Вы находитесь на странице: 1из 9

LAPORAN PENDAHULUAN

KANKER OVARIUM

Disusun oleh :
MAYA PERMATA SARI
G6B 207 072

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
2008

Kanker Ovarium
PENGERTIAN

Kanker ovarium adalah penyakit dimana sel ovariumyang normal tumbuh


dengan tidak terkontrol, dalm bentuk abnormal dan memproduksi tumor
pada salah satu atau kedua ovarium. (www.cancer_info_guide.com).

Kanker ovarium disebut silent kanker karena ovarium terletak dibagian


dalam sehingga tidak mudah terdeteksi. 70 80% kanker ovarium baru
ditemukan pada stadium lanjut dan telah metaphase kemana-mana.

Kanker ovarium bisa menyebar secara langsung ke daerah sekitarnya dan


melalui system limfe dapat menyebar ke panggul dan perut. Sedangkan
melalui pembuluh darah bisa menyebar ke hati dan paru-paru.
(www.medicastore.com)

ETIOLOGI
Penyebab secara pasti kanker ovarium belum diketahui, namun beberapa
keadaan yang dapat meningkatkan kejadian kenker ovarium :
a; Usia
b; Tidak menikah
c; Tidak mempunyai anak / sedikit anak
d; Penggunaan bedak pada kemaluan
e; Haid dini dan menoupause terlambat
f; Terkena radiasi
g; Faktor genetic
h; Riwayat kanker payudara
i; Penggunaan obat-obat kesuburan
MANIFESTASI KLINIS
Kanker ovarium tidak menimbulkan gejala pada waktu yang singkat. Gejala
umumnya sangat berfariasi dan tidak spesifik.

a; Stadium awal
Gangguan haid
Konstipasi
Sering berkemih
Nyeri spontan
Nyeri saat senggama
b; stadium lanjut
Asites
Penyebaran ke omentum (lemak perut)
Perut membuncit
Kembung dan mual
Gangguan nafsu makan
Gangguan BAB dan BAK
Sesak nafas
KLASIFIKASI
Tipe kanker ovarium berdasarkan tempat terbentuknya di ovarium :
a; Epithelial tumors : 85 90% tumor tmubuh di ephitelium (jaringan tissue
tipis yang menutupi ovarium. Biasanya terjadi pada wanita postmenopouse
b; Germ Cell Tumor : Terjadi pada sel yang memproduksi sel telur dan
umumnya terjadi pada wanita muda.
c; Stroma tumor : Tumor tumbuh pada jaringan penghasil esterogen
progesterone.
STADIUM KANKER OVARIUM
a; Stadium I

: Kanker masih dalam satu atau dua ovarium

b; Stadium II

: Kanker sudah meluas ke organ pelvic (mis; uterus, tuba


falopi)

c; Stadium III

: kanker sudah meluas ke organ abdominal ( mis; nodus

limfe abdominal, hati, ginjal)


d; Stadium IV

: Kanker sudah meluas ke organ yang jauh (mis; paru-paru,

otak, nodus limfe di leher)

(www.cancer_info_guide.com)

PATOFISIOLOGI
Faktor predisposisi kanker uvarium adalah tumor ovarium jinak. Pertumbuhan
tumor diikuti oleh infiltrasi jaringan sekitar yang menyebabkan berbagai keluhan
samara. Kecenderungan untuk melakukan implantasi di rongga perut merupakan
cirri khas suatu tumor ganas ovarium.
Tumor ganas ovarium menyebar secara limfogen ke kelenjar para aorta,
mediastinal, dan supraklavikular, untuk selanjutnya ke organ yang jauh cantoh;
paru, hati daqn otak. Obstruksi usus dan ureter merupakan masalah yang sering
menyertai penderita tumor ganas.
PENANGANAN MEDIS
a; Pembedahan
Merupakan pilihan utama, luasnya pembedahan ditentukan insidensi,
seringnya penyebaran ke sebelah lain dan menginvensi korpus uteri.
b; Biopsi
Dilakukan di beberapa tempat; omentum, dan kelenjar getah lambung.
c; Radioterapi
Sebagai pengobatan lanjutan pada tingkat T1 & T2 yaitu diberikan pada
daerah panggul atau seluruh rongga perut.
d; Kemoterapi
Merupakan salah satu terapi yang sudah diakui untuk penanganan tumor
ganas ovarium.
e; Second look lapartomi
Untuk memastikan penanganan secara radioterapi atau kemoterapi lazim
dilakukan laparotomi kedua.
f; Pengamatan lanjut

3 bln / 1 th / 5 th setelah penanganan dan seterusnya tiap tahun sekali.


Asuahan Keperawatan Kanker Ovarium
PENGKAJIAN
1; Identitas dan data umum
2; Kaji tingkat nyeri
3; Kaji haluaran urin
4; Kaji adanya konstipasi
5; Distress gastromtestinal
6; Kaji adanya sesak nafas
7; Timbang BB
8; Kaji keteraturan haid
9; Kaji asupan nutrisi
DIAGNOSA DAN RENCANA KEPERAWATAN
1; Antisipasi berduka b.d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan
fisiologis (perubahan fungsi tubuh, perubahan gaya hidup)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan AKSEP selama 3 hari, klien dapat
mengantisipasi berduka .
Kriteria hasil :
a; Mengidentifikasi perasaan dengan tepat
b; Melanjutkan aktivitas kehidupan normal
c; Mengungkapkan pemahaman tentang perasaan berduka
Intervensi :
a; Perkirakan syok awal dan ketidakyakinan didiagnosa kanker
R : Sedikit pasien yang benar-benar siap untuk realita perubahan
b; Kaji orang terdekat klien
R : Membantu pasien menghadapi situasi lebih efektif
c. Dorong pengungkapan pikiran dan penerimaan ekspresi kesedihan

