Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
4.
5.
6.
Tiroid
Paratiroid
Kortisol,aldosteron,androstenedion
Norepinefrin, epinefrin
Testoteron,estradiol,inhibin estradiol,
progesteron
-Ovarium Test,estradiol,inhibin, prog,relaxin
Plasenta HCG,HPL,prog, estrogen
Pankreas Insulin, glukagon, somatostatin,
pancreatic polypeptide
Klasifikasi hormon
(secara kimia)
Gol amine : norepinefrin, epinefrin, T3, T4
Gol protein dan polipeptide : FSH, HCG,
LH, TSH, ACTH, prolaktin, Oksitosin,
Glukagon, Insulin, PTH, Somatostatin,
Relaksin, sekretin, GH, Gastrin, Kalsitonin,
CCK, Eritropoetin, Angiostatin,
somatostatin, dan vasopressin (ADH)
Gol Steroid : aldosteron, kortisol, estradiol,
progesteron, testosteron,vitamin D
HORMON TIROID
Fx : mengkatalisasi reaksi oksidasi dan kec
metabolisme
Dihasilkan oleh kelenjar tiroid
Sintesa tergantung intake iodium dan
receptor tyrosin pada tiroglobulin
Plasma dalam bentuk T3 dan T4
Terikat dalam Thyroxin binding globulin,
thyroxin binding prealbumin, albumin
Hormon aktif : Free T4 dan Free T3
HORMON TIROID
Sekresi T4 dan T3 oleh kelenjar tiroid
Hipotalamus
Tyrotropin releasing hormon
(TRH)
merangsang hipofisis
TSH
Thyroid stimulating hormon
T4 dan T3
Kontrol feedback dilakukan oleh
- Hormon thyroid (T3 & T4) terhadap kel
thyroid, pituitary anterior, & hipothalamus
- TSH terhadap hipotalamus
Test laboratorium
Pemeriksaan faal kelenjar tiroid
Kadar hormon
T4
= kadar hormon tiroksin total serum
T3
= kadar hormon triiodothyronine total serum
rT3
= kadar reverse triiodothyronine serum
TSH = kadar Thyroid Stimulating hormon serum
Protein pengangkut
TBG = thyroxine binding globulin
TBPA = thyroxine binding prealbumin
T3U = T3 resin uptake
TBI = thyroxine binding Index
Test laboratorium
Hormon bebas
FT4
= free T4
FT3
= free T3
FT4I/FTI = free thyroxine index (T4 x T3U)
FT3I
= free triiodothyronine index
(T3 x T3U)
Test laboratorium
Kadar T4 & T3 total diukur dg cara
radioimmunoassay: T4 serum dilepas dari
ikatannya + T4 radioaktif dan anti -T4
kompolek antigen antibodi
Kadar FT4 & FT3 diukur tanpa melepas
protein pengikatnya.
T3U menilai TBG yang belum terisi T4
Pe TBG menyebabkan pe T4 dan pe
T3U sedangkan FT4I tetap dlmbts N
T4
T3
Normal
Hipertiroidisme
Hipotiroidisme
Pe TBG
Pe TBG
Hormon pd TBG
N
T
R
T
R
R
N
T
R
T
R
R
T3U FT4I/FT4
N
T
R
R
T
T
N
T
R
N
N
N
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme primer
Hipotiroidisme sekunder
Hipertiroidisme
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme primer
Kel tiroid tidak mampu hasilkan hormon
Bawaan atau didapat
Bawaan : kel tiroid or mampu sintesa
Didapat spti tiroiditis kronik, th/ dg iodium
radioaktif atau bedah
Penurunan T3 & T4, peningkatan TSH
Gangguan pertumbuhan dan keterbelakangan
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme sekunder
Gangguan pada hipofisis atau hipotalamus
Kadar T4 dan T3 yang rendah dan TSH
dlm bts N atau sedikit meningkat
Untuk mengetahui dilakukan test TRH
menguji apakah hipofisis mampu
menghasilkan TSH
Hipertiroidisme
Sering dijumpai diklinik
Disebabkan beracam penyakit : diffuse
toxic goiter, toxic multinodular goiter,
solitary toxic nodule dan tiroiditis
Kadar T4 dan FT4 meningkat
Dapat juga dijumpai T4 dan FT4 yang
normal, tetapi T3 meningkat (Toksikosis
T3) pasca th/ yodium radioaktif atau
bedah
Penggunaan pemeriksaan
laboratorium
T4
T3U
FT4I (FT4)
R
T
agak R
TSH
Hipotiroid
normal
agak T
N
eutiroid
T
T3
Hipertiroid
Penggunaan pemeriksaan
laboratorium
Rendah
FT4
TSH (sensitif)
Normal
N
Tinggi
FT4
R
FT3
N
Hipertiroid
klinis
subklinis
eutiroid
Hipotiroid
subklinis
klinis
Hormon Paratiroid
Hormon Paratiroid
PTH berupa molekul utuh yg dipecah dlm
fragmen2: frag terminal N (PTH-N), midmol (PTH-M) dan frag terminal C (PTH-C)
PTH-N & PTH-M memiliki aktivitas biologik
PTH-C memiliki akt biologik tapi
memiliki T yg lbh pjg, sering sbg
parameter lab
Kontrol dari sekresi melalui mekanisme
feedback negatif oleh ion Ca
Hormon Paratiroid
Kalsium dalam darah dalam bentuk: ion
Ca2+ (50%); Ca terikat protein (40%);
