Вы находитесь на странице: 1из 22

JENIS-JENIS KOROSI DAN KOROSI OLEH MIKROBA

Nur Umi Latifah


Pendidikan Teknik Mesin
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

ABSTRAK
Korosi sering terjadi ada logam, seperti besi, tembaga, dan lain-lain. Banyak
sekali kerugian yang diakibatkan oleh korosi sehingga perlu mengeluarkan biaya untuk
memperbaiki peralatan yang mengalami kerusakan akibat erosi. Biasanya korosi terjadi
pada jembatan, pagar, paku, bodi kendaraan, dan lain-lain.
Korosi memiliki beberapa jenis yang biasa terjadi pada bidang industri, yaklni
uniform attack (korosi merata), galvanic corrosion (korosi galvanis), crevice corrosion
(korosi celah), pitting corrosion (korosi sumur), intergaranular corrosion (korosi antar
butir), selective corrosion (korosi pisah), erosion corrosion (korosi erosi), stress
corrosion (korosi tekanan), fatique corrosion (korosi lelah), dan biological corrosion.
Proses korosi juga di pengaruhi oleh bakteri yang disebut bakteri korosi.

Mikroorganisme yang mempengaruhi korosi antara lain bakteri, jamur, alga dan
protozoa.

Key Word: Korosi, Jenis-jenis Korosi, Mikroba.

PENDAHULUAN

katoda),

Korosi adalah teroksidasinya suatu

isolator) dan jensi elektrolit (air).

logam atau kerusakan atau degradasi

Dalam kehidupan sehari - hari, besi

logam

yang

akibat

reaksi

dengan

kontak/hubungan

teroksidasi

(fungsi

disebut

lingkungan yang korosif. Korosi

dengan karat dengan

dapat juga diartikan sebagai serangan

Fe2O3xH2O.

yang merusak logam karena logam

termasuk proses elektrokimia, di

bereaksi

atau

mana logam Fe yang teroksidasi

lingkungan.

bertindak sebagai anode dan oksigen

Unsur-unsur korosi meliputi: 2 buah

yang terlarut dalam air yang ada pada

logam berbeda jenis (ada Anoda dan

permukaan besi bertindak sebagai

elektrokimia

secara
dengan

kimia

Proses

rumus
perkaratan

katode. Reaksi perkaratan:

Anode : Fe Fe2+ + 2 e

terkorosi secara merata. Jenis korosi

Katode : O2 + 2H2O 4e + 4 OH
2+

Fe yang

mengakibatkan

rusaknya

berangsur-

konstruksi secara total. Kerugian

angsur akan dioksidasi membentuk

langsung akibat korosi merata berupa

Fe3+.

dihasilkan,

ini

OH

Sedangkan

akan

kehilangan

material

konstruksi,

bergabung dengan elektrolit yang ada

keselamatan kerja dan pencemaran

di alam atau dengan ion H+ dari

lingkungan akibat produk korosi

terlarutnya oksida asam (SO2, NO2)

dalam

dari hasil perubahan dengan air

mencemarkan

hujan. Dari hasil reaksi di atas akan

Sedangkan kerugian tidak langsung,

dihasilkan

antara

karat

dengan

senyawa

Fe2O3xH2O.

bersifat

katalis

perkaratan

rumus

senyawa

yang

lingkungan.

lain

berupa

penurunan

ini

kapasitas dan peningkatan biaya

untuk

proses

perawatan (preventive maintenance).

berikutnya

yang

disebut autokatalis.

Karat

bentuk

Salah

satu

[Graver, 1985].
Jenis korosi ini dapat diketahui

kerugaian besi, besi yang terkena

dengan

korosi akan bersifat rapuh dan tidak

serangannya yang menyeluruh dan

ada

sangat

seragam di semua permukaan logam.

membahayakan kalau besi tersebut

Korosi ini terjadi jika lingkungan

digunakan sebagai pondasi bangunan

korosif mempunyai akses yang sama

atau jembatan. Senyawa karat juga

ke seluruh bagian dari permukaan

membahayakan kesehatan, sehingga

logam dan secara thermodinamika

besi tidak bisa digunakan sebagai

logamnya

alat-alat masak, alat-alat industri

komposisi kimia yang sama. Akan

makanan/farmasi/kimia.

tetapi kondisi ini tidak berlaku

kekuatan.

Ini

baik

karena

harus

tampilanya

mempunyai

umum. Pada umumnya korosi merata


JENIS JENIS KOROSI

ini tidak mempunyai sifat protektif

KOROSI MERATA

mandiri

Korosi merata (uniform corrosion)

mekanisme korosi di semua tempat

adalah korosi yang terjadi pada

berlangsung tanpa hambatan yang

seluruh

yang

berarti. Sebagai contoh korosi merata

lingkungan,

pada baja karbon rendah dalam

permukaan

terekspose

dengan

logam

yang

baik,

sehingga

larutan berair, mekanismenya dapat

Mekanisme Korosi Merata

dijelaskan seperti di bawah ini:

Korosi

[Harsisto, 2005]

merupakan

1. Pada awalnya ada interaksi antara

Teori

dalam

ini

larutan

proses

elektrolit

elektrokimia.

didasarkan

larutan berair dengan permukaan

terbentuknya

baja yang bebas membentuk sel

permukaan metal ditutupi elektrolit.

korosi

bersifat

Metal yang terkorosi meninggalkan

elektrokimia, dimana butir kristal

metal di daerah anoda sebagai kation

logam akan bertindak sebagai

metal yang larut atau diubah menjadi

katoda karena mempunyai energi

componud padatan. Reaksi oksidasi

yang relatif lebih rendah daripada

anoda ini diikuti oleh reduksi oleh

unsur karbondan atau senyawa

unsur-unsur

karbida dibatas butir.

katoda. Anoda dan katoda dapat

mikro

yang

sel

pokok

listrik

pada

elektrolit

bila

di

2. Reaksi elektrokimia lebih lanjut

berupa metal yang sama atau metal

akan terjadi antara butir kristal

yang berbeda (korosi bimetal). Beda

sebagai anoda karena mempunyai

potensial antara anoda dan katoda

energi yang lebih tinggi daripada

merupakan gaya gerak listrik dari

produk korosi tahap pertama.

aksi korosi. Besarnya arus ditentukan

3. Produk korosi yang sifatnya tidak

oleh beda potensial sirkuit terbuka

melekat pada permukaan logam

antara anoda dan katoda, besarnya

dasar, akan mengakibatkan reaksi

polarisasi elektrokimia yang terjadi

korosi

di anoda dan katoda dan tahanan

secara

elektrokimia

berlangsung berkelanjutan.

listrik larutan.

