Вы находитесь на странице: 1из 3

ARTIKEL

Mengenal Diabetes Militus Lebih Dekat


30 September 2013
Diabetes Militus (DM) yang dalam bahasa awamnya dikenal dengan istilah kencing manis merupakan salah satu
jenis penyakit tidak menular yang penderitanya semakin hari semakin meningkat, menurut WHO pada tahun 2003
penderita DM di indonesia mencapai 13,7 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2030 meningkat menjadi 21,3 juta
orang, kondisi ini menjadikan Indonesia menduduki pringkat ke-4 di dunia sebagai negara dengan populasi
pengidap DM tertinggi setelah India, Cina dan Amerika Serikat .Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2007 angka prevalensi DM di indonesia sebesar 5,7 % dari total seluruh penyakit tidak menular yang tercatat.
Penderita DM dewasa ini tidak hanya terjadi pada orang yang berpenghasilan tinggi tetapi juga terjadi pada orang
dengan penghasilan menengah maupun rendah baik yang bermukim di perkotaan maupun pedesaan.
Definisi
DM didinifinisikan sebagai penyakit menahun yang timbul pada seseorang dikarenakan adanya peningkatan
kadar gula atau glukosa darah hingga lebih dari 126 mg/dl pada saat puasa dan lebih dari 200mg/dl pada saat
pemeriksaan darah sewaktu akibat kekurangan insulin baik obsolut maupun relatif. Berdasarkan penyebabnya DM
dapat dibedakan menjadi DM tipe 1 merupakan jenis DM yang ditandai oleh kenaikan kadar gula darah akibat
kerusakan sel beta pankreas karena sebab tertentu yang menyebabkan produksi insulin tidak ada sama sekali
sehingga penderita membutuhkan tambahan insulin dari luar. DM tipe 1 sangat jarang ditemukan di Indonesia dan
data yang ada diberbagai Negara menunjukan bahwa kasus DM tipe 1 pada negara yang letaknya semakin jauh
dari katulistiwa, DM tipe 2merupakan jenis DM yang ditandai dengan kenaikan kadar gula darah akibat menurunya
sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau terjadi resistensi insulin pada penderita. DM tipe 2 di Indonesia
merupakan jenis DM dengan kasus tertinggi dimana penderita DM tipe ini mencapai 90% dari semua populasi
DM, DM tipe Gestasional merupakan jenis DM yang ditemukan pada wanita hamil, DM tipe ini ditandai dengan
peningkatan kadar gula darah yang seringkali ditemukan pada usia 24 minggu masa kehamilan dan akan normal
kembali setelah melahirkan, DM tipe lainnya ini merupakan DM yang paling jarang ditemukan DM tipe ini ditandai
dengan kenaikan kadar gula darah akibat kelainan genetik, reaksi imunologi dan obat-batan atau zat kimia
Faktor Resiko DM
Secara garis besar ada dua faktor resiko utama yang menyebabkan seseorang bisa terkena DM
yakni Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi, faktor resiko jenis ini merupakan faktor resiko yang tidak bisa
kita intervensi, faktor resiko jenis ini meliputi Riwayat Keluarga, sebuah penelitian menunjukan bahwa bila salah
satu orangtua menderita DM maka diperkirakan keturunanya memiliki resiko mengidap DM sebesar 15%, bila kedua
orangtuanya mengidap DM maka resiko keturunanya mengidap DM mengingkat menjadi 75% dan bila dalam
keluarga ada yang mengidap DM maka saudara kandungnya memiliki resiko sebesar 10% untuk mengidap
DM, Umur, berdasarkan riset usia 45 th harus melakukan pemerikasaan gula darah secara berkala karena seiring
usia diperkirakan fungsi organ pankreas akan mengalami penurunan. Riwayat persalinan ibu, riwayat ibu yang
melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih dari 4000 gr atau pernah memiliki riwayat DM Gestasional. Riwayat
lahir, seseorang yang lahir dengan berat badan lahir rendah yakni kurang dari 2500 gr akan memudahkan dia
terkena DM, hal ini dimungkinkan karena bayi dengan berat badan lahir rendah memilkiki resiko kerusakan
pankreas yang berpengaruh terhadap terganggunya produksi insulin.Ras dan Etnikras dan etnis tertentu memiliki
tipe DM yang berbeda.Faktor resiko yang lain adalah Faktor resiko yang dapat dimodifikasi, faktor resiko ini bisa
kita intervensi dan berdasarkan data, intervensi yang dilakukan terhadap faktor resiko ini bisa menurukan
kemungkinan seseorang menderita DM serta membantu penderita untuk mengendalikan kadar gula darahnya,
adapun yang termasuk faktor resiko ini antara lain Berat badan lebih dengan indeks massa tubuh lebih dari 23%
(Indeks Massa Tubuh = berat badan dalam KG dibagi kuadrat tinggi badan dalam meter dikali 100%)Kurang
aktivitas fisik, Hipertensi (dengan tekanan darah lebih dari 140 mmHg), Gangguan kadar lemak (lipid) dimana
kolesterol HDL kurang dari 35 mg/dl atau Trigliserida lebih dari 250 mg/dl, Diet yang tidak sehat dengan tinggi gula
dan rendah serat
Gejala DM
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan melalui wawancara terarah oleh dokter seringkali ditemukan
keluhan yang khas pada penderita DM. Sering kencing, sering minum, cepat lapar serta berat badan yang menurun
tanpa sebab yang jelas merupakan gejala klasik yang sering kali ditemukan pada penderita DM. Keluhan lain yang

