Вы находитесь на странице: 1из 31

Hubungan Koefesien Konsolidasi

(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv)


dengan arah Horizontal (Ch)
Daniel Hartanto

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsolidasi adalah suatu proses berkurangnya volume atau berkurangnya rongga pori
dari tanah jenuh yang berpermeabilitas rendah akibat pembebanan, dimana prosesnya
dipengaruhi oleh kecepatan terperasnya air pori keluar dari rongga tanahnya.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hubungan antara koefesien konsolidasi arah
horizontal (Ch) dan arah vertikal (Cv)
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Lingkup penelitian adalah jenis tanah yang dipakai sebagai objek penelitian ini diambil
sekitar pantai di daerah Tanjung Mas Semarang Utara, dengan alasan daerah tersebut
muka air tanahnya cukup tinggi 0.00 meter sampai 0.50 meter.
Pengambilan sampel tanah pada kedalaman 2 meter dan 5 m
Alat uji yang dipakai adalah oedometer test

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

2. STUDI PUSTAKA
2.1. Teori Konsolidasi
Bila suatu lapisan tanah jenuh yang kemampuan tanah dalam meloloskan air
(permeabilitas) rendah di beri beban, maka tekanan air pori dalam tanah tersebut
akan segera bertambah. Perbedaan tekanan air pori pada lapisan tanah,
berakibat air mengalir ke lapisan tanah dengan tekanan air pori yang lebih
rendah, yang diikuti penurunan tanahnya. Karena permeabilitas tanah yang
rendah proses ini membutuhkan waktu. Konsolidasi adalah proses berkurangnya
rongga pori dari tanah jenuh yang berpermeabilitas rendah akibat pembebanan.
Proses terjadinya dipengaruhi oleh kecepatan terperasnya air pori keluar dari
rongga tanahnya.
2.2. Analogi Konsolidasi Satu Dimensi
Mekanisme proses konsolidasi satu dimensi dapat digambarkan dengan cara
analisis seperti gambar 2.1. Silinder dengan piston yang berlubang dihubungkan
dengan pegas, diisi air sampai memenuhi volume silinder. Pegas dianggap
terbebas dari tegangan - tegangan dan tidak ada gesekan antara dinding silinder
dengan tepi pistonnya. Pegas mengambarkan keadaan tanah yang mudah
mampat, sedangkan air mengambarkan air pori dan lubang pada piston
mengambarkan (permeabilitas).
p
p

Katup (pori)

Air pori
Sc

u0 + p

u0

u0 + u1

u0

pegas
(b)

(a)

(c)

(d)

Gambar 2.1 : Analogi Piston Dengan Pegas

Gambar 2.1 a, mengambarkan kondisi di mana sistem dalam keseimbangan.


Kondisi ini identik dengan lapisan tanah yang dalam keseimbangan dengan
tekanan overburden.
Hubungan Koefesien Konsolidasi
(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

Alat pengukur tekanan yang dihubungkan dengan silinder memperlihatkan


tekanan hidrostatis sebesar uo, pada lokasi tertentu di dalam tanah.
Bila tekanan sebesar p dikerjakan di atas piston dengan posisi katup V tertutup
( gambar 2.1 b ), maka akibat tekanan ini piston tetap tidak akan bergerak. Hal
ini disebabkan karena air tidak mudah mampat. Pada kondisi ini , tekanan pada
piston tidak dipindahkan pada pegas, tapi sepenuhnya didukung oleh air.
Pengukur tekanan air dalam silinder menunjukkan kenaikan tekanan sebesar u
= p , atau pembacaan tekanan sebesar : u0 + p. Kenaikan tekanan air pori u
disebut dengan kelebihan tekanan air pori ( excess pore water pressure ).
Kondisi pada kedudukan katup V tertutup mengambarkan kondisi tanpa drainasi
( undrained ) di dalam tanah. Jika kemudian katup V dibuka, air akan lewat
lubang dengan kecepatan yang dipengaruhi oleh luas lubangnya. Hal ini akan
menyebabkan piston bergerak ke bawah, sehingga pegas secara berangsur angsur mendukung beban akibat p (gambar 2.1 c ). Pada setiap kenaikan
tekanan yang didukung oleh pegas, kelebihan tekanan air pori u di dalam
silinder berkurang. Akhirnya pada suatu saat, tekanan air pori nol dan seluruh
tekanan didukung oleh pegasnya dan kemudian piston diam ( gambar 2.1 d ).
Kedudukan ini mengambarkan kondisi drainasi (drained). Tekanan yang terjadi
pada pegas identik dengan kondisi tegangan efektif di dalam tanah. Sedang
tegangan air pori di dalam silinder identik dengan tekanan air pori. Kenaikan
tekanan p akibat beban yang diterapkan identik dengan tambahan tegangan
normal yang bekerja. Gerakan piston menggambarkan perubahan volume tanah,
dimana gerakan ini dipengaruhi oleh kompresibilitas pegasnya, yang ekivalen
dengan kompresibilitas tanahnya.
Walaupun model piston dan pegas ini agak kasar, tetapi cukup menggambarkan
apa yang terjadi bila tanah kohesif jenuh dibebani di laboratorium maupun di
lapangan.
Sebagai contoh nyata dapat dilihat pada gambar 2.2 . Di sini diperlihatkan suatu
pondasi yang dibangun di atas tanah lempung yang diapit oleh lapisan tanah
pasir dengan tinggi muka air tanah dibatas lapisan lempung sebelah atas.
Segera sesudah pembebanan, lapisan lempung mengalami kenaikan tegangan
sebesar p. Air pori di dalam lapisan lempung mengalami kenaikan tegangan
sebesar p. Air pori di dalam lapisan lempung dianggap dapat mengalir dengan
Hubungan Koefesien Konsolidasi
(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

baik ke lapisan pasirnya dan pengaliran air hanya ke atas dan ke bawah saja.
Dianggap pula bahwa besarnya tambahan tegangan p sama di sembarang
kedalaman lapisan lempungmya.
Jalan proses konsolidasi diamati lewat pipa - pipa piezometer yang dipasang di
sepanjang kedalamannnya ( gambar 2.2b ), sedemikian rupa sehingga tinggi air
dalam pipa piezometer menyatakan besarnya kelebihan tekanan air pori ( excess
pore pressure ) di kedalaman pipanya.

Gambar 2.2 : Reaksi Tekanan Air Pori Terhadap Beban Pondasi


a). Pondasi pada tanah jenuh
b). Diagram perubahan tekanan air pori dengan waktunya
( Sumber : Christiady. H, 1992 )

Akibat tambahan tekanan p, yaitu segera setelah beban pondasi bekerja, tinggi
air dalam pipa piezometer naik setinggi h = p/ w, atau menurut garis DE. Garis
DE ini menyatakan distribusi kelebihan tekanan air pori awal.

