Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
Lita Septiani 125040100111103
Kelas A
PENDAHULUAN
Jagung merupakan salah satu tanaman serelia yang tumbuh hampir
diseluruh dunia dan tergolong spesies dengan variabilitas genetik yang besar dan
dapat menghasilkan genotipe baru yang dapat beradaptasi terhadap berbagai
karakteristik lingkungan.
Organisme penggangu tanaman atau sering disingkat OPT, merupakan
organisme-organisme yang dapat merusak tanaman baik secara langsung atau pun
tidak langsung. Kerusakan tersebut dapat menimbulkan kerugian baik dari segi
kualitas ataupun kuantitas panen, sehingga merugikan secara ekonomi. Untuk
menghindari kerugian karena serangan OPT, tanaman harus dilindungi dengan
cara mengendalikan OPT tersebut. Dengan istilah mengendalikan, OPT tidak
harus diberantas habis. Dengan usaha pengendalian populasi atau tingkat
kerusakan karna OPT ditekan serendah mungkin sehingga secara ekonomis tidak
merugikan (Djojosumarto, 2004).
Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh di suatu tempat dalam waktu
tertentu tidak dikehendaki oleh manusia. Gulma tidak dikehendaki karena
bersaing dengan tanaman yang dibudidayakan dan dibutuhkan biaya pengendalian
yang cukup besar yaitu sekitar 25-30% dari biaya produksi (Soerjani et al, 1996).
Persaingan tersebut dalam hal kebutuhan unsur hara, air, cahaya dan ruang
tumbuh sehingga dapat: 1) Menurunkan hasil, 2) Menurunkan kualitas hasil, 3)
Menurunkan nilai dan produktivitas tanah, 4) Meningkatkan biaya pengerjaan
tanah, 5) Meningkatkan biaya penyiangan, 6) Meningkatkan kebutuhan tenaga
kerja, 7) Menjadi inang bagi hama dan penyakit.
Kehadiran gulma pada lahan pertanaman jagung tidak jarang menurunkan
hasil dan mutu biji. Penurunan hasil bergantung pada jenis gulma, kepadatan,
lama persaingan, dan senyawa allelopati yang dikeluarkan oleh gulma. Secara
keseluruhan, kehilangan hasil yang disebabkan oleh hama dan penyakit.
Meskipun demikian, kehilangan hasil akibat gulma sulit diperkirakan karena
pengaruhnya tidak dapat segera diamati. Bebrapa penelitian menunjukkan korelasi
negatif antara bobot kering gulma dan hasil jagung, dengan penurunan hasil
hingga 95% (Violic, 2000).
golongan
rumput
termasuk
dalam
familia
2. Golongan teki
Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae.Batang
umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya
tidak berongga.Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidahlidah daun (ligula).Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku. Bunga
sering dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu
daun pelindung. Buahnya tidak membuka, contohnya:
Spomoea sp
Synedrella madiflora
Galinsoga ciliata
PERSAINGAN GULMA PADA TANAMAN JAGUNG
Beberapa jenis gulma tumbuh lebih cepat dan lebih tinggi selama stadia
pertumbuhan awal jagung, sehingga tanaman jagung kekurangan cahaya untuk
fotosintesis. Gulma yang melilit dan memanjat tanaman jagung dapat menaungi
dan menghalangi cahaya pada permukaan daun, sehingga proses fotosintesis
terhambat yang pada akhirnya menurunkan hasil.
Gulma merupakan pesaing bagi tanaman dalam memperoleh hara. Gulma
dapat menyerang nitrogen dan fosfor hingga dua kali, dan kalium hingga tiga kali
daya serap tanaman jagung. Pemupukan merangsang vigor gulma sehingga
meningkatkan daya saingnya. Nitrogen merupakan hara utama yang menjadi
kurang tersedia bagi tanaman jagung karena persaingan dengan gulma. Tanaman
yang kekurangan hara nitrogen muda diketahui melalui warna daun yang pucat.
Interaksi positif penyiangan dan pemberian nitrogen umumnya teramati pada
pertanaman jagung, dimana waktu pengendalian gulma yang tepat dapat
mengoptimalkan penggunaan nitrogen dan hara lainnya serta menghemat
penggunaan pupuk (Violic, 2000).
PENGENDALIAN GULMA SECARA TERPADU
Kepedulian terhadap lingkungan melahirkan sistem pengelolaan terpadu
gulma yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Banyak
penelitian yang telah dilakukan untuk mempelajari interaksi antara tanaman dan
gulma, terutama kemampuan persaingan relatif dari tanaman selama berbagai fase
perkembangan gulma. Pengelolaan gulma harus dipadukan dengan aspek
budidaya, termasuk pengolahan tanah, pergiliran tanaman, dan pengendalian
gulma itu sendiri.
Pengelolaan gulma terpadu merupakan konsep yang mengutamakan
pengendalian secara alami dengan menciptakan keadaan lingkungan yang tidak
menguntungkan bagi perkembangan gulma dan meningkatkan daya saing tanaman
terhadap gulma. Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam
pengendalian gulma secara terpadu: 1) pengendalian gulma secara langsung
dilakukan dengan cara fisik, kimia, dan biologi, d an secara tidak langsung
melalui peningkatan daya saing tanaman melalui perbaikan teknik budidaya, 2)
memadukan cara-cara pengendalian tersebut, dan 3) analisis ekonomi praktek
pengendalian gulma (Rizal, 2004).
DASTAR PUSTAKA
Buchholtz, K.P. and R.E. Doersch. 1968. Cultivation and herbicides for weed
control in corn. Weed Sci. 16:232-234.
Buchler, D.B., J.D. Doll, R.T. Proost, and M.R. Visocky. 1995. Integrating
mechanical weeding with reduce herbicide use in conservation tillage corn
production systems. Agron. J. 87:507-512.
Clements, D.R., S.F.Wiese, R. Brown, D.P. Stonehouse, D.J. Hume, and C.J.
Swanton. 1995. Energy analysis of tillage and herbicide inputs in
alternative weed management systems. Agriculture, Ecosystems and
Environment. 52:119-128.
Fadhly, A.F dan Tabri Fahdiana. Pengendalian gulma pada Pertanaman Jagung.
Balai Penelitian Tanaman Serelia, Maros.
Lafitte, H.R. 1994. Identifying production problems in tropical maize: a field
guide. CIMMYT, Mexico , D.F. p.76-84,
Soerjani, M., M. Soendaru dan C. Anwar. 1996. Present Status of Weed Problems
and Their Control in Indonesia. Biotrop. Special Publication. No.24.
Staniforth, D.W. and A.F. Wiese. 1985. Weed biology and its relationship to weed
control in limited tillage systems. In: A.F. Wiese (Ed.). Weed Control in
Limited Tillage Systems. Weed Sci. Soc. Am. Champaign. IL. p.15-25.
Violic, A.D. 2000. Integrated crop menagement. In: R.L. Paliwal, G. Granados,
H.R. Lafitte, A.D. Violic, and J.P. Marathee (Eds.). Tropical Maize
Improvement and Production. FOA Plant Production and Protection
Series, Food and Agriculture Organization of The United Nations. Rome,
28:237-282.