Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN TEORI
darah tersebut
10
disebut
dari neutrofil
atau
juga
leukosit
granula
polimorfonuklear
yang
leukosit,
terdiri
Eusinofil,
Basofil.
Trombosit (keping darah) disebut pula sel darah pembeku.
Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 500.000 sel/cc. Di
dalam
trombosit
terdapat
banyak
sekali
faktor
pembeku
langsung
dengan
vena
pada
bagian
kapiler
Perbedaan
berhubungan
struktur
dengan
masing-masing
perbedaan
fungsional
pembuluh
darah
masing-masing
11
yang liat dan elastik, tekanan pembuluh lebih kuat dari pada
pembuluh balik, memiliki sebuah katup (valvula semilunaris)
yang berada tepat di luar jantung. Pembuluh arteri terdiri atas:
Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh,
Arteriol yaitu percabangan arteri, Kapiler yang memiliki
diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena, dindingnya
terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah
membran basal, dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu lapisan
bagian dalam yang terdiri atas endothelium, lapisan tengah
terdiri atas otot polos dengan serat elastik, lapisan terluar yang
terdiri atas jaringan ikat Serat elastik.
b) Pembuluh Balik (Vena)
Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di
kenali, dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis, tekanan
pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi, terdapat
katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris)
dan menjaga agar darah tak berbalik arah. Terdiri dari vena
cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas
tubuh menuju serambi kanan jantung, vena cava inferior yang
bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi
kanan jantung, vena cava pulmonalis yang bertugas membawa
darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.
2) Hati
Hati
merupakan
rongga
disebelah
kanan
abdomen
bawah
diafragma.
(Syaifuddin,
1996).
terletak
Hati
di
(http://www.wikipedia.com,
tanggal 1 Desember 2013)
12
atau
konjugasi
zat-zat
yang
berbahaya,
dan
13
14
keluar
permukaan
bawah
dari
hati
dan
kiri,
(sumber http://www.wikipedia.com,
tanggal 1 Desmber 2013)
yang
15
16
17
Sepintas
lalu, mudah
3. Etiologi
Microorganisme dari syok septic adalah bakteri gram-negatif.
Namun demikian, agen infeksius lain seperti bakteri gram positif dan virus
juga dapat menyebab syok septic. (Brunner & Suddarth, 2002).
18
4. Patofisiologi
Patofisiologi syok septik yaitu respon imun yang membangkitkan
aktivasi berbagai mediator kimiawi mempunyai berbagai efek yang
mengarah pada syok, yaitu peningkatan permeabilitas kapiler, yang
mengarah pada perembesan cairan dari kapiler dan vasodilatasi.
Sebelum terjadinya syok septik biasanya didahului oleh adanya
suatu infeksi sepsis. Infeksi sepsis bisa bisebabkan oleh bakteri gram
positif dan gram negatif. Pada bakteri gram negatif yang berperan adalah
lipopolisakarida (LPS). Suatu protein di dalam plasma, dikenal dengan
LBP (Lipopolysacharide binding protein) yang disintesis oleh hepatosit,
diketahui berperan penting dalam metabolisme LPS. LPS masuk ke dalam
sirkulasi, sebagian akan diikat oleh faktor inhibitor dalam serum seperti
lipoprotein, kilomikron sehingga LPS akan dimetabolisme. Sebagian LPS
akan berikatan dengan LBP sehingga mempercepat ikatan dengan
CD14.1,2
Kompleks
CD14-LPS
menyebabkan
transduksi
sinyal
19
20
Pathway
Pengaruh alkohol, virus hepatitis, toksin
Hipertermi
Perubahan kenyamanan
Gangguan metabolisme karbohidrat
lemak dan protein
Hepatomegali
Perasaan tidak nyaman di kuadran
kanan atas
Anoreksia
Nyeri
Glikogenesis
menurun
Glukoneogenesis
menurun
Perubahan Nutrisi :
Kurang Dari Kebutuhan
Cepat lelah
Keletihan
Obstruksi
Kerusakan konjugasi
Retensi bilirubin
Bilirubin direk
meningkat
Ikterus
Gangguan Metabolisme
Pengosongan Kantong Empedu Lambat
Penumpukan/pengendapan
Batu Empedu (Kolelitiasis)
Batu Masuk Ke Dalam Duktus
Koledokus
Batu menetap
Pruritus
Kolangitis
Aktifasi Makrofag
Kerusakan Endotel
Aktivasi Sistem Koagulasi dan Trombosit
Penyebaran Infeksi Bakteri Gram Negatif
yang Berat Ke Gram Positif
Syok Septik
Gangguan Perfusi
Jaringan
21
6. Manifestasi Klinis
a. Fase dini: terjadi depresi volume, selaput lendir kering, kulit lembab
dan kering.
b. Post resusitasi cairan: gambaran klinis syok hiperdinamik: takikardia,
nadi keras dengan tekanan nadi melebar, precordium hiperdinamik
pada palpasi, dan ekstremitas hangat.
c. Tanda hipoperfusi: takipnea, oliguria, sianosis, mottling, iskemia jari,
perubahan status mental.
Tanda tanda syok septik (Guyton, 2008) :
a. Demam tinggi
b. Seringkali terjadi vasodilatasi yang nyata di seluruh tubuh terutama
pada jaringan yang terinfeksi
c. Curah jantung yang tinggi pada skitar separuh pasien, disebabkan oleh
adanya dilatasi arteriol di jaringan terinfeksi oleh kecepatan metabolik
yang tinggi dan vasodilatasi di tempat lain dalam tubuh, akibat dari
22
b.
c.
d.
e.
f.
