Вы находитесь на странице: 1из 9

Membuat Pestisida Sendiri Untuk Pertanian

Organik
Oleh Administrator
Rabu, 23 Oktober 2013 14:24

Pepaya, Salah Satu Tanaman Yang Dapat Dibuat Pesnab

Beberapa tahun terakhir, pertanian organik mulai menjadi idola baru dalam dunia pertanian. Seiring
dengan meningkatknya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi pangaN sehat yang
aman dan bebas dari bahan-bahan kimia, produk pertanian organik juga semakin berkembang. Gaya
hidup sehat dan preferensi konsumen yang demikian telah menyebabkan permintaan produk
pertanian organik meningkat dengan pesat.
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan penggunaan bahan-bahan
alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Pertanian organik merupakan sistem
pertanian yang bertujuan untuk tetap menjaga keselarasan (harmoni) dengan sistem alami dengan
memanfaatkan dan mengembangkan semaksimal mungkin proses-proses alami dalam pengelolaan
usaha tani. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian,
terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak
merusak lingkungan. Pertanian organik mensyaratkan adanya jaminan bahwa produk pertanian
harus aman dikonsumsi, kandungan gizinya tinggi dan ramah lingkungan.
Produk pertanian yang selama ini identik dengan penggunaan bahan kimia non alami seperti pupuk
dan pestisida kimia mulai digantikan dengan pertanian organik yang memanfaatkan bahan alami
sebagai bahan pestisida dan obat-obatan untuk tanaman. Pembuatan bahan alami untuk pestisida
dan obat-obatan pertanian cukup mudah dilakukan dan hanya memerlukan ketelatenan. Selain itu
biayanyapun juga sangat murah. Sehingga apabila mau ditekuni secara sungguh-sungguh, pertanian
organik merupakan peluang usaha yang sangat prospektif untuk dikembangkan oleh petani. Dengan
modal usaha yang kecil petani dan kelompok usaha kecil bisa memanfaatkan bahan alami sebagai
bahan pestisida dan obat-obatan tanaman. Berikut adalah beberapa pestisida hayati yang dapat

dibuat sendiri untuk pertanian organik.

Ekstrak daun sirsak sebagai pestisida hayati untuk mengendalikan kutu daun
Salah satu bahan alami yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pestisida alami adalah daun sirsak
yang dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan pestisida hayati untuk mengendalikan hama
kutu daun dan juga thrips. Pestisida hayati ini dibuat dari bahan utama daun sirsak. Bahan-bahan
yang digunakan adalah :

Daun sirsak: 100 lembar


Sabun colek: 2-3 sendok makan
Air: 1,5 liter

Cara pembuatan:

Rebus daun sirsak dengan 1,5 liter air, hingga air yang tersisa sebanyak 1 liter.
Setelah itu tambahkan sabun colek kedalam larutan yang dihasilkan.
Untuk pemakaiannya, campurkan 1 liter larutan pestisida dengan 14 liter air.

Cara penggunaan/ pemakaian:


Masukkan campuran pestisida dengan air ke dalam tangki sprayer, lalu semprotkan pada tanaman.
Waktu penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 10.00 atau sore hari dari jam
15.00 hingga maghrib. Penyemprotan dapat dilakukan 2 kali dalam seminggu. Yang perlu diingat
pada penggunaan ekstrak sirsak ini adalah bahwa pemakaian harus dilakukan beberapa kali, jangan
hanya satu kali. Sebab pemakaian secara rutin akan dapat senantiasa melindungi dan mencegah
tanamam dari hama kutu daun dan thrips. Ekstrak daun sirsak dapat disimpan hingga 12 bulan
sejak dari pembuatan. Namun demikian sebaiknya segera digunakan agar dapat memberikan
manfaat secara maksimal.

