Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat Percobaan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Alat Potensiometri
Elektroda pengukur/ Indikator platina
Elektroda pembanding kolomel
pH meter
Magnetik stirrer
Pengaduk
Buret
Erlenmeyer
Beaker glass

3.2 Bahan Percobaan


1. Asam sitrat
2. Aquadest
3. Larutan NaOH 0,1 N

3.3

Prosedur Percobaan
a) Pembakuan larutan NaOH 0,1 N
1. Dipipet 10 mL larutan baku asam oksalat dihidrat 0,1 N .

2. Dimasukan dalam labu Erlenmeyer .


3. Ditambahkan 2-3 tetes indikator phenolphthalein .
4. Dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N hingga warna merah muda.
b) Penetapan kadar
1. Ditimbang 100,0 mg sampel.
2. Dilarutkan dalam 10 mL aquadest.
3. Dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sebanyak 2 mL.
4. Diukur pH Larutan asam sitrat setiap penambahan Larutan NaOH
5.
6.
7.
8.

sebanyak 2 mL hingga volume NaOH mendekati 14 mL.


Dihitung titik ekivalen menggunakan rumus.
Dihitung 5 kemurnian sampel.
Dibuat grafik yang menyatakan hubungan 2E/ V atau 2pH/ V.
Ditentukan titik ekivalen dengan grafik dalam millimeter blok.

Prosedur percobaan

Ditimbang 100,0 mg asam


sitrat

Ditambah 10 mL aquadest
Dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N
Diukur pH setiap penambahan
larutan NaOH sebanyak 2 mL

Ditentukan titik ekivalen

bardasarkan loncatan pH
Dihitung titik ekivalen dengan

menggunakan rumus
Dihitung 5 kemurnian asam sitrat
Dibuat grafik yang menyatakan

hubungan 2E/ V atau 2pH/ V.


Ditentukan titik ekivalen dengan
grafik dalam millimeter blok.

Hasil

Вам также может понравиться