Вы находитесь на странице: 1из 11

HUBUNGAN ADAPTASI MASA PUBERTAS DENGAN TINGKAT

KECEMASAN PADA SISWI DI SMP NEGERI 01 DAU


KABUPATEN MALANG
Adolescence or adolescence is a phase of dynamic development in the life of an individual
aim to determine the relationship of puberty to the level of anxiety in students at Junior
High School 01 Dau Malang

Aswandi1), Sri Mudayati, S.Kp.,M.Ked 2), Novita Dewi,S.Kep.Ns 3)


1. Peneliti
2. Dosen pembimbimg (1)
3. Dosen pembimbing (2)
ABSTRAK
Masa remaja atau masa Adolesensi adalah suatu fase perkembangan yang dinamis
dalam kehidupan seorang individu tujuanya untuk mengetahui hubungan masa pubertas
dengan tingkat kecemasan pada siswi di SMP Negeri 01 Dau Kabupaten Malang
Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi
digunakan dalam penelitian ini siswi kelas VII di SMP Negeri 01 Dau Kabupaten Malang yang
berjumlah 97 orang dengan penentuan sampel secara perposive sampling sebanyak 49 orang. Teknik
analisa data adalah uji statistik Spearman Rank.

Hasil penelitian ini menyimpulkan sebagian besar 28 orang (57,1%) adaptasi masa
puberta pada Siswi di SMP Negeri 01 Dau Kabupaten Malang beradaptasi sangat baik.
Hampir setengah 21 orang (42,9%) tingkat kecemasan pada Siswi di SMP Negeri 01 Dau
Kabupaten Malang masuk kategori ringan. terdapat hubungan antara Adaptasi Masa Pubertas
Dengan Tingkat Kecemasan Pada Siswi di SMP Negeri 01 Dau Kabupaten Malang " dimana
pvalue atau Asymp.Sig (2-tailed) sebesar = 0,00, sehingga pvalue < 0,05 atau 0,00 < 0,05.
Bagi Institusi, dapat memberi penyuluhan tentang pubertas, agar siswi dapat beradaptasi
dengan baik. bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menscreening pengetahuan siswi tentang
pubertas, sehingga hasil yang didapat pada waktu penelitian menjadi akurat.

Kata kunci: Adaptasi dan kecemasan

ABSTRACT
Adolescence or adolescence is a phase of dynamic development in the life of an
individual aim to determine the relationship of puberty to the level of anxiety in students at
Junior High School 01 Dau Malang
This study uses a correlational design with cross sectional approach. Populations used
in this study class VII student at Junior High School 01 Dau Malang totaling 97 people with
the sampling perposive sampling as much as 49 people. The data analysis is a statistical test
Spearman Rank.
Results of this study concluded most of the 28 men (57.1%) puberta the adaptation
period in Junior High School Students 01 Dau Malang adapted very well. Nearly half the 21
people (42.9%) in the level of anxiety in the Junior High School Students 01 Dau Malang
lightweight category. there is a relationship between "Adaptation Period Puberty With
Anxiety Levels In Junior High School Students in 01 Dau Malang" where pvalue or
Asymp.Sig (2-tailed) for = 0.00, so pvalue <0.05 or 0.00 <0, 05.
For institutions, can provide counseling about puberty, so that students can adapt well.
for further research, is expected to screen for student knowledge about puberty, so the results
obtained at the time of the study to be accurate.

Keyword: Adaptation and anxiety

Menurut Depkes, (2009) dari segi program

PENDAHULUAN
Masa remaja atau masa Adolesensi

pelayanan, remaja adalah mereka yang

adalah suatu fase perkembangan yang

berusia 10 sampai 19 tahun dan belum

dinamis

dalam

kawin. Sementara itu, menurut BKKBN,

individu.

