Atherosclerosis is the main cause of death and disability in developed
countries. However, atherosclerotic disease affecting the coronary artery is the most important cause of morbidity and mortality. The term atherosclerotic derived from the Greek, means tunica intima thickening of the arteries (sclerosis means thickening) and accumulation of lipids (athere means pasta) that characterize the typical lesions. Honey is a sweet liquid made by certain insects using the nectar from a flower or plant part, which is naturally processed by bees in their nest. Honey contains substances that are beneficial to the body and has a uniqueness that makes it nutritious. Communities in Indonesia, with such diverse economic conditions, require alternative ways to maintain heart health efficiently, innovatively, effectively, and easily be applied in the Indonesian communities. One of them is by consuming honey. Honey may reduce the risk of coronary atherosclerotic disease by reducing the serum lipid levels and blood pressure. Honey, containing glucose and fructose, has no effect on elevated levels of cholesterol in the blood and is not used in the body for the formation of fat. Honey also contains potassium which has been known as the reducer of blood pressure. Key Word: Honey, Coronary Atherosclerotic, Blood Pressure, Serum Lipids ABSTRAK Aterosklerosis merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di negara maju. Namun demikian, penyakit aterosklerosis yang memengaruhi arteria koronaria merupakan penyebab terpenting morbiditas dan mortalitas. Istilah aterosklerotik berasal dari bahasa Yunani, yang berarti penebalan tunika intima arteri (sclerosis berarti penebalan) dan penimbunan lipid (athere berarti pasta) yang mencirikan lesi yang khas. Madu merupakan cairan manis yang dibuat oleh serangga tertentu menggunakan nektar dari bunga atau bagian tanaman, yang di proses secara alami oleh lebah di sarangnya. Madu mengandung zat yang bermanfaat bagi tubuh dan memiliki keunikan yang membuatnya berkhasiat. Masyarakat Indonesia, dengan kondisi ekonomi yang begitu beragam, membutuhkan cara alternatif untuk menjaga kesehatan jantung dengan cara yang efisien, inovatif, dan efektif serta dapat mudah diterapkan di masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah dengan cara mengkonsumsi madu. Madu dapat menurunkan resiko penyakit aterosklerosis koroner dengan menurunkan kadar lipid serum dan tekanan darah. Madu mengandung glukosa dan fruktosa, serta tidak berpengaruh terhadap peningkatan kadar kolesterol dalam darah dan tidak digunakan di dalam tubuh untuk pembentukan lemak. Madu juga mengandung kalium yang telah diketahui berpengaruh terhadap tekanan darah. Kata Kunci: Madu, Aterosklerotik Koroner, Tekanan Darah, Serum Lipid