Kerugian korosi merata ini besar

Pengendalian Korosi Merata

karena jumlah logam yang terkorosi

Laju korosi dapat diturunkan dengan

besar,

keuntungannya

perlindungan melalui penambahan

adalah mudah dilihat secara visual

inhibitor pada larutan. Teknik-teknik

dan umur logam mudah ditentukan

perlindungan seperti proteksi katoda

sehingga

dan anoda, pelapisan, inhibitor, dan

sedangkan

korosi

dikendalikan.

ini

mudah

pemilihan material sering digunakan


sebagai cara perlindungan korosi
paling efektif.

Pengetahuan mengenai karakteristik

Prinsip korosi galvanik sama dengan

korosi dan laju korosi pada logam

prinsip elektrokimia yaitu terdapat

dan

elektroda

paduan

logam

sebagaimana

(katoda

dan

anoda),

ditunjukkan dalam literatur atau yang

elektrolit dan arus listrik. Logam

diukur melalui teknik elektrokimia

yang berfungsi sebagai anoda adalah

ataupun melalui pengurangan berat

logam yang sebelum dihubungkan

logam memungkinkan dilakukannya

bersifat lebih aktif atau mempunyai

pemilihan material yang baik. Cara

potensial korosi lebih negatif. Pada

terbaik untuk menghindari terjadinya

anoda akan terjadi reaksi oksidasi

korosi

dengan

atau reaksi pelarutan sedangkan pada

langsung

katoda terjadi reaksi reduksi logam

pada bagian logam yang terkorosi

atau tidak terjadi reaksi apa-apa

sebelum korosi ini menyebar ke

dengan cara proteksi katodik.

semua permukaan logam.

Deret galvanik adalah suatu daftar

merata

melakukan

adalah

penanganan

harga-harga potensial korosi untuk


berbagai logam paduan yang berguna
dalam kehidupan. Selain itu deret
galvanik juga mencantumkan hargaharga potensial korosi untuk logamlogam murni.
Gambar 1. Korosi Merata pada
Kaleng Minuman

Untuk meminimumkan terjadinya


korosi galvanik salah satunya adalah
dengan pemilihan pasangan logam

KOROSI GALVANIK
Korosi

galvanik

corrosion)

disebut

dengan perbedaan potensial yang


(galvanic

juga

sebagai

korosi logam tak sejenis atau korosi


dwi logam. Korosi ini terjadi ketika
dua macam logam yang berbeda
berkontak secara langsung dalam
media korosif. Hal ini terjadi karena
dihasilkan

suatu

beda

potensial

sangat kecil. Deret galvanik hanya


memberikan
kecenderungan

informasi
terjadinya

tentang
korosi

galvanik pada pasangan dua logam


atau logam paduan.
Jenis korosi ini dapat diketahui
dengan baik karena adanya dua
logam yang kontak secara elektrik

diantara logam tesebut.

dan

tercelup

dalam

larutan

air

maka Zn akan terkorosi sedangkan

membentuk sel elektrokimia. Dimana

baja akan terlindungi.

salah satu logam yang relatip kurang

Jarak

mulia akan mengalami korosi dan

Laju korosi pada umumnya paling

logam yang lebih mulia tidak akan

besar pada daerah dekat pertemuan

terjadi

timbulnya

kedua logam. Laju korosi berkurang

mekanisme reaksi korosi jenis ini

dengan makin bertambahnya jarak

karena adanya perbedaan potensial

dari

sistem logam dimedia larutan berair

tersebut.

yang lebih dikenal dengan deret

tergantung

tegangan logam Sebagai contoh atap

larutan dan korosi galvanik dapat

seng gelombang yang mengalami

diketahui dengan adanya serangan

korosi pada lapisan sengnya terlebih

korosi lokal pada daerah dekat

dahulu,

akan

pertemuan logam.

terkorosi selama masih ada lapisan

Luas Penampang

seng dan secara elektrik masih

Yang

terinteraksi.

penampang elektroda terhadap korosi

Faktor-faktor yang

galvanik

Mempengaruhi Korosi Galvanik

perbandingan

Terdapat

yang

katodik terhadap anodik. Jika luas

korosi

penampang katodik jauh lebih besar

korosi.

Dasar

logam

baja

beberapa

berpengaruh

tidak

faktor

terhadap

pertemuan

kedua

Pengaruh
pada

dimaksud

logam

jarak

ini

konduktivitas

dengan

luas

adalah

pengaruh

luas

penampang

galvanik yaitu diantaranya:

dari pada katoda. Makin besar rapat

Lingkungan

arus

Tingkatan korosi galvanik tergantung

mengakibatkan laju korosi makin

pada keagresifan dari lingkungannya.

cepat pula.. Korosi di daerah anodik

Pada

akan menjadi 100-1000 kali lebih

umumnya

logam

dengan

pada

jika

daerah

ketahanan korosi yang lebih rendah

besar

dibandingkan

dalam suatu lingkungan berfungsi

keseimbangan

sebagai anoda. Biasanya baja dan

anodik dan katodik.

luas

anoda

dengan

penampang

seng keduanya akan terkorosi akan


tetapi jika keduanya dihubungkan

Mekanisme Umum
Salah satu mekanisme yang
berbeda tidak dapat dipanggil untuk
menggambarkan pitting pada semua
paduan

dan

lingkungan.

dalam

Bahkan,

masih

ketidaksepakatan
Gambar 2. Korosi Galvanik pada
Sambungan Baut

mekanisme

semua
ada

mengenai

yang

tepat

yang

menyebabkan lubang untuk memulai

KOROSI SUMURAN

dan

menyebarkan.

Namun,

Korosi sumuran (pitting corrosion)

karakteristik tertentu yang umum

adalah korosi lokal dari permukaan

untuk sebagian besar jenis pitting.

logam yang dibatasi pada satu titik

Paling umum pitting dikaitkan

atau area kecil, dan membentukn

dengan

bentuk

sumuran

mengandung halida dan seperti

adalah salah satu bentuk yang paling

klorida, bromida, dan hipoklorit.

rongga.