Masa

kehidupan
ini

seorang

merupakan

masa

(2008)

(Direktorat

Remaja

dan

transisi dari masa anak kemasa dewasa

Perlindungan Hak Reproduksi) batasan

yang

usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.

ditandai

dengan

percepatan

perkembangan fisik, mental, emosional


dan sosial dan berlansung pada dekade

Remaja adalah masa peralihan dari


masa anak kemasa dewasa yaitu saat anak
tidak mau lagi diperlakukan sebagai anak

kedua masa kehidupan. Menurut WHO


batasan usia remaja adalah 12-24 tahun.

tetapi dari pertumbuhan fisiknya ia belum


dikatakan dewasa, hal ini lah yang
menyebabkan remaja kurang mengerti

terhadap

masa

pubertas.

Beberapa

keutuhan tubuh baik secara fisiologis

perubahan kurang diketahui oleh para

maupun

remaja seperti perubahan bentuk tubuh

menghasilkan

yang tidak sesuai dengan standar budaya

remaja

yang

mempegaruhi

berlaku

sebagai

akibat

dari

psikologis
perilaku

mempunyai

yang

akan

adaptif.

Setiap

sikap

yang

perilakunya

terhadap

perkembangan seksual sekunder yang di

pubertas yang dialaminya. Penelitian ini

alami

yang

bertujuan untuk memperoleh gambaran

menyebabkan remaja menjadi gelisah akan

pengalaman adaptasi masa pubertas dalam

tubuh yang berubah dan merasa tidak puas

menghadapi kecemasan seperti respon

dengan penampilan dirinya, disamping itu

emosi,

banyak remaja yang tidak puas dengan

menyesuaikan

perubahan

bisa

biopsikologi

menimbulkan kecemasan. (Hurlock 2004)

aspek-aspek

Remaja memiliki kebutuhan fisik yang

kemampuan untuk melakukan koordinasi

relatif sama dengan orang lain yang bukan

terhadap

remaja,

seorang

pikiran, perasaan, dan psikologi motorik,

remaja dengan orang lain terletak pada

kemampuan mereduksi setiap konflik diri

jumlah atau porsinya. Bebrepa kebutuhan

tanpa mengabaikan mekanisme pertahanan

fisik harus terpenuhi karena remaja berada

diri

dalam pertumbuhan yang sangat pesat

terhadap

seperti pertumbuhan tulang, otot dan

stimulus baru, seperti sikap penerimaan

berbagai

pada perubahan tubuh

remaja.

Kondisi

yang

terjadi

perbedaan

organ

inilah

dan

kebutuhan

tubuh

lainnya.

Jika

identifikasi
tugas
yang

perkembangan

berkenaan

kebutuhan

penggunaan

dan

kemampuan

kemampuan
setiap

dengan

lingkungan,

fungsi-fungsi

membuka

perubahan

diri

stimulus-

kebutuhan fisik remaja tidak terpenuhi,

Kecemasan merupakan suatu respon dari

maka bukan saja pertumbuhannya tidak

pengalaman

maksimal tetapi juga kesehatan fisik dan

menyenangkan dan di ikuti perasaan

mentalnya

gelisah, khawatir, dan takut. Kecemasan

dapat

terganggu

sampai

menimbulkan kecemasan.

yang

dirasa

tidak

merupakan aspek subjektif dari emosi

Adaptasi merupakan suatu proses

seseorang

karena

melibatkan

faktor

perubahan yang menyertai individu dalam

perasaan yang tidak menyenangkan yang

merespon terhadap perubahan yang ada di

sifatnya

lingkungan

menghadapi tegangan, ancaman kegagalan,

dan

dapat

mempengaruhi

subjektif

dan

timbul

karena

perasaan tidak aman dan konflik dan

berusaha mempelajari dinamika hubungan

biasanya individu tidak menyadari dengan

hubungan atau korelasi antara faktor-faktor

jelas apa yang menyebabkan ia mengalami

risiko dengan dampak atau efeknya. Faktor

kecemasan. Lazarus (1969),

risiko

merupakan

unsur

Kecemasan

dampak

atau

efeknya

yang

diobservasi pada saat yang sama, artinya

keadaan

setiap subyek penelitian diobservasi hanya

emosional yang dimiliki seseorang pada

satu kali saja dan faktor risiko serta

saat menghadapi kenyataan atau kejadian

dampak diukur menurut keadaan atau

dalam hidupnya Rivai, (2000). Rasa cemas

status pada saat observasi.