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

Dalam waktu tertentu, tekanan air pori pada lapisan lebih dekat dengan lapisan
pasir akan berkurang, sedangkan tekanan air pori lapisan lempung bagian
tengah masih tetap.
Kedudukan dalam pipa ditunjukkan dalam kurva k1. Dalam tahapan waktu
sesudahnya, ketinggian air di dalam pipa ditunjukkan dalam kurva k2.
Setelah waktu yang lama, tinggi air dalam pipa piezometer mencapai kedudukan
yang sama dengan kedudukan muka air tanah ( garis AC ). Kedudukan garis AC
ini menunjukkan proses konsolidasi telah selesai, yaitu kelebihan tekanan air
pori telah nol.
Pada mulanya, tiap tekanan beban akan didukung sepenuhnya oleh tekanan air
pori, dalam hal ini berupa kelebihan tekanan air pori u yang besarnya sama
dengan p. Dalam kondisi demikian tidak ada

perubahan tegangan efektif di

dalam tanah. Setelah air pori sedikit demi sedikit terperas keluar, secara
berangsur - angsur tanah mampat, beban perlahan - lahan ditransfer ke butiran
tanah, dan tegangan efektif bertambah. Akhirnya, kelebihan tekanan air pori
menjadi nol. Pada kondisi ini, tekanan air pori sama dengan tekanan hidrostatis
yang diakibatkan oleh air tanah.

2.3. Pengujian Konsolidasi


Pengujian konsolidasi satu dimensi biasanya dilakukan di laboratorium dengan
alat oedometer ( gambar 2.3 ). Sampel tanah yang mewakili elemen tanah,
dimasukkan ke dalam cincin besi. Bagian atas dan bawah dari benda uji dibatasi
oleh batu tembus air ( porous stone ).
Beban P diterapkan pada benda uji tersebut dan penurunan diukur dengan dial
gauge. Tiap beban diterapkan dalam periode 24 jam, dengan benda uji tetap
terendam dalam air. Penambahan beban secara periodik diterapkan pada
sampel tanahnya.
Penelitian oleh Leonard ( 1962 ) menunjukkan bahwa hasil terbaik diperoleh jika
penambahan beban adalah dua kali beban sebelumnya, dengan urutan beban
0.25;0.5;1;2;4;8;16 kg /cm2. Untuk setiap beban, deformasi dan waktunya dicatat,
kemudian diplot pada grafik penurunan H vs logaritma waktu ( log t ) ( lihat
gambar 2.4 ).

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

Gambar 2.3 : Skema Alat Oedometer Test


( Sumber : Christiady. H, 1992 )

Setiap penambahan beban, tegangan yang terjadi adalah tegangan efektif.


Bila berat jenis tanah ( specific gravity ), dimensi awal dan penurunan pada tiap
pembebanan dicatat, maka nilai angka pori

( e ) diplot pada grafik semi

logaritmis. ( gambar 2.5)

Gambar 2.4 : Grafik Hubungan H Terhadap log t


( Sumber : Christiady. H, 1992 )

2.4. Interprestasi Hasil Pengujian Konsolidasi


Pada konsolidasi satu dimensi, perubahan tinggi ( H ) per satuan tinggi awal
( H ) adalah sama dengan perubahan volume ( V ) per satuan volume awal
(V)

H V
=
.. ( 2.1 )
H
V

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

Gambar 2.5: Grafik Hubungan e- t


( Sumber : Christiady. H, 1992 )

Bila volume padat Vs = 1 dan volume pori awal adalah e0, maka kedudukan
akhir dari proses konsolidasi dapat dilihat dalam gambar 2.6. Volume padat
besarnya tetap, angka pori berkurang karena adanya e. ( gambar 2.6 ) dapat
diperoleh persamaan :

H = H

e
.......( 2.2 )
1 + e0

Gambar 2.6 : Fase Konsolidasi


a ). Sebelum Konsolidasi
b ). Sesudah konsolidasi
( Sumber : Christiady. H, 1992 )

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

2.5. Koefisien Pemampatan ( Coefficient of Compression , av )


dan Koefisien Perubahan Volume ( Coefficient of Volume Change , mv )
Koefisien pemampatan ( av ) adalah koefisien yang menyatakan kemiringan
kurva e-p. Jika tanah dengan volume V1 mampat sehingga volumenya menjadi
V2, dan mampatnya tanah dianggap hanya sebagai akibat pengurangan rongga
pori, maka perubahan volume hanya dalam arah vertikal dapat dinyatakan :

V1 V2 (1 + e1 ) (1 + e2 ) e1 e2
=
=
......... ( 2.2a )
V1
1 + e1
1 + e1
dimana :
e1

= angka pori pada tegangan p1

e2

= angka pori pada tegangan p2

V1

= volume pada tegangan p1

V2

= volume pada tegangan p2

2.6. Compression Index( Cc)


Indeks Pemampatan Cc adalah kemiringan dari bagian lurus grafik e - log p.
Untuk dua titik yang terletak pada bagian lurus dari grafik dalam gambar 2.7. nilai
Cc dapat dinyatakan dalam rumus

Cc =

e1 e2
e
=
............ ( 2.3 )
log p ' 2 log p '1 log( p ' 2 / p '1 )

Untuk tanah normally consolidated, Terzaghi dan Peck ( 1967 ) memberikan


hubungan angka kompresi Cc sebagai berikut :
Cc = 0.009 ( LL - 10 )
dengan LL adalah batas cair ( liqiud limit ).
Untuk tanah lempung dibentuk kembali ( remolded )
Cc = 0.007 ( LL - 10 )

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

Gambar 2.7: Indeks pemampatan Cc


(Sumber : M.Das, 1995)

2.7. Tekanan Prakonsolidasi ( Preconsolidation Pressure, pc)


Salah satu cara untuk menentukan nilai tekanan prakonsolidasi

( pc )

adalah cara Casgrande ( 1963 ), yaitu dengan menggunakan gambar grafik


hubungan e-log p ( gambar 2.8 ).