R : Indikator koping tidak efektif dan kebutuhan terhadap intervensi


tambahan.
d. Kunjugi dengan sering dn berikan kontak fisik dengan tepat
R : Membantu menghilangkan perasaan terabaikan
e. Bantu pasien mengidentifikasi kekuatan pada diri sendiri
R : Mengenali sumber-sumber kekuatan diri
f. Dorong berpartisipasi dalam perawatan dan pengobatan
R : Mempertahankan control pasien terhadap kehidupan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d status hipermetabolik, terapi,
distress emosional, keletihan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan aksep selama 3 hari, masalah nutrisi
kurang dari kebutuhan dapat teratasi.
Kriterian Hasil :
a; Mendemonstrasikan BB stabil
b; Pengungkaspan pemahaman tentang masukan adekuat
c; Berpartisipasi dalam peningkatan masiukan diet.
Intervensi :
a; Pantau masukan makanan tiap hari
R : Mengidentifikasi defisiensi nutrisi
b. Ukur TB, BB dan ketebalan lipatan kulit trsep
R : Membantu identifikasi malnutrisi protein kalori
c. Dorong pasien makan diet tinggi kalori kaya nutrient dengan masukan
cairan adekuat
R : Kebutuhan jaringan metabolic ditingkatkan begitu pula cairan
d. Ciptakan suasana makan yang tenang dan menyenangkan
R : Merangsang meningkatkan masukan nutrisi
e. Identifikasi pasien yang mengalami mual muntah
R : Mual muntah psikogenik dapat terjadi sebelum kemoterapi
f. Berikan antiemetik pada jadwal regular nsebelum / selama pemberian
agen antineoplastik

R : Mual muntah merupakan efek psikologis kemoterapi yang


menimbulkan stress.
3. Resti infeksi b.d ketidak adekuatan pertahanan sekunder, imunosupresi,
malnutrisi, proses penyakit kronik.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan aksep selama 3 hari, masalah nutrisi
kurang dari kebutuhan dapat teratasi
Kriteria Hasil :
a; Tingkatkan prosedur cuci tangan, batasi pengunjung
R : Menghindari pasien dari sumber-sumber infeki
b; Tekankan personal hygine
R : Menghalangi sumber potensial infeksi
c. Pantau TTV
R : Identifikasi dini terjadi infeksi
d. Ubah posisi sering. Pertahankan linen kering
R : Menurunkan tekanan dan iritasi pada jaringan
e. Tingkatkan istirahat adekuat
R : Membatasi keletihan
Kolaborasi :
a; Dapatkan kultur dan pantau SDP
R : Identifikasi organisme penyebab dan pemantauan status klien
mencegah komplikasi
b. Berikan antibiotic
R : Dibrikan untuk mengantisipasi infeksi
4. Nyeri b.d proses penyakit (kompresi, infiltrasi dan obstruksi syaraf dan
inflamasi)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan aksep selama 3 hari nyeri dapat
dikontrol
Kriteria Hasil :
a; Melaporkan mampu mengontrol nyeri
b; Mengikuti aturan farmakologis yang ditentukan

c; Mendemonstrasikan pengguna ketrampilan relaksasi


Intervensi :
a; Kaji riwayat nyeri (lokasi, frekuensi, durasi, intensitas)
R : Memberikan data dasar untuk melakukan intervensi
b. Berikan tindakan kenyamnan dasar
R : Meningkatkan relaksasi
c. Dorong penggunaan ketrampilan manajemen nyeri
R : Mendorong pasien berpartisipasi meningkatkan control terhadap
nyeri
Kolaborasi :
a; Kembangkan rencana manajemen nyeri dengan pasien dan dokter
R : Rencana terorganisir untuk mengontrol nyeri
b. Berikan analgesic
R : mencegah fluktuasi intensitas nyeri.

DAFTAR PUSTAKA

Gunningham. 1995. Obstetri Williams. EGC : Jakarta.


Taber, Bension. 1994. Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. EGC : Jakarta.
Carpenito, Linda Jual. 2000. Buku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC
Doenges, Marylynn E. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi: Pedoman
Untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien. Edisi 2. EGC : Jakarta
Friedman. Bortenchapin. 1998. Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan
Ginekologi. Edisi 2. Binarupa Aksara : Jakarta.
Prawiharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiharjo : Jakarta.
Price, Sylvia & Wilson, iorraine. 2000. Patofisiologi. Konsep Klinis ProsesProses Penyakit. EGC : Jakarta
Herlambang, I. Gede, Sukaraja. 2000. Onkologi Klinik. Airlangga University
Press: Surabaya.
Farrer. Hellen. Perawatan Maternitas Edisi 2 . 2001. EGC : Jakarta.
Brunner Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Volume 2 Edisi 8. EGC :
Jakarta.
Mansjoer, Arief.2005. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi 3. Media
Aeculapius FK UI : Jakarta.
. Ovarian Cancer. Http // www.cancer_info_guide.com/html/2003
Morgan, Sarah. Ovarian cancer . Http// www.dogflu.ca/08292006
________. Penanganan kanker Ovarium. http://www.medicastore.co.id diakses
tanggal 15 Maret 2008.

Вам также может понравиться