Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. KASUS
Ny. S (34 tahun) datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya
pada tanggal 16 April 2012. Saat ini Ny. S sedang hamil yang kedua,
belum pernah keguguran. Dari anamnesa didapatkan data HPHT klien
tanggal 23 Agustus 2011.
persalinan lalu : berat badan lahir anak pertama 4200 gr dengan vacuum
ekstraksi pervaginam. Hasil pemeriksaan laboratorium GDS 200 mg/dl.
B. KATA KUNCI
Pre eklamsi, Diabetes mellitus.
C. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pre Eklamsi
a. Pengertian
Pre eklamsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria
dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu
atau segera setelah persalinan. (Mochtar, 2011). Pre eklamsia ialah
penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinuria
yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi
dalam triwulan ketiga kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya,
misalnya pada mola hidatidosa. (Manuaba, 2002).
b.
c.
d.
e.
b. Etiologi
Secara pasti penyebab timbulnya gejala tersebut belum
diketahui secara pasti. Namun sekarang ini tiga hipotesis
menempati penyelidikan utama menurut Asih (2007) :
1) Menghubungkan pre-eklamsia dengan faktor imunologik atau
defisiensi (adanya ketidakcocokan yang berlebihan antara ibu
dan janin).
relatif
berkurang
dibandingkan
dengan
kehamilan
atau
menunjukkan + 1 atau + 2
pemeriksaan
kuantitatif
c. Patofisiologi
Pada preeklampsi terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi
dan terjadi peningkatan hematokrit, dimana perubahan pokok pada
preeklampsi yaitu mengalami spasme pembuluh darah
adanya kompensasi hipertensi
perlu
Terjadi
spasme
arteriole
glomerulus
yang
Dimana
aliran
darah
plasenta
menurun
yang
b.
c.
d.
e.
Hidramnion, gemmeli.
f.
g.
Cenderung Genetik.
h.
i.
DM, insiden 50 %.
j.
Obesitas.
(Taber, 2009)
f. Penanganan
Preeklampsi Ringan : Jika kehamilan kurang 37 minggu dilakukan
pemeriksaan 2 kali seminggu secara rawat jalan :
1) Pantau tensi, proteinuri, reflek patela, dan kondisi janin.
2) Lebih banyak istirahat.
3) Diet biasa.
b.
Multiparitas
c.
Penderita gemuk
d.
e.
Bersifat keturunan
f.
g.
h.
Glokusuria
(Myles, 2000)
10
3) Pre-eklamasi
4) Kesalahan letak jantung
5) Insufisiensi plasenta
c. Pengaruh penyakit terhadap persalinan
1) Gangguan kontraksi otot rahim partus lama atau terlantar.
2) Janin besar sehingga harus dilakukan tindakan operasi.
3) Gangguan pembuluh darah plasenta sehingga terjadi
asfiksia sampai dengan lahir mati.
4) Perdarahan post partum karena gangguan kontraksi otot
rahim.
5) Post partum mudah terjadi infeksi.
6) Bayi mengalami hypoglicemi post partum sehingga dapat
menimbulkan kematian
d. Pengaruh DM terhadap kala nifas
1) Mudah terjadi infeksi post partum.
2) Kesembuhan luka terlambat dan cenderung infeksi mudah
menyebar.
e. Pengaruh DM terhadap bayi
1) Abortus, prematur, > usia kandungan 36 minggu.
2) Janin besar ( makrosomia ).
3) Dapat terjadi cacat bawaan, potensial penyakit saraf dan
jiwa.
(Taber, 2009)
11
f. Pencegahan
a. Primer : untuk mengurangi obesitas dan BB.
b. Sekunder : deteksi dini, kontrol penyakit hipertensi, anto
rokok, perawatan.
c. Tersier :
1) Pendidikan tentang perawatan kaki, cegah ulserasi,
gangren dan amputasi.
2) Pemeriksaan optalmologist.
3) Albuminuria monitor penyakit ginjal.
4) Kontrol hipertensi, status metabolic dan diet rendah
protein.
5) Pendidikan pasien tentang penggunaan medikasi untuk
mengontro medikasi.
(Taber, 2009)
g. Terapi
1) Dialysis : peritoneal, hemodialisa
2) Total Nutrisi Parenteral
3) Tube feeding Hyperosmolar
4) Pembedahan
5) Obat : Glukokortikoid, diuretic, dipenilhidonsion, Agmen
Beta Adrenergik Bloking, Agen Immunosupresive, diazoxida.
(Taber, 2009)
12
volume
cairan
berhubungan
dengan
hasil
mendemonstrasikan
hidrasi
adekuat
glokusa
oleh
jaringan
mengakibatkan
13
penurunan
kinerja,
kecenderungan
untuk
kecelakaan.
Kriteria hasil :
a) Mengungkapkan peningkatan energi.
b) Menunjukkan
perbaikan
kemampuan
untuk
14