Вы находитесь на странице: 1из 49

Dalam Lingkungan Kerja

Bahaya Fisik
Bahaya Biologi

Bahaya Kimia
Bahaya Psikologi

Bahaya Ergonomi
Bahaya Elektrik Mekanik

BAHAYA
FISIK
Bahaya fisik terdiri dari :
1.

Iklim Kerja
Perpaduan antara suhu udara, kelembaban,
kecepatan gerakan udara, panas radiasi dengan
tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja
sebagai akibat dari pekerjaannya.
Penilaian iklim kerja dilakukan dengan mengukur
besarnya tekanan panas (heat stress) dgn mengukur
ISBB (Indeks Suhu Basah & Bola)

Iklim Kerja Panas


a. Heat Cramps (Kejang Krn panas)
b. Heat Exhaustion (kelelahan karena panas)
c. Heat Stroke
Pengobatan
* Menggantikan Cairan
* Pindahkan korban keruangan yg lebih dingin
* Basahi kulit korban dgn pakaian basah / air
* Berikan Kompres dingin
* Utk Kram, pijat otot yg terkena
* Rujuk ke pertolongan medis

Iklim Kerja Dingin


a. Chilblains
b. Trenchfoot
c. Frosbite
Pencegahan
* Seleksi pekerja fit
* Pakaian pelindung
* Istirahat
* Pemeriksaan Kesehatan

Pengendalian terkait Iklim kerja


Mengurangi proses panas
Isolasi / penyekat dengan paparan
Ventilasi
Pengaturan waktu kerja / rotasi
Pemberian air minum (dan garam) yang memadai
Baju kerja
Training karyawan
Pemeriksaan kesehatan
Pengukuran dan pemantauan Iklim Kerja
APD

2. Kebisingan
adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang
bersumber dari alat-alat proses produksi dan alat-alat
kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan
gangguan.
Nilai Ambang Batas (NAB) untuk kebisingan di
tempat kerja adalah intensitas tertinggi dan
merupakan nilai rata-rata yang masih dapat diterima
tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya
dengar yang tetap untuk waktu kerja yang terus
menerus tidak lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam
seminggu.
NAB untuk kebisingan di t4 kerja ditetapkan 85 dB (A).

Jenis Kebisingan
a. Bising continue > intensitas tidak lebih dari 6 dB
b. Bising terputus-putus (intermittent) > bising tidak
terus-menerus, ada periode tenang
c. Bising impulsive > memiliki perubahan intensitas
hinga 40 dB dalam waktu yang sangat cepat
sehingga mengejutkan
d. Bising impulsive berulang > bising impulsive yang
berulang
Jenis Kebisingan berdasarkan Dampak
Kebisingan terhadap Manusia :
* Mengganggu (Irritating Noise)
* Menutupi (Masking Noise)
* Merusak (Damaging Noise)

Pengaruh Kebisingan :
1. Gangguan fisiologis
Peningkatan tekanan darah, sakit kepala, vertigo, mual,
gangguan keseimbangan
2. Gangguan Psikologis
Mengurangi kenyamanan, gangguan konsentrasi, sulit
tidur, cepat marah
3. Gangguan Komunikasi
4. Efek pada organ pendengaran
- Temporary hearing loss (sementara)
- Permanent hearing loss (tetap)
Pengaruh kebisingan tergantung dari faktor :
1. Tinggi intensitas suara dan frekuensi
2. Lama dan jarak dari sumber
3. Spektrum suara
4. Kepekaan individu, obat-obatan, kondisi kesehatan

Pengendalian Kebisingan :
1. Eliminasi, perubahan cara kerja
2. Subtitusi mesin, pondasi mesin, modifikasi dan
perawatan mesin
3. Isolasi mesin, cover, penyekat dinding, langit-langit
kedap suara, jauhkan sumber
4. Administratif (ruang kontrol, pengaturan waktu kerja,
mengurangi waktu paparan, rotasi kerja, seleksi,
training)
5. Pemeriksaan audiometric (sebelum kerja, berkala)
6. Pengukuran & pemantauan kebisingan (mapping
intensitas, frekuensi, lama dan distribusi, waktu total
pemaparan bising)
7. Penggunaan APD (ear plug- sumbat telinga , ear mufftutup telinga)

3. VIBRASI (Getaran)
Gerakan bolak balik linear yang berlangsung dengan
cepat dari suatu obyek terhadap suatu kedudukan
kelelahan, bahaya kesehatan seperti ujung jari
menebal/mati rasa dan memutih,dl
Getaran berdasarkan jenis pajanan :
1. Getaran seluruh badan
2. Getaran alat-lengan atau getaran pada tangan dan
lengan
Alat ukur : Vibrasi meter