Gambar 2.8 : Menentukan pc Dengan Metode Casagrande ( 1936 )


(Sumber : M.Das, 1995)

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

2.8. Penurunan Konsolidasi


Ditinjau lapisan tanah lempung jenuh dengan tebal H. Akibat adanya beban yang
bekerja, lapisan tanah menerima tambahan tegangan sebesar p. Dianggap
regangan arah lateral nol. Pada akhir konsolidasi, terdapat tembahan tegangan
efektif vertikal sebesar ( p ). Sebagai akibat penambahan tegangan dari p0 ke
p1, terjadi pengurangan angka pori dari e0 ke e1. Pengurangan volume persatuan
volume lempung dapat dinyatakan dengan persamaan nilai banding pori sebagai
berikut :

V H e0 e1
e
=
=
=
................ ( 2.4 )
V
H
1 + e0 1 + e0
dimana :
V

= volume awal

= tebal lapisan tanah awal

= perubahan volume

= perubahan tebal

e0

= angka pori awal

e1

= angka pori pada perubahan volume tertentu

= perubahan angka pori

Karena regangan lateral nol, pengurangan volume per satuan volume sama
dengan pengurangan tebal per satuan tebalnya, yaitu penurunan per satuan
ketinggian atau panjangnya.
Besarnya penurunan lapisan tanah setebal dh dapat dinyatakan dalam
persamaan :

dS c =

e0 e1
e e p ' p0 '
dh = 0 1 1
dh = mv pdh
1 + e0
p1 ' p 0 ' 1 + e0
........... ( 2.5 )
dimana :

Sc adalah penurunan konsolidasi


Untuk penurunan lapisan tanah dengan tebal H:

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

10

S c = mv pdh ............... ( 2.6 )


0

Jika mv dan p dinggap sama pada sembarang kedalaman tanahnya, maka :


Sc = mv. p.dh
Bila akan menghitung besarnya penurunan konsolidasi dengan menggunakan
nilai mv dan p, maka pada sembarang kedalaman lapisan yang ditinjau nilai
keduanya dihitung, dan penurunan ditentukan dari penambahan secara aljabar
dari penurunan tiap lapisannya. Nilai tambahan tegangan p dapat ditentukan
dengan memperhatikan penyebaran beban pada tiap lapisan yang ditinjau.
Penurunan total adalah jumlah dari penurunan tiap lapisannya, yaitu dari jumlah
mv. p.dh.
Persamaan 2.6 dapat diubah dalam bentuk,

Sc =

e0 e1
e
H=
H ..... ( 2.7 )
1 + e0
1 + e0

dari nilai C c =

e
............... ( 2.8 )
log p 2 ' log p1 '

maka penurunan konsolidasi dapat dinyatakan dalam persamaan

p '
H
log 2 ............... ( 2.9 )
1 + e0
p1 '

S c = Cc

dengan H adalah tebal lapisan mampat yang ditinjau, p1 dan p2 adalah


tegangan yang terjadi pada lapisan tanah di mana, p2>p1. Penurunan untuk
lempung normally consolidated dengan tambahan tegangan efektif sebesar p1 =
p0 + p, dinyatakan oleh persamaan :

p '+ p
H
log 0
... ( 2.10 )
1 + e0
p0 '

S c = Cc

Untuk lempung overconsolidated,


( a ) Bila p0 + p < pc :

Sc = Cr

p '+ p
H
log 0
..... ( 2.11 )
1 + e0
p0 '

( b ) Bila p0 + p > pc :
Hubungan Koefesien Konsolidasi
(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

11

Sc = Cr

p '
p '+ p
H
H
log c + C c
log 0
.... ( 2.12 )
1 + e0
p0 '
1 + e0
pc '

dimana :
Cr = indeks pemampatan kembali
Cc = indeks pemampatan
H = tebal lapisan tanah
pc = tekanan prakonsolidasi
e0 = angka pori awal
p = tambahan tegangan
p0 = tekanan overburden efektif mula mula
2.9. Konsolidasi Satu Dimensi
Untuk konsolidasi satu dimensi, Terzaghi memberikan cara penentuan distribusi
kelebihan tekanan hidrostatis dalam lapisan yang sedang mengalami konsolidasi
pada

sembarang

waktu

sesudah

bekerjanya

beban,

beserta

derajat

konsolidasinya.
Beberapa asumsi dalam menganalisa konsolidasi satu dimensi yaitu :
1. Tanah adalah homogen
2. Tanah lempung dalam keadaan jenuh sempurna
3. Partikel padat dan air tidak mudah mampat.
4. Arah pemampatan dan aliran air pori adalah vertikal ( satu dimensi )
5. Regangan kecil
6. Hukum Darcy berlaku pada seluruh gradient hidrolik
7. Koefisien permebilitas ( k ) dan koefesien pemampatan volume ( mv ) tetap
konstan selama prosesnya
8. Ada hubungan khusus yang tak tergantung waktu, antara angka pori dan
tegangan efektif
Ditinjau lapisan lempung setebal dz yang padanya bekerja tekanan p ( gambar
2.9 ). Jika kelebihan tekanan hidrostatis pada sembarang titik di dalam lapisan
lempung adalah u, maka ketidakseimbangan tekanan hidrostatis pada ketebalan
dz, dapat dinyatakan dalam persamaan :

u+

u
u
dz u =
dz ........... ( 2.13 )
z
u

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

12

Hidrolik gradien dapat dinyatakan dalam persamaan :

i=

h
1 u
=
............. ( 2.14 )
z w z

Jika v adalah kecepatan drainase yang lewat lapisan tipis, maka persamaan
Darcy dapat dinyatakan sebagai :

v = ki = k

h
k u
=
.......... ( 2.15 )
z
w z

Tanda negatif digunakan untuk menunjukan berkurangnya h pada penambahan


z.
Ditinjau sebuah elemen dengan luas satuan, dan dengan tebal dz. Volume air
yang masuk dari bawah elemen dalam satuan waktu adalah V.
Volume air yang keluar dari elemen adalah :

V+

V
dz per satuan luas
z

Gambar 2.9 : Kondisi Tekanan Hidrostatis Pada


Lapisan Mampat ( Sumber : Christiady. H, 1992 )

Maka volume bersih dari air keluar dari elemennya, dalam satuan waktu adalah :

V+

V
V
dz V =
dz ........... ( 2.16 )
z
z

Perubahan volume persatuan volume dari volume asli, dinyatakan dalam


perubahan porositas n. Maka, luas potongan adalah luas satuan dan
volumenya akan sama dengan ketebalannya, yaitu dz. Bila perubahan volume
Hubungan Koefesien Konsolidasi
(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

13

per satuan volume semula, per satuan waktu, sama dengan perubahan porositas
per satuan waktu, maka :

V n
=
z t
sedang

n
= mv ; n = mv dp ............. ( 2.17 )
t
p menunjukan tambahan tekanan saat waktu tertentu.
Selanjunya dengan subtitusi,
diperoleh :

V
p . ( 2.18 )
= mv
t
z
p = u
p
u
... ( 2.19 )
=
t
t
Substitusi persamaan ( 2.19 ) ke dalam persamaan ( 2.18 ) akan diperoleh :

V
u
= mv
.............. ( 2.20 )
z
t
dari persamaan ( 2.15 ) untuk luas satuan =1,

V
k 2u
=
............... ( 2.21 )
z
w z 2
Persamaan ( 2.21 ) adalah persamaan diferensial dari tiap tiap proses
konsolidasi dalam kondisi drainasi linier.
Persamaan ini dapat diringkas menjadi :

Cv =

k
............. ( 2.22 )
w mv

dengan Cv menunjukan koefesien konsolidasi.


