Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Program ETABS sendiri telah teruji aplikasinya di lapangan. Di Indonesia sendiri, konsultan-konsultan
perencana struktur ternama telah menggunakan program ini untuk analisis struktur dan banyak gedung
yang telah dibangun dari hasil perencanaan tersebut.
(mikro model). Jangan berkeinginan membuat model secara keseluruhan dengan ketelitian yang
sama untuk setiap detail.
3. Apakah modelnya simpel tapi masih representatif, maka perlu mengetahui perilaku struktur real.
Faktor-faktor apa yang utama, atau sekunder yang dapat diabaikan. Tak ada jaminan bahwa banyak
faktor maka hasilnya semakin baik (lower bound theorem).
4. Jangan langsung percaya pada hasil keluaran komputer, kecuali telah dilakukan validasi-validasi yang
teliti dan ketat.
5. Meskipun sudah ada validasi-validasi yang ketat, jangan terlalu percaya dulu. Lihat asumsi-asumsi
yang dipakai dalam pembuatan model analisis, apakah sudah logis dan mewakili kondisi struktur
yang real.
4. Studi Parametris : tersedianya komputer berkapasitas besar dan cepat memungkinkan dibuat
berbagai macam model dengan parameter yang beda. Pengaruh variasi parameter tersebut
selanjutnya dipelajari dan adapat diambil suatu kesimpulan.
5. Memakai Model Sederhana : yang dapat diselesaikan secara manual dapat digunakan sebagai
bahan perbandingan hasil solusi komputer. Dan apabila terdapat perbedaan maka perlu dicari tahu
dari mana itu terjadi.
NEW MODEL digunakan untuk membuat model ETABS baru. Ada beberapa menu pilihan yang ada
di menu New Model,yaitu :
a. Default.edb digunakan untuk membuka dan memodifikasi default dari program ETABS dalam
ekstensi .EDB.
b. No perintah ini berarti tidak memilih tetapi akan muncul menu yang sama dengan perintah
default.edb
Print Tabel digunakan untuk mencetak dan menyimpan data yang sudah dianalisis. Dalam menu
Print Tabel ada beberapa menu pilihan yang dapat digunakan untuk menyimpan data, yaitu :
a. Input digunakan untuk menyimpan input sesuai pilihan yang disediakan dalam bentuk teks.
Ekstensi file yang dihasilkan adalah .TXT.
b. Analysis Output digunakan untuk menyimpan output hasil analisis data sesuai pilihan yang
disediakan dalam bentuk teks. Ekstensi file yang dihasilkan adalah .TXT.
c. Summary Report digunakan untuk menyimpan ringkasan analisis yang telah dikerjakan (hasil
analisis).
d. Steel Frame Design digunakan untuk menyimpan hasil analisis desain model frame baja dalam
ekstensi .TXT.
e. Concrete Frame Design digunakan untuk menyimpan hasil analisis desain model frame beton
dalam ekstensi .TXT.
Menu Edit
1.
Edit Grid Data digunakan untk memperbaiki/menambah grid (garis bantu) dalam arah X dan Y
2.
Menu View
1.
Set 3D View digunakan untuk mengatur tampilan model pada window yang diaktifkan dalam
pandangan 3 dimensi.
2.
Set Plan View digunakan untuk mengatur tampilan denah/tingkat (gambar denah) dari model
pada window yang diaktifkan dalam pandangan 2 dimensi.
3.
Set Elevation View digunakan untuk mengatur tampilan tampak (gambar potongan) dari model
pada window yang diaktifkan dalam pandangan 2 dimensi.
4.
Set Building View Option digunakan untuk menyetting tampilan yang akan dikeluarkan/dilihat
sesuai pilihan yang disediakan.
5.
Menu Define
1.
Material Properties digunakan untuk memasukkan jenis material (baja, beton, atau material
struktur lainnya) yang akan dipakai dalam perancangan termasuk data mengenai sifat mekanik
bahan yang akan digunakan tersebut.