Mitra Tani Saat Praktik Pembuatan PesnabEkstrak

daun nimba sebagai pestisida hayati untuk mengendalikan kutu sisik


Bahan alami lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan pestisida hayati
adalah daun nimba. Pestisida hayati ini dapat digunakan untuk mengendalikan kutu sisik pada
tanaman. Bahan-bahan yang digunakan:

Daun nimba: 1 kg
Air: 10 liter

Cara pembuatan:

Cara pembuatan pestisida ini cukup sederhana yaitu dengan merebus 1 kg daun nimba dengan 10
liter air hingga mendidih.
Dinginkan larutan sebelum diaplikasikan pada tanaman.

Cara penggunaan/ pemakaian:


Larutan yang dihasilkan dapat diberikan pada tanaman secara rutin sebab aman dan tidak memberi
efek negatif terhadap tanaman. Selain dapat digunakan sebagai pestisida untuk mengendalikan kutu
sisik, ekstrak nimba dapat juga berfungsi untuk menghilangkan jelaga pada buah jeruk. Aplikasi
dapat dilakukan 2 kali dalam seminggu. Seperti halnya ekstrak daun sirsak, ekstrak daun nimba juga
sebaiknya segera digunakan setelah selesai pembuatan. Namun seandainya terpaksa harus
disimpan, maka penyimpanan dapat dilakukan selama 12 bulan.

Ekstrak daun pepaya sebagai pestisida hayati untuk mengendalikan ulat dan hama
penghisap tanaman
Daun pepaya memiliki kandungan bahan aktif papain yang cukup efektif untuk mengendalikan ulat

dan hama penghisap tanaman. Untuk memanfaatkan daun pepaya menjadi pestisida alami, daun
pepaya dibuat ekstrak yang dicampurkan dengan minyak tanah dan
detergen. Pestisida alami dari ekstrak daun papaya memiliki beberapa manfaat, antara lain dapat
digunakan untuk mencegah hama seperti aphis, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta berbagai
jenis serangga. Bahan-bahan yang digunakan adalah :

Daun papaya : 1 kg
Air: 10 liter
Minyak tanah : 2 sendok makan
Detergen: 30 gr

Cara pembuatan:
Pestisida alami dari daun pepaya (Carica papaya) dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Siapkan daun papaya sebanyak kurang lebih 1 kg (sekitar 1 tas plastik besar atau 1 ember besar).
Tumbuk daun pepaya hingga halus.
Hasil tumbukan/rajangan direndam di dalam 10 liter air
Tambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen.
Hasil campuran, didiamkan semalam.
Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.

Aplikasi:
Larutan hasil saringan dapat langsung diaplikasikan ke tanaman dengan cara menyemprotkan
larutan ke tanaman.
Trichocompos sebagai pestisida hayati untuk mengendalikan diplodia
Serangan penyakit diplodia merupakan masalah utama yang dihadapi oleh hampir sebagian besar
petani jeruk di Kalimantan Selatan. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan
penyakit diplodia ini. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan penggunaan Trichocompos yaitu
pupuk kompos/ pupuk kandang yang mengandung Trichoderma harzianum.
Trichocompos dioleskan sebanyak 3-4 kali pada batang tanaman jeruk yang terserang diplodia.
Aplikasi dilakukan setiap 15 hari sekali.
Umbi gadung sebagai pestisida hayati untuk memandulkan dan membunuh tikus
Serangan tikus (Ratus argentiventer) merupakan salah satu masalah utama yang banyak dijumpai
oleh petani padi dan menimbulkan kerugian bagi tanaman pertanian baik dilapangan maupun hasil

pertanian dalam penyimpanan.

Umbi gadung KB : 1 kg
Dedak padi: 10 kg
Tepung ikan: 100 gr
Kemiri: beberapa biji
Air: secukupnya

Cara pembuatan:

Umbi gadung dikupas dan dihaluskan bersama kemiri


Kemudian dicampurkan secara merata dengan dedak padi, tepung ikan, dan air hingga menjadi
adonan.
Selanjutnya adonan tersebut dibuat pellet kering

Aplikasi:
Pelet tersebut disebarkan di pematang sawah, disarang atau dilubang-lubang tikus.