Dari sini akan diperoleh persamaan :

u
2u
= C v 2 ............. ( 2.23 )
t
z
Persamaan ( 2.23 ) adalah dasar persamaan teori konsolidasi Terzaghi. Kondisi
batas untuk menentukan konsolidasi lapisan yang mengijinkan drainase ke arah
atas dan bawah adalah ( gambar 2.10 ) :
Hubungan Koefesien Konsolidasi
(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

14

1. Saat t=0, pada lapisan lempung setebal dz, kelebihan tekanan hidrostatisnya
( kelebihan tekanan air pori ) sama dengan p.
2. Untuk sembarang waktu t saat konsolidasi berlangsung, pada permukaan
drainasi z = 2H dan z=0, kelebihan tekanan hidrostatis sama dengan nol.
3. Sesudah waktu yang lama, pada sembarang kedalaman z, kelebihan tekanan
hidrostatis sama dengan nol.
Untuk kondisi tanah yang memungkinkan drainasi ke atas dan ke bawah,
penyelesaian dari persamaan ( 2.23 ) dengan Cv konstan pada kondisi awal
dengan ui sebagai fungsi z, adalah :

n = 1
u =
n =1 H

2H

n 2 2 C v t
nz nz
....... ( 2.4 )
u i sin
dz sin
exp
2

2 H 2 H

4H

dimana :
H

= tinggi lintasan drainasi terpanjang

ui

= distribusi kelebihan tekanan air pori awal yang dapat berupa variasi,

lengkung sinus, atau bentuk bentuk lainnya.


Untuk kasus tertentu di mana ui konstan di seluruh lapisan lempungnya, maka :

n 2 2 C v 2
2ui
nz

(1 cos n ) sin exp


u=
2
n =1 n
2H

4H
n =

......... ( 2.25 )

Diselesaikan dengan cara subtitusi


N=2m + 1 dan M = ( /2)(2m+1)

Tv =

Cv t
................... ( 2.26 )
H2

Tv adalah besaran tanpa dimensi, yang disebut faktor waktu ( time factor ), maka
persamaan ( 2.25 ) akan menjadi :

2ui
MZ
2
sin
exp M Tv ............ ( 2.27 )
m=0 M
H

m=

u=

Perkembangan proses konsolidasi dapat dilihat dengan menggambarkan kurva


kurva u terhadap z pada waktu t yang berlainan. Kurva kurva ini disebut
isokron ( isochrone ) yang bentuknya tergantung pada distribusi kelebihan
Hubungan Koefesien Konsolidasi
(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

15

tekanan air pori dan kondisi drainasi lapisan lempungnya ( yaitu drainasi ganda
atau tunggal ).

Gambar 2.10 : Derajat Konsolidasi Uz Pada Kedalaman Tertentu


Terhadap Faktor Waktu Tv ( Das. 1983 )

Derajat konsolidasi pada kedalaman z dan pada waktu t dapat diperoleh dengan
subtitusi nilai u pada persamaan ( 2.27 ) ke dalam persamaan

( 2.24 ). Dari sini

akan diperoleh persamaan sebagi berikut :


m =

U z = 1

m =0

2
MZ
2
sin
exp M Tv ........... ( 2.28 )
M
H

Persamaan ini adalah persamaan derajat konsolidasi ( Uz ) pada kedalaman


tertentu dari lapisan yang ditinjau. Penggambaran kurva yang berdasarkan
persamaan ( 2.9-20 ) menghasilkan kurva isokron.
Derajat konsolidasi rata rata ( U ) pada waktu t untuk tekanan air pori awal u,
yang sama di seluruh lapisan adalah :

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

16

U = 1

1
2H

2H

udz
0

ui

atau
m =

U = 1

m =0

2
exp M 2Tv .............. ( 2.29 )
2
M

Variasi kelebihan tekanan air pori dalam lapisan lempung, dalam prakteknya dapat
didekati dengan menganggap distribusi tekanan air pori awal yang konstan, linier,
dan lengkungan. Nilai nilai hubungan U dan Tv dalam kondisi tekanan air pori awal
( ui ) yang dianggap sama besar diseluruh lapisannya disajikan dalam Tabel 2.1. Bila
distribusi tekanan kelebihan air pori awal simetri terhadap tengah tengah tinggi
lapisan yang mempunyai drainasi ganda, maka pada sembarang waktunya distribusi
kelebihan tekanan air pori akan simetri terhadap bidang tengah ini. Jadi distribusi
kelebihan tekanan air pori setengah dari lapisan dengan drainasi ganda adalah sama
seperti kondisi kelebihan tekanan air pori dalam suatu lapisan drainasi tunggal yang
tebalnya setengah dari tebal lapisan drainasi ganda. Karena itu, nilai nilai di dalam
tabel 2.1 dapat pula digunakan dalam hitungan pada kondisi drainasi tunggal.

Tabel 2.1 Hubungan Faktor Waktu ( Tv ) dan


Derajat Konsolidasi ( U )

Derajat

Faktor Waktu

Konsolidasi

, Tv

10

0.008

20

0.031

30

0.071

40

0.126

50

0.197

60

0.287

70

0.403

80

0.567

90

0.848

100

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

17

H adalah lintasan drainasi terpanjang. Casagrade ( 1938 ) dan Taylor ( 1948 )


memberikan hubungan U dan Tv yang sangat berguna sebagai berikut :
Untuk U < 60 % : Tv = ( /4 )U2
Untuk U > 60 % : Tv = -0.933 log ( 1-U ) 0.085
2.10. Koefisien Konsolidasi Arah Vertikal ( Cv )
Kecepatan penurunan dihitung dengan menggunakan koefisien konsolidasi.
Kecepatan penurunan perlu diperhitungkan bila penurunan konsolidasi yang
terjadi pada suatu struktur diperkirakan sangat besar. Derajat konsolidasi pada
sembarang

waktunya,

dapat

ditentukan

dengan

menggambarkan

grafik

penurunan (s) versus waktu (t) untuk satu beban tertentu yang diterapan pada
alat oedometer. Dengan mengukur penurunan total pada akhir fase konsolidasi.
Kemudian dari data penurunan dan waktunya, sembarang waktu yang
menghubungkan dengan derajat konsolidasi rata rata tertentu ( misalnya U =
50 % ) ditentukan. Walaupun fase konsolidasi telah berakhir, yaitu ketika tekanan
air porinya telah nol, benda uji di dalam alat oedometer masih terus mengalami
penurunan akibat konsolidasi sekunder. Karena itu, tekanan air pori mungkin
perlu diukur selama proses pembebanannya atau suatu interprestasi data
penurunan dan waktu harus dibuat untuk menentukan kapan konsolidasi telah
selesai.
Jika sejumlah kecil udara terhisap masuk dalam air pori akibat penurunan
tekanan pori dari lokasi aslinya di lapangan, kemungkinan terdapat juga
penurunan yang berlangsung cepat, yang bukan bagian dari proses konsolidasi.
Karena itu, tinggi awal atau kondisi sebelum adanya penurunan saat permulaan
proses konsolidasi juga harus diinterprestasikan.
2.10.1.Log Time Fitting Method
Prosedur untuk menentukan nilai koefisien konsolidasi Cv diberikan oleh
Casagrande dan Fadum ( 1940 ).