mungkin timbul pada penderita DM adalah kesemutan, gatal pada daerah kemaluan, keputihan, infeksi sulit
sembuh, bisul yang hilang timbul, mata kabur serta cepat lelah. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
biasanya ditemukan kadar gula darah sewaktu 200 mg/dLatau gula darah puasa 126 mg/dL
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin timbul pada penderita DM sangat beragam mulai dari penurunan kadar gula yang
sifatnya cepat (hipoglikemi), penyakit jantung dan pembuluh darah, gagal ginjal, gangguan pengelihatan, impotensi,
ulkus kaki, dan gangren
Pengobatan DM
DM adalah penyakit yang hanya bisa dikendalikan, adapun prinsip dalam pengendalaian gula darah pada
penderita DM antara lain. Edukasi dengan edukasi yang benar, penderita DM akan lebih paham penyakitnya dan
akan lebih termotivasi untuk berjuang untuk tetap sehat. Pengelolaan Diet, prinsip pengelolaan diet adalah diet
sehat seimbang dan pengukuran berat badan, pada penderita DM sesungguhnya tidak ada makanan yang dilarang,
tetapi hanya dibatasi jumlah dan jenisnya, serta diatur sesuai jadwal, pada penderita DM komposisi makanya
meliputi 45-65% karbohidrat, 10-20% protein dan 20-25% lemak. Aktifitas fisik. Olah raga merupakan salah satu
cara yang hingga saat ini masih terbukti efektif dalam membantu pengobatan penderita DM, dalam berolah raga
diharapkan penderita DM melakukanya secara Continue (berkesinambungan seminggu 3 kali dengan durasi antara
20-30 menit), Ritmical(latiahan yang dipilih adalah jenis latihan yang berirama seperti jalan kaki dan
joging) Intrval (latihan dengan selang seling gerakan misalnya jalan cepat diselingi dengan jalan lambat)
progressive ( latihan dilakukan secara bertahap dari ringan hingga mencapai target yaitu 75-85% dari denyut nadi
maximum (denyut nadi maximum = 220-umur)) danendurance (latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan
kardiorespirasi misalnya jalan dan joging). Pengobatan dengan obat-obatan kimia, dewasa ini banyak obat yang
berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan gula darah pasien DM seperti Glibenclamid, metformin ataupun
insulin namun dalam penggunaanya sebaiknya terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter
Pencegahan DM
DM dapat dicegah melalui metode CERDIK yakni C=Cek Kesehatan secara berkala, E=enyahkan asap
rokok R=Rajin Aktivitas fisik, D=Diet Sehat I=Istirahat yang cukup dan K=Kelola stres.

Penulis:

Nama : dr Putu Dhenny Wahyu Wiguna


Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Alamat : Jln Ngurah Rai 15A Negara Bali

Diakses 17 November 2014 09.56 am

Вам также может понравиться