Вы находитесь на странице: 1из 4

CV Laksda TNI (Purn) Rosihan Arsyad

Laksamana

Muda TNI (Purn) Rosihan Arsyad merupakan anak


kedua dari Bapak H. Achmad Anwar Arsyad (Alm) dan Ibu Hj
Rosmimi Anwar (Alm), dilahirkan di Bengkulu pada tanggal 29
Juli 1949.
Sejak berumur satu tahun, Rosihan Arsyad
dititipkan kepada kakeknya, Muhamad Arsyad, yang bertugas
sebagai Kepala Sekolah SD 06 Sungai Tawar Palembang, dan
neneknya, Amnah. Setelah menamatkan SD, SMP dan SMA di
sekolah Yayasan Xaverius Palembang, Rosihan Arsyad memilih
berkarir di TNI AL melalui pendidikan perwira di Akademi
Angkatan Bersenjata RI (AKABRI) Angkatan kedua, atau
Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) Angkatan 17.
Setelah menyelesaikan pendidikan di AAL, Rosihan menjalankan
tugas pendidikan penerbang di US Naval Air Training Command,
Pensacola, Florida, dan lulus dengan penghargaan sebagai the
Best Student of the Month, April 1974. Rosihan lulus dari
Pendidikan Lanjutan Perwira Tingkat II tahun 1983 sebagai
lulusan terbaik.
Sekolah Staf dan Komando TNI AU
(SESKOAU) diselesaikan Rosihan pada tahun 1988 dan lulus
dengan predikat memuaskan pada Kursus Reguler Lemhannas
Angkatan XXIX tahun 1996.
Bertugas sebagai penerbang
pesawat udara di Satuan Udara Armada, menerbangkan pesawat
Nomad N-22, CASA C-212 dan Dakota C-47, Rosihan Arsyad
mengumpulkan jam terbang sebanyak lebih dari 6.000 jam tanpa
kecelakaan, dan berhasil mencapai jenjang sebagai penerbang
instruktur. Rosihan Arsyad pernah dua kali mendapat tugas
sebagai Komandan Skuadron, yaitu Komandan Skuadron 200
(Latih) dan Skuadron 800 (Patroli Maritim).
Pada tahun 1991, Rosihan Arsyad mendapat kepercayaan untuk
bertugas di kapal perang, dimulai dengan jabatan Perwira
Pelaksana KRI Teluk Banten, dan pada tahun 1993 mendapat

kepercayaan menjadi Komandan KRI Teluk Semangka. Sejak


itu, karir Rosihan Arsyad terus meningkat baik di staf maupun
komando, berturut-turut sebagai Perwira Pembantu Utama
Pengkajian Strategis, Komandan Satuan Udara Armada, Kepala
Sub Direktorat Latihan, Komandan Gugus Keamanan Laut
Armada Barat.
Karir Rosihan Arsyad di TNI AL terakhir
adalah Kepala Staf Armada Barat, sebelum menjadi Gubernur
Sumatera Selatan tahun 1998 pada umur 49 tahun.
Pengabdian
Rosihan
Arsyad
tidak
berhenti
setelah
menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Sumatera Selatan
pada tahun 2003.
Rosihan Arsyad aktif membina olahraga
sebagai Ketua Umum PB PORSEROSI tahun 2002-2007, Wakil
Ketua Umum I KONI dan Sekretaris Jenderal KONI tahun
2007-2011.
Rosihan juga aktif dalam bidang kajian maritim
baik sebagai Direktur Eksekutif Institute for Maritime
Studies maupun sebagai peneliti.
Rosihan juga pernah
berkecimpung dalam dunia bisnis sebagai Presiden Direktur PT
Bukit Baiduri Energi dan di bidang media sebagai Presiden
Direktur sekaligus Pemimpin Umum Koran Sinar Harapan.
Pandangan dan pemikiran Rosihan Arsyad masih dapat diikuti
pada kolom Periskop, dalam Sinar Harapan online, shnews.co.
Saat ini, Rosihan adalah Presiden Komisaris PT Softex
Indonesia, serta President United in Diversity Forum, sebuah
yayasan yang bergerak di bidang pendikan calon pemimpin masa
depan, bekerjasama dengan Massachusetts Institute of
Technology.
Sepanjang karirnya, Rosihan Arsyad menerima tidak kurang
dari 16 penghargaan, diantaranya Bintang Jalasena Pratama,
Bintang Yudha Dhama Nararya, Bintang Jalasena Nararya,
Satya Lencana Manggala Karya Kencana Kelas I, Satya Lencana
Wira Karya, Satya Lencana Pembangunan Di Bidang
Transmigrasi.
Keberhasilannya memimpin search and rescue
kecelakaan Silk Air di Sungai Musi tahun 1997 mendapat
pengakuan dari pemerintah Singapura. Karena pengabdian dan

perhatiannya yang besar pada bidang olahraga, Rosihan Arsyad


menerima penghargaan Adimanggalya Krida, dan pada Olimpiade
Beijing 2008, Rosihan Arsyad mendapat kepercayaan untuk
menjadi Chef de Mission kontingen Indonesia.
Rosihan Arsyad pernah beberapa kali berbicara pada seminar
dan dialog internasional, diantaranya: Dialogue Indonesia-Japan

on Maritime Security Cooperation, Jakarta, February 20, 2006


dan Indonesia Japan 2nd Dialogue on Maritime Security
Cooperation, Tokyo, 2007, The Asian Energy Security
Conference, Mississippi State University, Jackson, USA, on 1-2
October 2007, The Maritime Capacity Building Conference,
Mississippi State University, Columbus, USA, on 16-17 June
2009, International Seminar On "Prospects of Cooperation
and Convergence of the Issues and Dynamics in South China
Sea" May 31,2011, Hotel Le Meridien, Jakarta, serta
International Conference on South China Sea Disputes: The
Road to Peace, Stability and Development, Kuala Lumpur,
Malaysia on October 17, 2011.
Tulisan Rosihan Arsyad juga telah diterbitkan dalam publikasi
internasional, antaranya dalam Asian Energy Security: Regional

Cooperation in the Malacca Strait, Papers in Australia


Maritime Affairs, No. 23, Sea Power Center Australia, dalam
Maritime Capacity Building in the Asia-Pacific Region, Papers
in Australia Maritime Affairs, No. 30, Sea Power Center
Australia, serta dalam buku The Indonesian Journey: A
Nations Quest for Democracy, Stability and Prosperity,
Chapter 11. Indonesia's Maritime and Security Interests in the
New Era [1], pp. 169-180 yang diterbitkan Nova Publishers,
Singapore.

Rosihan Arsyad menikah dengan Rachma Alie dan dianugerahi


tiga anak, Reza Alfisyahr Arsyad, Raisuli Abin Arsyad dan
Rasuna Ayu Ananda Rosihan.
Dua menantu Rosihan Arsyad
yaitu Nurfitri dan Irma Nurul Huda telah memberi tiga orang

cucu-2 terkasih, Redhanes Althafah Abin Arsyad, Raphaella


Adora Reza Alfisyahr serta Rommel Abrahams Abin Arsyad.

Вам также может понравиться