Вы находитесь на странице: 1из 2

Kronologi Berdarah, Kaca Pecah di Poli THT RS dr Soedarso

Pasien yang bernama Ziqria Asri Keisya, berusia 2 tahun 6 bulan pada hari Rabu
tanggal 29 September 2014 jam 10.00 WIB bersama Bapak dan Ibunya datang ke Poli THT
Rumah Sakit Dr Soedaro dengan keluhan telinga kanan kemasukan kapas. Pasien juga
mengeluhkan sering gatal di telinganya. Di bagian meja petugas Poli THT, pasien ditanya
petugas tentang keluhan pasien (anaknya), bapak pasien komplain dengan nada meninggi
bahwa tidak usah menjawab karena yang bertanya hanya petugas administrasi.
Kemudian pasien menunggu giliran dipanggil. Kemudian pasien dipanggil dan
dilakukan pemeriksaan oleh dr Asep Sudjana Sp.THT, bapak pasien tidak masuk ke ruang
periksa. Setelah diperiksa dokter dan dilakukan tindakan Spooling dan ektraksi kapas di
telinga kanan pasien, orang tua pasien diminta untuk membayar tindakan di kasir. Kemudia
Ibu pasien membayar tindakan tersebut. Sementara itu, Bapak pasien komplain mengapa
harus membayar lagi, kemudian petugas menjelaskan bahwa pembayaran tersebut untuk
membayar tindakan pembersihan dan pengambilan kapas yang sudah dilakukan.
Bapak pasien masih merasa dokter belum mengambil kapas di telinga pasien dan
bersikap dengan tidak sabar serta dengan suara nada tinggi ingin masuk ke ruang periksa
untuk minta penjelasan dokter. Sementara itu di ruang periksa dokter sedang memeriksa
pasien lain. Bapak pasien tetap memaksa menerobos masuk ke ruang periksa. Perawat
menjelaskan untuk menunggu sebentar tetapi dibentak dan disuruh diam. Di dalam ruang
periksa, Bapak pasien tetap memaksa minta dibersihkan. Kemudian dokter berkata bahwa
sudah bersih, mau dibersihkan apa lagi nanti bisa tertusuk gendang telinga dan bisa pecah.
Bapak pasien ngotot, membentak dokter sambil berkata Maksud dokter apa? Bilang-bilang
menusuk gendang telinga anak saya. Dia itu masih kecil. Lalu bapak pasien memukul kaca
meja periksa sampai pecah. Dokter terluka sedikit tangannya dan pasien lain serta petugas
merasa shock melihatnya. Kemudian pelaku disuruh keluar oleh pasien lain yang ada di
dalam. Barang bukti berupa kaca pecah dan jam tangan bapak pasien tertinggal. Perawat
memanggil satpam tetapi pasien sudah pergi pulang.
Sekitar jam 13.30 WIB keluarga pasien datang untuk mengambil jam tangan yang
tertinggal dan ditangani satpam dan berjanji akan mengganti kaca yang pecah. Ternyata
sampai hari ini, Rabu tanggal 01 Oktober 2014 kaca belum diganti.

Gambar Kaca meja yang pecah

Вам также может понравиться