Вы находитесь на странице: 1из 10

TUGAS TEKNOLOGI BERSIH

ANALISA PENERAPAN TEKNOLOGI BERSIH PADA INDUSTRI


FERMENTASI ETANOL PT. INDO ACIDATAMA Tbk. SOLO JAWA
TENGAH

OLEH :
Antania Hanjani
Muhammad Ifdlial
Nabila A. Ilham

115100600111024
115100600111036
115100600111004

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014

A. Data Umum Perusahaan


1. Lokasi Perusahaan
PT. Indo Acidatama Tbk. terletak 15 km timur laut kota Solo atau 110 km sebelah
selatan ibu kota Jawa Tengah, Semarang tepatnya di Kebakkramat, Karanganyar. Lokasi
perusahaan dibatasi oleh:
Sebelah Utara
: Jalan Desa
Sebelah Selatan
: Persawahan penduduk
Sebelah Barat
: Pabrik PT. Sari Warna Asli
Sebelah Timur
: Persawahan penduduk
Jumlah karyawan PT. Indo Acidatama adalah 358 orang, lebih dari 25% nya
berpendidikan Sarjana dan Sarjana Muda. Waktu operasional pabrik adalah 24 jam non
stop. Jenis produksinya berupa etanol, acetic acid dan ethyl acetate.
2. Proses Produksi
Bahan baku pembuatan etanol adalah tetes tebu (mollases). Tahap awal adalah tahap
penerimaan mollasses dari pabrik gula disekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebelum
ke tahap pembuatan etanol, mollasses harus di pretreatment terlebih dahulu. Caranya
adalah ambil sampel mollasses sebanyak 500 mL dengan konsentrasi glukosa 10%.
Kemudian diberi tambahan urea dan diencerkan dengan process water hingga mencapai
konsentrasi glukosa 57-58%. Lalu diautoclave dengan suhu 12 C selama 20 menit,
didinginkan untuk selanjutnya diinokulasikan. Setelah pretreatment, molasses melalui
tahap pembuatan. Terdapat tiga tahap pembuatan yaitu seed fermenter, pre fermenter dan
main fermenter.
a) Tahap seed fermenter
Tangki seed fermenter berfungsi sebagai tempat perkembangbiakan awal yeast.
Seed fermenter disterilisasi menggunakan steam untuk mematikan sisa bakteri yang
ada dalam tangki sehingga dipastikan tidak ada kontaminan yang dapat
mengganggu jalannya fermentasi. Proses fermentasi terdapat 3 tangki seed
fermenter yang menunjang proses pembibitan bakteri yang bekerja secara batch.
Proses sterilisasi tangki dilakukan selama 1 jam dengan suhu mencapai 1000C.
Molasses dari tangki penyimpanan tetes ( FC-206 ) dipompa dengan screw pump
dicampur dengan process water yang berasal dari hopper process water FC-207,
sehingga akan bersamaan tercampur dalam pipa menuju tangki seed fermenter.
Setelah tangki seed fermenter terisi larutan molasses kemudian ditambahkan nutrien
berupa urea dan asam phosphat sebagai sumber makanan bagi yeast dan
ditambahkan pula antifoam untuk menghilangkan buih yang terbentuk pada saat
proses fermentasi.
Setelah semua tercampur dalam seed fermenter, media tersebut kemudian
disterilisasi selama 2 jam dengan steam pada suhu 1000C, kemudian didinginkan
dengan jacket cooler sampai mencapai suhu 32 oC. Yeast yang telah siap kemudian
diinokulasikan atau penanaman bibit ke dalam media sebanyak 16 liter. Udara luar
yang dihisap oleh blower dilewatkan ke filter( BF-229 ) kemudian masuk tangki seed
fermenter. Proses yang terjadi pada seed fermenter adalah aerob maka aerasi
diperlukan dengan penambahan oksigen. Udara kemudian masuk melalui sparger
yang berada didasar tangki. Sedangkan gas CO2 yang terbentuk selama proses
fermentasi dialirkan ke pipa yang tercelup didalam air yang terdapat pada shipon pot.
Selama proses fermentasi berlangsung suhu dijaga 31320C dengan pH 5 5,2.
Waktu fermentasi di seed fermenter berlangsung selama 16 jam. Pengambilan
sampel dilakukan tiap 2 jam sekali untuk dianalisa 0Brix, pH, kadar alkohol. Kadar
brix yang semula 19200Brix setelah proses fermentasi berlangsung diperoleh kadar
brix akhir 9100Brix dan kadar alkohol 3 5 %. Sebelum ditransfer ke pre fermenter,
yeast culture diambil sebanyak 16 liter untuk inokulum batch selanjutnya. Yeast
culture yang baru dapat digunakan sampai 10 kali untuk proses batch selanjutnya,
setelah itu digunakan yeast culture yang baru. Kemudian transfer yeast culture ke
tangki pre fermenter untuk mengalami pembiakan bakteri.
b) Tahap Pre Fermenter
Tangki pre fermenter berfungsi sebagai tempat pembiakan yeast. Sama seperti
proses yang terjadi di seed fermenter, tangki pre fermentasi harus disterilisasi
terlebih dahulu sebelum digunakan untuk proses selanjutnya dengan steam untuk
membunuh sisa sisa mikroba yang terdapat dalam tangki. Setelah sterilisasi
selesai kemudian molasses dan water procces dari masing masing hopper yang