Korosi

merusak dari korosi.Sebagian besar


permukaan

sering

ion

Sebuah

katoda

hubungan

menderita

halida

vs

yang

anoda

besar

area

kecil

kerugian logam sedikit atau tidak

cenderung ada. Sebagian besar

ada. Penetrasi bisa begitu besar

permukaan yang tidak diserang

sehingga dinding dapat benar-benar

dapat bertindak sebagai katoda

berlubang sehingga kebocoran. Atau,

dan hanya wilayah kecil yang

penetrasi bisa berhenti di kedalaman

diserang dapat bertindak sebagai

tertentu atau berhenti dan kemudian

anoda.

restart. Untuk komponen di bawah

Konsentrasi ion dalam pit dan

tekanan tarik, lubang dapat inisiasi

dalam

situs untuk retak, yang kemudian

berbeda. Konsentrasi ionik jauh

dapat tumbuh dengan kecepatan

lebih besar dalam daerah pit.

tinggi, akhirnya berakhir dengan


kegagalan atau terputusnya bagian.

cairan

massal

yang

Hidrolisis

reaksi

yang

melibatkan

logam

yang

mengandung

kation

dalam

lubang menyebabkan keasaman

meningkat, yaitu pH menurun

Microsegregation) muncul pada

secara signifikan.

permukaan

Kadang-kadang
hidrolisis

produk

reaksi

dapat

Partikel-

partikel

ini

mempercepat

sepanjang

batas

butir

dapat

menciptakan efek autocatalytic

berfungsi sebagai anoda lokal

di

menyebabkan korosi galvanik

mana

kehadiran

mereka

mempercepat propagasi pit.

logam.

Inisiasi

dapat

diskontinuitas

terjadi
dalam

lokal dan pembentukan lubang


pada

lapisan

awal.

Menekankan lokal dalam bentuk

baik pasif dalam permukaan

dislokasi muncul di permukaan

paduan atau antara logam dasar

dapat

dan inklusi.

memulai lubang.

Permukaan terkena kondisi stagnan


(ketiadaan

atau

gerakan

fluida

menjadi

anoda

dan

Non-homogen lingkungan dapat


membubarkan

film

pasif

di

berkurang) sering diamati untuk pit

lokasi tertentu di mana lubang

lebih mudah daripada permukaan

awal bentuk.

yang sama terkena gerakan fluida

Cara Pencegahan

Tahapan korosi sumuran:

1.

tegak

berdiri

sehingga

tidak

akan

dapat terbentuk pada permukaan

terjadi

genangan

air

pada

ditutupi oleh lapisan oksida pasif

permukaan logam.
2.

Melapisi

permukaan

logam

Kerusakan mekanis dari film

dengan pelindung atau lazim

pasif disebabkan oleh goresan.

disebut coating baik organic

Reaksi Anodik dimulai pada

maupun yang organik.

permukaan

logam

terkena

3.

elektrolit. Sekitarnya permukaan


dipasivasi

material

Inisiasi Pit. Sebuah lubang awal

sebagai akibat dari berikut:

Meletakkan

bertindak

sebagai

Penambahan

inhibitor

sesuai dengan lingkungannya


4.

Merubah

lingkungan

katoda.

mengurangi

Partikel dari kedua fase (non-

penyebab dampak korosi

logam

inklusi,

intermetalik,

partikel

yang

faktor

dengan
utama

inklusi
logam,

5.

Pemasangan seng anode yang

3. Lapisan pasir, kotoran atau hasil

sesuai dengan kondisi dimana

korosi pada permukaan logam

korosi tersebut terjadi

yang dapat
4. ditembus air (jenis korosi yang
dihubungi menuju lapisan yang di
serang).
Bahan yang berserat (seperti lipatan
paking)

menggambarkan

larutan

yang dalam celah diantara paking


dan logam dengan reaksi kapiler
terutama sekali menghasilkan korosi
Gambar 3. Korosi Sumuran
pada westafle

celah,

dan

lubang

baja

selalu

didorong dengan kehadiran celah

KOROSI CELAH

atau

Korosi celah (crevice corrosion)

tumbuhan laut, dan lain-lain).

adalah

Banyak jalan bagi korosi celah untuk

penyerangan

meningkat

secara

lokal

yang

terus-menerus.

lapisan

terbentuk

(kotoran,

dalam

pasir,

larutan

yang

Untuk menanggulangi hal itu celah

mendekati netral yang mana tidak

sebaiknya ditiadakan dalam desain

dipecah oksigen pereaksi katodik,

tersebut.

tetapi dengan jalan korsi celah

Korosi lokal yang kuat merupakan

tembaga dan campuran tembaga

jarak dari lubang kecil ke luas korosi

dapat terjadi perbedaan konsentrasi

menyebar ke seluruh permukaan. Hal

ion Cu2+; namun demikian dalam

ini dapat terjadi pada celah sempit

mekanisme

yang dapat terbentuk karena :

berbeda,

1. Susunan yang geometri, seperti

permukaan yang terlindung menuju

paku payung,

pembuatan las,

pengabunganbenang.

yang

bukan

seperti plastik, karet, kaca.

sejak

dan

logam,

kelihatan

diserang

tidak

kenyataannya,

2. Menghubungkan logam dengan


padatan

celah

berikutnya

tutup

sampai

celah;

disamping

celah

benar-benar katodik dan endapan


tembaga

kadang-kadang

diamati,

terutama dalam campuran Cu dengan


Ni.

Tahap tahap terjadinya korosi

M++ + 2Cl + 2H2O M(OH)2 +

celah:

2H+ + 2Cl-

1.

Seluruh permukaan logam di

H+ akan masuk ke dalam celah

dalam dan di luar celah ditutupi

mengkompensasi

oleh elektrolit Coksigen, Ekor dan

yang berpindah keluar celah

laju korosi di dalam dan di luar

sehingga keasaman di dalam

celah sama.

celah semakin meningkat.

2.

Konsentrasi O2 dalam celah

5.