Cv =

0.197 H 2 t
.... ( 2.30 )
t 50

Pada pengujian konsolidasi dengan drainasi atas dan bawah ( double drained ),
nilai H diambil setengah dari tebal rata rata benda uji pada beban tertentu.

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

18

Gambar 2.11 : Log Time Fitting Method


( Casagrande , 1940 )

2.10.2. Square Root of Time Method


Grafik yang perlu disiapkan adalah hubungan akar dari waktu vs penurunannya
( gambar 2.12 ). kurva teoritis yang terbentuk , biasanya linier sampai dengan
kira kira 60 % konsolidasi.

Gambar 2.12 : Square Root of Time Method


( Taylor, 1948 )
Hubungan Koefesien Konsolidasi
(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

19

Karakteristik cara akar waktu ini, yaitu dengan menentukan U=90% konsolidasi
di mana pada U=90%, absis OR akan sama dengan 1.15 kali absis OQ.

konsolidasi Cv diberikan persamaan :

0.848 H t
Cv =
t 90

.. ( 2.31 )

Jika akan menghitung batas konsolidasi primer ( U=100% ), titik R100 pada kurva
dapat

diperoleh

dengan

mempertimbangkan

menurut

perbandingan

kedudukannya.
Seperti dalam penggambaran kurva log-waktu, gambar kurva akar waktu yang
terjadi memanjang melampaui titik 100 % ke dalam daerah konsolidasi
sekunder.

Metode

akar

waktu

membutuhkan

pembacaan

penurunan

( kompresi ) dalam periode waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan


metode log waktu. Tetapi kedudukan garis lurus tidak selalu diperoleh dari
penggambaran metode akar waktu.

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

20

3. METODE PENELITIAN
3.1. Pengambilan tanah tak terganggu (undisturb sample)
Tanah yang akan diuji dengan alat oedometer test, adalah tanah tak teganggu.
Sampel tak terganggu ini mengambilnya dengan menggunakan tabung undisturb
sampling.
Tanah undistrub direncanakan 5 tabung undistrub dengan kedalaman yang
sama sekitar 3.00 m dari permukaan tanah.
Kondisi tanah asli berada ( 0.50 1.00 ) m di bawah muka air tanah , kondisi sample
undistrurb adalah junuh air (full saturated).
0.00

- 0.50 s/d
1.00 meter

Start pengambilan sample tanah undisturb di kedalaman 2 m

- 2.00 meter

Gambar 3.1 : Sket Lapisan Tanah Undisturb di Lapangan

Proses pengambilan tanah dilakukan dengan jalan para pekerja harus berendam sambil
membawa tabung undisturb dan cangkul.

Peralatan yang dibutuhkan antara lain :


1. Cangkul, untuk membantu pengambilan sampel tanah
2. Karung plastik / karung beras @ 25 kg, sebagai tempat menyimpan sementara
sampel tanah dari lapangan ke laboratorium
3. Cetok, untuk membantu membersihkan permukaan tanah yang akan diambil
sebagai sampel
4. Tabung undisturb, tabung yang berisi tanah tak terganggu
5. parafin, sebagai penutup bibir tabung undisturb sehingga kadar air tanah dan
kondisi tanah tidak rusak oleh udara sekitar
6. kompor gas, kompor yang dipakai untuk melelehkan parafin padat

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

21

Jumlah pekerja : 4 orang, 3 orang untuk proses pengambilan di lokasi dan dibantu 1
orang laboran/ petugas laboratorium untuk pengawasan dan membantu dalam
penanganan sample tanah

Sample Undisturb ,
a) Tabung undisturb disiapkan , dibersihkan bagian dalamnya
b) Tabung ditekan masuk dalam tanah secara vertikal
c) Kemudian ditekan perlahan lahan sampai seluruh tabung terbenam
d) Dengan bantuan cangkul, kita gali tanah di sekitar tabung tersebut
e) Dengan bantuan tangan, kita menutup bagian bawah tabung kemudian di
angkat ke atas
f)

Tabung diberi tanda atau label

g) Kita mencairkan parafin yang nantinya dituangkan ke dalam mulut tabung


atas dan bawah

top
0.00

- 0.50
s/d 1.00

- 2.00
Penggalian tanah dilakukan bila tabung
betul betul penuh dengan tanah

bottom

Gambar 3.2 : Sket Cara Pengambilan Tanah Undisturb di Lapangan

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

22

Perletakan tabung undisturb di laboratorium :

Sampel tanah
dalam tabung
undistrub

tembok

tembok

Gambar 3.3 : Perlakuan Sampel Tanah Undisturb di Laboratorium

Di letakan secara berjajar vertikal


3.2. Prosedur uji Oedometer
1. Ukur tinggi,diameter dan berat ring konsolidasi,
2. cetak tanah dalam ring konsolidasi dengan bantuan alat exstruder ada dua
macam cara yaitu :
Alat exstruder

vertikal
Sampel tanah
undistrub

Tabung undisturb
horizontal
Stang pemutar

Catatan :
= Sampel uji yang dipakai untuk menghitung Ch
= Sampel uji yang dipakai untuk menghitung Cv
Gambar 3.4 : Proses Pencetakan Sampel Oedometer Test
dengan Alat Extruder di Laboratorium

3. tanah dan ring ditimbang,


Hubungan Koefesien Konsolidasi
(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

23

4. tempatkan batu pori pada bagian atas dan bawah ring yang terlebih dahulu di
beri kertas saring kemudian masukan dalam sel oedometer,
5. pasang plat penumpu di atas batu pori,
6. atur kedudukan dial gauge sehingga mudah dibaca,
7. pasang beban 0,25 kg, 0,5 kg dan seterusnya, tiap beban bekerja 24 jam,
8. setelah pembacaan akhir dicatat keluarkan sampel tanah dari ring dari sel
kemudian ambil batu pori,
9. timbang sampel tanah dan ring cari kadar airnya.
3.2. Diagram alir :

Gambar 3.5 : Diagram Alir Penelitian

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

24

4. PEMBAHASAN
4.1. Hasil Uji Index Properties
Pengujian Index properties yang dilakukan di laboratorum meliputi uji kadar air (water
content), spesific gravity (Gs) dan berat jenis tanah. Pengujian sampel tanah untuk
kedalaman 2 meter dan 5 meter dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1 : Hasil Uji Index Properties