7. Penatalaksanaan
a. Pencegahan
Pasien berpenyakit kritis dengan mekanisme pertahanan yang
terganggu harus dilindungi dari infeksi-infeksi yang diperoleh dari
rumah sakit (nosokomial).
Infeksi nosokomial ada 2 sumber, yaitu:
1) Sumber pertama :
a) Lingkungan rumah sakit
b) Tangan pegawai rumah sakit yang tidak dicuci
c) Penggunaan peralatan yang terkontaminasi
d) Penggunaan peralatan yang bersama antar pasien
2) Sumber ke dua : Dari saluran pulmonal pasien itu sendiri
23
24
vascular.
d. Farmakoterapi
Protokol Penggunaan Obat Inotrope dan Vasoaktif yang
Dianjurkan :
1) Dopamine banyak digunakan dalam dosis rendah (1-5 g/kg per
menit) untuk meningkatkan perfusi renal dan mesenteric.
Dopamine dosis sedang (10-20g/kg per menit) bisa digunakan
untuk menyokong tekanan darah.
2) Dobutamine (dosis 2-20 g/kg per menit) adalah agen inotropi
adrenergik yang penggunaannya disukai untuk meningkatkan curah
jantung
dan
penyaluran
oksigen.
Dobutamine
bisa
25
8. Pemeriksaan Diagnostik
Pengobatan terbaru syok sepsis mencakup mengidentifikasi dan
mengeliminasi penyebab infeksi yaitu dengan cara pemeriksaanpemeriksaan yang antara lain:
a. Kultur (luka, sputum, urin, darah) yaitu untuk mengidentifikasi
organisme penyebab sepsis. Sensitifitas menentukan pilihan obat yang
paling efektif.
b. SDP : Ht Mungkin meningkat pada status hipovolemik karena
hemokonsentrasi. Leucopenia (penurunan SDB) terjadi sebalumnya,
diikuti
oleh
pengulangan
leukositosis
(1500-30000)
dengan
Serum
hiperglikemia
yang
terjadi
menunjukkan
26
9. Komplikasi
Syok septik sering terjadi pada orang yang cenderung untuk
infeksi, seperti mereka yang menderita diabetes dan penyakit pada sistem
kekebalan-kompromi. Individu dengan kekebalan mengorbankan penyakit
sangat beresiko, terutama mereka dengan kanker, dengan stadium akhir
ginjal atau hati, atau dengan HIV lanjut.
Pengkajian Keperawatan
a.
Aktifitas
Gejala
b.
: Malaise
Eliminasi
Gejala
: Diare
27
c.
Sirkulasi
Tanda
perifer
kuat,
cepat
(perifer
hiperdinamik):
seimbangan elektrolit.
4) Kulit hangat, kering, bercahaya (vasodilatasi), pucat, lembab,
burik (vasokontriksi).
d.
Nyeri/Kenyamanan
Gejala
urtikaria,pruritus.
e. Pernapasan
Tanda
Integumen
Suhu
Seksualitas
Gejala
: Pruritus perineal.
Tanda
h. Pendidikan kesehatan
Gejala
2. Diagnosa Keperawatan
a.
28
b.
c.
d.
e.
f.
g.
3.
Intervensi Keperawatan
a.
b)
c)
d)
e)
b.
29
Rencana Tindakan
a) Monitor system respirasi setiap 1- 2 jam
b) Pantau pola pernafasan, kedalaman, frekwensi, penggunaan otototok pernafasan
c) Beri tambahan oksigen bila perlu
d) Monitor AGD dan status oksigenasi dengan oksimetri.
e) Perbaiki status ketidakseimbangan asam basa dengan perubahan
ventilator.
c.
d.
e.
30
Rencana Tindakan :
a) Catat berat badan setiap hari.
b) Pemberian makan enteral dan parenteral sesuai program.
c) Beri makanan sedikit tapi sering dan tidak merangsang
d) Monitor nilai hasil laboratorium albumin. Nitrogen urea urine,
gula darah.
f. Resiko terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
penurunan perfusi jaringan dan edema.
Tujuan/ Kriteria Hasil :
Pasien akan mempertahankan keutuhan kulit.
Rencana Tindakan :
a) Ubah posisi setiap 2 jam
b) Cegah tekanan dengan mengunakan penahan.
c) Masage area yang kemerah-merahan disebabkab oleh tekanan.
d) Hindari bahan-bahan kasar atau yang terlalu kencang hingga
dapat berbekas pada kulit,
e) gunakan bahan yang halus dan mudah menyerap keringat.
f)
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk
mencapai tujuan spesifik. Tahap ini dilaksanakan setelah rencana tindakan
disusun. Selama pelaksanaan tindakan perawatan disesuaikan dengan
rencana tindakan perawatan.
5.
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan pengukuran keberhasilan rencana perawat
dalam memenuhi kebutuhan klien, tahap ini merupakan proses yang
diperlukan untuk mengetahui sejauh mana tujuan tercapai. Evaluasi
adalah tahap akhir dari proses keperawatan, yang menyediakan nilai
informasi mengenai pengaruh intervensi yang telah direncanakan dan
31