tersedia dialirkan secara bersamaan, sehingga keduanya akan bercampur di dalam


pipa menuju tangki pre fermenter. Nutrien yang berupa urea dan TSP juga
diumpankan sebagai sumber energi bagi mikroba. Kemudian ditambahkan antifoam
untuk menghilangkan aktivitas busa yang timbul saat proses fermentasi nantinya.
Media kemudian dipasteurisasi selama 2 jam untuk membunuh mikroorganisme
yang ada dalam campuran sehingga tidak menghambat proses pembiakan mikroba.
Kemudian didinginkan mencapai suhu 32 0C menggunakan sistem surface area.
Yeast culture dari seed fermenter kemudian dialirkan ke pre fermenter dengan hose
pipe. Proses fermentasi yang terjadi dalam pre fermenter berlangsung secara aerob.
Aerasi dilakukan dengan memasukan udara yang dilewatkan dalam sparger
yang berada di dasar tangki. Selama proses inkubasi berlangsung, suhu dijaga
berada pada kisaran 31320C pada pH 5 5,2 dengan waktu inkubasi selama 16
jam. Selama proses fermentasi dilakukan pengambilan sampel tiap 2 jam untuk
dianalisa 0Brix, pH dan kadar alkohol. Setelah fermentasi berlangsung kadar brix
yang semula 19200Brix menjadi 9100Brix dengan kadar alkohol 5 7 %.
c) Tahap Main Fermenter
Tangki main fermenter merupakan tahap akhir dari proses fermentasi molasses
dalam menghasilkan alkohol. Dalam memenuhi produksi alkohol, area fermentasi
memiliki 6 buah tangki main fermenter. Sama seperti proses fermentasi sebelumnya,
tangki fermentasi dibersihkan dari sisa fermentasi ( mash) dengan mengalirkan air,
kemudian di sterilisasi dengan mengalirkan steam untuk membunuh mikroorganisme
dan selanjutnya didinginkan. Pada tahap ini proses fermentasi berlangsung secara
anaerob.
Setelah tangki siap untuk proses fermentasi, transfer water procces dan
molasses dari masing masing hopper yang tersedia ke tangki main fermenter.
Kemudian yeast culture dari tangki pre fermenter dimasukan secara gravitasi.
Selama transfer yeast, pengisian water procces dan molasses tetap berjalan. Selama
proses filling yeast culture berjalan kemudian diumpankan nutrien berupa urea dan
TSP.
Selama proses fermentasi berlangsung suhu harus tetap dijaga 32 oC
menggunakan heat exchanger tipe plate dengan waktu fermentasi 35 jam. Analisa
dilakukan dengan pengambilan sampel setiap 4 jam untuk di analisa pH dan 0Brix.
Setelah proses fermentasi berlangsung mash memiliki nilai brix yang semula 24-260
berubah menjadi 11-12 0Brix dan total sugar yang semula 13-14% berubah menjadi
1-2% dengan kadar alkohol 1012 %. Mash yang siap, ditampung dahulu di hopper
kemudian didistribusikan ke area 300 ( distillation plant ) untuk proses pemurnian.
B. Tinjauan Teknologi Proses Produksi dan Limbah
Teknologi yang diterapkan dalam proses produksi sudah banyak, seperti penggunaan
teknologi bioreaktor untuk mendukung proses pembuatan etanol. Teknologi yang
digunakan untuk proses produsi seperti dibawah ini:
I.