senyawa Ca dg sitrat, fosfat (10%)
Pe kadar fosfat dan sitrat me kadar Ca2+
pH darah mempengaruhi Ca terikat alb
Hormon lain yg memp homeostasis Ca:
kalsitonin dan vit D3
Hormon Paratiroid
ORGAN
TULANG
GINJAL
USUS
PTH
Mobilisasi
Ca dan P
Reabsorbsi
Ca dan P
Penyerapan
Ca dan P
KALSITONIN
VIT D
Mobilisasi Ca
Transport
dan P
Ca2+
Reabsorbsi Ca
Reabsorbsi Ca
dan P
-
Penyerapan
Ca dan P
Kelainan paratiroid
Hipertiroidisme
- primer
- sekunder
- tersier
Hipoparatiroidisme
Pseudohipoparatiroidisme
Hiperparatiroidisme
Primer
Sebab: adenoma/hiperplasia/karsinoma/
herediter
Merangsang osteoklas
osteolisis dan
dekalsifikasi tulang (fra patologis)
Membentuk batu diginjal
Lab: kadar Ca darah me , kadar Ca urin
me , kadar P darah me , kadar P urin me
Hiperparatiroidisme
Sekunder
Sebab paling sering GGK
Kadar Ca 2+ me
pe sekresi PTH
Dekalsifikasi tulang
Tersier
Hiperparatiroidisme sek lama
Fx paratiroid jadi otonom (hiperkalsemia)
Sekresi PTH ektopik
Pengeluaran zat mirip PTH
Hipoparatiroidisme
Sebab: operasi tiroid (paratiroid ikut
terangkat), kongenital
Gejala: neuromuskuler (tetani, spasme
klonik, dan tonik, kejang), retardasi
mental, malabsorbsi, gangguan sistem
kardiovaskuler)
Lab: PTH plasma rendah, Ca darah
rendah, P darah tinggi, aktivitas alkali
fosfatase alkali normal atau rendah
Pseudohipoparatiroidisme
Hambatan respons organ target terhadap
PTH
Herediter
Disertai abnormalitas fisik dan mental
PTH normal atau tinggi
Insulin
Fungsi:
Meningkatkan
Meningkatkan
Meningkatkan
Meningkatkan
Meningkatkan
metabolisme karbohidrat
timbunan glikogen
sintesa asam lemak
intake asam amino
sintesa protein
Fisiologi kimiawi
Kelainan insulin
Hiperinsulinisme: hiperplasia/tumor pancres
Hipoinsulinisme: kekurangan insulin
Diabetes mellitus
Causa:
- Kekurangan insulin absolut
- Kekurangan insulin relatif thd kebut tubuh
- Reseptor inadekuat, insulin cukup
- Reseptor berkurang, insulin cukup
Kriteria diagnostik DM
Kriteria diagnostik DM
Pemeriksaan laboratorium
Urin: glukosa, albumin, benda keton dan
sedimen. Serta pem mikroalbumin
Darah: kadar gula darah, test toleransi glukosa
oral, kurva harian glukosa, kadar HbA1c, kadar
fruktosamin, kadar insulin, kadar c-peptide,
status asam basa.
Dasar penetapan kadar gula darah: reduksi
(cupri-cupro), kondensasi (o-toluidin), enzimatik
(glukosa oksidase, hexikinase, dehidrogenase)
Pem enzimatik pem terbaik yang umum dipakai
Korteks adrenal
Lapisan luar (zona glomerulosa)
membentuk hormon aldosteron
Lapisan dalam (zona fasciculata dan zona
retikularis)
membentuk kortisol dan androgen
Semua hormonnya merupakan turunan
steroid diantaranya (mineralokortikoid,
glukokortikoid, progesteron, estrogen dan
androgen)
1.
2.
3.
CRF (hipotalamus)
hipofisis
anterior
ACTH
kortisol &
androgen
Sekresi CRF dipengaruhi
Negative feedback kortisol
Ritme inheren (kortisol tinggi 07-09.00
rendah 23.00 - 04.00)
Stress (insufisiensi adrenal akut)
Glukokortikoid
Homon dari kortek adrenal dibentuk
dizona fasciculata
Fungsi:
Mempengaruhi met KH, lemak & protein
Anti inflamasi
Immunosupresive
Sekresi kelenjar ekdokrin
Osteoporosis pada tulang
Mineralokortikoid
Homon dari kortek adrenal dibentuk
dizona glomerolusa
Fungsi
Meningkatkan reabsorbsi Na & Cl pada
tubuli ginjal
Menurunkan ekskresi Na & Cl pada
kelenjar keringat, ludah dan GIT
ADH
Mempengaruhi sekresi urine
Bekerja pada tubulus distalis dan
koligentes
Aldosteron
1.
2.
3.
4.
5.
RAA SISTEM
Sekresi renin dirangsang oleh
Penurunan tek darah & RBF
Plasma Na yang rendah
Plasma K yang tinggi
Angiotensinogen
renin Angiotensin I
ACE
Angiotensin II
Chorionic Gonadotropin
Dibentuk sel tropoblast
Fungsi
Mempertahankan corpus luteum
Menunda menstruasi dan ovulasi
Diagnosis lab
Adanya hCG dalam urin cara aglutinasi ( lateks,
hemaglutinasi) atau tes hambatan aglutinasi
sebaiknya urin pagi
(+) kehamilan/peny trophoblastik
Laktasi
Estrogen, progesteron, dan placental
lactogen (hPL)
proliferasi kelenjar
Laktasi
induksi prolaktin dan
rangsangan puting susu
Thanks
and
good luck with exam