Вы находитесь на странице: 1из 29

Kelompok 2 :

Maria Margareta DK 146020200111051


Tasya K. Mirza
146020200111053
Royhul Akbar
146020200111057
Rino Radiansyah
146020200111060

tujuan utama dari jurnal ini adalah


memberikan informasi dan kebijakan yang
efektif untuk mengurangi minat masyarakat
pinggiran dalam menggunakan mobil pribadi.
sebagai tambahan, metode yang digunakan
biasanya sebagai alat utama dalam membuat
kebijakan adalah dengan menggunakan
elastisitas harga, di dalam penelitian ini
penulis akan menambahkan dengan
menggunakan level service transportasi lain
pada perhitungannya.

walaupun hanya sedikit penelitian terdahulu


tentang elastisitas harga bahan bakar
kendaraan pribadi di korea tetapi sudah
banyak dilakukan penelitian yang dilakukan
mengenai elastisitas harga pada konsumsi
bahan bakar.

setelah melakukan percobaan terhadap para orang yang di


survey tersebut kemudian diajukan 3 level yang berbeda
dari keadaan nyata. pada survey tersebut model logit
digunakan, setelah di hasilkan 27 skenario dari pertanyaan
dengan 3 level yang berbeda, orang orang yang di
interview tersebut ditanya dengan 9 skenario yang
berbeda, setelah menghapus data yang inkonsisten maka
didapatlah sejumlah 4228 data set yang berhasil
dikonfirmasikan.

seperti yang terlihat pada tabel 7, diantara 3 polihan tersebut


elastisitas pada car - bus+subway adalah tertinggi, akibatnya,
dengan peningkatan 50% pada harga bahan bakar, penulis
mengharapkan para penumpang bisa berpindah mode
transportasinya dari mobil menjadi menggunakan bus+subway
sebanyak maksimum adalah 8,5% dan minimum sebanyak 3,9%.

kenaikan subsidi sebanyak 50% pada ketiga


model tersebut hanya maksimal mengubah
prilaku sebesar 4,35% saja, maka disimpulkan
tidak perlu diberikan subsidi pada ketiga
model tersebut.

pada teori button tahun 1993, dinyatakan


bahwa pengguna mobil lebih sensitif
terhadap biaya parkir dibanding dengan
kenaikan bahan bakar. maka itu di uji dalam
jurnal ini tentang kedua variabel tersebut
dengan asymptotic t test dengan rumus
seperti di bawah ini.

Hasil ujinya didapatkan seperti tergambar dibawah ini


bahwa dalam semua model bahwa hipotesisnya di
tolak pada level signifikan 5%, hal ini berarti bahwa
biaya parkir lebih mempengaruhi penggunaan mobil
pribadi dibanding dengan harga bahan bakarnya, dan
kebijakan untuk menambah biaya parkir akan lebih
efektif dibanding dengan menambah biaya bahan
bakar pada penggunaan kendaraan di daerah urban.

Dimana pada table tersebut terjadi perpindahan jumlah


penumpang sebesar masing masing persentase dimana pada
tingkat kenaikan parkir kendaraan pribadi sebesar 40.000 won
perpindahan terjadi paling besar pada model share car subway
dengan pengurangan jumlah pengguna mobil sebesar 13% dan
kenaikan pengguna subway sebesar 18%. Pada tingkat kenaikan
parkir sebesar 80.000 won kenaikan terbesar juga terjadi pada
model share car- subway dengan pengurangan jumlah pengguna
mobil sebesar 26% dan 35 %. Tetapi hal ini sulit untuk di terapkan
karena pada sebagian perusahaan di korea selatan memberi
fasilitas parkir yang murah di tempat kerjanya guna mendongkrak
kinerja pegawai pada perusahaan tersebut.

waktu dalam kendaraan dan model share


pada tabel 11 dapat di lihat apabila kecepatan pada masing masing
transportasi pengganti meningkat maka akan terdapat peningkatan
pengguna pada masing masing kendaraan
Apabila kecepatan subway pada model share car subway meningkat
sebesar 50% maka akan terdapat perpindahan jumlah pengguna mobil
pribadi ke subway sebesar 28,73% dan lain lain.

Hal ini mungkin bisa di lakukan dengan menjamin


ketepatan waktu sampai kendaraan umum tersebut
misalnya subway atau dengan cara menambah jumlah
ankutan umum sehingga waktu menunggu antara bus
dapat di kurangi.