2.
Frame Sections digunakan untuk berbagai fungsi, yaitu : mengimpor potongan penampang/profil
dari database yang tersedia, membuat potongan penampang/profil beserta pendimensiannya,
memeriksa kembali atau memodifikasi potongan penampang /profil, atau menghapus potongan
penampang/profil yang ada.
3.
Wall/Slab/Deck Sections digunakan untuk berbagai fungsi, yaitu : membuat deck, lantai dan
dinding, memodifikasi atau memeriksa kembali property yang sudah ada dan menghapus property
yang sudah ada.
4.
5.
Respone Spectrum Functions digunakan untuk beberapa fungsi, yaitu : mengakses fungsi repons
spectrum sesuai peraturan, serta membuat, memodifikasi atau menghapus fungsi reaksi dari text
file yang ada. Perintah ini digunakan untuk menganalisis struktur secara dinamik.
6.
Time History Functions digunakan untuk menentukan, membuat dan memodifikasi fungsi time
history yang akan digunakan untuk analisis dinamik.
7.
Static Load Cases digunakan untuk menentukan jenis pembebanan yang akan bekerja pada
struktur yang direncanakan.
8.
Respone Spectrum Cases digunakan untuk menentukan tipe respons spektrum yang akan
digunakan sesuai dengan input data yang telah dibuat dengan perintah Response Spectrum
Functions
9.
Time History Cases digunakan untuk menentukan tipe riwayat waktu gempa (time history) yang
akan digunakan sesuai dengan input data yang telah dibuat dengan perintah Time Histor Functions
10. Load Combinations digunakan untuk membuat tipe kombinasi pembebanan yang direncanakan.
11. Mass Source digunakan untuk menentukan dan memodifikasi massa yang akan direncanakan
pada model.
Menu Draw
1.
2.
Reshape Object digunakan untuk mengubah atau memindah objek yang diinginkan.
3.
4.
Draw Area Objects digunakan untuk menggambar bidang/area. Ada beberapa menu untuk
penggambaran bidang, yaitu :
a. Draw Areas digunakan untuk menggambar semua bentuk bidang/area (persegi panjang, bujur
sangkar, segitiga, lingkaran, atau polygon tak beraturan lainnya).
b. Draw Rectangular Areas digunakan untuk menggambar bidang berbentuk bujur sangkar atau
empat persegi panjang. Sebelum melakukan perintah di atas, tampilan window harus dalam dua
dimensi, bisa dalam Plan View (gambar denah) atau Elevation View (gambar potongan).
c. Creates Areas at Click digunakan juga untuk membuat bidang/area. Caranya yaitu dengan klik
kiri pada mouse pada bidang yang telah dibuat gridnya. Sebelum melakukan perintah di atas,
tampilan window harus dalam dua dimensi.
5.
Menu Select
1.
at Pointer/in Window digunakan untuk memilih objek dengan pointer. Sebelum perintah ini
dihidupkan window yang dipilih harus diaktifkan dahulu.
2.
Intersecting Line digunakan untuk memilih objek dengan cara menarik garis (menggunakan
mouse) pada objek tersebut.
3.
by
Frame
Sections
digunakan
untuk
memilih
objek
yang
berbentuk
frame
saja
(penampang/profil).
4.
by Wall/Slab/Deck Sections digunakan untuk memilih objek yang berbentuk bidang/area (dinding,
lantai, dan deck).
5.
6.
Deselect digunakan mengembalikan objek dari perintah select (memilih objek) ke posisi tidak
memilih. Perintah tidak memilih dapat digunakan sesuai pilihan yang diinginkan (bisa tidak memilih
semua objek atau juga tidak memilih objek tertentu).
7.
Get Previous Selection digunakan untuk mengembalikan atau mengulang objek yang telah dipilih
namun telah diedit dengan perintah deselect atau clear selection.
8.
Clear Selection digunakan untuk mengembalikan objek dari perintah select (memilih objek) ke
posisi tidak memilih sama sekali.