Pengaruh Getaran :
1. Gangguan kenyamanan
2. Kelelahan
3. Penglihatan kabur, sakit kepala, gemetar, kesemutan,
gangguan tidur
4. Kerusakan organ dalam
5. Sakit persendian dan otot lengan
6. Penurunan fungsi indra perasa pada jari-jari,
hilangnya ketangkasan
7. Noda putih pada telapak tangan (white finger
sindrom-mati rasa permanen)

Pengendalian Getaran :
a. Eliminasi, subtitusi mesin, penggunaan remote control
b. Rekayasa Engineering terhadap sumber untuk
menurunkan getaran dengan bantalan anti vibrasi/isolator,
penyekat, peredam, membalut pegangan dan
pemeliharaan mesin yang baik
c. Pengendalian administratif : dilakukan dengan pengaturan
jadwal kerja sesuai TLV ( Treshold Limit Value )/ NAB
(Nilai Ambang Batas), rotasi kerja, atur waktu istirahat,
genggam dengan longgar, ganti posisi, olahragadll
d. Pemeriksaan kesehatan, pemantauan getaran
e. Terhadap pekerja, tidak ada pelindung khusus, hanya
dianjurkan menggunakan sarung tangan yang dilengkapi
peredam getar (busa) untuk menghangatkan tangan dan
perlindungan terhadap gangguan vascular.

4. RADIASI
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi
atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau
gelombang elektromagnetik / cahaya dari sumber
radiasi.
Jenis Radiasi :
1. Radiasi Mengion
2. Radiasi Non Mengion
Radiasi Gelombang Mikro
Sumber : Gel. Radio, TV, radar, peralatanindustri.
Radiasi gelombang mikro yang pendek (< 1cm)
akan diabsorbsi oleh permukaankulitsehingga
kulit seperti terbakar, sedangkan > 1 cm dapat
menembus ke jaringan kulit yang lebih dalam.

Sinar Ultra Ungu (Ulta violet)


Sumber : Sinar matahari, lampu pijar,
pengerjaan laser, pengelasan, dll.
Sinar Infra Merah
Sumber : benda pijar, tanur
Menyebabkan katarak mata
Sinar Laser
Sumber : pengelasan, pemotongan, pelapisan,
alat optis, operasi kedokteran.
Mengakibatkan efek pada kulit dan
kerusakan
mata (retina)

Penngendalian Radiasi :

1. Eliminasi
2. Menjauhi sumber, mengembalikan sumber,
deteksi sumber dan aktivitas
3. Isolasi, limitasi
4. Pengendalian administrative, prosedur, sign /
rambu
5. Hindari kontak langsung dgn kacamata
UV/Kobalt Biru, pakaian antiradiasi
6. Pemeriksaan kesehatan

5. PENERANGAN (Lighting)
Intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang
tiba pada suatu luas permukaan. Kondisi tingkat
pencahayaan cukup adalah dimana seseorang dapat
melihat suatu obyek dengan mudah dan cepat.
Akibat Tingkat pencahayaan kurang :
1. Gangguan pada mata, kerusakan mata, kelelahan
mata (mata dipaksaberakomodasi)
2. Sakit kepala, pegal sekitar mata, iritasi mata
(berair, penglihatan ganda)
3. Menurunkan ketajaman penglihatan, kepekaan
kontras dan kecepatan persepsi
4. Menimbulkan terjadinya kecelakaan
5. Memperpanjang waktu kerja

Akibat Tingkat pencahayaan berlebihan :


1. Kesilauan
2. Kelelahan, iritasi mata
3. Ketidaknyamanan

Pengendalian :
1. Pengendalian Teknis
a. Perbesar ukuran obyek (kaca pembesar, monitor)
b. Perbesar intensitas penerangan (buatan atau alami)
c. Reflektor
d. Menambah lampu lokal
e. Mencegah kesilauan (memberbesar kontras, jauhkan
permukaan mengkilat)
f. Penataan warna dinding, langit-langit
2. Pengendalian Administratif
a. Seleksi pekerja
b. Jaga kebersihan dinding, langit-langit, lampu

BAHAYA BIOLOGI
Agen penyebab biohazards :
Bakteri :
Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat (kokus),
lengkung dan batang (basil).
Banyak bakteri penyebab penyakit timbul akibat kesehatan
dan sanitasi yang buruk,makanan yang tidak dimasak dan
dipersiapkan dengan baik dan kontak dengan hewan
atau orang yang terinfeksi.
Contoh penyakit yang diakibatkan oleh bakteri : anthrax,
tbc,lepra, tetanus, thypoid, cholera, dan sebagainya.

