Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tiazid
Hidroklorotiazid
Tablet 25mg dan 50mg
Rp 49.005/1000tab
Klortalidon
Tablet 50mg
Ampul 20g/2ml
Rp 291.000/kemasan
Indapamid
Tablet 2,5mg
Bendroflumetiazid
Tablet 5 mg
Metolazon
Tablet 2,5mg, 5 mg dan 10mg
Metolazon rapid acting
Tablet 0,5mg
Xipamid
Tablet 2,5mg
Angiotensin-Converting
Inhibitor (ACEI)
Captopril
Tab 12,5 mg Rp 88/tab
Tab 25 mg Rp 180/tab
Tab 50 mg Rp 295/tab
Lisinopril
Tab 5 mg Rp 465/tab
Tab 10 mg Rp 800/tab
Tab 20 mg Rp 1.000/tab
Ramipril
Tab 2,5 mg Rp 388/tab
Tab 5 mg Rp 633/tab
Mekanisme Kerja
Kontraindikasi
Sirosis hati, gagal ginjal
Efek Samping
Hipokalemia, hiponatremia,
hipomagnesemia, hiperkalsemia,
peningkatan kadar asam urat dalam
darah, serangan akut gout pada pasien
hiperurisemia, hiperglikemia pada
pasien DM, gangguan fungsi seksual
pada pria
Indikasi:
Hipertensi, CHF, nefropati DM,
post MI
Efek Samping
Batuk kering, angioedema, gagal
ginjal akut, hiperkalemia
Kontraindikasi
Kehamilan trimester 2 dan 3
Interaksi obat :
Diuretic hemat kalium dan ACE
inhibitor meningkatkan potensi
hiperkalemia.
NSAID mengurangi efek hipotensif
dari ACE inhibitor
ACE inhibitor meningkatkan risiko
toksisitas digoksin.
Antacid mengurangi absorpsi ACE
inhibitor.
Hidroklorotiazid
1 x 12,5-25mg /hari
Klortalidon
1 x 12,5-25mg /hari
Indapamid
1 x 1,25-2,5mg /hari
Bendroflumetiazid
1 x 2,5-5mg /hari
Metolazon
Interaksi Obat
1 x 2,5-5mg /hari
NSAID (terutama indometasin): Metolazon rapid actin
NSAID
menghambat
sintesis 1 x 0,5-1mg /hari
prostaglandin retensi natrium dan Xipamid
air efek antihipertensi akan 1 x 10-20mg/hari
menurun
Enzyme
Menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II
vasodilatasi dan berkurangnya retensi sodium serta air.
Sebagian besar diabsorpsi dengan baik. Makanan dapat
mengurangi absorpsi captopril.
Distribusi tergantung dari ikatannya dengan protein
Metabolisme dan eliminasi sebagian besar melalui ginjal
sehingga perlu penyesuaian dosis pada gagal ginjal.
Captopril
Onset kerja 15-30 menit, durasi kerja 10-12 jam
Bioavailabilitas 70-75%, protein bound 25-30%
T 2 jam, metabolism di hepar, eliminasi di ginjal, ekskresi
di urin (95%)
Lisinopril
Onset kerja 60 menit, durasi kerja 24 jam
Bioavailabilitas 25%, protein bound minimal
T 12 jam, tidak dimetabolisme, eliminasi di ginjal, ekskresi
seluruhnya melalui urin dalam bentuk utuh
Ramipril
Onset kerja 60-120 menit, durasi kerja 24 jam
Bioavailabilitas 50-60%, protein bound 73%
T 13-17 jam, metabolism di hepar, eliminasi di ginjal,
Captopril
3 x 6,25 mg/hari
2 x 25 mg/hari
Lisinopril
Initial dose: 1 x 5-10
mg/hari
Maintenance: 1 x 5-4
mg
Ramipril
Initial dose: 1 x 1,25
mg/hari (malam)
Maintenance: 1 x 2,5
mg/hari
(max 10 mg/hari)
Indikasi
Hipertensi, hipertensi dengan gagal
jantung, hipertensi dengan diabetes,
hipertensi dengan penyakit ginjal
kronik
Kontraindikasi
Kehamilan fetotoksik, pasien
yang berencana untuk hamil, pasien
menyusui (keamanan belum
diketahui), stenosis arteri bilateral,
stenosis pada satu ginjal yang