Menu Assign
1.
Joint/Point digunakan untuk mengedit titik objek atau titik pertemuan (joint).
a. Diaphragms digunakan untuk menentukan tipe diafragma yang telah dibuat sebelumnya.
b. Restraints (Supports) digunakan untuk menentukan derajat kebebasan pada objek yang dipilih
(titik, rol, sendi atau jepit)
2.
Shell/Area digunakan untuk mengedit dan memodifikasi objek yang berbentuk area/bidang.
a. Wall/Slab/Deck Section digunakan untuk mengedit dinding, lantai dan dek.
b. Diapragms digunakan untuk menentukan tipe diafragma yang telah ditetapkan sebelumnya.
c. Local Axes digunakan untuk mengedit penempatan arah sumbu lokal pada objek bidang yang
dipilih.
4.
Joint/Point Loads digunakan untuk mengedit pembebanan pada suatu joint atau pada suatu titik.
a. Force digunakan untuk menentukan besar gaya atau momen pada suatu titik pertemuan (joint)
atau pada suatu titik (point).
5.
6.
Shell/Area Loads digunakan untuk mengedit pembebanan pada bidang (dinding, lantai atau dek)
a. Uniform digunakan untuk menentukan beban terbagi merata pada bidang yang dipilih.
Menu Analyze
1.
Set Analys Options digunakan untuk menyeting analisisyang akan digunakan pada model yang
telah direncanakan.
2.
Check Model digunakan untuk mengecek kembali model yang telah dibuat sebelum running
analysis dijalankan.
3.
Run Analysis digunakan untuk menjalankan analisis pada model yang telah direncanakan.
Menu Display
1.
Show Underfomed Shape digunakan untuk menampilkan model pada bentuk yang beraturan.
2.
a. Joint/Point digunakan untuk menampilkan beban pada titik pertemuan (joint) atau pada titik
(point).
b. Frame/Line digunakan untuk menampilkan beban pada frame atau garis.
c. Shell/Area digunakan untuk menampilkan beban pada bidang.
3.
Show Deformed Shape digunakan untuk menampilkan model dengan bentuk yang tidak
beraturan.
4.
Show Mode Shape digunakan untuk menampilkan model sesuai mode yang dipilih.
5.
Forces
digunakan
untuk
menampilkan
gaya-gaya
pada
frame/pier/spandrel.
6.
Show Tables digunakan untuk menampilkan tabel sesuai output pilihan yang disediakan.
Menu Design
1.
2.
Menu Option
1.
2.
Preferences
a.
b.
c.
d.
Live Load Reduction digunakan untuk menyetting koefisien reduksi beban hidup.
Colors
a.
Display digunakan untuk menyeting warna-warna pada objek yang direncanakan (balok,
kolom, lantai, dinding, background dan lainnya).
b.
3.
Window
a.
b.
Two Tiled Vertically digunakan untuk menampilkan model dalam dua tampilan window
dalam arah vertikal.
4.
CONTOH
PERHITUNGAN
MENGGUNAKAN
SOFTWARE ETABS
Tujuan
Untuk mendemonstrasikan dan mempraktekkan pemodelan langkah demi langkah, melakukan analisis
statik dan mendisain bangunan perkantoran beton bertulang lima lantai di wilayah Jakarta (wilayah
gempa 4).
Persoalan
Bagian A :
Melaksanakan pemodelan, analisis statik dan disain bangunan beton bertulang lima lantai yang
dibebani beban-beban statik
Bagian B :
Menggunakan model dari Bagian A untuk menganalisis dan mendisain untuk beban dinamik
(Beban Respon Spektrum berdasarkan wil gempa 4).
Bagian C :
Membuat model, menganalisis dan mendisain Dinding Geser (Shearwall).
