawak, dan kunyit. Sedangkan Sri
Sulandri (peneliti dari LIPI) mengatakan
bahwa pemberian secara rutin jamu ternak
yang terdiri atas kunyit, lengkuas,
temulawak, kencur dan buah mengkudu yang
diberikan pada unggas dapat berfungsi
sebagai stamina yaitu untuk menyehatkan
dan meningkatkan nafsu makan.
Khasiat tanaman obat juga telah dibuktikan
oleh Alex riana (2010) dengan uji cobanya.
Alex mempercayai keistimewaan tanaman
obat yang mempunyai khasiat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh,
meningkatkan nafsu makan, sebagai obat
pada berbagai macam penyakit dan
mengurangi stress pada ayam. Dalam uji
cobanya alex membuat jamu dengan ramuan
dari tanaman-tanaman obat yang terdiri
dari kunyit (1000 gram), temuireng (1000
gram), temulawak (1000 gram), temu giring
(250 gram), mengkudu (500 gram), daun
pepaya (5 tangkai) dan cacing (100 gram).
Cara membuatnya adalah sbb: cacing
direbus dengan 1 liter air sampai mendidih.
Kunyit, temuireng, temugiring, temulawak
dan mengkudu diparut menjadi satu, dan
daun pepaya ditumbuk sampai halus.
Campurkan bahan-bahan tersebut dan
tambah 4 liter air bersih. Remas-remaslah
semua bahan tersebut dan saring. Terakhir
tambah dengan 1 liter rebusan cacing dan
aduk sampai rata. Selanjutnya campuran
tersebut direbus sampai mendidih dan
setelah dingin dapat digunakan sebagai
http://antymo.blogspot.com/2013/06/jamu-pengganti-vaksin.html

5/9

11/29/2014

jamu pengganti vaksin | red zone

jamu pada ayam pedaging. Jamu tersebut


dapat diberikan dengan cara mencampur ke
air minum. Dalam pelaksanaannya
pemberian jamu dilakukan setelah ayam
berumur 16 hari sampai panen. Pemberian
dilakukan tiga hari berturut-turut
selanjutnya diselang dengan air putih.
Manfaat dan Hasil
Dari hasil penelitian maupun pendapat para
ahli diperoleh kesimpulan bahwa ternyata
pemberian jamu atau tanaman obat yang
dicampurkan baik dalam ransum pakannya
maupun air minum ayam dapat bermanfaat
atau berkhasiat untuk (1). meningkatkan
daya tahan tubuh ayam (2) meningkatkan
pertumbuhan berat badan ayam (3).
mengurangi tingkat kematian dan jumlah
ayam yang sakit (4) meningkatkan
pendapatan peternak (5).mendapatkan ayam
non kolesterol karena lemak yang dihasilkan
berkurang (6). mendapatkan karkas ayam
yang berbau dan warna yang segar dan (7)
mengurangi bau kotoran ayam (ammonia).
Manfaat lain yang diperoleh adalah harga
jamu tersebut lebih murah, menjaga stamina
tubuh, menambah nafsu makan, mencegah
serta mengobati beberapa penyakit seperti
penyakit gangguan pernafasan (Snot dan
CRD), koksidiosis, diare maupun feses hijau
dan menghindarkan unggas dari serangan
virus flu burung (Avian Influenza/AI).
Manfaat dari khasiat jamu untuk ternak
sudah lama diteliti oleh beberapa peneliti.
Salah satu dilakukan olehbapak Sumadi,
sebagai seorang peneliti dan juga sebagai
dosen di salah satu universitas di Semarang.
Beliau meramu tanaman obat-obatan yang
terdiri dari buah cabe jawa (Piper
retrofractum Vahl), ekstrak rimpang temu
lawak (Curcuma xanthorriza Roxb ), ekstrak
rimpang temu ireng ( Curcuma aeruginosa
Roxb ), bubuk rimpang lempuyang wangi
( Zingiber aromaticum, Val ), madu lebah, gula
tebu sebagai pengawet alamiah, dan air.
Ramuan tersebut diberikan pada ayam
sebagai penangkal unggas terhadap
penyebaran flu burung. Dalam uji cobanya,
beliau memasukkan ayam mati yang
http://antymo.blogspot.com/2013/06/jamu-pengganti-vaksin.html

6/9

11/29/2014

jamu pengganti vaksin | red zone

terinveksi flu burung di sekitar kandangnya.