Seed Fermenter Tank FB 209 A/B/C


Alat ini berupa tangki yang dilengkapi dengan sparger dan cooling jacket.
KETERANGAN : 1. Umpan molasses
2. Steam
3. Blower
4. Process Water
5. Cooling Water
6. Tangki
7. Globe Valve
Spesifikasi alat:
NO
Uraian
1 Bentuk
2 Bahan
3 Jumlah
4 Diameter Dalam
5 Tinggi shell
6 Tebal shell

Keterangan
Silinder tertutup
Stainless steel
3 unit
1,30 m3
2m
4 mm

7
II.

2,65 m3

volume

Pre Fermenter Tank FB 211 dan FB 212

Keterangan :

Spesifikasi alat:
NO
Uraian
1 Bentuk
2 Bahan
3 Jumlah
4 Diameter
5 Tinggi
6 volume
7 Tinggi atap kronis
III.

1. Umpan molasses
masuk
2. Steam
3. Blower
4. Process Water
5. Cooling Water

Keterangan
Silinder
Stainless steel
2 unit
3,8 m
6-6,32 m
68 m3
0,5 m

Main Fermenter Tank FB 213-218

Keterangan :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Process Water
Menuju CO2 Plant
Umpan molasses
Tank
Steam
Blower

Spesifikasi alat:
NO

Uraian

1
2
3
4
5
6
7

Bentuk
Bahan
Tinggi shell
Diameter
Tebal
Tinggi atap kronis
volume

Keterangan
FB 213, 214, 215 dan
FB 216 dan 218
217
Silinder
Silinder
Carbon steel
Carbon steel
9,8 m
11,3 m
10,35 m
10,35 m
8-8-8-6-6-6 mm
8-8-8-6-6-6 mm
1,6 m
1,6 m
830 m3
880 m3

IV.

Unit Cooling Water


Unit penyedia process water, soft water dan service water.

Keterangan :

V.

Water return from plant


Water to plant
Penguapan oleh udara
Cold basin
Hot basin
Cold basin filter area
Pompa sirkulasi
Pompa distribusi

Unit Nitrogen
Nitrogen yang digunakan adalah nitrogen yang disuplai oleh PT Samator Gas
dan Pt Aneka Gas

Keterangan :

VI.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

1. Level
2. Manometer pressure

Unit Boiler

Keterangan:

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Cerobong
Steam
Safety valve
Drain
Feed water
Stocker

Selain teknologi yang digunakan untuk proses produksi, ada juga teknologi yang digunakan
untuk limbah yaitu seperti berikut ini:
I.
Biogas Plant
Keterangan :

II.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Bak anaerob 1
Bak anaerob 2
Bak anaerob 3
Blower
Scrubber 1
Scrubber 2
Blower 2
Boiler
Pompa scrubber

Unit Evaporator Plant


Teknologi evaporator plant digunakan untuk menghasilkan konsentrasi stillage
sebesar 65% untuk dimanfaatkan sebagai pembuatan pupuk cair POMI ( Pupuk

Organik Majemuk Imbang), pembuatan briket bahan bakar boiler dan pembuatan
pakan ternak dengan sludge waste unit fermentasi.
C. Bahan Baku Utama dan Bahan Baku Pembantu
NO
1
2
3
4
4.1
4.2
4.2
5
6