Properti Material
Kuat tekan beton
fc balok
= 30 MPa
fc kolom
= 40 MPa
fc shearwall
= 35 MPa
= 400 MPa
= 320 MPa
= 25742.9602 Mpa
Ec Kolom
= 29725.41001 MPa
Ec Shearwall
= 27805.57498 MPa
Kolom
Balok Induk
Balok Anak
= 120 mm
Pembebanan
Beban Mati
DEAD = beban struktur sendiri (gunakan selfweight Multiplier)
SUPERDL = beban mati di luar berat sendiri
Pelat Lantai
Keramik
1 cm x 0.11
kN/m2
0.11
kN/m2
Spesi
2 cm x 0.21
kN/m2
0.42
kN/m2
Pasir urug
0.03 x 17.64
kN/m2
0.5292
kN/m2
0.178
kN/m2
1.2372
kN/m2
0.28
kN/m2
0.178
kN/m2
0.458
kN/m2
Langit-langit + penggantung
Jumlah
Pelat Atap
Waterproofing (aspal)
2 cm x 0.14
Langit-langit + penggantung
Jumlah
Beban dinding = 2.45 kN/m2 x 4 m = 9.8 kN/m
Beban Hidup
Perkantoran
= 2.4 kN/m2
Atap
= 1.44 kN/m2
kN/m2
Beban Gempa
Spectra = beban gempa dinamik sesuai dengan respon spectrum pada wilayah gempa 4
Denah Bangunan
Potongan
Langkah 1-1: Jalankan program ETABS dengan menekan tombol ETABS yang ada pada shortcut
desktop memilih ETABS yang ada pada Menu Start Windows. Pilih Ton-m yang berada pada jendela
menu dibagian bawah kanan layar ETABS dan kemudian Klik File > New Model dalam menu utama.
Klik No untuk memulai model baru tanpa membuka file existing.
Klik tombol Default.edb artinya bahwa definisi dan preferensi akan dimulai (mendapatkan nilai awalnya)
dari file Default.edb yang berada di direktori yang sama dengan direktori file Etabs.exe anda. Jika file
Default.edb tidak ada dalam direktori itu, definisi dan preferensinya dimulai dengan default yang sudah
built-in didalam Etabs.
Dalam beberapa kasus anda mungkin akan mengklik tombol Choose.edb dan menentukan file yang lain
darimana definisi dan preferensinya akan dimulai. Sebagai contoh, klien tertentu atau proyek tertentu
mensyaratkan hal-hal khusus dalam model anda yang harus diselesaikan dengan cara tertentu yang berbeda
dari standar tipikal yang biasa digunakan oleh kantor anda. Anda dapat membuat file .edb yang spesifik
untuk klien atau proyek tertentu ini yang kemudian dapat digunakan untuk memulai semua model untuk
klien atau proyek tertentu ini.
Klik tombol No jika anda hanya ingin menggunakan default Etabs yang built-in.
Langkah 1-2 : Masukkan 7 kedalam Spacing in X Direction dan Masukkan 5 kedalam Spacing in Y
Direction, masukkan 5 kedalam Number of Stories, masukkan 4 kedalam Typical Story Height dan
Bottom Story Height, pilih Grid Only dari Add Structural Objects dan Klik OK.
Langkah 1-3 : Sesudah meng-klik OK, ETABS membuat sistem grid didasarkan pada parameterparameter yang ditentukan dalam langkah sebelumnya dan diperlihatkan dalam jendela Tampak Denah
dan Tampak 3-D
Langkah 1-4 : Save proyek ini dengan meng-klik File > Save dari menu utama, masukkan File name =
Latihan 1 dan klik Save
Langkah 2-1: Klik tool bar pada pilihan Define > Material Properties yang ada didalam main menu. Pilih
CONC dan Klik pada Modify/Show Material untuk melihat atau mengubah properti material.
Langkah 2-2 : Masukkan angka-angka material properti yang sudah ditentukan diatas kedalam pop-up
menu Material Property Data, Material Name diberi nama BALOK dan Klik OK kemudian akan muncul
kembali pop-up menu Define Materials dan Klik OK. Untuk property material KOLOM dan SHEARWALL
langkahnya sama, namun untuk Material Name diberi nama KOLOM dan SHEARWALL.