Kandungan ion H+ dan Cl- yang


tinggi dalam celah, mencegah

dikonsumsi

pasivasi

oleh

katodiknya,

logam,

dan

sedangkan supplay oksigen ke

meningkatkan pelarutan anodik

dalam celah terbatas karena

sehingga

perpindahannya ke dalam celah

secara autokatalitik.

lambat

proses

berlangsung

melalui

mekanisme difusi. Terbentuk sel

Pencegahan

elektrokimia padamana lokasi

celah

dalam celah dengan kandungan

Mekanisme

korosi

celah

(crevice

Korosi

oksigen lebih kecil berfungsi

corosion)

sebagai anoda, dan lokasi di luar

serangan terhadap paduan-

celah sebagai katoda.

yang oksidanya terpasifkan oleh ion-

Celah kelebihan muatan positif

ion agresif seperti klorida dalam

yaitu kation logam yang larut

celah- celah

Mendorong

migrasi

ion

Cl-

dibatasi

atau

hanya

untuk
paduan

daerah-daerah

permukaan logam yang tersembunyi.

kedalam celah, dan terbentuk

Serangan dalam kondisi

metal

karena

terhadap logam tidak terpasifkan

di dalam celah

dahulu disebut aerasi diferensial.

meningkat, sebagian M++ akan

Korosi aerasi-diferensial dan korosi

berdifusi dan bermigrasi keluar

sel konsentrasi adalah istilah-istilah

celah.

yang merujuk ke

Di muka celah MCl terhidrolisis

mekanisme korosi di dalam celah

sesuai dengan reaksi :

atau retakan. Sedangkan nama-nama

klorida.

konsentrasi M

4.

positif

berkurang dengan cepat karena

cukup

3.

ion

++

Oleh

lain

serupa

aspek-aspek

yang kurang umum timbul

dari situasi-situasi khusus ditempat

yang kontak langsung dengan

korosi celah ditemukan, misalnya,

atmosfer. Oksigen di permukaan

korosi deposit, korosi retakan, korosi

logam yang berhadapan dengan

paking, korosi antarmuka, korosi

sebagian besar elektrolit lebih

tapal, korosi garis air, dan korosi

mudah

pasak. Defenisi lain dari korosi celah

terdapat di dalam celah. Di dalam

adalah serangan yang terjadi karena

celah,

sebagian permukaan atau terasing

menghalangi

dari linkungan dibanding bagian lain

sehingga pembangkitan ion-ion

logam yang menghadapi elektrolit

hidroksil yang negatif dari tempat

dalam volume besar. Serangan ion-

yang

ion klorida

berkurang.

logam

terhadap

yang

permukaan

terpasifkan

dipilih

dikonsumsi

ketimbang

kekurangan

oksigen

proses

terkurung

katodik

itu

juga

3. Produksi ion-ion positif yang

sebagai contoh karena kombinasi ini

berlebihan

paling sering dijumpai kasus-kasus

menyebabkan ion-ion negatif dari

korosi celah.

elektrolit di luar celah terdifusi ke

Langkah-langkah

yang

dalam

dalam

celah

celah

untuk

dilakukan adalah sebagai berikut:

mempertahankan keadaan dengan

1. Mula-mula, elektrolit diandaikan

energi potensial yang minimum.

mempunyai komposisi seragam.

Dengan hadirnya klorida, agaknya

Korosi terjadi secara perlahan di

terbentuklah

seluruh permukaan logam yang

antyara klorida, ion-ion logam dan

terbuka, baik di dalam maupun di

molekul-molekul air. Para ahli

luar

yakin

celah.Dengan

kondisi

ion-ion

bahwa

kompleks

ion-ion

demikian, pembangkitan ion-ion

mengalami

logam positif diimbangi secara

dengan air), yang menghasilkan

elektrostatik oleh pembentukan

produk korosi, dan lebih penting

ion-ion hidroksil negatif.

lagi,

2. Pengambilan
terlarut

hidrolisis

itu

ion-ion

oksigen

yang

mengurangi

menyebabkan

lebih

klorida

(reaksi

hidrogen

yang

pH.

Kehadiran

diketahui

mendorong

banyak lagi difusi oksigen dari

terjadinya pH-pH rendah karena

permukaan-permukaan

kecendrungannya

elektrolit

yang

sangat

10

rendah untuk bergabung dengan

KOROSI EROSI

ion-ion hidrogen dalam air.

Korosi erosi adalah korosi yang

Penanggulangan

terjadi pada permukaan logam yang

1. Penggunaan sistem sambungan

disebabkan aliran fluida yang sangat

butt

joint

dengan

pengelasan

cepat sehingga merusak permukaan

dengan

sambungan

logam dan lapisan film pelindung.

keling untuk peralatan peralatan

Korosi erosi juga dapat terjadi karena

baru.

efek-efek mekanik yang terjadi pada

dibanding

2. Celah sambungan ditutup dengan

permukaan

pengelasan menerus atau dengan

pengausan,

soldering.

Logam yang mengalami korosi erosi

3. Peralatanperalatan

harus

logam,
abrasi

misalnya:

dan

akan menimbulkan

gesekan.

bagian-bagian

diperiksa dan dibersihkan secara

yang kasar dan tajam.

teratur,

pada

Penyebab

yang

Ada beberapa penyebab korosi erosi

terutama

sambungansambungan
rawan.

antara lain :

4. Hindari pemakaian packing yang


bersifat higroskopis.

1. Turbulensi aliran
Di dalam aliran yang turbulen,

5. Penggunaan gasket dan absorbent

gelembung udara akan semakin

seperti teflon jika memungkinkan.

banyak dan bertekanan, sehingga

6. Pada desain saluran drainase,

serangan yang berupa benturan

hindari

adanya

lengkungan

dan

gesekan

semakin

kuat

lengkungan tajam serta daerah

menyerang permukaan logam.

genangan fluida.

Korosi erosi akibat turbulensi


aliran ini terutama disebabkan
oleh efek olakan dan peronggaan.
Olakan atau turbulensi disebabkan
oleh paking pemasangan yang
tidak

tepat,

tonjolan

akibat

pengelasan, solder pada bagian


dalam

pipa

atau

sambungan,

Gambar 4. Korosi Celah

11

tikungan yang jari jarinya terlalu

Mekanisme Pembentukan Korosi

kecil, dan sebagainya.