mempunyai beberapa tingkatan yaitu, rasa

Populasi

mengambarkan

kejiwaan

dan

perasaan,

cemas ringan, rasa cemas sedang dan rasa

Populasi yang digunakan dalam

cemas berat yang semuanya di pengaruhi

penelitian ini adalah siswi kelas VII di

oleh berbagai faktor seperti faktor usia,

SMP Negeri 01 Dau Kabupaten Malang

pengetahuan, setres yang ada sebelumnya,

yaitu berjumlah 97 orang.

dukungan sosial, kemampuan mengatasi

Sampel

masalah, lingkungan budaya dan etnis, dan

Sampel adalah bagian dari populasi

kepercayaan. Tipe Kecemasan Maramis

yang

(1990) membagi kecemasan menjadi 3

(Arikunto,2003 : 109). Sampel yang

bagian: kecemasan yang mengambang

digunakan dalam penelitian ini adalah

(free floating anxiety), kecemasan yang

siswi kelas VII di SMP Negeri 01 Dau

menyerap dan tidak ada hubungannya

Malang Tahun 2013 yang berjumlah 49

dengan

orang.

suatu

kecemasan

yang

pemikiran.
disertai

Agitasi,
kegelisahan

akan

Variabel

dilakukan

independen

penelitian

dalam

motorik yang hebat. Panik, serangan

penelitian ini perubahan fisik, sedangkan

kecemasan yang hebat dengan kegelisahan

variabel dependent adalah kecemasan .

dan kebingungan serta hiperaktifitas yang


tidak terkontrol.

Untuk

mengetahui

hubungan

tersebut, maka dilakukan uji statistik


berupa Spearman Rank apabila tingkat

Metode Penelitian

signifikan (P) 0.05, maka H0 ditolak

Jenis pendekatan yang digunakan

berarti ada hubungan yang bermakna antar

adalah cross sectional Jenis penelitian ini

variabel, jika tingkat signifikan (P) > 0,05

maka H0 diterima berarti tidak ada


hubungan antar variabel.

Tabel 4.2 Berdasarkan karakteristik jenis


kelamain siswi di SMP Negeri 01 Dau
Kabupaten Malang 2013
Berdasarkan

Hasil Penelitian

Tabel 4.2 dapat

Data umum pada hasil ini merupakan

diketahui bahwa seluruh (100%) dari siswi

karakteristik berdasarkan umur dan jenis

berjenis kelamin perempuan sebanyak 49

kelamin siswa

orang.

1.

Data Khusus

Karakteristik Siswi Berdasarkan

Umur Siswi
Tabel 4.1 Berdasarkan karakteristik umur
siswi di SMP Negeri 01 Dau
Kabupaten Malang 2013
No
Umur
Jumlah
%
10 Tahun
0
0
1
11 Tahun
0
0
2
12 Tahun
28
57,1
3
13 Tahun
21
42,9
4
49
100
Total
Berdasarkan Tabel 4.1 mempuyai hasil
bahwa sebagian besar 28 orang (57,1%)
dari siswi berusia 12 tahun. Hampir
sebagian 21 orang (42,9%) dar siswi yang
berusia 13 tahun.
No
1
2
3
4
Total

Tingkat
kecemasan
Tidak
ada
kecemasan
Ringan
Sedang
Berat
Berat sekali

Jumlah

15

30,6

23
9
2
0
49

46,9
18,4
4,1
0
100

1.
Adaptasi Masa Pubertas
Tabel
4.3
Berdasarkan karakteristik
adaptasi masa pubertas
pada Siswi Di SMP Negeri
01 Dau Kabupaten Malang
No
1
2
3
4

Adaptasi
Sangat
baik
Baik
Buruk
Sangat
buruk

Total

Jumlah
15

%
30,6

32
2
0

65,3
4,1
0

49

100

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa


sebagian

besar

(65,3%)

resonden,

beradaptasi sangat baik sebanyak 32 orang.