Virus :
Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil antara 16 300 nano meter. Virus tidak
mampu bereplikasi, untuk itu virus harus menginfeksi
sel inangnya yang khas.
Contoh penyakit yang diakibatkan oleh virus :
influenza, varicella, hepatitis, HIV, dan sebagainya
Jamur / Fungi :
Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni, tetapi
berbentuk lebih komplek karena berupa multi sel.
Mengambil makanan dan nutrisi dari jaringan yang
mati dan hidup dari organisme atau hewan lain.

Mikroorganisme / Protozoa
Protozoa adalah gup organisme bersel satu yang
sangat bervariasi dengan lebih dari 50.000 jenis.
Banyak yang hidup secara soliter (sendiri), ada yang
secara berkoloni.
Pada manusia, protozoa merupakan salah satu
patogen dan dapat menyebabkan penyakit seperti
malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum.
Cacing
Cacing dalam usus merupakan salah satu patogen
manusia yang paling umum. Cacing gelang Ascaris
lumbricoides

Infeksi atau Bloodborne Pathogen


Infeksi bakteri / virus dari darah atau sisa jaringan
yang mengandung darah.
- Merupakan usaha untuk mencegah transmisi virus
HIV (Human Immunodeficiency
Virus), hepatitis
B dan bakteri / virus yang
berkembang atau
berpindah melaluidarah
- Kontrol : prosedur, APD, sanitasi, training,
pengelolaan bloodborne

Mikroorganisme penyebab penyakit di tempat


kerja

Daerah pertanian :
Lingkungan pertanian yang cenderung berupa tanah
membuat pekerja dapat terinfeksi oleh mikroorganisme
seperti : Tetanus, Leptospirosis, cacing, Asma
bronkhiale atau keracunan Mycotoxins yang merupakan
hasil metabolisme jamur.

Di lingkungan berdebu (Pertambangan atau


pabrik) :
Di tempat kerja seperti ini, mikroorganisme yang
mungkin ditemukan adalah bakteri penyebab penyakit
saluran napas, seperti : Tbc, Bronchitis dan Infeksi
saluran pernapasan lainnya seperti Pneumonia.

Daerah peternakan : terutama yang mengolah


kulit hewan serta produk-produk dari hewan
Penyakit-penyakit yang mungkin ditemukan di
peternakan seperti ini misalnya : Anthrax yang
penularannya melalui bakteri yang tertelan atau
terhirup, Brucellosis, Infeksi Salmonella.

Di Laboratorium :
Para pekerja di laboratorium mempunyai risiko yang
besar terinfeksi, terutama untuk
laboratorium yang menangani organisme atau bahanbahan yang megandung organisme pathogen

Di Perkantoran : terutama yang menggunakan


pendingin tanpa ventilasi alami
Para pekerja di perkantoran seperti itu dapat berisiko
mengidap penyakit seperti :
Humidifier fever yaitu suatu penyakit pada saluran
pernapasan dan alergi yang disebabkan organisme
yang hidup pada air yang terdapat pada system
pendingin,Legionnaire disease yang juga
berhubungan dengan sistem pendingin dan akan lebih
berbahaya pada pekerja dengan usia lanjut.

Faktor yang Berpengaruh penularan ke tubuh manusia :


1. Mekanisme penularan
2. Jalur masuk / Port dentre
3. Dosis
4. Virulensi (derajat tingkat patogenitas yang diukur oleh
banyaknya organisme yangdiperlukan untuk menimbulkan
penyakit pada jangka waktu tertentu)
5. Host
Cara penularan :
Banyak dari mikroorganisme ini dapat menyebabkan
penyakit hanya setelah masuk kedalam tubuh manusia dan
cara masuknya kedalam tubuh, yaitu :
1. Melalui saluran pernapasan
2. Melalui mulut (makanan dan minuman)
3. Melalui kulit apabila terluka