Erosi

Pada olakan atau turbulensi ini

Proses

molekulmolekul

umum adalh melalui beberapa tahap

memberikan
pada

tekanan

logam

keausan

fluida

langsung

sehingga

mekanik

akan

terjadi

yang

akan

terjadinya

korosi

secara

berikut :
1.

Pada

tahap

pertama

terjadi

serangan oleh gelembung udara yang

menyebabkan terjadinya korosi.

menempel di permukaan lapisan

Turbulensi aliran disebabkan oleh:

pelindung logam, karena adanya

1. Perubahan

aliran turbulen yang melintas di atas

drastis

pada

diameter lubang bor atau arah

permukaan logam tersebut.

pipa.

2. Pada tahap kedua gelembung

2. Penyekat

pada

sambungan

yang buruk pemasangannya.


3. Adanya

lapisan peindung.

yang

3. Pada tahap ketiga, laju korosi

memungkinkan fluida mengalir

semakin meningkat, karena lapisan

di luar aliran utama.

pelindung telah hilang. Logam yang

2. Adanya

celah

udara tersebut mengikis dan merusak

produk

endapan

lain

korosi
yang

atau
dapat

mengganggu aliran

mulai
membentuk

3. Peronggaan/Kavitasi
Kerusakan

berada di bawah lapisan pelindung


terkorosi,

sehingga

cekungan,

kemudian

terjadi pembentukan kembali lapisan

kavitasi

merupakan

pelindung dan logam, menjadi tidak

bentuk khusus dari korosi erosi

rata. Bila aliran terus mengalir, maka

yang

akan terjadi serangan kembali oleh

disebabkan

terbentuknya

oleh

gelembung

gelembung

udara

yang

terbawa

gelembung uap dan pecah pada

aliran. Serangan ini akan mengikis

permukaan

Biasanya

dan merusak lapisan pelindung yang

terjadi pada propeller kapal laut,

baru saja terbentuk, rusaknya lapisan

dimana fluida denga kecepatan

pelindung

tinggi

mengakibatkan serangan lebih lanjut

logam.

mengalir

dibarengi

terjadinya perubahan tekanan.

tersebut

akan

pada logam yang lebih dalam sampai


membentuk cekungan. Contoh korosi

12

erosi

yakni

korosi

sambungan

erosi

pipa

pada

perusahaan

disebut "intercrystalline korosi" atau


"korosi

interdendritik".

Dengan

minuman.

adanya tegangan tarik, retak dapat

Pengendalian Korosi Erosi

terjadi sepanjang batas butir dan

Pengendalian

korosi

erosi

dapat

dilakukan dengan cara :


1. Mengurangi

jenis

korosi

ini

sering

disebut

"intergranular retak korosi tegangan


aliran

(IGSCC)" atau hanya "intergranular

mengurangi

stress corrosion cracking" adalah

turbulensi dan tumbukan yang

bentuk korosi terlokalisasi dalam

berlebihan.

daerah yang sempit dan terjadi di

fluida

kecepatan

untuk

2. Menggunakan

kompenen

yang

batas butir. Terjadinya korosi ini

halus dan rapi pengerjaannya,

selalu

sehingga

segregasi kimiawi atau presipitat fase

tempat

gelembung

pembentukan

menjadi

sesedikit

mungkin.

diikuti

dengan

adanya

tertentu di batas butir. Presipitat ini


menghasilkan zona yang resistansi

3. Penambahan

inhibitor

atau

passivator.

korosinya

menurun

karena

kekosongan tersebut. Contoh yang

4. Menggunakan paduan logam yang

paling sederhana adalah sensifitasi

lebih tahan korosi dan tahan erosi.

pada stainless steel. Pengkayaan

5. Proteksi katodik

chromium pada batas butir yang


berbentuk
daerah

presipitat

yang

kurang

menghasil
chromium

(daerah ini juga disebeut depletion


zone).
Kejadian ini adalah manifestasi dari
HAZ pada pengelasan dimana panas
yang berulang ulang memunculkan
sensitized structure. Untuk mencegah

Gambar 5. Korosi Erosi

kejadian

ini

maka

ditambahkan

penyetabil

austenitic.

KOROSI INTERGRANULAR

elemen

Korosi intergranular Intergranular

Penyetabil elemen ini (Titanium dan

corrosion

Neobium)

kadang-kadang

juga

ditambahakan

untuk

13

mencegah terjadinya intergranular

Selective leaching adalah korosi

korosi dengan cara menghambat

yang terjadi pada paduan logam

terbentuknya presipitat Cr pada batas

karena pelarutan salah satu unsur

butir.

dikarenakan

paduan yang lebih aktif, seperti yang

terbentuknya karbida antara elemen

biasa terjadi pada paduan tembaga-

penyetabil dengan Cr.

seng. Mekanisme terjadinya korosi

Pencegahan

selective leaching diawali dengan

Hal

ini

Adapun cara

korosi

terjadi pelarutan total terhadap semua

intergranular adalah sebagai berikut:

unsur. Salah satu unsur pemadu yang

1.

Casting

potensialnya

Pada proses ini harus dilakukan

terdeposisi, sedangkan unsur yang

dengan jalan mengecor logam

potensialnya lebih rendah akan larut

dengan

ke

komposisi

2.

pencegahan

step

yang

yang

benar,

benar

lebih

elektrolit.

tinggi

Akibatnya

akan

terjadi

dan

keropos pada logam paduan tersebut.

pendinginan yang benar sesuai

Contoh lain selective leaching terjadi

dengan

pada

karakteristik

masing-

besi

tuang

kelabu

yang

masing logam dan kegunaannya

digunakan sebagai pipa pembakaran.

Welding

Berkurangnya besi dalam paduan

Pemilihan elektrode yang benar,

besi

prosedur pengelasan yang benar,

paduan tersebut menjadi porous dan

pendinginan yang benar.

lemah, sehingga dapat menyebabkan

tuang

akan

menyebabkan

terjadinya pecah pada pipa.


Cara pencegahan
Proses

dezincification

dikurangi

dengan

dapat

meminimalkan

keganasan lingkungan atau dengan


katodic protection.
Gambar 6. Korosi intergranullar
pada pipa

Penambahan 1% tin pada 70 30


brass,

atau

dengan

penambahan

arsenic, antimony, atau phosporus


KOROSI SERANGAN ELEKTIF

sebagai inhibitor.