2. Tingkat Kecemasan
Tabel 4.4

Berdasarkan Karakteristik
tingkat

kecemasan

pada

Siswi di SMP Negeri 01 Dau


Kabupaten Malang

2. Karakteristik Siswi Berdasarkan Jenis


Kelamin Siswi

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa


hampir

sebagian

(46,9%)

respoden

memiliki

tingkat

kecemasan

ringan

Tabel 4.6 Analisis Hubungan Adaptasi

sebanyak 23 orang.

Masa

3.

Tingkat

Hasil Tabulasi Silang Adaptasi

Masa

Pubertas

Dengan

Tingkat

Pubertas

Dengan

Kecemasan

Pada

Siswi Di SMP Negeri 01 Dau

Kecemasan Pada Siswi Di Smp Negeri 01

Kabupaten Malang

Dau Kabupaten Malang


Variabel
Tabel 4.5 Hasil tabulasi Silang Adaptasi
Masa

Pubertas

Dengan

Tingkat

Kecemasan Pada Siswi di SMP Negeri 01


Dau Kabupaten Malang 2013

p
value

Keterangan

Adaptasi
H0 ditolak
Masa
49 0,00
H1 diterima
Pubertas,
Tingkat
Kecemasan
Dari hasil perhitungan didapat p
value = 0,00 < (0,05) yang berarti H0

Dari hasil tabulasi silang diketahui

ditolak, sehingga ada hubungan antara

bahwa hampir sebagian (30,6%) respoden

Adaptasi Masa Pubertas Dengan Tingkat

dapat beradaptasi sangat baik sehingga

Kecemasan Pada Siswi di SMP Negeri 01

tidak ada kecemasan yang dialami pada

Dau Kabupaten Malang.

siswi di SMP Negeri 01 Dau Kabupaten

Pembahasan

Malang

Adaptasi Masa Pubertas

yang

Sebagian

berjumlah
(4,1%)

orang.
respoden

Berdasarkan data khusus tentang

tingkat

adaptasi masa pubertas pada siswi dapat

kecemasan yang dialami pada siswi di

dilihat bahwa sebagian besar (65,3%)

SMP Negeri 01 Dau Kabupaten Malang

resonden, beradaptasi sangat baik sebanyak

masuk kategori buruk berjumlah 15 orang.

32 orang. sebagian kecil (4,1%) resonden,

4.1.1 Hasil Analisis

beradaptasi buruk sebanyak 2 orang.

beradaptasi

kecil

15

buruk

sehingga

Uji statistik pada penelitian ini

Adaptasi

yang

sangat

baik

tentunya

menggunakan teknik komputerisasi SPSS

dipengaruhi banyak faktor, salah satu

17 for windows, dengan uji statistik yang

faktornya adalah dari dalam diri individu

digunakan adalah Sperman Rank. Analisis

itu sendiri. Jika seseorang ada masalah

dengan menggunakan teknik ini dengan

dalam

tingkat signifikasi () sebesar 0,05 dan

individu tersebut akan encari jalan keluar

tingkat kesalahan 95%.

untuk menyelesaikan masalah tersebut.