Kapasitas (vol) tiap produksi


Bahan Baku/Pembantu
bentuk fisik
Seed
Pre
Main
Fermenter Fermenter Fermenter
Tetes Tebu (molasses ) 188 m
8 m
188 m
cair agak lengket
yeast saccharomyces
16 liter
cerevisiae
process water
1,7 m
36 m
720 m
Nutrien
Urea
2 kg
50 kg
125 kg
TSP
1 kg
15 liter
Asam Phosphat
3 kg
67 kg
Antifoam
100-500 cc 0,1-0,5 liter 5-7 liter
O atau aerasi
25 m
350 m
500 m

D. Penggunaan Air dan Energi


Penggunaan Air
Penggunaan air di perusahaan digunakan untuk cooling tower yang merupakan unit
pendukung dalam hal penyediaan process water, cooling water, service water dan soft
water. Sumber kebutuhan air diambil dari air bawah tanah (ABT) dengan kedalaman
150-200 meter. Tujuannya untuk menjaga kualitas air yang dihasilkan agar baik dan
berdebit besar, selain itu juga untuk menjaga agar tidak mengganggu siklus air
permukaan seperti sumur, sungai, kolan dan sebagainya. Yang berada dilingkungan
sekitar. Penggunaan air pada perusahaan digunakan sebagai:
1. Cooling Water
Fungsinya sebagai alat pertukaran atau penyerap panas media di alat-alat yang
berada di plant (HE, Coloum, dsb) dan didinginkan kembali di unit cooling tower.
2. Process Water
Air yang dibutuhkan di plant untuk kepentingan berlangsungnya proses
produksi. Diambil langsung dari Water Pit tanpa mengalami treatment sama
sekali dan dialirkan ke bak W #1 di A 300 dan W #3 di A 450 dengan pompa
proses water dan tidak kembali ke unit cooling water lagi.
3. Soft Water
Umumnya digunakan khusus untuk air umpan boiler (feed water boiler), namun
sebelum digunakan oleh boiler, air harus dihilangkan kesadahannya terlebih
dahulu. Karena air masih mengandung garam-garam karbonat, sulfat, klorida
dan nitrat yang berasal dari kalsium dan magnesium, yang bisa menimbulkan
kerak, korosi dan over heating pada alat HE.
4. Service Water
Service water juga tanpa melalui treatment sama seperti process water. Service
water digunakan untuk kebutuhan MCK, cleaning, shower dan sebagainya.
Dialirkan melalui pompa service water dari water pit menuju FC 702 (tangki
penanmpung service water) yang akan didistribusikan secara gravitasi ke
seluruh plant/perusahaan.

Penggunaan Energi
a. Batu bara
b. BBM Plant
Menyediakan bahan bakar solar dan residu yang digunakan oleh Boiler, Diesel,
MaK dan alat berat-transportasi yang berbahan bakar solar ( wheel loader,
forklift, back hoe, dump truck dsb). Solar juga digunakan sebagai BBM awal
untuk diesel MaK. Sedangkan R 38 digunakan oleh Boiler Omnical yang
berbahan bakar 2 yaitu R38 dan gas methane. Selain itu, R38 juga digunakan
oleh diesel MaK sebagai BBM pengganti pada viskositas tertentu.

c. Nitrogen

d.

e.