Kedalaman sampel tanah

2m

5m

Sample ID

Cs1

Cs2

44.50
0.45
2.20
1.61

30.00
0.30
2.20
1.72

Index Properties
Water content, wn ( % )
Specific Gravity, Gs

sat ( t/m )
3

dry ( t/m )
3

Porosity, n
Void ratio, e

Jenis tanah

1.11
1.33
0.49
0.40
0.98
0.66
Marine Clay, very
Soft

Tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa jenis tanah pada kedalaman 2 meter dan 5 meter
adalah sama atau dapat dinyatakan homogen yaitu jenis marine clay, very soft.
4.2. Hasil Uji Oedometer
Total sampel tanah yand dipakai untuk penelitian ini adalah 10 sampel, terdiri dari 5 uji
tiap kedalaman. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan uji oedometer adalah 45 hari.
Pengujian dilakukan di laboratorium Mekanika Tanah milih Fakultas Teknik Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
Dalam mencari Cv dan Ch, diperlukan 2 metode grafis yaitu metode Log fitting dan
Metode Square Root Fitting.
Analisa yang dipakai untuk mencari hubungan antara Cv dan Ch dengan langkah
langakh sebagai berikut : hasil perhitungan Cv dan Ch pada masing masing kedalaman
diplot ke dalam grafik. Sumbu x adalah Ch dan Sumbu y adalah Cv. Data data hasil Cv
dan Ch dicari hubungannya dengan meregresi secara linier. Persamaan garis regresi
dari masing masing

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

25

4.3. Interprestasi Hubungan Cv dan Ch


4.3.1. Koefesien Konsolidasi dengan Metode Square Root of Time
Sebelum melakukan analisa, hasil pembacaan dial oedometer diplot pada grafik semi
log . Grafik ini merupakan hubungan akar dari waktu versus penurunannya sebagai
contoh dapat dilihat pada gambar 2.12 . Kurva teoritis yang terbentuk umumnya linier
sampai dengan kira kira 60 % konsolidasi.
Mengacu pada persamaan (2.31) , C v =

0.848 H t
t 90

, maka data data koefesien

konsolidasi diplot dalam 2 (dua) sumbu x dan sumbu y . Sumbu x mewakili Cv


sedangkan sumbu y mewakili Ch, plotting data data dapat dilihat lihat gambar 4.1 dan
gambar 4.2
Koefesien Konsolidasi Arah Vertikal Vs Arah Horzontal
Dengan Metode Square Root Fitting
Kedalaman Uji 2.00 m
0.16

Koefesien Konsolidasi Arah Vertikal (Cv)

0.14

0.12

0.1

0.08

0.06

0.04

0.02
Cv = 0.5951 Ch + 0.0208
R2 = 0.4096
0
0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

0.14

0.16

Koefesien Konsolidasi Arah Horizontal (Ch)

Gambar 4.1 : Hubungan Cv dan Ch Dengan Metode Square Root of Time


Pada Kedalaman 2 meter

Persamaan linier yang didapat adalah :


Cv = 0.5951Ch + 0.0208

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

26

Koefesien Konsolidasi Arah Vertikal Vs Arah Horzontal


Dengan Metode Square Root Fitting
Kedalaman Uji 5.00 m
0.3

Koefesien Konsolidasi Arah Vertikal (Cv)

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05
Cv = 1.0703 Ch - 0.0056
R2 = 0.5044
0
0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

Koefesien Konsolidasi Arah Horizontal (Ch)

Gambar 4.2 : Hubungan Cv dan Ch Dengan Metode Square Root of Time


Pada Kedalaman 5 meter

Persamaan linier yang didapat adalah :


Cv = 1.0703Ch - 0.0056
4.3.2. Koefesien Konsolidasi dengan Metode Log Time Fitting
Mengacu pada persamaan (2.30) , C v =

0.197 H 2 t
, maka data data koefesien
t 50

konsolidasi diplot dalam 2 (dua) sumbu x dan sumbu y. Sumbu x mewakili Cv sedangkan
sumbu y mewakili Ch, plotting data data dapat dilihat lihat gambar 4.3 dan gambar 4.4

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

27

Koefesien Konsolidasi Arah Vertikal Vs Arah Horzontal


Dengan Metode Log Fitting
Kedalaman Uji 2.00 m
0.35

Koefesien Konsolidasi Arah Vertikal (Cv)

0.3

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05
Cv = 0.3975 Ch+ 0.1121
R2 = 0.5042
0
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Koefesien Konsolidasi Arah Horizontal (Ch)

Gambar 4.3 : Hubungan Cv dan Ch Dengan Metode Log Time Fitting


Pada Kedalaman 2 meter

Persamaan linier yang didapat adalah :


Cv = 0.3975Ch + 0.1121

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

28

Koefesien Konsolidasi Arah Vertikal Vs Arah Horzontal


Dengan Metode Log Fitting
Kedalaman Uji 5.00 m
0.3

Koefesien Konsolidasi Arah Vertikal (Cv)

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05
Cv = 0.1766 Ch + 0.149
2
R = 0.4489
0
0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

0.45

Koefesien Konsolidasi Arah Horizontal (Ch)

Gambar 4.4 : Hubungan Cv dan Ch Metode Log Time Fitting


Pada Kedalaman 5 meter

Persamaan linier yang didapat adalah :


Cv = 0.1766Ch + 0.149

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

29

5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
1. Hubungan antara Cv dan Ch dapat ditulis sebagai persaman linier sebagai
berikut :
Cv = 0.5951Ch + 0.0208 dan Cv = 1.0703Ch - 0.0056 untuk kedalaman 2 meter
Cv = 0.3975Ch + 0.1121 dan Cv = 0.1766Ch + 0.149 untuk kedalaman 5 meter
2. Jenis tanah pada kedalaman 2 meter dan 5 meter adalah sama yaitu marine clay
dan sangat lunak
3. Metode Log Fitting dan Metode Square Root Fitting mempunyai sedikit
perbedaan dalam menampilkan hasil analisanya.