berfungsi
Efek Samping
Hipotensi (terutama pada pasien
yang juga menerima diuretik,
gagal jantung, sirosis, dan yang
tekanan darahnya sangat
bergantung oleh angiotensin II
dosis harus dimulai dari paling
rendah
Hiperkalemia (biasanya
bersamaan dengan faktor lain
seperti insufisiensi renal,
konsumsi K+ berlebihan, dan
pemberian obat yang meretensi
kalium
Fungsi ginjal yang menurun
(terutama berhubungan dengan
stenosis arteri renalis)
Losartan
25-100 mg/hari,
1-2x/hari
Valsartan
80-320 mg/hari,
1-2x/hari
Irbesartan
1 x 150-300 mg/hari
Candesartan
1 x 8-32 mg/hari
Telmisartan
1 x 20-80 mg/hari
Interaksi Obat
NSAID meretensi air dan garam
menurunkan efek antihipertensi
Candesartan
Blopress 8 mg Rp 10325/tab; 16 mg
Rp 13589/tab
Kombinasi HCT 12,5mg (Blopress+)
16mg Rp 13589/tab
Telmisartan
Micardis 40 mg Rp 12100/tab; 80
mg Rp15691/tab
Micardis Plus (kombinasi HCT 12,5
mg) 40 mg Rp 12110/tab; 80 mg Rp
15691/tab
-Blocker
Indikasi
Hipertensi
Ischemic Heart Disease
Aritmia jantung
Gagal jantung
Glaucoma
Hipertiroid
Neurologic Disease
Efek Samping
Bradikardia
Sedasi ringan, depresi (jarang)
Memperberat asma dan penyakit
lainnya yang berhubungan dengan
obstruksi jalan nafas
Propanolol
40-160 mg/hari dibag
ke dalam 2 dosis
Metoprolol
50-100 mg/hari dibag
ke dalam 1-2 dosis
Atenolol
Propanolol
Tablet 40 mg Rp 163/tab;
Tablet 10 mg Rp 104/tab
Kontraindikasi
Asma
PAD caution
Diabetes mellitus (terutama yang
insulin-dependent)
kontraindikasi relatif
Interaksi Obat
Verapamil hipotensi berat,
bradikardia, gagal jantung,
gangguan konduksi
Metoklopramid, laksanas,
Mg(OH)2 dalam antasid
memperpendek waktu
pengosongan lambung
peningkatan absorpsi propanolol
Al(OH)3 Mengurangi jumlah
absorpsi propanolol
Kuinidin peningkatan kadar
metoprolol bradikardia hebat
Nadolol
40-120 mg/hari dibag
ke dalam 1 dosis
Betaxolol
5-20 mg/hari dibagi k
dalam 1 dosis
Bisoprolol
2,5-10 mg/hari dibag
ke dalam 1 dosis
Carteolol
2,5 mg/hari
Pindolol
10 mg/hari
Penbutolol
20 mg/hari
Labetalol
200-2400 mg/hari po
20-80 mg/hari bolus I
Carvedilol
2 x 6.25 mg
(5-40 mg/hari)
Dapat diberikan 1x/h
Metoprolol, Atenolol
Metoprolol Lopresor (Tablet salut
selaput) Rp 535.425 (100 mg x
5 x 10); Loprolol (Tablet) Rp
363.000 (100 x10 x10)
Atenolol: Betablok (Tablet) Rp
37.950 (50 mg x3 x10), Rp 61.500
(100 mg x3 x10)
Labetalol, Carvedilol
Esmolol
Merupakan -blocker yang kardioselektif dan merupakan blocker yang paling luas digunakan untuk mengobati
hipertensi
Metoprolol memiliki potensi yang sama dalam menduduki
reseptor 1 dengan propanolol, namun memiliki potensi 50100 kali lebih rendah dalam menduduki reseptor 1
Metoprolol dimetabolisme oleh CYP2D6
Atenolol tidak dimetabolisme secara luas dan dieksresi
terutama di urin.
Pada studi terbaru, ditemukan atenolol lebih tidak efektif
dibandingkan metoprolol dalam mencegah komplikasi akibat
hipertensi
Indikasi
Sejak JNC-IV, CCB telah
menjadi salah satu golongan AH
lini pertama. Sebagai monoterapi
antagonis kalsium memberikan
efektivitas yang sama dengan
obat AH lainnya.