14

Graphitization, dapat terjadi karena

Satu ciri pretakan korositegangan

terdapat perbedaan graphit dan besi

yang sering terjadi adalah bahwa

pada

Dengan

kasus demikian tidak dapat diduga

demikian sebagian Fe meninggalkan

datngnya. Sering kali, bahan yang

vacant pada struktur graphit logam.

dipilih karena ketahanannya terhadap

struktur

logam.

korosi, ternyata gagal pada tingkat


tegangan jauh di bawah tegangan
pepathan normalnya. Jarang orang
dapat menemukanbukti yang jelas
bahwa
Gambar 7. Korosi serangan selektif

kegagalan

ini

dapat

diramalkan, dank arena ini dapat


dialami oleh komponen-komponen

KOROSI RETAK TEGANG

yang tampaknya tidak menderita

Peretakan

tegangan, maka lebih mengejutkan

(sterss-corrosion

cracing/SCC) adalah istilah yang

lagi

diberikan

komponen-komponen itu sekonyong-

untuk

peretakan

ketika

ditemukan

bahwa

interglanuler atau transglanuler pada

konyong sudah rusak.

logam akibat kegiatan gabungan

Ciri-ciri utama peretakan korosi-

antara tegangan tarik statik dan

tegangan

lingkungan khusus. Bentuk korosi ini

Brown adalah:

lajim dijumpai di lingkungan. Dalam

1. Bahwa tegangan tarik harus ada.

telah

dijabarkan

oleh

teknologi reaktor air mendidih, SCC

Peretakan

interglanuler pada sistem pipa baja

merupakan hasil kerjasama antara

nirkarat

merupakan

tegangan dan korosi: Tegangan

masalah korosi utama, sedangkan

terjadi ketika komponen sedang

dalam reaktor air bertekanan bahan

operasional.

(tipe

304)

peka

lingkungan

yang sama ternyata retak bila dipakai

2. Pada umumnya, paduan-paduan

sebagai pipa pengisi asam borat dan

ternyata lebih rentan dibanding

pipa pengisi bahan bakar. Kegagalan

logam- logam murni, meskipun

korosi-tegangan

ada

pada

sudu-sudu

turbin yang terbuat dari baja nitrat

beberapa

pengecualian,

misalnya tembaga.

(tipe 403) konon mencapai laju 4


persen per tahun.

15

3. Peretakan pada logam tertentu


yang

teramati

disebabkan

hanya

oleh

yang

sedikit

saja

lingkungan kritis dan paduan yang


erntan terhadap korosi.
1. Mengeliminasi

tegangan

tarik

unsure kimia di lingkungannya,

yang terjadi pada bagian kritis

dan unsure-unsur itu tidak perlu

komponen/peralatan

dalam konsentrasi besar.

dilakukan

4. Bila tegangan tidak ada, paduan

dapat

dengan

re-desain.

Selain itu penurunan tegangan

biasanya lebam terhadap unsure

tarik

yang sama dalam lingkungan,

dilakukan dengan perlakuan panas

yang semestinya menyebabkan

anil.

peretakan.

sisa pada logam

dapat

2. Pengotrolan

lingkungan

dapat

dilakukan

dengan

cara

retak korosi-tegangan mempunyai

menurunkan

oksidasi

penampakan seperti perpatahan

membuat

rapuh.

menghindarkan

5. Bahkan bila bahan bersifat mulur,

6. Biasanya kita dapat menentukan

oksigen

(yang
terlarut),

adanya

unsur-

unsur kritis yang terdapat pada

tegangan ambang batas; dibawah

larutan,

serta

tegangan itu SCC tidak akan

penghambabt di larutan. Pelapisan

terjadi.

(coating) juga merupakan salah


satu

oleh Brown, sekarang jelas bahwa

interaksi logam yang dilindungi

ada

dengan

potensial

tertentu

untuk

unsur

Disamping ciri-ciri yang diberikan

rentang

cara

memberi

membatasi

lingkungannya,

namun

dimana, SCC bisa terjadi atau tidak

cara ini kurang efektif karena

mungkin terjadi, dan bahwa potensial

tidak dapat menahan zat kimia

korosi

yang agresif.

merupakan

sesuatu

yang

penting.

3. Memilih paduan yang memiliki


ketahanan

Pengendalian korosi
Pengedalian korosi
dapat

dilakukan

retak tegang
dengan

korosi

terhadap

lingkungan tertentu merupakan


salah

satu

cara

yang

dapat

mengeliminasi salah satu dari tiga

dilakukan. Selain itu merubah

faktor berikut, yaitu tegangan tarik,

proporsi elemen pemadu pada


paduan logam sehingga memiliki

16

kekuatan yang lebih tinggi atau

Logam juga bisa retak oleh invasi

merubah struktur metalurginya

hidrogen.

dapat

meningkatkan ketahanan

Belum diketahui bagaimana hidrogen

logam tersebut terhadap korosi

bisa merusak logam secara kimiawi

retak tegang.

ataupun secara elektrokimia, tetapi

4. Penerapan proteksi katodik juga


dapat

dilakukan

untuk

efek pengrusakannya terhadap logam


sebagai bahan konstruksi sudah jelas.

pengendalian korosi retak tegang,

Boleh

namun

dapat

mendifusio secara fisika saja ke

mempercepat terjadinya hydrogen

dalam logam akibat kecilnya ukuran

induced cracking. Oleh karena itu

atom hidrogen.

cara

ini

jadi

hidrogen

hanya

penerapan proteksi katodik hanya


efektif dilakukan pada paduan

Pengendalian

yang memiliki tegangan tinggi

Pengendalian retak yang disebabkan

dan

oleh

mengalami

retak

oleh

mekanisme anodik.

hidrogen

terjadinya
disebabkan
logam

mengeliminasi

keretakan
oleh

dapat

hidrogen

dilakukan

yang
pada
dengan

beberapa cara, antara lain :


1. Menghilangkan sumber hidrogen
atau membatasi interaksi hidrogen
dengan logam. Cara ini dapat
Gambar 8. Korosi Retak Tegang

dilakukan

dengan

tidak

menerapkan pengendalian korosi


KOROSI PERAPUHAN

proteksi katodik atau melakukan

HIDROGEN

proses pelapisa galvanis, karena

Perapuhan Hidrogen mengakibatkan

kedua

logam menjadi rapuh akibat penetrasi

menimbulkan

hidrogen

logam.

hidrogen di permukaan logam.

