Вы находитесь на странице: 1из 9

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk mengetahui kandungan ion atau logam pada suatu sampel cair atau mengetahui
kandungan senyawa yang ada dalam food and beverage industry (industri makanan dan
minuman) dan semiconductor industry (industri semikonduktor) dalam beberapa menit dapat
digunakan sebuah teknik pemisahan yang dinamakan kromatografi. Bahkan dengan metode
pemisahan ini, dapat ditentukan ion/logam/senyawa dari sampel yang diteliti secara kualitatif
maupun kuantitatif. Dalam hitungan beberapa menit saja, ion-ion bermuatan positif (kation)
seperti : Na+, NH4+, K+, Mg2+, Ca2+, Ag+, Cu2+ dan sejumlah kation lainnya atau ion-ion
bermuatan negatif (anion) seperti : F-, Cl-, NO2-, Br-, SO42- dan jenis anion lainnya dapat
diketahui konsentrasi/jumlahnya dalam suatu sampel.
Bahkan lebih daripada itu, berbagai ion (anion dan/atau kation) dalam sampel, dapat
ditentukan secara simultaneous (serempak) dalam sebuah chromatogram (kromatogram).
Dengan kata lain, untuk sekali injet sampel saja ke dalam sistem kromatografi, berbagai peak
(puncak) anion dan/atau kation akan muncul. Inilah salah satu yang menjadikan teknik ini lebih
populer karena waktu analisisnya yang sangat singkat dan dengan hasil yang maksimal.
Teknik pemisahan kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli tumbuhtumbuhan berkebangsaan Rusia yang bernama Mikhail Tswett pada tahun 1906. Tswett
memulai percobaannya dengan memisahkan sejumlah leaf pigments (zat warna daun) seperti
klorofil dan xantofil dengan mengalirkan solution (larutan) ekstrak daun tersebut ke dalam
sebuah kolom gelas yang sebelumnya diisi tepung kalsium karbonat yang dibuatnya sendiri. Dia
menamakan fenomena yang ditemukannya ini dengan Chromatography (kromatografi). Yang
dalam bahasa Rusia, chroma berarti warna dan graphein berarti menulis. Sehingga kalau
diartikan secara bahasa, artinya menulis dengan warna.
Teknik kromatografi ini akhirnya terus dikembangkan oleh para kromatografer lainnya
antara lain R. Kurn, salah seorang kromatografer yang sangat intens mengembangkan teknik ini.
Percobaannya dengan memisahkan pigmen-pigmen tumbuhan seperti karotin membuahkan hasil.
Dengan kegigihannya ini, Kurn dianugrahi medali Nobel pada tahun 1931 untuk pertama kalinya
dalam bidang kromatografi. Demikian juga, Martin dan Synge mendapatkan medali Nobel pada
tahun 1952 setelah sukses dengan penemuannya dalam memisahkan berbagai jenis asam amino

dan asam nukleat. Kesuksesan yang telah diraih oleh para penemu ini, mengilhami banyak para
kromatografer lainnya untuk lebih gigih mengembangkan teknik ini ke yang lebih modern lagi.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang dibahas pada makalah ini adalah mengenai kromatografi pertukaran ion.
Mengapa perlu dipelajari kromatografi pertukaran ion, apa saja komponen dasar kromatografi
pertukaran ion, apa kelebihan dari kromatografi ion dan apa kegunaan dari kromatografi
pertukaran ion.

1.3 Tujuan

Menjelaskan kromatografi pertukaran ion.

Mengetahui komponen dasar kromatografi pertukaran ion.

Mengetahui kelebihan dari kromatografi pertukaran ion.

Mengetahui kegunaan dari kromatografi pertukaran ion.

1.4 Manfaat
Makalah ini dibuat dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang
membacanya, khususnya :
a)

Penulis, penulis mendapatkan banyak pengetahuan selama proses pembuatan makalah ini dan
diharapkan penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi di waktu yang akan datang.

b)

Mahasiswa, mahasiswa diharapkan dapat mendapatkan banyak pengetahuan dari makalah ini
sehingga bisa memahami maksud dari materi yang di sampaikan.

c)

Dosen, dosen diharapkan dapat lebih sabar, ulet, serta disiplin dalam membimbing
mahasiswanya, karena dosen sangat berperan dalam proses pembelajaran mengenai materi ini
sehingga tidak adanya kekeliruan dan penyampaian dan pembuatan makalah ini.