Efek Samping
Nifedipin kerja singkat paling
sering menyebabkan hipotensi dan
dapat menyebabkan iskemia
miokard atau serebral
Refleks takikardia dan palpitasi
Nifedipin
3-4 x 10 mg/hari
1 x 30-60 mg/hari
(long)
Amlodipin
Amlodipin
Tab 5 mg Rp 2700/tab
Tab 10 mg Rp 4700/tab
Felodipin
o Tab 2,5 mg, 5 mg, 10 mg
Isradipin
o Tab 2,5 mg, 5 mg
o Caps 20 mg, 30 mg
Nicardipin
o Caps 20 mg, 30 mg
o SR tab (30 mg, 45 mg, 60 mg),
ampul (2,5 mg/ml)
Nisoldipin
o Tab 10 mg, 20 mg, 30 mg, 40 mg
Verapamil
o Tab 40 mg, 80 mg (Rp 500/tab),
120 mg
o Ampul 2,5 mg/ml
o SR tab 240 mg
Diltiazem
o Tab 30 mg (Rp 200/tab), 60 mg
o Ampul 50 mg/ml
o SR tab 90 mg, 180 mg
Fenilalkilamin (verapamil)
Benzotiazepin (diltiazem)
Difenilpiperazin
Diarilaminopropilamin
Indikasi
Obat kedua atau ketiga setelah
diuretik dan -blocker
Kontraindikasi
Hipertensi dengan PJK dan tidak
dianjurkan pada pasien > 40 tahun
Minoksidil
Interaksi Obat
Dapat meningkatkan kadar
digoksin plasma, kecuali amlodipin
dan isradipin (melalui kompetisi
untuk sekresi aktif di tubulus
ginjal)
Dapat meningkatkan kadar
siklosporin plasma, kecuali
nifedipin dan ampodipin (melalui
hambatan metabolisme oleh
CYP3A4)
Kadar CCB dapat dipegaruhi oleh
simetidin, kecuali amlodipin dan
verapamil
Vasodilator
Hidralazin
Efek Samping
Sakit
kepala,
mual,
flushing,
hipotensi, takikardi, palpitasi, angina
pektoris, iskemia miokard, sindrom
lupus
(demam,
artralgia,
splenomegali, sel E positif di darah
perifer), neuritis perifer, diskrasia
darah, hepatotoksisitas, dan kolangitis
akut
1 x 2,5-10 mg/hari
Felodipin
1 x 2,5-20 mg/hari
Nicardipin
2 x 60-120 mg/hari
Nisoldipin
1 x 10-40 mg/hari
Verapamil
2-3 x 80-320 mg/hari
SR 1-2 x 240-4
mg/hari
Diltiazem
3 x 90-180 mg/hari
SR 1 x 120-5
mg/hari
Oral
2 x 25-100 mg/hari
Injeksi
20-40 mg iv/im
*Max 200 mg/hari
Interaksi Obat
Preparat MAO dan diazoksid
menyebabkan hipotensi berat
Indikasi
Hipertensi akselerasi atau maligna
dan pasien dengan penyakit ginjal
akut
Efek Samping
Retensi
cairan
dan
kardiovaskular
karena
garam,
refleks
Oral
1-2 x 1.25 mg/hari
Max 40 mg/hari
Diazoksid
Kontraindikasi
Hipersensitivitas
Membuka kanal kalium sensitif ATP-dependent potassium
chanel akibat effluks kalium dan hiperpolarisasi membran
diikuti relaksasi pembuluh darah dan vasodilatasi pada
arteriol dibanding vena. Diserap baik dengan pemberian
oral. Metabolisme terjad di hati dengan cara konjugasi
dengan glukuronida. Ekskresi terutama melalui urin
Natrium Nitroprusid
Indikasi
Hipertensi
darurat,
maligna,
ensefalopati, hipertensi berat pada
glomerulonefritis akut dan kronik
Kontraindikasi
Pasien PJK iskemia miokard dan
serebral. Pasien edema paru,
hipertensi dengan koarktasio aorta,
dan aorta aneurisma
Indikasi
Hipertensi darurat, pilihan utama
krisis hipertensi termasuk yang
disertai infark miokard akut dan
gagal jantung kiri, hipertensi
dengan perdarahan serebral atau
subaraknoid
Kontraindikasi
Orang dengan kemungkinan retensi
cairan, pasien riwayat depresi,
kolitis ulseratif
Obat pertama yang diketahui dapat menghambat sistem saraf
simpatis
Terikat kuat pada vesikel ujung saraf sentral dan perifer dan
menghambat proses penyimpanan (uptake) katekolamin
(epinefrin dan norepinefrin) ke dalam vesikel. Katekolamin
kemudian dipecah oleh enzim monoamin oksidase di
sitoplasma, dan juga pada 5-hidroksitriptamin (serotonin).