Peristiwa perapuhan ini biasa disebut

Cara lain yang dapat dilakukan

dengan Hydrogen Embrittlement.

adalah dengan pemberian unsur

ke

kedalaman

hal

tersebut

dapat

pembentukan

penghambat pada larutan atau

17

membuat
logam,

lapisan
sehingga

interaksi

inert
tidak

antara

hidrogen

Korosi yang terjadi karena mikroba

dan

mikroorganisme yang mempengaruhi

terdapat

korosi antara lain bakteri, jamur, alga

dilingkungannya.

dan protozoa. Korosi ini bertanggung

2. Menurunkan tegangan tarik dapat


dilakukan

KOROSI MIKROBA

terjadi

logam

yang

pada

dengan

jawab terhadap degradasi material di

cara

lingkungan. Pengaruh inisiasi atau

panas

laju korosi di suatu area, mikro-

anil/pembakaran, karena proses

organisme umumnya berhubungan

tersebut

menghilangkan

dengan permukaan korosi kemudian

tegangan tarik sisa pada logam.

menempel pada permukaan logam

Selain itu pada saat pemanasan

dalam bentuk lapisan tipis atau

akan terjadi peningkatan mobilitas

biodeposit.

hidrogen

dapat

ataubiofilm. Pembentukan lapisan

melepaskan hidrogen terlarut pada

tipis saat 2 4 jam pencelupan

logam.

sehingga membentuk lapisan ini

memberikan

perlakuan

dapat

sehingga

3. Menurunkan level tegangan yang


terjadi

pada

peralatan

dapat

terlihat

Lapisan

hanya

dibandingkan
permukaan.

kembali

Mikroba korosi

digunakan,
menjadi

yang

sehingga

logam

lebih

kemampuannya

kuat

dan

Mikroba

tipis

bintik-bintik

menyeluruh

dilakukan dengan merencanakan


peralatan

film

merupakan

mikroorganisme

yang

di

suatu
hidup

di

terhadap

lingkungan secara luas pada habitat-

tegangan yang terjadi relatif (lebih

habitatnya dan membentuk koloni

baik).

yang pemukaanya kaya dengan air,

4. Memilih paduan yang memiliki


ketahanan yang lebih baik.

nutrisi

dan

kondisi

memungkinkan

fisik

yang

pertumbuhan

mikroba terjadi pada rentang suhu


yang panjang biasa ditemukan di
sistem air, kandungan nitrogen dan
fosfor
Gambar 9. Korosi perapuhan

sedikit,

nutrisi-nutrisi

konsentrat
penunjang

serta

lainnya.

hidrogen

18

Mikroorganisme

yang

lingkungan reduksi, bakteri ini

mempengaruhi korosi antara lain

bersirkulasi di dalam air aerasi

bakteri, jamur, alga dan protozoa.

termasuk

Korosi

oksidiser

ini

terhadap

bertanggung

degradasi

jawab

klorin

lainnya,

dan

hingga

di

mencapai kondisi ideal untuk

lingkungan. Pengaruh inisiasi atau

mendukung metabolisme. Bakteri

laju

area,

ini tumbuh pada oksigen rendah.

umumnya

Bakteri ini tumbuh pada daerah-

permukaan

daerah kanal, pelabuhan, daerah

korosi

material

larutan

di

suatu

mikroorganisme
berhubungan

dengan

korosi kemudian menempel pada

air

permukaan logam dalam bentuk

lingkungannya.

lapisan tipis atau biodeposit.

mereduksi sulfat menjadi sulfit,

Mikroorganisme

biasanya

dikatagorikan

tenang

tergantung

pada

Bakteri

ini

terlihat

dari

berdasarkan kadar oksigen yaitu :

meningkatnya kadar H2S atau

1. Jenis anaerob, berkembang biak

Besi sulfida. Tidak adanya sulfat,

pada

kondisi

tidak

adanya

oksigen.

beberapa turunan dapat berfungsi


sebagai fermenter menggunakan

2. Jenis Aerob, berkembang biak


pada kondisi kaya oksigen.
3. Jenis

anaerob

berkembang

pyruvnate

fakultatif,

biak

pada

campuran

dua

kondisi.

organik
untuk

seperti

memproduksi

asetat, hidrogen dan CO2, banyak


bakteri jenis ini berisi enzim
hidrogenase yang mengkonsumsi

Mikroaerofil,
menggunakan

berkembang
sedikit

biak
oksigen

hidrogen.
2. Bakteri oksidasi sulfur-sulfida

Fenomena korosi yang terjadi dapat

Bakteri

disebabkan adanya keberadaan dari

bakteri aerob yang mendapatkan

bakteri.

energi dari oksidasi sulfit atau

Jenis-jenis

bakteri

yang

jenis

ini

merupakan

berkembang yaitu :

sulfur. Bebarapa tipe bakteri aerob

1. Bakteri reduksi sulfat

dapat teroksidasi sulfur menjadi

Bakteri ini merupakan bakteri

asam

jenis

membutuhkan

menjadi 1. bakteri Thiobaccilus

lingkungan bebas oksigen atau

umumnya ditemukan di deposit

anaerob

sulfurik

dan

nilai

pH

19

mineral

dan

menyebabkan

drainase tambang menjadi asam.

4. Kadar Oksigen, banyak bakteri


membutuhkan O2 untuk tumbuh,

3. Bakteri besi mangan oksida

namun pada Organisme fakultatif

Bakteri memperoleh energi dari

jika O2 berkurang maka dengan

oksidasi Fe^(2+) atau Fe^(3+)

cepat

dimana

metabolismenya menjadi bakteri

deposit

berhubungan

dengan bakteri korosi. Bakteri ini


hampir

selalu

ditemukan

bakteri

ini

mengubah

anaerob.

di

5. Kebersihan, dimaksud air yang

(gundukan

kadar endapan padatan rendah,

Hemispherikal berlainan) di atas

padatan ini menciptakan keadaan

lubang pit pada permukaan baja.

di permukaan untuk tumbuhnya

Umumnya

aktifitas mikroba.