Apabila terjadi perlambatan atau kemacetan


pada mode share car bus maka para pengguna
bus akan kembali menggunakan mobil pribadi
dengan tingkat pengguna sebanyak 21,92%
namun apabila mengalami perbaikan 1 tingkat
maka kebalikannya dimana pengguna mobil
pribadi akan berpindah ke bus sebanyak 25,05%
responden.

penelitian ini dilakukan pada area metropolitas seoul dengan


menggunakan stated prefered dan metodologi enumeration.
pada kebijakan pengurangan biaya transportasi umum hal ini
dirasa tidak efisien karena dianggap harga transportasi umum di
korea selatan masih sangat murah sehingga tidak dapat
meningkatkan jumlah penggunaan angkutan umum secara
drastis.
pada kebijakan harga lahan parkir dirasa sangat memberikan
efek yang signifikan dibandingkan peningkatan harga bahan
bakar kendaraan pribadi, hal ini dianggap sangat tepat dalam
pengurangan jumlah kendaraan pribadi di korea selatan dan
diharapkan perusahaan perusahaan di korea selatan juga
mendukung hal ini.
peningkatan service dalam hal waktu juga di rasakan sangat
penting untuk mendukung kenaikan jumlah penumpang yang
berpindah dari moda transportasi pribadi menjadi tranportasi
umum, sehingga di harapkan pemberi pelayanan transportasi
umum dapat terus meningkatkan kinerja dan kempuannya.

Elastisitas diartikan sebagai tingkat kepekaan


perubahan kuantitas suatu barang yang
disebabkan oleh adanya perubahan faktorfaktor lain.
Penyebab kuantitas suatu barang yang
diminta /ditawarkan bisa berubah disebabkan
tiga hal :
a. Harga barang itu sendiri
b. Harga barang lain
c. Income atau pendapatan.

Elastisitas Harga (Price Elasticity)


yaitu perbandingan/ratio persentase perubahan
kuantitas suatu barang yang diminta atau yang
ditawarkan dengan persentase perubahan harga
barang itu sendiri.
Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
yaitu perbandingan/ratio persentase perubahan
kuantitas suatu barang (barang X) yang diminta atau
yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga
barang lain (barang Y).
Elastisitas Pendapatan/Income
yaitu perbandingan/ratio persentase perubahan
kuantitas suatu barang yang diminta atau yang
ditawarkan dengan persentase perubahan
income/pendapatan.

Elastisitas harga ada 2 yaitu :

Elastisitas Harga dari Permintaan (Price Elasticity of


Demand)atau yang lebih dikenal sebagai Elastisitas
Permintaan.
Elastisitas permintaan (Ed) diartikan sebagai derajat
kepekaan perubahan kuantitas barang yang diminta
yang disebabkan karena perubahan harga barang itu
sendiri
Elastisitas Harga dari Penawaran (Price Elasticity of
Supply)atau lebih dikenal dengan Elastisitas Penawaran.
Elastisitas penawaran (Es) diartikan sebagai derajat
kepekaan perubahan kuantitas barang yang ditawarkan
yang disebabkan karena perubahan harga barang itu
sendiri

Elastisitas permintaan dapat dibedakn menjadi 5


macam yaitu :
1. Permintaan Inelastis Sempurna (Ed=0)
Permintaan Inelastis Sempurna terjadi jika tidak
ada perubahan jumlah yang diminta meskipun ada
perubahan harga, atau Qd = 0, meskipun P ada

2. Permintaan Inelastis (Ed <1)


Permintaan Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu
berpengaruh terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta

3. Permintaan Elastis Uniter (Ed =1)


Permintaan Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya
sebanding terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta.

4. Permintaan Elastis (Ed>1)


Permintaan Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta

5. Permintaan Elastis Sempurna (Ed=0)


Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang
diminta meskipun tidak ada perubahan harga, atau Qd = Ada
perubahan, meskipunP = 0 (Tidak ada perubahan harga).

1. Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)


Penawaran Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan
jumlah yang ditawarkan meskipun ada perubahan harga, atau Qs =
0, meskipun P ada

2. Penawaran Inelastis (Es < 1)


Penawaran Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu
berpengaruh terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan.

3. Penawaran Elastis Uniter (Es = 1)


Penawaran Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya
sebanding terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan.

4. Penawaran Elastis (Es > 1)


Penawaran Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar
terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan

5. Penawaran Elastis Sempurna (Ed = )


Penawaran Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang
ditawarkan meskipun tidak ada perubahan harga, atau Qs = Ada
perubahan, meskipun P = 0

Revealed Preference (RP) :


Survei dengan informasi pada pilihan-pilihan
yang nyata (atribut-atribut yang telah ada).
Stated Preference (SP) :
Survei dengan pertanyaan (kuisioner)
(hipotesis) yang menghubungkan atribut
baru.

Вам также может понравиться