Mengakibatkan penurunan curah jantung dan resistensi perifer
Pemakaian jangka panjang dapat mengakibatkan retensi air
Interaksi Obat
(-)
Efek Samping
Retensi
cairan,
hipertrikosis
hiperglikemi,
Interaksi Obat
(-)
Efek Samping
Hipotensi
Intravena
Bolus
50-100
dengan interval 5
menit
Infus
IV
15
mg/menit
Intravena
0.5-10 g/kg/menit,
dosis rata-rata 3
g/kg/menit
Interaksi Obat
(-)
Kontraindikasi
Efek samping yang berkaitan
dengan tekanan darah yang cepat,
efek samping yang berkaitan
dengan tiosianid, kejang
Indikasi
Hipertensi ringan dan sedang
Antiadrenergik
Reserpine
Tablet 0.25mg, 0.10mg
Rp.100, Rp. 118
Efek Samping
Letargi, depresi mental yang menetap
lama walaupun obat telah
dihentikan, , menurunkan ambang
kejang, bradikardia, hipotensi
ortostatik, kongesti nasal,
hiperadisitas lambung dan eksaserbasi
ulkus peptikum, muntah, gangguan
fungsi seksual
Interaksi Obat
Interaksi baik dengan diuretik
Indikasi
Oral
0.05-0.25 mg/hari
Max: 0.25 mg/hari
Ganglion Blocker
Trimetafan
(arvonad) discontinued
2-Agonist
Metildopa
Tablet 250 mg Rp 2.000/tab
Clonidine
Ampul 0,15 mg/ml Rp 43.000/amp
Efek Samping
Hipotensi ortostatik, diare, gangguan
ejakulasi
Oral
1-2 x 10-50 mg/hari
Interaksi Obat
Interaksi baik dengan diuretik
Indikasi
Hipertensi darurat, menghasilkan
hipotensi yang terkendali untuk
keperluan operasi besar
Kontraindikasi
Pasien dengan keadaan diare dan
hipotensi ortostatik
Efek Samping
Hipotensi ortostatik, ileus paralitik,
paralisis kandung kemih, mulut
kering, penglihatan kabur, reaksi
alergi
Intravena
0.3-5 mg/menit
Interaksi Obat
(-)
Indikasi
Antihipertensi lini kedua,
antihipertensi lini pertama untuk
hipertensi kehamilan
Kontraindikasi
Hepatitis, sirosis hati
Efek Samping
Sedasi, hipotensi postural, pusing,
mulut kering, sakit kepala, depresi,
gangguan
tidur,
impotensi,
kecemasan, penglihatan kabur, hidung
tersumbat, kelainan darah,
Penghentian mendadak fenomena
rebound
Hipertensi
Minimal 2 x
125mg/hari, Max
3g/hari
Interaksi Obat
Pemberian dengan preparat besi
mengurangi absorpsi hingga 70%
seklaigus mengurrang eliminasi
dan
meningkatkan
akumulasi
metabolit sulfat
Efek antihipertensi ditingkatkan
dengan kombinasi bersama diuretik
dan dikurangi oleh antidepresan
trisiklik dan amin simpatomimetik
Efek Samping
Sedasi dan mulut kering, pusing,
mual dan impotensi
Efek sentral : mimpi buruk,
insomnia, cemas, depresi
Injeksi
2 x 0.075 mg/hari
Max 0.6 mg/hari
-Blocker
Prazosin
Minipress caps 1 mg, 2 mg, 5 mg
Prazin caps 1 mg, 2 mg, 5 mg
Doxazosin (Cardura)
Tablet 1 mg Rp 6.722/tab
Tablet 2 mg Rp 11.505/tab
Kontraindikasi
Sick sinus syndrome
Indikasi
Hipertensi, BPH
Kontraindikasi
CHF akibat obstruksi mekanik,
hipersensitivitas terhadap derivat
quinazolin, kehamilan
Interaksi Obat
Pemberian dengan preparat besi
mengurangi absorpsi hingga 70%
seklaigus mengurrang eliminasi
dan
meningkatkan
akumulasi
metabolit sulfat
Efek antihipertensi ditingkatkan
dengan kombinasi bersama diuretik
dan dikurangi oleh antidepresan
trisiklik dan amin simpatomimetik
Efek Samping
Hipotensi postural, sinkop, palpitasi,
lemas, mual, muntah, edema, nyeri
dada, dispneu, konstipasi, diare,
depresi, cemas, gangguan tidur, sakit
kepala, kantuk, penurunan kesadaran,
pusing, vertigo, halusinasi, parestesia,
hidung tersumbat, epistaksis, mulut
kering, frekuensi dan inkontinensia
urin, pruritus, rash
Interaksi Obat
Sidenafil menambah efek prazosin
beri interval 4 jam
NSAID
mengurangi
efek
antihipertensi
-blocker
Initial Dose
1 x 1 mg/hari (malam
ditambah perlahan
dengan interval 7 har
sesuai respon pasien
Maintenance Dose
1 x 2-10 mg
Max 20 mg (1-2 dosi
Dapat diberikan
sebelum/sesudah mak