menghadapi

pubertasnya

maka

Upaya untuk mengatasi masalah dengan

pada masa puber mulai terjadi, anak-anak

cara mencari kepuasan pada situasi yang

biasanya menarik diri dari teman-teman

lain seperti seseorang memiliki masalah

dan dari berbagai kegiatan keluarga dan

karena menurunya daya ingat maka akan

sehingga bertengkar dengan teman-teman

menonjolkan

yang

dan dengan anggota keluarga. Gejala

dimilikinya. Sehingga adaptasi pada masa

menarik diri ini mencakup ketidakinginan

pubertas dapat dijalani dengan baik.

berkomunikasi dengan orang-orang lain.

kemampuan

Meskipun dalam penelitian ini responden


berpendidikan

SMP

tetapi

jika

ia

4.1.2

Tingkat Kecemasan

mendapatkan informasi yang baik dari

Berdasarkan data khusus dari hasil

berbagai media misalnya tv, radio, atau

penelitian didapat dilihat bahwa hampir

surat kabar, maka hal itu akan dapat

sebagian

meningkatkan

seseorang.

tingkat kecemasan ringan sebanyak 23

mempengaruhi

orang. Sebagian kecil (4,1%) respoden

Informasi

pengetahuan

juga

pengetahuan.

dapat

Penerangan,

keterangan,

memiliki

(46,9%)

tingkat

respoden

memiliki

kecemasan

berat

pemberitahuan kabar atau berita tentang

sebanyak 23 orang. Tingkat kecemasan

sesuatu, lingkungan keseluruhan makna

yang dialami oleh siswi di SMP Negeri 01

yang menunjang amanat yang terlihat

Dau Kabupaten Malang ini memiliki

didalam bagian amanat-amanat itu. Jika

banyak faktor. salah satunya adalah faktor

seseorang

pengetahuan.

mendapat

lebih

banyak

Individu

yang

memiliki

informasi cendrung memiliki pengetahuan

pengetahuan yang luas tidak akan memiliki

yang luas (Notoatmodjo, 2003). Dengan

rasa cemas yang berat dalam menghadapai

pengetahuan yang luas maka lansia akan

masalah. Semakin tinggi luas pengetahuan

lebih siap dalam menghadaapi masalah

individu maka cara memecahkan masalah

yang terjadi.

juga akan mudah, sehingga masalah yang

Adaptasi yang terjadi pada individu yang

dihadapinya tidak akan menimbulkan rasa

baru pubertas akan merasa aneh, sehingga

cemas.

individu

tersebut

bahkan

tidak

akan

diri,

Hal ini dibenarkan oleh Wangmuba

dengan

(2009), semakin banyak pengetahuan yang

temannya di karenakan malu. Individu

dimiliki seseorang maka seseorang tersebut

cenderung berdiam diri. Kalau perubahan

akan lebih siap menghadapi sesuatu dan

mau

menarik

bergaul

dapat mengurangi kecemasan. Sedangkan

menbuat individu merasa cemas dengan

menurut Soewandi (1997) mengatakan

masalah yang sihadapinya. Begitu juga

bahwa

rendah

sebaliknya,

mudah

masalah besar dalam dirinya, dan individu

pengetahuan

mengakibatkan

yang

seseorang

jika

individu

mengalami stress. Ketidaktahuan terhadap

tersebut

suatu hal dianggap sebagai tekanan yang

menyikapi masalah yang ada pada dirinya.

dapat mengakibatkan krisis dan dapat

Maka masalah tersebut tidak akan memuat

menimbulkan

individu tersebut menjadi cemas.

kecemasan.

Stress

dan

bertindak

mempunyai

bijaksana

dalam

kecemasan dapat terjadi pada individu

4.1.3

dengan tingkat pengetahuan yang rendah,

Pubertas Dengan Tingkat Kecemasan

Hubungan

disebabkan karena kurangnya informasi


yang diperoleh.