1.5 Metode Penelitian


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan makalah ini, yaitu :
Studi pustaka, yaitu dengan mengambil data dari internet untuk mendapatkan informasi dan data
yang relevan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kromatografi Pertukaran Ion
Kromatografi Pertukaran ion adalah proses pemurnian senyawa spesifik di dalam larutan
campuran atau proses substitusi satu jenis senyawa ionik dengan yang lain terjadi pada
permukaan fase stasioner. Fase stasioner tersebut merupakan suatu matriks yang kuat (rigid),
yang permukaannya mempunyai muatan, dapat berupa muatan positif maupun negatif.
Mekanisme pemisahan berdasarkan pada daya tarik elektrostatik.
Bila matriks padat tersebut mempunyai gugus fungsional yang bermuatan negatif seperti
gugus sulfonat (-SO3-), maka akan dapat berfungsi sebagai penukar kation. Sebaliknya, bila
bermuatan positif, misalnya mempunyai gugus amin kuaterner (-N(CH)3+), maka akan dapat
berfungsi sebagai penukar anion. Kromatografi ini sangat bermanfaat untuk memisahkan
molekul molekul bermuatan terutama ion ion baik anion maupun kation. Metode ini pertama
kali dikembangkan oleh seorang ilmuwan bernama Thompson pada tahun 1850. Secara umum,
teradapat dua jenis kromatografi pertukaran ion, yaitu:

Kromatografi pertukaran kation, bila molekul spesifik yang diinginkan bermuatan positif dan
kolom kromatografi yang digunakan bermuatan negatif. Kolom yang digunakan biasanya berupa
matriks dekstran yang mengandung gugus karboksil (-CH2-CH2-CH2SO3- dan -O-CH2COO-).
Larutan penyangga (buffer) yang digunakan dalam sistem ini adalah asam sitrat, asam laktat,
asam asetat, asam malonat, buffer MES dan fosfat.

Kromatografi pertukaran anion, bila molekul spesifik yang diinginkan bermuatan negatif dan
kolom kromatografi yang digunakan bermuatan positif. Kolom yang digunakan biasanya berupa
matriks dekstran yang mengandung gugus -N+(CH3)3, -N+(C2H5)2H, dan N+(CH3)3. Larutan
penyangga (buffer) yang digunakan dalam sistem ini adalah N-metil piperazin, bis-Tris, Tris, dan
etanolamin.
Metode ini banyak digunakan dalam memisahkan molekul protein (terutama enzim). Molekul
lain yang umumnya dapat dimurnikan dengan menggunakan kromatografi pertukaran ion ini
antara lain senyawa alkohol, alkaloid, asam amino, dan nikotin.

Kromatografi penukar ion dilakukan dengan fasa diam yang mempunyai gugus fungsi
bermuatan. Kebanyakan mekanisme penukaran ion sederhana:
(a) X- + R+Y-Y- + R+X- (penukar anion)
Dimana X adalah ion cuplikan
Y adalah ion fasa gerak
R adalah bagian Inc. Pada resina
Pada kromatografi penukar anion ion cuplikan X- bersaing dengan ion fasa gerak Yterhadap bagian ionik pada penukar ion R. Pemisahan ion sederhana berdasarkan pada perbedaan
kekuatan interaksi ion terlarut dengan resina. Jika senyawa terlarut berinteraksi lemah dengan
adanya ion fasa gerak, ion terlarut keluar awal pada kromatogram, sedangkan senyawa terlarut
yang berinteraksi kuat dengan resina, berarti lebih kuat terikat dan keluar belakangan.
Berdasarkan pada keberadaan gugusan labilnya; resin penukar ion dapat secara luas
diklasifikasikan dalam empat golongan, yakni :
a.

Resin penukar kation bersifat asam kuat (mengandung gugusan HSO3).

b. Resin penukar kation bersifat asam lemah (mengandung gugusan COOH).


c.

Resin penukar anion bersifat basa kuat (mengandung gugusan amina tersier atau kuartener).

d. Resin penukar anion bersifat basa lemah (mengandung OH sebagai gugusan labil).

2.2 Komponen Dasar Kromatografi Pertukaran Ion

1. Eluent, yang berfungsi sebagai fase gerak yang akan membawa sampel tersebut masuk ke dalam
kolom pemisah.
2.

Pompa, yang berfungsi untuk mendorong eluent dan sampel tersebut masuk ke dalam kolom.
Kecepatan alir ini dapat dikontrol dan perbedaan kecepatan bisa mengakibatkan perbedaan hasil

3.