Mengontrol bahaya dari faktor biologi


Faktor biologi dan juga bahaya-bahaya lainnya di tempat
kerja dapat dihindari dengan pencegahan antara lain
dengan :
1. Penggunaan masker yang baik untuk pekerja yang berisiko
tertular lewat debu yang mengandung organisme patogen
2. Mengkarantina hewan yang terinfeksi dan vaksinasi
3. Imunisasi bagi pekerja yang berisiko tertular penyakit di
tempat kerja
4. Membersihkan semua debu yang ada di sistem pendingin
paling tidak Satu kali setiap bulan
5. Membuat sistem pembersihan yang memungkinkan
terbunuhnya
mikroorganisme yang patogen pada system pendingin
6. Praktek-praktek penerapan HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point), GMP (Manufacturing Practices)
7. Prosedur Safety laboratory dan sertifikasi laboratorium

BAHAYA KIMIA
Chemical Hazard
- Bahaya kimia adalah bahan mentah, produk antara, produk
akhir, limbah dan bahan kimia pembantu yang digunakan
di dalam proses.
- Semua bahan kimia mengandung resiko terhadap
kesehatan dalam batas tertentu
- Tidak ada bahan kimia yang entirely safe
- Tetapi setiap bahan kimia dapat digunakan secara aman
- Bahan kimia dibagi menjadi :
1. Bahan Kimia tidak berbahaya
2. Bahan kimia beracun dan berbahaya (B3)

Bahan kimia yang ada di sekitar


kita
- BBM
- Oli
- Kosmetik
- Aseton
- Cuka (Asam
Asetat)
- Obat Nyamuk
- Pembersih Toilet

- Pengharum
ruangan
- Sabun, detergent
- Cat
- Thinner
- Gula, garam
- Obat
- Pupuk, dlL

Jenis bahan kimia :


1. Bahan Kimia Non-B3,
contoh : Gula, garam, kosmetik, pembersih
toilet
2. Bahan Kimia Beracun dan Berbahaya (B3) :
Bahan-bahan yang karena sifatnya dapat
menimbulkan dampakmerusak atau
merugikan
Contoh : aseton, spiritus, thinner, asam cuka, dll

JENIS

SIFAT

CONTOH

Mudah meledak

Dapat meledak pada suhu TNT, Ammonium Nitrate


normal

Mudah terbakar

Mudah terbakar pada


suhu normal

LPG, Bensin, Solar,


Minyak Tanah,
Premium, dll

Korosif

Mengakibatkan luka
bakar

Asam Klorida, Asam


Sulfat, Asam Cuka

iritan

Menyebabkan
iritasi/peradangan

Citric Acid

Beracun

Bersifat
meracuni/mematikan

Methanol, Arsen,
Mercury

Oksidator

Menyulut kebakaran

Oksigen,

Merusak Lingkungan

Sulit terurai di
lingkungan

CFC, Freon

Gas Bertekanan

Bahaya krn tekanan besar Bahaya krn tekanan besar

Untuk Bahan-bahan B3 diwajibkan :


1. MSDS (Material Safety Data Sheet)
- disertakan di sekitar tempat penyimpanan bahan
kimia
- dipahami oleh pengguna
2. Label identitas ditempel pada bahan
3. Sign (rambu) ditempel sesuai bahaya bahan
4. APD (Alat Pelindung Diri) tersedia
5. Secondary Containment / wadah penampung tetesan

PENANGANAN / PENGENDALIAN :

Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan bahan

Ganti pakaian yang terkontaminasi, cuci bersih sebelum pakaian

dipakai kembali
Dilarang makan dan minum di area kerja
Pengguna memakai APD yang direkomendasikan
Kontak langsung dengan bahan korosif / bahan beracun harus
ditiadakan atau ditekan sekecil mungkin (lemari asam)
Hindarkan dari pekerjaan / aktivitas dengan sumber panas, nyala api
atau loncatan bunga api terbuka (kelistrikan, pengelasan, rokok,
gergaji listrik, dll)
Hindarkan dari bahan oksidator
Simpan dalam wadah / kemasan tertutup
Sirkulasi udara / ventilasi baik
Beri label, simbol bahaya yang jelas

Batasi akses masuk ke tempat penyimpanan bahan


Siapkan sarana-sarana alat pemadaman kebakaran
Hindari kondisi yang menimbulkan reaksi yang
tidak diinginkan (pemanasan, sinar matahari,
cahaya, lembab)
Tabung diikat di dinding atau diberi penunjang,
supaya tidak terjatuh. Hindari
terjatuhnya silinder gas yang dapat menyebabkan
kran terbuka sehingga silinder dapat meluncur /
terjadi ledakan karena perubahan tekanan.