Langkah 3-1 : Klik tool bar pada pilihan Define > Frame Sections yang ada didalam main menu untuk
memulai Editor pendefinisian properti penampang. Pilih Add Rectangular pada Menu drop down yang
kedua untuk menambahkan balok dan kolom berpenampang persegi panjang ke dalam model contoh ini.
Langkah 3-2: Masukkan B30/60 kedalam kotak Section Name seperti terlihat dalam gambar diatas
pilih BALOK didalam kotak Material, masukkan 600 kedalam kotak Depth (t3), masukkan 300 kedalam
kotak Width (t2) dan kemudian Klik tombol Reinforcement untuk menentukan data tulangan. Untuk balok
anak 25/40 Masukkan B25/40 kedalam kotak Section Name seperti terlihat dalam gambar diatas pilih
BALOK didalam kotak Material, masukkan 400 kedalam kotak Depth (t3), masukkan 250 kedalam kotak
Width (t2) dan kemudian Klik tombol Reinforcement untuk menentukan data tulangan.
Langkah 3-3: Pilih Design Type = Beam dan Klik OK 2 kali untuk kembali ke Jendela Define Frame
Properties.
padanya atau mendisain tulangan tergantung dari pilihan yang anda tentukan ketika anda menetapkan bentuk
penampang dan konfigurasi tulangannya.
Langkah 3-4: Masukkan KOLOM kedalam kotak Section Name seperti terlihat dalam gambar diatas
pilih KOLOM didalam kotak Material, masukkan 700 kedalam Depth (t3), masukkan 500 ke dalam Width
(t2) dan kemudian Klik tombol Reinforcement untuk menentukan data tulangan.
Langkah 3-5 : Didalam kotak dialog Reinforcement Data bagian Design Type pilih Design Type =
Column, masukkan tebal pelindung tulangan 50 mm dan Klik OK 2 kali untuk menyelesaikan langkah
ini.
Langkah 4-1 : Pilih Define >Wall/Slab/Deck Sections dari menu utama. Pilih SLAB1 dari daftar dan
Klik tombol Modify/Show Section.
Langkah 4-2 : Tentukan Ketebalan Plat, Thickness = 120 didalam kotak Membrane dan Bending dan
Klik OK 2 kali untuk menyelesaikan Pengisian Kotak Dialog Define Wall/Slab/Deck Section.
Ketebalan : Ada dua jenis ketebalan yang harus ditentukan yaitu : membrane dan bending. Secara tipikal kedua
jenis ketebalan ini sama tetapi keduanya dapat juga berbeda. Sebagai contoh, kedua jenis ketebalan ini dapat
berbeda jika anda memodelkan perilaku shell murni untuk deck metal yang permukaannya corrugated.
Ketebalan membran digunakan untuk menghitung :
Kekakuan membran untuk penampang shell dengan perilaku membran murni.
Volume elemen untuk menghitung massa sendiri dan berat sendiri elemen.
Kekakuan lentur digunakan untuk menghitung kekakuan lentur plat (plate bending stiffness) dan untuk menghitung
kekakuan geser transversal (transverse-shearing stiffness) untuk penampang shell dengan perilaku plat murni.
Langkah 5-1: Pilih menu Define > Load Cases. 2 kasus pembebanan dasar telah ada dalam kotak
dialog.
Langkah 6-1: Kembali ke layar utama, aktifkan jendela Plan View dengan meng-klik dimana saja
didalam jendela kiri. Ubah One Story menjadi Similar Stories dari menu dropdown di sudut kanan
bawah layar (untuk mengedit beberapa lantai secara bersamaan). Klik Draw > Draw Lines Objects >
Draw Lines (Plan, Elev, 3D) Jendela The Properties of Object akan muncul.Pilih Property =
B30/60. Untuk menambahkan B30/60 ke semua bentang balok didalam model, tarik mouse untuk
membentuk kotak pilih yang meliputi seluruh denah yang ada didalam Plan View. B30/60 akan
ditambahkan ke seluruh bentang balok yang ada didalam seluruh model.