COS I

COS II
COS III
COS IV
COS V
COS VI

COS
VII

COS
VIII

Merupakan nitrogen cair yang disuplai dari PT. Aneka Gas. Digunakan di area A
400 dan A 450. Penggunaan di 2 area ini dalam bentuk gas sehingga diperlukan
adanya perubahan bentuk Nitrogen dari cair ke gas dengan cara evaporasi
melalui alat evaporizer
Biogas Plant
Biogas merupakan hasil sampingan dari pengolahan limbah (Waste Water
Treatment). Limbah ini berasal dari stillage A 300 yang ditampung untuk
ditreatment dalam bak anaerob dan ditutup dengan membran berbahan plastik.
Power Station Unit
Mensuplai kebutuhan power listrik di seluruh perusahaan. Sumber power listrik
ini berasal dari:
PLN dengan kapasitas terpasang
2 trafo x 1090 kW
: 2180 kW
Diesel/Genset MaK
3 unit x 900 kW
: 2700 kW
Total power listrik yang ada di PT. Indo Acidatama Tbk adalah 5100 kW. Untuk
pendistribusian power listrik ke unit pengguna diatur dengan kode COS (
Change Over Switch) yang dibagi dalam 8 panel COS di ruang central power.
Berikut adalah pembagian power COS
Evaporator
Biogas Plant
Boiler Alstom
Cooling Tower I
Penerangan kantor produksi
BBM Plant
Penerangan ruang : comp, boiler, workshop, listrik, MaK, dan main office
Fermentasi
Penerangan CR
Compressor turbo 5 & 6
Power plant
Compressor 1 & 2
Process water
Cooling Tower II
Compressor 3
Boiler Basuki
Air Dryer
WWT
Compressor 4
Hydrant
Penerangan All Area

E. Karakteristik Limbah Cair


Limbah terbanyak yang dihasilkan oleh PT. Indo Acidatama Tbk. adalah stillage
berwarna coklat yang berasal dari alkohol plant, dengan debit alirannya 1000 m3,
karakteristik stillage adalah:
Fisik
TSS
: 7.000 10.000 ppm
TDS
: 90.000 120.000 ppm
Warna
: coklat
Temperature
: 50 C
Kimia
BOD
: 50.000 70.000 ppm
COD
: 100.000 - 120.000 ppm
pH
: 4,5-5
Nutrien (Sulfat) : 2500 ppm
Spesifikasi limbah yang keluar dari bak anaerob I, II dan III adalah
Fisik
TSS
: 10.000 ppm
Kimia
COD
: 12.000 ppm
BOD
: 4000 ppm
pH
: 7 7,5
spesifikasi limbah yang keluar dari bak IV adalah

Fisik
TSS
Kimia
pH
COD
BOD

: 80 100 ppm
: 6,8 7
: 100 250 ppm (max 300 ppm)
: 40 80 ppm (max 100 ppm)

F. Penerapan Produksi Bersih di Perusahaan


- Reduksi limbah
Pengurangan limbah atau buangan langsung adalah dengan cara menerapkan
biogas plant dimana hasil sampingan yang berupa stillage dari A300 ditampung
dalam bak anaerob untuk ditreatment. Selain itu, stillage dari alkohol plant
dipekatkan terlebih dahulu di unit evaporator plant. Pemasangan flow meter pada
plant-plant yang membutuhkan air dalam proses produksinya.
-

Pemanfaatan Energi dan Limbah


Energi panas yang berasal dari gas buang digunakan untuk pemanasan pada unit
boiler, digunakan untuk pemanasan awal sebelum air masuk ke ruang boiler.
Limbah yang dihasilkan dari alkohol plant yang berupa stillage diolah menjadi
biogas sehingga menjadi gas metana. Penggunaan gas metana ini bermanfaat
untuk menunjang peran batu bara sebagai bahan bakar boiler. Limbah yang berupa
stillage selain konversi menjadi gas metana juga dimanfaatkan untuk pembuatan
pupuk cair POMI (pupuk organik majemuk imbang), pembuatan briket untuk bahan
bakar boiler serta pembuatan pakan ternak dengan sludge dari waste unit
fermentasi.

G. Upaya Produksi Bersih yang Sudah dilakukan


Menurut laporan peserta PKL, sudah terlihat upaya perusahaan dalam menerapkan
produksi bersih diantaranya adalah pengolahan limbah untuk dijadikan cadangan
energi, pengolahan limbah untuk dijadikan bahan bakar, dijadikan pakan ternak,
pembuatan pupuk cair serta penggunaan gas buang untuk pemanasan boiler.
H. Peluang Produksi Bersih yang Dapat dilakukan
Dari pengolahan limbah yang digunakan oleh Pt. Indoacidatama Tbk. Ditemukan bahwa
terdapat peluang produksi bersih yang dapat dilakukan untuk membantu kelangsungan
produksi perusahaan tersebut diantaranya adalah :
Pada pengolahan limbah padat, perlunya digunakan takaran urea dan TSP yang
digunakan untuk tetap mengaktifkan bakteri. Takaran urea dan TSP disesuaikan
dengan luas area yang digunakan dengan diberinya takaran proses pengolahan
limbah tersebut dapat berjalan efektif.
Ditemukan system pengolahan limbah yang lebih efektif. Dengan system
pengolahan limbah yang sesuai sehingga mengefisienkan waktu dan luas lahan
area.
I.