Injektor, tempat memasukkan sampel dan kemudian sampel dapat didistribusikan masuk ke
dalam kolom.

4. Kolom pemisah ion, berfungsi untuk memisahkan ion-ion yang ada dalam sampel. Keterpaduan
antara kolom dan eluent bisa memberikan hasil/puncak yang maksimal, begitu pun sebaliknya,
jika tidak ada kesesuaian, maka tidak akan memunculkan puncak.

5. Detektor, yang berfungsi membaca ion yang lewat ke dalam detektor.


6. Rekorder data, berfungsi untuk merekam dan mengolah data yang masuk.

Gambar 1. Komponen dasar kromatografi pertukaran ion

Gambar 2
Gambar 2 menunjukkan dua buah kolom; kolom pemisah kation dan kolom pemisah anion.
Kolom pemisah inilah yang menjadi inti dalam teknik pemisahan kromatografi ion. Benda inilah
yang bisa memisahkan ion-ion tersebut ketika sampel dilewatkan ke dalamnya, sehingga puncak
yang muncul secara bergantian dan berurutan. Bisa diibaratkan dalam tubuh manusia bahwa
kolom ini adalah sebagai jantung pada manusia, sehingga tanpa jantung, manusia tidak bisa
hidup. Demikian halnya pada teknik ini, tanpa adanya kolom pemisah, maka tidak akan mungkin
terjadi pemisahan ion (Weiss, 1995).

Perhatian dalam preparasi kolom


1. Pemilihan dan preparasi resin
Sifat-sifat yang perlu diperhatikan dalam membeli resin dalam perdagangan ialah ukuran partikel
(mesh), tingkat ikatan silang, dan kualitasnya (analitycal grade; AG).
2. Pembengkakan (swelling)
Bila penukar ion, misalnya resin yang tersulfonasi diberi air, gugus SO3- dan H+ seolah-olah
terlarut dalam konsentrasi yang tinggi dalam matriks. Karenanya air bertendensi untuk mendifusi
kedalam matriks.
3. Kapasitas kolom
Kapasitas penukar ion akan mempengaruhi banyaknya sampel maksimum yang dapat dianalisis
dan dipakai untuk mengetahui stabilitas resin.
4. Cara deteksi
Untuk hal-hal khusus digunakan : adsorbsi sinar, indeks refraksi, pH, radioaktivitas dan
pengukuran polarografik.

2.3 Kelebihan Kromatografi Pertukaran Ion


Beberapa kelebihan yang dimiliki kromatografi ion sehingga menjadikan the best
choice dalam dunia pemisahan ion-ion di antaranya :

a. Kecepatan (speed)
Kecepatan dalam analisis suatu sampel menjadi aspek yang sangat penting dalam hal
analisis ion. Salah satu yang menyebabkannya adalah masalah klasik yaitu untuk mengurangi
biaya dan bisa menghasilkan data-data analisis yang akurat dan cepat. Namun, sebenarnya yang
lebih penting adalah memberikan andil dengan maksimal dalam perhatian kepada kondisi
lingkungan (environmental efforts) yang dari hari ke hari jumlah sampel yang mau dianalisis
(untuk diketahui kandungan apa saja di dalamnya) semakin bertambah. Itulah sebabnya, teknik
ini terus dikembangkan orang untuk mendapatkan teknik pemisahan/pendeteksian yang lebih
praktis dengan biaya yang relatif murah. Sebagai tambahan pula bahwa limbah (waste) yang
dihasilkan dari penggunaan eluen dapat dikurangi.

b. Sensitivitas (sensitivity)
Dengan

berkembangnnya

teknologi

mikroprosessor,

mulailah

orang

mengkombinasikannya dengan efisiensi kolom pemisah, mulai skala konvensional (ukuran


diameter dalam milimeter) sampai skala mikro yang biasa juga disebut microcolumn. Sehingga
walaupun hanya dengan jumlah sampel yang sangat sedikit, misal 10l yang diinjetkan ke dalam
sistem kromatografi, ion-ion yang ada dalam sampel tersebut dapat terdeteksi dengan baik.

c. Selektivitas (selectivity)
Dengan sistem ini, bisa dilakukan pemisahan berdasarkan keinginan, misalnya
kation/anion organik saja atau kation/anion anorganik yang ingin dipisahkan. Itu dapat dilakukan
dengan memilih kolom pemisah yang tepat. Ataupun hanya ion tertentu yang ingin diukur
walaupun banyak ion lain yang ada dalam sampel.