Jauhkan dari panas tinggi atau potensi benturan


Rotasi kerja
Training (P3K, Pemadaman, Kebocoran, MSDS)

BAHAYA PSIKOLOGI
Bahaya Psychosocial adalah suatu bahaya non fisik yang
timbul karena adanya interaksi dari aspek-aspek job
description, disain kerja dan organisasi serta
managemen di tempat kerja serta konteks lingkungan
sosial yang berpotensi menimbulkan ganggua fisik,
sosial dan psikologi.

Bahaya faktor manusia terdiri atas :


- physical stresses
- physiological stresses
- psychological stresses
Pentingnya mempelajari Bahaya Psychosocial dan
Stress Kerja adalah agarproduktivitas kerja dapat tetap
terjaga. Hal ini dapat ditinjau dari dua faktoryaitu:
a.Dari aspek Kesehatan
b.Dari aspek Keselamatan

Bahaya bahaya psikososial dapat meliputi :


- Beban kerja
- Rutinitas kerja
- Masalah organisasi
- Konflik antara pekerja maupun antara pekerja dengan
pimpinan
- Suasana kerja yang buruk
Bahaya-bahaya ini secara langsung atau tidak akan
berpengaruh terhadap kondisi fisik dan psikis
karyawan sehari-hari. Jika seorang karyawan tidak
dapatmengatasi beban bahaya ini dengan baik, maka
karyawan tersebut akan jatuh dalam kondisi bosan,
jenuh, stres, dan lambat laun akan mengalami
gangguan serta keluhan-keluhan penyakit serta
menurunkan produktifitas kerja karyawan.

Sedangkan gejala stres di tempat kerja, yaitu


meliputi:
1. Kepuasan kerja rendah
2. Kinerja yang menurun
3. Semangat dan energi menjadi hilang
4. Komunikasi tidak lancar
5. Pengambilan keputusan jelek
6. Kreatifitas dan inovasi kurang
7. Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif.
Pengelolaan stress dapat dilakukan melalui
pendekatan individu dan organisasi

BAHAYA ERGONOMI
Merupakan

bahaya yang dapat menimbulkan


gangguan
kesehatan
sebagai
akibat
dari
ketidaksesuaian desain kerja dengan pekerja.
Pengertian:
Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
kaitannya dengan pekerjaannya, diaplikasikan untuk
mendesain pekerjaan dan tempat kerja agar sesuai
dengan kemampuan dan keterbatasan tubuh manusia.
Tujuan penerapan ergonomi:
Menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi tubuh
manusia untuk menurunkan risiko yang akan
dihadapi.

Manfaat penerapan ergonomic:


Mencegah cedera
Meningkatkan kualitas kerja
Meningkatkan kualitas hidup
Mengurangi kelelahan dan ketidaknyamanan kerja
Upayanya antara lain:
Menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh
agar tidak melelahkan
Pengaturan suhu, cahaya, kelembaban agar sesuai dengan
kebutuhan tubuh manusia
Ergonomi merupakan ilmu multi disipliner:
Anatomi
Fisiologi pekerja
Fisiologi lingkungan
Psikologi

Ergonomic Identification &


Assesment
1. Identifikasi
2. Penilaian (Assesment)
3. Pengendalian (Control)

CARA-CARA PENGENDALIAN :

1. Eliminasi metode kerja / mengurangi resiko


- Besar dan berat barang
- Jarak diperpendek
- Memberi ruang untuk mengangkat
2.Engineering Controls
- Penggunaan mechanical devices / alat bantu
Ex. Hand trucks, pallet, forklift, hoist,
conveyor, lift barang, peluncur, dll
- Pengaturan workstation
- Work method engineering, ex. Conveyor system
- Menyediakan pegangan yang nyaman

3.Pengaturan Kerja
- Meminimalkan : mendorong / menarik
- Minimalkan double handling
- Meminimalkan halangan-halangan
4.Program Administratif
- Training
- Medical test
- Rotasi kerja
- Prosedur kerja
- Variasi kerja
- Review injury, musculoskeletal disorder
5.APD
- Back support belts
- Wrist & arm protection

BAHAYA ELEKTRIK MEKANIK

Bahaya sengatan listrik tergantung pada :


- Jumlah arus yang masuk ke tubuh
- Lamanya sengatan listrik pada tubuh
- Bagian tubuh yang dialiri arus
Pengendalian :
1. Instalasi dan peralatan listrik sesuai standar
2. Inspeksi dan perawatan rutin
3. Sign / rambu
4. Prosedur / sertifikasi instalasi listrik
5. Pembatasan akses
6. Training
7. Petugas berkompeten
8. Hindari praktek kelistrikan yang tidak aman
9. Gunakan APD yang diperlukan

Вам также может понравиться