5.2. Saran
1. Perlunya penyelidikan lebih lanjut dan intensif terhadap lapisan tanah yang lebih
kompleks
2. Proses pengambilan sampel undisturb jangan dilakukan pada musin penghujan,
karena sampel akan sulit diambil menggunakan tabung undisturb
3. Pengujian konsolidasi perlu dilakukan dengan membandingkan marine clay yang
lain

DAFTAR

PUSTAKA

1. Bowles, J.E., Foundation Analysis And Design, McGraw-Hill, New York, 1983.
2. Das, B. M., Advanced Soil Mechanics, McGraw-Hill, New York, 1983.
3. Das, B. M., Mekanika Tanah ( Prinsip prinsip Rekayasa Geoteknis ), Jilid 1 , Penerbit
Erlangga, 4 th ed, 1995.
4. Das, B. M., Mekanika Tanah ( Prinsip prinsip Rekayasa Geoteknis ), Jilid 2 , Penerbit
Erlangga, 4 th ed, 1995.
5. Das, B. M., Principles of Geotechnical Engineering, 4 th ed., International Thomson
Publishing, 1998.
6. Hary Christiady H., Mekanika Tanah 1, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1992.
7. Hary Christiady H., Mekanika Tanah 2, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1992.
8. Holtz, R.D. and Kovacs, W.D., An Introduction To Geotechnical Engineering, Prentice
Hall, New Jersey, 1981.
9. Rahardjo P.P., Karakteristik Lempung Marina, Seminar Geoteknik Foundation Design &
Improvement Techniques In Difficult Ground Testana Enginnering, Inc, Surabaya,
1996
10. Rahardjo P.P. dan Salim, El Fie., Interprestasi Tanah Lempung Lembek Berdasarkan Uji
Piezocone, GEC, UNPAR, Bandung, 1998
Hubungan Koefesien Konsolidasi
(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

30

Hubungan Koefesien Konsolidasi


(Coefesien of Consolidation) arah Vertikal (Cv) dengan arah Horizontal (Ch)