Tinjauan Limbah Padat dan Cair


Terdapat 3 bagian unit yang ditinjau berdasarkan jenis limbah pada Pt. IndoAcidatama
Tbk., yaitu untuk limbah padat menggunakan fertilizer (bak netralisasi), limbah cair
menggunakan anaerobic lagoon, dan limbah gas menggunakan biogas plant. Limbah
yang dihasilkan dari area fermentasi dialirkan melalui kanal ke bak netralisasi. Proses
pengolahan limbah adalah sebagai berikut :
1. Di bak netralisasi, stillage(limbah) yang pH awalnya 4,8-4,9 diinjeksi dengan larutan
kapur jenuh untuk menetralkan. Agar tercapai homogenisitas yang optimum
digunakan mixer.
2. Setelah dinetralkan, limbah dimasukkan ke bak I (anaerobic lagoon) dimana limbah
yang masih merupakan senyawa bereaksi panjang mengalami degradasi secara
biologi dan biochemist oleh bakteri-bakteri anaerob.
3. Untuk menjaga bakteri-baktei tetap aktif dilakukan penambahan nutrient dan pH
dijaga dalam kondsi optimum sekitar 7.
4. Untuk mengurangi bau yang ada, maka buih yang terjadi dibersihkan dengan cara
menjala buih tersebut ke bagian tepi untuk dijaga dengan serok. Waktu tinggal
dalam bak I selama 35 hari.
Alur proses pengolahan limbah :