Langkah 6-2 : Untuk menghapus seluruh balok di sudut sebelah kanan atas, klik pada 2 bentang balok di
sudut sebelah kanan atas ini, status pemilihan di sudut kiri bawah layar utama menunjukkan bahwa 10
Lines selected (2 bentang x 5 lantai). Tekan tombol Delete pada keyboard.
Langkah 7-1: Klik Draw > Draw Lines Objects > Create Coloumns in Region or at Clicks (Plan)
Jendela The Properties of Object akan muncul.Pilih Property = KOLOM. Untuk menambahkan
KOLOM ke semua bentang balok didalam model, tarik mouse untuk membentuk kotak pilih yang
meliputi seluruh denah yang ada didalam Plan View.
Langkah 7-2 : Kembalikan cursor ke posisi selection. Pastikan bahwa tombol Snap to Grid Intersections
and Points dalam posisi aktif. Klik perpotongan antara garis As D dan garis As 4 sambil menekan tombol
Ctrl pada keyboard. Jendela Selection List akan menunjukkan bahwa titik-titik dan kolom-kolom ada
pada lokasi yang sama. Klik COLUMN untuk memilih hanya kolomnya saja. Di sudut kiri bawah layar
utama akan tampak tulisan 5 Lines Selected (1 garis kolom x 5 lantai). Tekan tombol Delete pada
keyboard atau pilih menu Edit > Delete untuk menghapus kolom-kolom yang telah dipilih.
Langkah 8-1: Klik Draw > Draw Lines Objects > Create Secondary Beams in Region or at Clicks
(Plan)
Jendela The Properties of Object akan muncul.Pilih Property = B25/40. Untuk
menambahkan B25/40 ke semua bentang balok didalam model, klik daerah balok anak berada yang
ada didalam Plan View. B25/40 akan ditambahkan ke seluruh bentang balok yang ada didalam
seluruh model.
Langkah 8-2 : Tampilan dari denah dan tampak 3-D yang sudah di-update dengan menambahkan balok
anak
Langkah Step 9-1 : Klik pada tool bar atau pilih menu Draw > Draw Areas Objects >Draw Areas. Pilih
Property = LANTAI dari kotak dialog Properties of Object. Untuk menggambar obyek plat, klik masingmasing satu kali pada daerah pelat lantai yang direncanakan.
Langkah 9-2 : Penampang plat dipasang disemua lantai. Untuk melihat plat dengan lebih jelas,buka
menu View > Set Building View Options, pilih Object Fill untuk mengisi elemen plat dan pilih Apply to
All Windows untuk mengaktifkan pilihan ini ke semua jendela. Klik OK.
Langkah 9-3 : Tampilan dari denah dan tampak 3-D yang sudah di-update dengan menambahkan plat
lantai.
Langkah 10-1 : Ubah tampak denah lantai lima menjadi lantai dasar dengan meng-klik dan memilih
BASE dari daftar. Klik tombol kanan mouse pada perletakan mana saja di Plan View ini untuk
membuka jendela Point Information. Tarik mouse untuk membentuk kotak pilih yang meliputi seluruh
denah yang ada didalam Plan View. Pilih menu Assign > Joint/Point > Restraint dan pilih jenis
perletakan jepit. Tumpuan Jepit akan menggantikan tumpuan sendi yang ada didalam seluruh model.
Langkah 11-1 : Ubah tampak denah lantai dasar menjadi lantai lima dengan memilih STORY5 dari
daftar. Pilih Similar Stories dalam menu drop-down disudut kanan bawah layar utama. Klik dimana saja
didalam plat lantai dari jendela Plan View. Status bar disudut kiri bawah layar utama menunjukkan "5
Areas, 30 Edges selected" (1 Plat Lantai x 5 Lantai). Pilih menu Assign > Shell/Area Loads > Uniform.