31

Вам также может понравиться

  • Penurunan Konsolidasi Tanah Lempung
    Penurunan Konsolidasi Tanah Lempung
    Документ39 страниц
    Penurunan Konsolidasi Tanah Lempung
    Maliki Yaumiddin
    80% (5)
  • Materi+konsolidasi
    Materi+konsolidasi
    Документ35 страниц
    Materi+konsolidasi
    Bagas Syanda Nopale
    Оценок пока нет
  • Konsolidasi Tanah
    Konsolidasi Tanah
    Документ12 страниц
    Konsolidasi Tanah
    MiftahurRahma
    Оценок пока нет
  • Konsolidasi Tanah
    Konsolidasi Tanah
    Документ6 страниц
    Konsolidasi Tanah
    az
    Оценок пока нет
  • KONSOLIDASI
    KONSOLIDASI
    Документ7 страниц
    KONSOLIDASI
    Andre Iti
    Оценок пока нет
  • Pengertian Kemampumampatan Atau Konsolidasi
    Pengertian Kemampumampatan Atau Konsolidasi
    Документ3 страницы
    Pengertian Kemampumampatan Atau Konsolidasi
    Clarita
    Оценок пока нет
  • Resume Konsolidasi
    Resume Konsolidasi
    Документ26 страниц
    Resume Konsolidasi
    Rindy Novia
    Оценок пока нет
  • MEKTAN PRAKTIKUM Baru
    MEKTAN PRAKTIKUM Baru
    Документ5 страниц
    MEKTAN PRAKTIKUM Baru
    Uzhalwy V
    Оценок пока нет
  • Indeks Pemampatan
    Indeks Pemampatan
    Документ5 страниц
    Indeks Pemampatan
    Ochie Bella Oktasari
    Оценок пока нет
  • Konsolidasi
    Konsolidasi
    Документ34 страницы
    Konsolidasi
    Muhammad Azriel Suryansyah
    Оценок пока нет
  • Modul Mekanika Tanah II
    Modul Mekanika Tanah II
    Документ9 страниц
    Modul Mekanika Tanah II
    Ryan Adriadi N
    Оценок пока нет
  • Konsolidasi
    Konsolidasi
    Документ12 страниц
    Konsolidasi
    Dila Vrenska
    Оценок пока нет
  • Konsolidasi Tanah
    Konsolidasi Tanah
    Документ9 страниц
    Konsolidasi Tanah
    Bayu
    Оценок пока нет
  • BAB IV Konsolidasi
    BAB IV Konsolidasi
    Документ40 страниц
    BAB IV Konsolidasi
    Aleksi Rachmad Tbp
    Оценок пока нет
  • BAB IV. Tegangan Vertikal Dalam Tanah
    BAB IV. Tegangan Vertikal Dalam Tanah
    Документ17 страниц
    BAB IV. Tegangan Vertikal Dalam Tanah
    Anry Lao
    0% (1)
  • Mekanika Tanah II
    Mekanika Tanah II
    Документ50 страниц
    Mekanika Tanah II
    Fadhiel Muhammad
    86% (7)
  • Penurunan Tanah
    Penurunan Tanah
    Документ11 страниц
    Penurunan Tanah
    Fajar Nugraha
    Оценок пока нет
  • Konsolidasi Primer
    Konsolidasi Primer
    Документ10 страниц
    Konsolidasi Primer
    Fauziyah Nustyani
    Оценок пока нет
  • 4.bab IV Konsolidasi
    4.bab IV Konsolidasi
    Документ22 страницы
    4.bab IV Konsolidasi
    cking kring
    Оценок пока нет
  • Konsolidasi Tanah
    Konsolidasi Tanah
    Документ18 страниц
    Konsolidasi Tanah
    Moch Imam Muflih
    Оценок пока нет
  • Bab 5 Konsolidasi
    Bab 5 Konsolidasi
    Документ24 страницы
    Bab 5 Konsolidasi
    Katona Namanya
    0% (1)
  • 13) - Proses Konsolidasi
    13) - Proses Konsolidasi
    Документ84 страницы
    13) - Proses Konsolidasi
    vfydzj77g8
    Оценок пока нет
  • Konsolidasi Dan Penurunan (k3 Siska, Indah, Hanifa)
    Konsolidasi Dan Penurunan (k3 Siska, Indah, Hanifa)
    Документ52 страницы
    Konsolidasi Dan Penurunan (k3 Siska, Indah, Hanifa)
    Dine
    Оценок пока нет
  • Konsolidasi Tanah
    Konsolidasi Tanah
    Документ33 страницы
    Konsolidasi Tanah
    nyenn946
    Оценок пока нет
  • Mektan Praktikum
    Mektan Praktikum
    Документ9 страниц
    Mektan Praktikum
    Uzhalwy V
    Оценок пока нет
  • (Tugas 2) 19-064 Aldo Marcellino
    (Tugas 2) 19-064 Aldo Marcellino
    Документ15 страниц
    (Tugas 2) 19-064 Aldo Marcellino
    Aldo Marcellino
    Оценок пока нет
  • Tugas Mektan 2 Jurnal
    Tugas Mektan 2 Jurnal
    Документ52 страницы
    Tugas Mektan 2 Jurnal
    Rip Hunter
    Оценок пока нет
  • Materi Kuliah Konsolidasi 2
    Materi Kuliah Konsolidasi 2
    Документ50 страниц
    Materi Kuliah Konsolidasi 2
    rizka_setiawan
    Оценок пока нет
  • Konsolidasi Primer
    Konsolidasi Primer
    Документ21 страница
    Konsolidasi Primer
    Wildany Arif Ardian
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Konsolidasi Teknik Sipil Universitas Tadulako
    Bab 1 Konsolidasi Teknik Sipil Universitas Tadulako
    Документ13 страниц
    Bab 1 Konsolidasi Teknik Sipil Universitas Tadulako
    Andien Fitriani
    Оценок пока нет
  • Pengertian Konsolidasi Tanah
    Pengertian Konsolidasi Tanah
    Документ18 страниц
    Pengertian Konsolidasi Tanah
    Kammisiq
    88% (8)
  • Jenis Tanah Vs Permeabilitas
    Jenis Tanah Vs Permeabilitas
    Документ18 страниц
    Jenis Tanah Vs Permeabilitas
    Sidik Dasista Muhamad
    Оценок пока нет
  • Mektan Nuka Sandi
    Mektan Nuka Sandi
    Документ47 страниц
    Mektan Nuka Sandi
    Nucka Ahmad Day Robbi
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ36 страниц
    Bab Ii
    Rudi Rifqa
    Оценок пока нет
  • Konsolidasi
    Konsolidasi
    Документ12 страниц
    Konsolidasi
    YudiKM
    Оценок пока нет
  • Pert VI
    Pert VI
    Документ16 страниц
    Pert VI
    Irhas Mustaqim
    Оценок пока нет
  • KONSOLIDASI
    KONSOLIDASI
    Документ24 страницы
    KONSOLIDASI
    Aqin Coy
    Оценок пока нет
  • (MEKANIKA TANAH II) Konsolidasi Pada Tanah
    (MEKANIKA TANAH II) Konsolidasi Pada Tanah
    Документ14 страниц
    (MEKANIKA TANAH II) Konsolidasi Pada Tanah
    Wandha Mey Fasthika
    Оценок пока нет
  • Pemampatan Tanah-2
    Pemampatan Tanah-2
    Документ29 страниц
    Pemampatan Tanah-2
    Muh Tofan
    Оценок пока нет
  • Paper Konsolidasi
    Paper Konsolidasi
    Документ29 страниц
    Paper Konsolidasi
    Septian Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Slide Tsp204 Pertemuan 9 Kemampumampatan
    Slide Tsp204 Pertemuan 9 Kemampumampatan
    Документ30 страниц
    Slide Tsp204 Pertemuan 9 Kemampumampatan
    Geocipta Hasta Karya
    Оценок пока нет
  • Program Studi D3 Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung
    Program Studi D3 Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung
    Документ31 страница
    Program Studi D3 Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung
    Arfa'i Abdi Elyan
    Оценок пока нет
  • Air Tanah
    Air Tanah
    Документ75 страниц
    Air Tanah
    Victor Maruli
    100% (1)
  • KONSOLIDASI
    KONSOLIDASI
    Документ25 страниц
    KONSOLIDASI
    hageka advertising
    Оценок пока нет
  • Bab Ii Permeabilitas Dan Rembesan
    Bab Ii Permeabilitas Dan Rembesan
    Документ18 страниц
    Bab Ii Permeabilitas Dan Rembesan
    •Dewa Satria•
    Оценок пока нет
  • Konsolidasi
    Konsolidasi
    Документ8 страниц
    Konsolidasi
    Irwan Lie
    Оценок пока нет
  • Aliran Air Dalam Tanah
    Aliran Air Dalam Tanah
    Документ52 страницы
    Aliran Air Dalam Tanah
    Laurentia Prisca
    Оценок пока нет
  • Konsolidasi 1
    Konsolidasi 1
    Документ52 страницы
    Konsolidasi 1
    Yugo Aryo
    Оценок пока нет
  • Tugas Mekanika Tanah Ii Kel. 1
    Tugas Mekanika Tanah Ii Kel. 1
    Документ13 страниц
    Tugas Mekanika Tanah Ii Kel. 1
    Oscar Nule
    Оценок пока нет
  • Makalah Mekanika Tanah
    Makalah Mekanika Tanah
    Документ8 страниц
    Makalah Mekanika Tanah
    Muhammad Iqbal
    Оценок пока нет
  • Penurunan Konsolidasi Tanah
    Penurunan Konsolidasi Tanah
    Документ8 страниц
    Penurunan Konsolidasi Tanah
    Sugi Areto
    100% (1)
  • Bab 11 Mektan
    Bab 11 Mektan
    Документ26 страниц
    Bab 11 Mektan
    AJENG AYU
    Оценок пока нет
  • Konsolidasi Dan Penurunan
    Konsolidasi Dan Penurunan
    Документ36 страниц
    Konsolidasi Dan Penurunan
    Alfian Militan
    0% (1)
  • Dzaky Septyano Anggana - Tugas 1 Konsolidasii
    Dzaky Septyano Anggana - Tugas 1 Konsolidasii
    Документ12 страниц
    Dzaky Septyano Anggana - Tugas 1 Konsolidasii
    Ninda Fresti
    Оценок пока нет
  • Fenomena Permukaan
    Fenomena Permukaan
    Документ77 страниц
    Fenomena Permukaan
    bangkit99
    Оценок пока нет
  • METODOLOGI Test Pit & DCP
    METODOLOGI Test Pit & DCP
    Документ4 страницы
    METODOLOGI Test Pit & DCP
    fikriy_civil86
    50% (2)
  • Bab 2 - Preliminary Design
    Bab 2 - Preliminary Design
    Документ9 страниц
    Bab 2 - Preliminary Design
    fikriy_civil86
    Оценок пока нет
  • Pola Makan Diabetes
    Pola Makan Diabetes
    Документ1 страница
    Pola Makan Diabetes
    fikriy_civil86
    Оценок пока нет
  • Penurunan Konsolidasi
    Penurunan Konsolidasi
    Документ5 страниц
    Penurunan Konsolidasi
    fikriy_civil86
    Оценок пока нет
  • Modul LDD
    Modul LDD
    Документ40 страниц
    Modul LDD
    fikriy_civil86
    Оценок пока нет
  • Sipil Air
    Sipil Air
    Документ77 страниц
    Sipil Air
    fikriy_civil86
    Оценок пока нет
  • Bab 3. PVD
    Bab 3. PVD
    Документ7 страниц
    Bab 3. PVD
    fikriy_civil86
    Оценок пока нет
  • Tutotial Membuat Akun Bitly PDF
    Tutotial Membuat Akun Bitly PDF
    Документ2 страницы
    Tutotial Membuat Akun Bitly PDF
    fikriy_civil86
    Оценок пока нет
  • Berat Jenis Tanah
    Berat Jenis Tanah
    Документ8 страниц
    Berat Jenis Tanah
    fikriy_civil86
    100% (1)
  • Laporan Kuat Geser Langsung
    Laporan Kuat Geser Langsung
    Документ10 страниц
    Laporan Kuat Geser Langsung
    DioFarizHasya
    Оценок пока нет
  • Sondir
    Sondir
    Документ19 страниц
    Sondir
    fikriy_civil86
    Оценок пока нет
  • Pen Ting
    Pen Ting
    Документ41 страница
    Pen Ting
    odikiller
    Оценок пока нет