Catatan: jika bahan gadung diganti dengan gadung racun, maka dapat digunakan untuk membunuh
tikus.
___________________
Sumber : INFOTEKTAN BPTP KALIMANTAN SELATAN Nomor: 02/ZHH-FN/TP & Horti/2012. Disarikan
dari: Koswara Wijaya, Ir. Pestisida Nabati. //petaniwahid.blogspot.com/2008/08/ramuan-pestisidanabati.html dan C:\Nanik\LIPTAN-PESTISIDA.doc.200

LAST_UPDATED2

PESTISIDA NABATI DAN CARA PEMBUATANNYA

Seperti yang sudah pernah saya ulas dalam web-blog saya yang lalu tentang
pestisida Nabati/alami, disini saya akan menambahkan tentang macam-macam
pestisida nabati/alami yang dapat dipilih dan dipakai oleh para petani/pehobis
untuk menanggulangi pengendalian hama penyakit tanamannya. Disini
tergantung dengan sumber bahan dasar yang ada di wilayah masing-masing
sehingga akan lebih mudah dan biaya pembuatannya pun semakin murah.
Macam macam Pestisida Nabati/Alami
1. Pestisida Nabati Daun Pepaya
Daun pepaya mengandung bahan aktif Papain, sehingga efektif untuk
mengendalikan ulat dan hama penghisap.
Cara Pembuatannya:
- 1 kg daun pepaya segar di rajang
- Hasil rajangan di rendam dalam 10 liter air, 2 sendok makan minyak
tanah, 30 gr detergen, diamkan semalam.
- Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.
- Semprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.
2. Pestisida Nabati Biji Jarak
Biji Jarak mengandung Reisin dan Alkaloit , efektif untuk mengendalikan ulat
dan hama penghisap (dalam bentuk larutan ), Juga efektif untuk mengendalikan
nematoda/cacing (dalam bentuk serbuk).
Cara Pembuatannya:
- Tumbuk 1 biji jarak dan panaskan selama 10 menit dalam air 2 liter, tambahkan
2 sendok makan minyak tanah dan 50 gr deterjen lalu diaduk.
- Saring larutan hasil perendaman, tambahkan air kembali 10 liter.
- Siap dipergunakan dengan cara di semprot kan ke tanaman.
3. Pestisida Nabati Daun Sirsak

Daun sirsak mengandung bahan aktif Annonain dan Resin . Efektif untuk
mengendalikan hama Trip
Cara Pembuatan :
- Tumbuk halus 50 100 lembar daun sirsak.
- Rendam dalam 5 liter air, + 15 gr detergen, aduk rata dan diamkan semalam.
- Saring dengan kain halus
- Dicairkan kembali 1 liter larutan pestisida dengan 10 15 liter air
- Siap disemprotkan ke tanaman.
4. Pestisida Nabati Daun Sirsak dan Jeringau
Rimpang jeringau mengandung Arosone, Kalomenol, Kalomen, Kalomeone,
Metil eugenol, Eugenol .
Efektif untuk mengendalikan hama wereng coklat .
Cara Pembuatan:
- Tumbuk halus segenggam daun sirsak , segenggam rimpang jeringau, 20
siung bawang putih.
- Rendam dalam air sebanyak 20 liter, di + 20 gr sabun colek, aduk rata dan di
biarkan semalam.
- Saring dengan kain halus.
- Encer kan 1liter pestisida dengan 50 -60 liter air
- siap di semprotkan ke tanaman.
5. Pestisida Nabati Pacar Cina
Pacar Cina mengandung minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoin, dan tanin.
Efektif untuk mengendalikan Hama ulat .
Cara Pembuatan:
- Tumbuk 50 -100 gr ranting atau kulit batang pacar cina, tambah 1 liter air,
tambah 1 gr detergen kemudian direbus selama 45-75 menit dan diaduk agar
menjadi larutan.
- saring dengan kain halus.
- siap disemprotkan ke tanaman.
6. Pestisida Nabati Rendaman Daun Tembakau
Daun tembakau mengandung nikotin. Efektif untuk mengendalikan hama
penghisap.
Cara Pembuatan :
- Rajang 250 gr ( sekitar 4 daun ) tembakau dan direndam dalam 8 liter air
selama semalam.
- Tambahkan 2 sendok detergen, aduk merata kemudian disaring.
- Siap disemprotkan ke tanaman.
7. Pestisida Nabati Daun Sirih Hutan
Daun sirih hutan mengandung fenol dan kavokol . Efektif untuk hama
penghisap.
Cara Pembuatan:
- Tumbuk halus 1 kg daun sirih hutan segar, 3 siung bawang merah, 5 batang
serai.