d. Pendeteksian yang serempak (simultaneous detection)


Secara umum, anion dan kation dipisahkan/dideteksi terpisah dengan menggunakan
sistem analisis yang terpisah (different systems). Padahal sangat penting dilakukan pendeteksian
secara serempak (simultaneous) antara anion dan kation dalam dalam sekali injek untuk sebuah
sampel. Tentunya, pendekatan yang terakhir ini punya sejumlah kelebihan dibanding pemisahan
terpisah. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, beberapa kelebihan di antaranya dapat menekan
biaya operasional, memperkecil jumlah limbah saat analisis berlangsung, memperpendek waktu
analisis (short time analysis) serta dapat memaksimalkan hasil yang diinginkan.

e. Kestabilan pada kolom pemisah (stability of the separator column)


Walaupun sebenarnya, ketahanan kolom ini berdasarkan pada paking (packing) material
yang diisikan ke dalam kolom pemisah. Namun, kebanyakan kolom pemisah bisa bertahan pada
perubahan yang terjadi pada sampel, misalnya konsentrasi suatu ion terlalu tinggi, tidak akan
mempengaruhi kestabilan material penyusun kolom. Walapun diakui bahwa ada juga kolom
pemisah yang mempunyai waktu penggunaan yang tidak terlalu lama, dikarenakan paking kolom
yang kurang baik atau karena faktor internal lainnya (Amin, 2009).

2.4 Penggunaan kromatografi Pertukaran ion


Sampel cair yang mengandung ion atau logam ini bisa diketahui atau dianalisis dengan
menggunakan teknik kromatografi ion (ion chromatography). Dengan menggunakan teknik
kromatografi ion, anda bisa memastikan ion-ion atau logam secara kualitatif ataupun kuantitatif
dari sampel. Dalam waktu yang singkat, ion-ion positif (kation) seperti : Na+, NH4+, K+, Mg2+,
Ca2+, Ag+, Cu2+, Fe2+ dan sejumlah kation lainnya atau ion-ion negatif (anion) seperti : F-, PO43-,
Cl-, NO2-, Br-, SO42-, CN-, I-, IO3-, dan sejumlah jenis anion lainnya dapat diketahui secara pasti
kepekatan perjumlahnya. Bahkan lebih dari itu, berbagai jenis ion (anion atau kation) dalam
sampel, dapat ditentukan secara serentak (simultaneous) dalam satu kromatogram (one
chromatogram run).
Pada umumnya, anion dan kation dapat diketahui dan dipisahkan dengan menggunakan
teknik pemisahan. Atau dengan kata lain, untuk sekali injek sampel saja ke dalam sistem
kromatografi ion, berbagai-bagai puncak kromatogram (chromatogram peaks) dari anion atau

kation akan muncul. Inilah salah satu yang menjadikan teknik ini lebih populer, bukan saja
sensitivitas dan selektivitasnya, tetapi juga waktu analisisnya yang relatif singkat dan juga
hasilnya yang maksimal.
Teknik kromatografi ion merupakan salah satu subset dari kromatografi, khususnya
kromatografi cair (LC=liquid chromatography). Teknik ini dapat menentukan kepekatan spesies
ion-ion (anion atau kation) dengan memisahkannya berdasarkan pada interaksinya dengan Resin
yang ada dalam kolom pemisah dan mobile phase yang digunakan. Spesies ion-ion ini kemudian
dapat dipisahkan (separated) dalam kolom tersebut berdasarkan pada jenis, ukuran dan afiniti
elektronnya.
Campuran anion dan kation dalam suatu sampel dapat diketahui dan jumlah ion-ion
tersebut dapat ditentukan dalam waktu yang relatif singkat (relatively short time). Suatu ion
dalam sampel dengan kepekatan yang sangat rendah, masih bisa diukur dengan teknik ini.
Disebabkan itulah, teknik kromatografi ion menjadi pilihan bagi peneliti dalam mengetahui ion
yang ada dalam sampel cair, karena teknik ini mempunyai kemampuan menentukan kepekatan
ion atau logam pada level ppt (parts per trillion). Ia juga mudah digunakan serta tidak rumit
dalam pengendalian peralatan ini.
Pada umumnya, aplikasi teknik ini lebih menjurus kepada teknik mengetahui ion-ion non
organik serta ion-ion organik di mana berat molekul relatif kecil, dan/atau ion-ion organik
dengan berat molekul yang besar dapat diketahui dengan baik dengan didahului persiapan
sampel yang baik.