Dari bak I limbah dialirkan ke bak II yang merupakan anaerobic lagoon. Di bak II limbah
mengalami prose yang sama dengan bak I, hanya waktu tinggalnya lebih singkat yaitu
selama 20 hari. Pada bal ini dilakukan pengadukan lumpur untuk menambah frekuensi
kontak antara lumpur aktif dengan limbah. Dari bak II limbah dialirkan ke bak III dan bak
IV yang juga merupakan anaerobic lagoon untuk menjaga agar aktifitas bakteri tetap
optimum dilakukan penambahan nutrient dan pengadukan lumpur aktif.
Sumber awal bakteri yang digunakan untuk pengolahan limbah pada bak I, II, III,IV
adalah tinja. Nutrien yang diberikan untuk bakteri tersebut berupa urea dan TSP
sehingga member perbandingan BOD : N : P = 200 : 5 : 1. Diharapkan setiap keluar dari
bak pengolahan, BOD akan turun sekitar 80%. Pada bak IV BOD dan COD memenuhi
syarat yang ditetapkan. Untik perairan, COD yang ditetapkan sekitar 300 dan nilai BOD
nya sekitar 60% dari nilai COD.
J. PENANGANAN LIMBAH
Limbah terbanyak yang dihasilkan oleh PT.Indoacidatama Tbk. Adalah stillage. Stillage
beupa cairan coklat yang merupakan limbah dari alcohol plant. Limbah sebelum
dibuang, terlebih dahulu dilakukan proses pengolahan limbah dengan mengembalikan
kualitas buangan agar memenuhi persyaratan limbah dengan pabrik. Unit pengolahan
limbah di PT. Indo Acidatama Tbk. Dibagi menjadi 3 bagian :
1. Bak Persiapan
Terdiri dari :
a. Bak berjumlah 2 buah, bak ini bertujuan untuk mengendapakan lumpur yang
terbawa limbah. Bak ini bekerja setiap 2 minggu.
b. Bak penetralan, bak ini bertujuan untuk menetralkan limbah dengan bubur
kapur hingga dicapai pH yang cukup netral.
2. Bak penguraian
Terdiri dari 4 bak, yaitu bak anaerob I (36.125 m3), bak anaerob II (36.680 m3),
bak anerob III (29.296 m3) dan bak maturasi (12.543 m3).Stillage murni dari
area alcohol diencerkan 4 kali dengan dari bak IV dan masuk ke bak anaerob I,
II, III secara parallel. Dalam bak anaerob I, II, III limbah didiamkan supaya
mengalami degradasi secara biologis.
Dari bak anaerob I, II, dan III kemudian masuk ke bak maturasi IV. Pada bak
maturasi 4, limbah juga mengalami proses yang sama dengan di bak anaerob.
Dari bak IV, limbah direcycle sebagain ke bak anaerob sebagai pengencer
sejumlah 3.000 m3/ hari dan sisanya didistribusi ke lahan pertanian dan untuk
pupuk sebesar 10.000 m3/hari.
3. Bak Kontrol
Dari bak control limbah yang sudah dinetralkan, sebagian lagi dialirkan ke bak
pembuangan dan sebagian lagi dialirkan kekolom anaerob. Di dalam kolom ini,
limbah dibiarkan mengalami proses anaerob oleh bakteri sehingga
menghasilkan gas H2S dan CH4 yang berbau serta penurunan BOD atau COD
kedalam kolom anaerob I ditambahkan nutrien seperti urea dan TSP untuk
kelangsungan hidup bakteri. Waktu tinggal dikolom ini selama 35 hari.
Penambahan limbah kedalam kolom anaerob I, tetapi proses waktu tinggalnya
20 hari. Dari kolom anaerob II limbah dialirkan overflow ke kolom anaerob II,
limbah masuk bak IV. Disini terjadi proses aerob dengan bantuan aerator.
Waktu tinggal dikolom aerob IV adalah 14 hari. Dari bak ini limbah mengalir
secara overflow ke bak V yang bertugas sebagai bak nutrisi.
Limbah yang telah diolah dapat digunakan untuk pupuk karena mengandung
unsur-unsur N, P, dan K yang tinggi dimana unsure N dan P berasal dari
penambahan nutrient pada fermentasi alcohol sedangkan unsure K berasal dari
tanaman tebu.
4. Unit Evaporator Plant
Stillage dengan konsentrasi 5% TS dari alcohol plant dipekatkan diunit
evaporator plant dengan 3 stage dan dihasilkan stillage dengan konsentrasi
65% TS dan water dari hasil produk atas stillage dengan konsentrasi 62% TS
dimanfaatkan untuk :
a. Pembuatan pupuk cair POMI

b. Pembuatan Breaket sebagai bahan bakar boiler. Breaker dibuat dari


campuran serbuk dan stillage kemudian dikeringkan dan dipress dibreaking
unit II
c. Pembuatan makanan ternak dengan sludge-waste unit fermentasi.
5. Biogas Plant
Biogas adalah hasil samping pengolahan limbah dari stillage A 300 yang
ditampung dalam bak anaerob yang sudah di covering. Gas yang dihasilkan
oleh bak anaerob berupa gas metana yang bermanfaat untuk menunjang peran
batu bara sebagai bahan bakar boiler. Hasil gas Metana yang dipakai untuk
umpan boiler 48.000 m3/hari. Sistem operasional dari Biogas plant :
a. Gas dihasilkan oleh bak anaerob dihisap oleh blower 951 dan dimampatkan
pada tangki scrubber 1 yang berisi air untuk menyaring kotoran yang
terbawa oleh gas metana. Sedangkan airnya yang sudah terpakai dialirkan
WWT sebagai pengencer.
b. Setelah melewati scrubber 1 kemudian gas metana akan menuju scrubber 2
yang dilengkapi plat besi berisi larutan NaOH yang akan mengikat Sulfur
dalam gas metana yang dapat menyebabkan korosi pada boiler dan tidak
menimbulkan bau menyengat pada cerobong boiler.
c. Kemudian gas metana akan dihisap dan dimampatkan oleh blower 952
untuk menaikkan tekanan gas agar sesuai dengan kondisi tekanan yang
dibutuhkan boiler yaitu 0,6 bar.
K. Waste Water Diagram

Вам также может понравиться