- Tambahkan air 8 10 liter air, 50 gr deterjen dan diaduk rata.


- Saring dengan kain halus
- Siap disemprotkan ke tanaman.
8. Pestisida Nabati Umbi Gadung
Umbi gadung mengandung diosgenin, steroid saponin, alkohol dan fenol. Efektif
untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.
Cara Pembuatan :
- Tumbuk halus 500 gr umbi gadung dan peras dengan batuan katong kain
halus.
- Tambahkan 10 liter air , aduk rata dan siap di semprotkan ke tanaman.
9. Pestisida Nabati Daun Mimba
Daun mimba mengandung Azadirachtin, salanin, nimbinen dan meliantriol.
Efektif mengendalikan ulat, hama penghisap, jamur, bakteri, nematoda dll.
Cara pembuatan
a. Dengan Biji Mimba
- Tumbuk halus 200 -300 gr biji mimba
- rendam dalam 10 liter air semalam
- Aduk rata dan saring, siap disemprotkan ketanaman.
b. Dengan Daun Mimba
- Tumbuk halus 1 kg daun mimba kering bisa juga dengan daun segar.
- Rendam dalam 10 liter air semalam, aduk rata , saring dan siap untuk
disemprotkan ke tanaman.
c. Untuk mengendalikan nematoda puru akar pada tanaman tembakau
lakukan 15 -30 gr daun mimba kering atau 5 -10 gr biji mimba ditumbuk halus,
kemudian diberikan untuk setiap lubang tanaman tembakau.
d. Untuk mengendalikan Jamur Fusarium dan Sclerotium . sebanyak 2 -6 gr biji
mimba ditumbuk lalu rendam selama 3 hari dengan air 1 liter. Lalu disaring dan
siap di semprotkan ke tanaman.
10. Pestisida Nabati Srikaya dan Nona Seberang
Srikaya dan nona seberang mengandung annonain dan resin. Efektif untuk
mengendalikan ulat dan hama pengisap.
Cara Pembuatan
- Tumbuk hingga halus 15 -25 gr biji srikaya/nona seberang
- Rendam dalam 1 liter air, 1gr deterjen , aduk rata dan biarkan 1 malam,
kemudian saring dan siap disemprotkan ketanaman.
11. Pestisida Nabati Daun Gamal
Daun gamal mengandung Tanin. Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama
penghisap. Daun gamal bila ditambah dengan minyak tanah dan detergen akan
dapat dipakai sebagai insektisida. Penggunaan nya harus hati2 karena dengan
adanya minyak tanah mengakibatkan tanaman terbakar dan bau bila mendekati
panen.
12. Pestisida Nabati Daun Mimba dan Umbi Gadung .
Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.

Cara Pembuatan
- Tumbuk halus 1kg daun mimba dan 2 buah umbi gadung racun, ditambah 20
liter air, 10 gr detergen dan aduk rata kemudian diamkan semalam, saring dan
siap untuk di semprotkan ke tanaman.
13. Pestisida Nabati Serbuk Bunga Piretrum
Serbuk bunga piretrum mengandung bahan Piretrin . Efektif untuk
mengendalikan ulat.
Cara Pembuatan
- Rendan serbuk bunga piretrum sebanyak 25 gr dalam 10 liter air
- tambah 10 gr detergen, aduk rata dan biarkan semalam kemudian disaring dan
siap disemprotkan ke tanaman.
Nah selamat mencoba !!! semoga bermanfaat .!!!

Вам также может понравиться