Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Bahan
- Metronidazole
- Cocoa butter
- Sodium Lauryl Sulphate
- Tween 80
- Span 20
- Potassium bromide
- Paraffin
- KOH etanolis
- Phenolphthalein
- HCl
- Phosphate buffer
Metode dengan FTIR digunakan untuk menguji kompabilitas obat dengan basis cocoa
butter. Dalam teknik ini padatan diuji dengan cara merefleksikan sinar infra merah yang melalui
tempat kristal sehingga terjadi kontak dengan permukaan cuplikan. Degradasi atau induksi oleh
oksidasi, panas, maupun cahaya, dapat diikuti dengan cepat melalui infra merah. Sensitivitas
FTIR adalah 80-200 kali lebih tinggi dari instrumentasi dispersi standar karena resolusinya lebih
tinggi (Kroschwitz, 1990). Spektrum IR dari Metronidazole dari FTIR ditentukan menggunakan
metode KBr dispersion. KBr dipilih karena merupakan senyawa garam yang tidak
mengintervensi adsorbansi gelombang infrared oleh senyawa yang diidentifikasi. Pada metode
KBr sempel didsiapkan dalam bentuk padat. Cuplikan padat digerus pada mortar kecil bersama
Kristal KBr kering Dalam jumlah sedikit (0,5-2 mg cuplikan sampai 100 mg KBr kering)
campuran tersebut dipres diantara 2 sekrup memakai kunci kemudian kedua sekrupnya dan baut
berisi tablet cuplikan tipis diletakkan di tempat sel spektrofotometer infrared dengan lubang
mengarah ke sumber radiasi. (Hendayana, 1994). Untuk koreksi base line digunakan potassium
bromide kering. Kemudian spektrum dari campuran potassium bromide dan obat diuji dan
dilanjutkan dengan pengujian obat dengan polimer yang berbeda dengan instrumen Parkin
elmer-Pharmaspec-1 FTIR spectrophotometer.
Uji Disintegrasi
Suppositoria diuji pada water bath yang berisi air dengan suhu yang
konstan (37C +
1C)
Waktu disintegrasi merupakan faktor penting untuk menentukan pelepasan zat aktif dari
sediaan supositoria. Pada pengujian ini, waktu yang dibutuhkan untuk meleburnya supositoria
diukur saat dimasukkan ke dalam water bath dengan suhu yang konstan (37C +
1C). Kemudian
dilakukan pencatatan terhadap waktu yang diperlukan supositoria untuk meleleh atau melebur.
Pada pengujian ini, wakti yang dibutuhan oleh supositoria untuk meleleh adalah 8,20 hingga 8,80
menit. Menurut Lachman et al, (2008) waktu hancur supositoria dengan basis oleum cacao
adalah 3 menit
Pustaka
Hendayana, Sumar, dkk. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Semarang : IKIP Press.
Kroschwitz, J. 1990. Polymer Characterization and Analysis. Canada: John Wiley and Sons,
Inc.,.
Lachman, L., H. A. Lieberman, dan J. L. Kanig. 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi
Ketiga. Jakarta: UI Press.