Dari hasil uji cobanya didapatkan ayamayam yang diberi jamu hasil ramuannya
ternyata semua ayam perlakuannya itu lolos
alias tidak terinveksi flu burung. Hasil uji
cobanya kemudian diselidiki lebih teliti lagi
oleh Balai Veteriner wates, Yogyakarta. Dan
ternyata hasilnya positip. Ayam-ayam yang
diberi jamu tersebut memberi respon positip
terhadap pertumbuhan ayam,mempunyai
stamina ayam yang lebih baik (jarang sakit
dan mortalitas rendah), lemak karkas sangat
rendah, aroma daging dan telur tidak amis,
warna kuning telur lebih oranye/skor diatas
7, serta bau kotoran ayam (ammonia) di
sekitar kandang jauh lebih berkurang.
Demikian juga dari hasil uji coba yang
dilakukan oleh Alex riana yaitu seorang
siswa SMKN Pertanian Kab. Kuningan. Dari
hasil uji cobanya terhadap ayam-ayam yang
diberi jamu hasil ramuannya didapatkan
hasil sbb:
Tabel 1. Perbedaan produktivitas ayam yang
diberi jamu dan tanpa jamu dengan masa
pemeliharaan 32 hari
komponen Ayam diberi jamu Ayam
tanpa
diberi
jamu
Jumlah ayam
yang
dipelihara
100 ekor 100 ekor
mortalitas 1 persen 3 persen
Ayam hidup 99 ekor 97 ekor
Bobot ratarata
1,76 kg 1,62 kg
Konsumsi
pakan/ekor
2,53 kg 2,58 kg
FCR 1,494 1,587
Indeks per
formans
363,9 316,5
Performans Pertumbuhan
bulu lebih
mengkilat
http://antymo.blogspot.com/2013/06/jamu-pengganti-vaksin.html

7/9

11/29/2014

jamu pengganti vaksin | red zone

Penampilan
lebih lincah
keuntungan Rp. 288.050 Rp.
99.825
Sumber: Alex riana (2010)
Sumber pustaka
1. Alex riana .2010. Pemberian jamu
meningkatkan produktifitas ayam
pedaging. Makalah LKS Tingkat
propinsi Jabar 2010.
2. 2. http://
anungsaptonugroho.wordpress.com/
category/ayam-broiler/
3. ayam broiler ,jurnal, kumis
kucing ,peternakan ,sejarah ayam,tanin

4. Desmayati zaenudin. Tanaman obat


meningkatkan efisiensi pakan dan
kesehatan ternak unggas Balai
Penelitian Ternak Jl. Veteran III PO
Box 221, Bogor 16002.Author: Drh.
Nonot Suhartono | Files under Unggas
5. http://
jakarta.litbang.deptan.go.id:jamuuntuk-ayam
6. Kompas, 2 juli 2005. http://
warungminum.wordpress.com/2008/06/
ayam-peminum-jamu/
Posted by Admin SIAP Dinas VEDCA on
March 14, 2012.
Diposkan 17th June 2013 oleh jangkung
0

Tambahkan komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

Google Account

Pratinjau

http://antymo.blogspot.com/2013/06/jamu-pengganti-vaksin.html

8/9

11/29/2014

http://antymo.blogspot.com/2013/06/jamu-pengganti-vaksin.html

jamu pengganti vaksin | red zone

9/9

Вам также может понравиться