Beberapa kegunaan Kromatografi Pertukaran Ion lainnya :


1. Untuk menghilangkan ion
Untuk menghilangkan ion-ion keseluruhannya, air tersebut dapat dialirkan melalui
penukar kation, kemudian dialirkan melalui penukar anion, yang akan menghilangkan semua
anion dan diganti dengan ion hidroksida. Bila kedua resin tersebut (kation dan anion) dijadikan
satu, penghilangan kedua jenis ion tersebut sekaligus dapat dikerjakan.
2. Mengkonsentrasikan komponen berkadar kecil
Ion-ion yang jumlahnya kecil (trace element) dapat dikonsentrasikan dengan penukar ion.
Setelah ion solut terikat dalam kolom, kemudian dielusi dengan jumlah eluen yang kecil.

3. Pemisahan asam-asam amino


Pada suatu pH, Asam-asam amino dapat dipisahkan menjadi tiga golongan berdasarkan
titik isoelektrisnya. Dengan demikian campuran asam-asam amino dapat dipisahkan dalam suatu
aliran fase mobil dengan secara gradual dengan merubah pH untuk elusi (gradient elution).
Perubahan pH sering dikombinasikan dengan perubahan suhu.

Вам также может понравиться

  • FHGT
    FHGT
    Документ1 страница
    FHGT
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Alg
    Alg
    Документ1 страница
    Alg
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Klpo
    Klpo
    Документ1 страница
    Klpo
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • NBHJ
    NBHJ
    Документ1 страница
    NBHJ
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • MNJG
    MNJG
    Документ1 страница
    MNJG
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • DSX
    DSX
    Документ1 страница
    DSX
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • BAB I Pendahuluan
    BAB I Pendahuluan
    Документ8 страниц
    BAB I Pendahuluan
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Opy
    Opy
    Документ1 страница
    Opy
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • KLJH
    KLJH
    Документ1 страница
    KLJH
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Intro
    Intro
    Документ5 страниц
    Intro
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Tugas Makalah Kimia Analitik
    Tugas Makalah Kimia Analitik
    Документ34 страницы
    Tugas Makalah Kimia Analitik
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Tanpa Dirimu
    Tanpa Dirimu
    Документ2 страницы
    Tanpa Dirimu
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Qwerty
    Qwerty
    Документ1 страница
    Qwerty
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Grafik Permea Dan Sieve Analysis
    Grafik Permea Dan Sieve Analysis
    Документ2 страницы
    Grafik Permea Dan Sieve Analysis
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Tlong Aku
    Tlong Aku
    Документ2 страницы
    Tlong Aku
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Referensi Geo Dinamik
    Referensi Geo Dinamik
    Документ50 страниц
    Referensi Geo Dinamik
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Tugas Makalah Kimia Analitik
    Tugas Makalah Kimia Analitik
    Документ34 страницы
    Tugas Makalah Kimia Analitik
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Khayalku
    Khayalku
    Документ1 страница
    Khayalku
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Bat Uuuuuu Uuuuuuu
    Bat Uuuuuu Uuuuuuu
    Документ2 страницы
    Bat Uuuuuu Uuuuuuu
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Christo Rasa Hati
    Christo Rasa Hati
    Документ1 страница
    Christo Rasa Hati
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Bidadari Oke
    Bidadari Oke
    Документ2 страницы
    Bidadari Oke
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Sepeda
    Sepeda
    Документ3 страницы
    Sepeda
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Ran Feat Tulus
    Ran Feat Tulus
    Документ2 страницы
    Ran Feat Tulus
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Bidadari Oke
    Bidadari Oke
    Документ2 страницы
    Bidadari Oke
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Bilang I Love You
    Bilang I Love You
    Документ2 страницы
    Bilang I Love You
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • Lirik Sheila On7-Lagu Terlewatkan
    Lirik Sheila On7-Lagu Terlewatkan
    Документ1 страница
    Lirik Sheila On7-Lagu Terlewatkan
    Joe Hendra
    Оценок пока нет
  • Persamaan Rumus
    Persamaan Rumus
    Документ1 страница
    Persamaan Rumus
    asmarasabda
    Оценок пока нет
  • JSA Sample
    JSA Sample
    Документ1 страница
    JSA Sample
    Linda Livia Agzhata
    Оценок пока нет
  • Referensi Geo Dinamik
    Referensi Geo Dinamik
    Документ50 страниц
    Referensi Geo Dinamik
    asmarasabda
    Оценок пока нет