Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian
Carsinoma mammae (Ca mammae) adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat
adanya onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan payudara.
Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa
tumbuh di dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara
(Purwoastuti, 2008).
Ca mammae adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan
jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Kankaer bisa mulai tumbuh di
dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat payudara (R.S.
Kanker Dharmais, 2002).

B. Etiologi dan Faktor Risiko


Menurut Purwoastuti (2008), berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap
jenis kanker mempunyai banyak faktor dan tahapan, yang mengarah pada terjadinya
perubahan sel normal menjadi sel kanker. Sekitar 5-10% dari kanker terjadi akibat adanya
kelainan genetik yang diturunkan. Anggota keluarga dengan faktor genetik ini mempunyai
risiko yang meningkat untuk timbulnya kanker tipe tertentu. Kanker payudara, indung telur,
dan kanker usus besar merupakan contoh kanker dimana faktor genetik memegang peran
penting, meskipun tidak eksklusif, dalam timbulnya kanker. Adanya kelainan/mutasi pada
kromosom 1q, 3p, 13q, 17p misalnya, dapat menimbulkan kanker payudara yang ditemukan
pada usia yang lebih muda.
Menurut hasil penelitian, faktor lain yang turut menentukan dalam proses timbulnya
kanker adalah faktor lingkungan, antara lain:
1. Infeksi virus (hepatitis B/C, EBV, HTLV)
2. Rokok
3. Makanan, nutrisi, atau obesitas
4. Minuman keras
5. Hormon

6. Sinar ultraviolet
7. Obat kimiawi
8. Pengaruh migrasi, dsb.
Khusus pada kanker payudara, contoh faktor risiko yang banyak diteliti antara lain:
1. Usia pertama haid
Risiko ca mammae meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi sebelum usia 12
tahun. Keadaan ini berarti peredaran hormon sudah dimulai pada umur yang muda dan
menyebabkan peningkatan pertukaran zat hormon
2. Usia pertama mengalami kehamilan a-term
Wanita yang mempunyai anak pertama setelah usia 30 tahun mempunyai risiko 2 kali
lipat untuk mengalami ca mammae dibandingkan dengan wanita yang mempunyai anak
pertama mereka pada usia sebelum 20 tahun
3. Pemakaian obat-obat dengan estrogen dosis tinggi
Wanita yang berusia lebih tua yang menggunakan estrogen suplemen dan
menggunakannya untuk jangka panjang (lebih dari 10 sampai 15 tahun) dapat
mengalami

peningkatan

risiko.

Sementara

penambahan

progesteron

terhadap

penggantian estrogen meningkatkan insidens kanker endometrium, hal ini tidak


menurunkan risiko ca mammae.
4. Riwayat tumor jinak payudara
Wanita yang mempunyai tumor paydara disertai perubahan epitel proliferatif
mempunyai risiko dua kali lipat untuk mengalami ca mammae; wanita dengan
hiperplasia tipikal mempunyai risiko empat kali lipat untuk mengalami penyakit ini. Lesi
jinak payudara berisiko menjadi kanker ganas dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
tidak berisiko (non-proliferatif) yaitu kista,fibroadenoma. Risiko kecil (proliferative
tanpa atypa) yaitu Florid hiperplasia, papiloma intraduktal dan adenosis sklerosing.
Risiko sedang (atypical hyperplasia) yaitu atypical duct hyperplasia, atypical lobus
hyperplasia.
5. Riwayat keluarga yang mengalami tumor payudara
Adanya anggota keluarga yang menderita kanker akan meningkatkan risiko terkena
kanker payudara, terutama pada wanita dengan keluarga terdekat yang menderita kanker
pada usia sebelum menopause.

Studi analitik faktor risiko pada kanker payudara menunjukkan adanya peningkatan
risiko sampai 50% pada wanita yang tidak memiliki anak (nullipara). Risiko juga meningkat
pada beberapa keadaan lain, misalnya :
1. Menopause lambat
Menopause setelah usia 50 tahun meningkatkan risiko untuk mengalami ca mammae.
Dalam perbandingan, wanita yang telah menjalani ooforektomi bilateral sebelum usia 35
tahun mempunyai risiko sepertiganya. Keadaan ini berarti peredaran hormon akan
berlangsung dalam jangka waktu yang lebioh lama, kelenjar susu akan berada di bawah
pengaruh hormon lebih lama.
2. Pengaruh radiasi
Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun
berisiko hampir dua kali lipat.
3. Obesitas
Wanita gemuk yang didiagnosa obesitas mempunyai angka kematian lebih tinggi, yang
paling sering berhubungan dengan diagnosis terlambat. Selain itu, korelasi makanan
berlemak dengan ca mammae dibuktikan dengan tingginya kadar estrogen yang juga
diproduksi dalam makanan tinggi lemak. Diketahui, hormon estrogen yang juga
diproduksi dalam ovarium (indung telur) ini karena sesuatu hal dapat menimbulkan efek
karsinogenik.
4. Aktivitas fisik rendah
5. Penggunaan estrogen untuk kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi oral secara terus menerus lebih dari 7 tahun, meningkatkan risiko
terjadinya ca mammae.

Вам также может понравиться