Tubercle

oksidaser

besi

ditemukan di lingkungan dengan

Mekanisme terjadinya korosi oleh

filamen yang panjang.

adanya bakteri pertama kali di tulis

Masalah biokorosi di dalam suatu

oleh Kurhdan Vlugt. Ada 4 (empat)

sistem

hipotesa

lingkungan

mempunyai

mengenai

beberapa variabel-variabel yaitu :

korosi oleh bakteri:

1. Temperatur, umumnya kenaikan

1. Mikroba

dapat

mekanisme

mengeluarkan

suhu dapat meningkatkan laju

inhibitor mineral dari media fosfat

korosi

karakteristik

dan nitrat. Fosfat dan Nitrat

mikroorganisme yang mempunyai

mempunyai sifat inhibitor pada

suhu optimum untuk tumbuh yang

aluminium tapi digunakan dalam

berlainan.

metabolisme bakteri. Media yang

tergantung

2. Kecepatan alir, jika kecepatan alir


biofilm

rendah

akan

mudah

tertinggal jadi korosi, juga dengan


adanya

sumber

protein

dapat

pengaruh

dari

terganggu sedangkan kecepatan

menetralkan

alir tinggi menyebabkan lapisan

inhibitor. Sebenarnya konsentrasi

lebih tipis dan padat.

nitrat 12mMol sudah efektif untuk

3. pH, umumnya pH bulk air dapat


mempengaruhi
mikroorganisme.

metabolisme

inhibitor, tetapi dilingkungan 0,2


0,8 mMol Nitrat sudah dapat
menjadi inhibitor. Dengan adanya

20

bakteri maka jumlah konsentrasi

pengembangan

ini jadi tidak berfungsi.

oksigen, konsentrasi klorida dibawah

2. Mikrobia

dapat

hidrokarbonn

merubah

menjadi

produk

sel

diferensial

deposit sulfida, larutan produk korosi


dan depolarisasi

katodik

lapisan

yang cukup korosif dan walaupun

proteksi hidrogen. Biofilm bakteri

telah diuraikan masih tetap dapat

merupakan agen dari proses inisiasi

menyerang alumunium.

dan propagasi pertumbuhan korosi

3. Akibat hidupnya mikrobia dapat


menimbulkan
oksigen

sel

hingga

konsentrasi
akan

bakteri terlihat pada Gambar 1,


sehingga korosi mikroba tidak terjadi

timbul

dengan absennya biofilm. Biofilm

elemen galvanik, dimana akan

menyediakan kondisi kondisi local.

menimbulkan

lingkungan

korosi

sumur.

misalnya

pH

yang

Dalam sumur tadi di dapat bakteri

rendah, sel difernsial oksigen untuk

Desulfovibrio desulfuricans dan

inisiasi

akan

korosi.

menghasilkan

senyawa

atau

sulfida. Tipe korosi ini analog

Penghambat

dengan dengan korosi besi sampai

Bahan

terbentuk besi sulfida.

mikroba

4. Mikrobia akan mengambil sumber


elektron

dari

hidupnya

logam.

Untuk

propagasi

penghambat
dapat

aktifitas

pertumbuhan
dikelompokkan

menjadi empat (Davis, 1976) yaitu :


1. Penghambat sintesis dinding sel.

mikroorganisme

2. Penghambat pengankutan aktif

melakukan metabolisme secara

melalui selaput sel atau perubahan

langsung

atau

secara

tidak

3. Permeabilitas selaput sel.

langsung dengan logam sehingga

4. Penghambat sintesis protein.

reaksi akan menimbulkan korosi.

5. Penghambat sintesis asam nuklet.

Atau dapat pula hasil reaksinya


membuat

lingkungan

yang

korosif. Contoh mikroba reduktor


sulfat

anaerobik

adalah

Desulfovibrio desulforicans.
Pada korosi bakteri secara umum
merupakan

gabungan

Gambar 10. Korosi oleh mikroba

dan

21

ng.blogspot.com/2013/11/maca
m-macam-bentuk-korosi.html.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Korosi Seragam,
Korosi Galvanis dan Korosi
Erosi. Diunduh pada tanggal
18 Desember 2014, dari
http://kimiatip.blogspot.com/20
13/06/korosi-seragan-korosigalvanis-dan.html.
Ardiansyah Makayasa. 2010. Korosi
Akibat Mikroba (Bakteri).
Diunduh pada tanggal 17
Desember
2014,
dari
http://makayasa13.blogspot.co
m/2010/01/korosi-akibatmikroba-bakteri.html.
Budi Utomo. 2009. Korosi dan
Penanggulangannya.
Semarang: Program Diploma III
Teknik Perkapalan Universitas
Diponegoro.

Nugraha. Jenis-jenis Korosi 1.


Diunduh pada tanggal 17
Desember
2014,
dari
http://mcnugraha.wordpress.co
m/category/jenis-korosi/.
Ratih

Kumala. 2011. Mengenal


Korosi dan Akibatnya, Serta
Cara Pencegahannya Dalam
Kehidupan
Sehari-hari.
Diunduh pada tanggal 18
Desember
2014,
dari
http://ratihkumalachachae.blog
spot.com/2011/12/mengenalkorosi-dan-akibatnyaserta.html.

Agus

Kuriawan, dkk. Korosi.


Bandung:
Politeknik
Manufaktur Bandung.

Deky Martanto. 2014. Jenis-jenis


Korosi.
Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Herdiyanto Mahmud. 2011. Korosi
dan Pencegahannya. Diunduh
pada tanggal 18 Desember
2014, dari http://herdiyantomahmudbokings.blogspot.com/
2011/04/korosi-dan
pencegahannya.html
Luffy. 2014. Pengertian Korosi dan
Jenis-jenis Korosi. Di unduh
pada tanggal 17 Desember
2014,
dari
http://zycoluffy21.blogspot.co
m/2014/01/pengertian-korosidan-jenis-jenis-korosi.html.
Muhammad Furqan. 2013. Corrosion
Engineering. Diunduh pada
tanggal 17 Desember 2014,
dari
http://m10mechanicalengineeri

22

Вам также может понравиться