Dari hasil penelitaian didapat data

resonden, beradaptasi sangat baik sebanyak

Notoadmodjo (2010), bahwa informasi

32

akan

respoden

memberikan

pengaruh

seseorang.

seseorang

Masa

sebagai berikut: sebagian besar (65,3%)

Hal ini di benarkan oleh pendapat

pengetahuan

Adaptasi

bisa

pengalaman,

juga

pada

Pengetahuan
karena

bahwa

faktor

pengalaman

orang.

hampir
memiliki

sebagian
tingkat

(46,9%)

kecemasan

ringan sebanyak 23 orang. Dan data


tersebut di analisis dengan mengunakan uji
kolerasi

spearman

rank

dengan

merupakan sumber pengetahuan, dengan

mengunakan bantuan SPSS versi 17 for

kata lain semakin banyak pegalaman

Window, didapat p value = 0,00 < (0,05)

seseorang

yang berarti H0 ditolak, sehingga ada

maka

semakin

baik

pula

antara Adaptasi Masa Pubertas Dengan

pengetauhuannya.
Cara

mengatasi

masalah

juga

Tingkat Kecemasan Pada Siswi di SMP

merupakan faktor munculnya kecemasan

Negeri 01 Dau Kabupaten Malang.

pada setiap individu. kadang kala, individu

Dari hasil tabulasi silang diketahui bahwa

membesar-besarkan masalah yang ada

hampir sebagian (30,6%) respoden dapat

pada dirinya. Awalnya masalah kecil yang

beradaptasi sangat baik sehingga tidak ada

muncul pada dirinya, akan menjadi besar

kecemasan yang dialami pada siswi di

jika individu tersebut tidak bertindak bijak

SMP Negeri 01 Dau Kabupaten Malang

sana dalam menyikapi masalah yang telah

yang berjumlah 15 orang. Sebagian kecil

dihadapi. Kejadian seperti ini malah akan

(4,1%)

respoden

beradaptasi

buruk

sehingga tingkat kecemasan yang dialami

berkenaan dengan aspek-aspek kebutuhan

pada siswi di SMP Negeri 01 Dau

lingkungan yang dimiliki siswi. Jika

Kabupaten Malang masuk kategori buruk

individu tidak bisa menyesuaikan diri/

berjumlah 15 orang.

beradaptasi dengan lingkungannya dan

Ketika seorang individu memiliki adaptasi

biopsikologinya maka individu tersebut

yang sangat baik, individu tersebut akan

akan merasa cemas terhadap apa yang

memiliki kepercayaan yang baik dan

dilaminya.

mampu untuk untuk menguasai rasa cemas

Ketika tingkat kecemasan yang dimiliki

yang

ketika

individu mask kategori ringan atau tidak

adaptasi yang dimilikinya sangat buruk,

ada kecemasan , maka dalam komunikasi

individu

yang

dimilikinya.

Sementara

tersebut

cenderung

memiliki

dialami

siswa

menyesuaian

mengalami

kemampuan beradaptasi yang baik.

ketika

harus

melakukan komunikasi. Saat kepercayaan


diri

meningkat

adaptasi

memiliki

Individu yang memiliki ketakutan

baik,

untuk berkomunikasi dengan orang lain

kemampuan beradaptasi yang dimilikinya

akan merasa kesulitan dalam bergaul

pun akan meningkat.

dengan

Menurut

dan

dan

dapat

keinginan untuk menutup diri dan sering


kecemasan

diri

akan

Gudykunst

orang-orang,

sehingga

akan

(2002),

mengakibatkan kecemasan. Mereka yang

menjelaskan bahwa meningkatnya harga

memiliki pikiran yang negatif terhadap

diri dan adaptasi yang sangat baik pada

orang yang baru dikenalnya, maka individu

individu ketika berhadapan dengan orang

tersebut

asing akan meningkatkan kemampuan dia

keinginan untuk berkomunikasi dengan

untuk mengelola kecemasan dan tentunya

orang tersebut. Hal ini dikarenakan mereka

akan

merasa cemas takut akan terlibat dalam

meningkatkan

pula

kemampuan

cenderung

beradaptasi yang dimilikinya (Gudykunst

sebuah

& Mody, 2002).

menyenangkan.