Didalam kotak dialog "Uniform Surface Loads", pilih Load Case Name = " SUPERDL ", pilih Unit = "KNm", pilih Direction = "Gravity", masukkan Load = "1.2372" (positif untuk arah kebawah sesuai arah
"Gravity") dan klik OK. Ulangi langkah tersebut untuk memasang beban sebesar 0.458 kN/m ke kasus
2
pembebanan "SUPERDL" pada plat lantai atap. Serta Beban hidup (Perkantoran = 2.4 kN/m ,Atap =
2
1.44 kN/m ) dipasang pada kasus pembebanan LIVE
Step 11-2 : Buka menu Draw > Snap to > Lines and Edges. Pastikan bahwa Similar Stories dipilih
pada menu drop down disudut kanan bawah layar utama. Klik mouse pada balok perimeter sampai
tampilannya berubah menjadi garis putus-putus. Ulangi langkah ini untuk memilih balok perimeter satu
demi satu sampai text disudut kiri bawah layar utama menunjukkan "60 Lines selected" (12 bentang balok
x 5 lantai).
Langkah 11-3 : Buka menu Assign > Frame/Line Loads > Distributed. Pada kotak Load Case Name
isikan Load Case Name = "SUPERDL", Units = "KN-m" dan Uniform Load = "9.8" dan klik OK. Untuk
menampilkan beban terbagi rata yang baru saja dipasang pada balok perimeter. Aktifkan jendela "3D
View", pilih menu Display > Show Loads > Frame/Line, pilih Load case = "SUPERDL" dan klik OK.
Langkah 12-1 : Buka menu Analysis > Set Analysis Options, pilih "Full 3D", kotak disebelah kiri
"Dynamic Analysis" dikosongkan (tidak dibutuhkan pada tahap ini) dan klik OK.
Langkah 12-2 : Klik pada tool bar atau buka menu Analyze > Run Analysis, klik Run Analysis dan
tunggu sampai ETABS menampilkan "ANALYSIS COMPLETE" dan ETABS akan secara otomatis
menutup jendela Analyzing, Please Wait dan kembali ke layar utama dimana jendela 3D View
menampilkan bentuk deformed dari model.
Langkah 12-3 : Jika proses analisis telah selesai, ETABS akan menampilkan bentuk deformed dari
model didalam jendela yang aktif dan model dikunci secara otomatik (tombol kunci dalam keadaan
tertekan). Jika model dikunci, model tidak dapat dimodifikasi kecuali jika modelnya dibuka kuncinya
dengan cara melepaskan tekanan pada tombol kunci. Sesudah model dibuka kuncinya, semua data
output akan dihapus dan untuk mendapatkan data outputnya lagi, analisis harus diulangi lagi. Bentuk
deformed dapat ditampilkan dalam bentuk animasi dengan meng-klik tombol Start Animation.
Kecepatan dapat diatur dengan menggunakan scroll bar yang berada dibagian bawah layar utama. Untuk
menghentikan animasi, klik tombol Stop Animation.
Langkah 13-1 : Untuk mengubah jendela "Plan View" yang sedang aktif menjadi "Elevation View", pilih
menu View > Set Elevation View dan pilih Elevation = "1".
Langkah 13-2 : Hasil analisis dapat ditampilkan memilih menu Display > Show Member Forces/Stress
Diagram. Pilih kasus pembebanan dari menu drop-down, pilih "Component" (shear, moment atau torsion)
dan pilih "Fill Diagram".
Langkah 13-3 : Sekarang diagram momen (3-3) ditampilkan dengan momen positif digambar disisi tarik.
Untuk menampilkan diagram momen positif disisi tekan, buka menu Options dan kotak yang ada
disebelah kiri Moment Diagrams on Tension Side dikosongkan. Klik kanan pada balok diantara garis As
A dan B pada taraf plat lantai atap untuk menampilkan hasil analisis secara detail.