Dalam penelitian ini, diketahui

komunikasi

Faktor

tidak

yang

berikutnya

memiliki

tidak

yang

bahwa tingkat kemampuan adaptasi masa

mempengaruhi kemampuan beradaptasi

pubertas dapat dipengaruhi oleh faktor

individu

kemampuan
perkembangan

adalah konsep diri. Dalam

menyesuaikan

tugas

penelitian ini ditemukan bahwa ketika

biopsikologi

yang

individu memiliki konsep diri yang positif,

maka

kemampuan

beradaptasi

yang

Berdasarkan

hasil

pengumpulan

dimilikinya pun akan meningkat. Salah

dan pegolahandata tentang Hubungan

satu elemen konsep diri, yaitu kepercayaan

Adaptasi Masa Pubertas Dengan Tingkat

diri membuktikan hal tersebut. individu

Kecemasan Pada Siswi di SMP Negeri 01

yang memiliki kepercayaan diri yang baik

Dau

akan mampu bergaul dan berinteraksi

disimpulkan bahwa:

dengan orang-orang di lingkungannya

1.

dengan baik pula.

masa puberta pada Siswi di SMP Negeri 01

Dengan

demikian,

kemampuan

Kabupaten

Malang,

dapat

Sebagian besar (57,1%) adaptasi

Dau Kabupaten Malang, beradaptasi sangat

beradaptasi siswa dapat menjadi sangat

baik sebanyak 28 orang

baik atau sangat buruk apabila dikaitkan

2.

dengan faktor-faktor seperti: kemampuan

kecemasan pada Siswi di SMP Negeri 01

menyesuaikan

Dau Kabupaten Malang masuk kategori

biopsikologi

tugas
yang

perkembangan

berkenaan

dengan

Hampir sebagian (42,9%) tingkat

ringan sebanyak 13 orang.

lingkungan,

Terdapat hubungan antara Adaptasi Masa

kemampuan untuk melakukan koordinasi

Pubertas Dengan Tingkat Kecemasan Pada

terhadap

fungsi-fungsi

Siswi di SMP Negeri 01 Dau Kabupaten

pikiran, perasaan, dan psikologi motorik,

Malang " dimana pvalue atau Asymp.Sig (2-

kemampuan mereduksi setiap konflik diri

sided) sebesar = 0,00, sehingga pvalue <

tanpa mengabaikan mekanisme pertahanan

0,05 atau 0,00 < 0,05.

aspek-aspek

kebutuhan

penggunaan

diri, kemampuan membuka diri terhadap


setiap perubahan stimulus-stimulus baru,

Daftar Pustaka

seperti sikap penerimaan pada perubahan

Arikunto, Suharsimi., 2003, Prosedur


Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Jakarta: Rineka Cipta

tubuh.
Individu yang memiliki adaptasi
sangat

baik

akan

memiliki

tingkat

kecemasan yang ringan bahkan tidak ada


kecemasan

dalam

menghadai

masa

Hurlock.
2004. Psikologi Perkembangan Su
atu
Pendekatan
Sepanjang
Rentang Kehidupan Edisi Kelima.
Yogyakarta : Erlangga.

pubertas.
Lazarus, Richard S. 1991. Progress on a
cognitive-motivational-relational
Kesimpulan

theory of Emotion. American


Psychologist
Notoatmojo, Soekijo. 2003. Metologi
Penelitian Kesehatan.Jakarta :
Rineka Cipta
Nurfajriyah.
2009.Psikologi
Remaja,
ririrenata.
multiply.com/journal/item/2/
psikologi_remaja. 27 April 2009
pukul 13.25 WIB.
Sarlito. 2009. Perubahan Fisik Remaja. epsikologi.com Tanggal 20 Maret
2009 Jam 16.35 WIB.

Вам также может понравиться