Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Penanda (Coding) merupakan unsur yang penting dalam penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Coding yang akan dikupas dalam sajian artikel saat yang menyangkut
tentang penelitian kuantiataif. Dalam penelitian kuantitatif lebih mengarah untuk
menetukan rasio data maka perlu adanya coding untuk memudahkan dalam
membedakan antara data yang satu dengan lainnya.
Cara mengcoding dari data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat
pendek atau panjang atau hanya ya atau tidak. Untuk memudahkan analisis
tersebut maka diperlukan jawaban-jawaban yang memerlukan kode. Pemberian
kode kepada jawaban sangat penting artinya, jika pengolahan data dilakukan
dengan komputer, mengodekan data artinya menaruh angka dalam setiap jawaban.
Adapun cara-cara mengodekan data, yaitu:
Pemberian kode dapat dilakukan dengan jenis pertanyaan, jawaban atau
pertanyaan. Dalam hal ini dapat dibedakan:
1.1. Jawaban Berupa Angka
Jawaban responden dapat dalam bentuk angka. Pertanyaan tentang pendapatan
perbulan, jawabannya sudah jelas dalam bentuk angka. Misalnya, Rp. 149.500,00.
Begitu dalam mengukur berat tongkol jagung, maka jawaban sudah jelas dalam
bentuk angka. Untuk jawaban dalam bentuk angka ini, maka untuk kode adalah
angka jawaban itu sendiri
Misalnya:
Jawaban
Kode
Jika jawaban dalam bentuk interval angka, maka angka-angka tersebut perlu
doberi kode tersendiri, misalnya:
Jawaban
Kode
0
1
Dapat dilihat diatas tidak ada pilihan bagi responden dalam memilih apakah
jawaban sesukanya tetapi hanya ada dua pilihan apakah ya atau tidak dengan
menggunakan kode 0 atau 1
1.3. Jawaban Pertanyaan Semi Terbuka
Pada jawaban semi terbuka, selain dari jawaban yang ditentukan, masih
diperkenankan lagi jawaban lain yang dianggap cocok oleh responden. Jawaban
yang berada diluar dari yang telah disediakan, perlu diberi angka tersendiri untuk
kode. Misalnya:
Jenis pupuk yang anda gunakan?
a. Urea
b. ZA
c. TSP
d. Lain-lain
Jawaban
Urea
ZA
TSP
Pupuk kandang
KCL
Lain-lain
Kode
1
2
3
4
5
6
kelompok berisi jawaban yang telah dibuat, tetapi apabila ada jawaban yang tidak
termasuk dalam kelompok-kelompok tersebut maka dapat dimasukkan dalam
kelompok lain-lain. Hanya perlu diingat bahwa jawaban yang dimasukkan
dalam kelompok lain-lain janganlah terlalu banyak. Juga perlu diingat bahwa
jawaban pertanyaan dalam tiap kategori tidak boleh tumpang tindih.
Misalnya:
Apakah alasan Bapak untuk mengikuti program bimas?
Kelompok jawaban Kode
Alasan Ekonomi
Alasan Keilmuan
Alasan kebutuhan
Alasan moral
Alasan Bimas
Lain-lain
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
Artikel diatas mengacu pada buku rujukan Metode Penelitian karangan Moh.
Nazir, Ph.D dengan penerbit Ghalia Indonesia.
Probing
Survey adalah suatu teknik mengunpulkan informasi dari masyarakat dengan cara
menanyakan sejumlah pertanyaan terstruktur kepada responden. Kunci sukses
pengumpulan informasi adalah dilihat dari proses wawancara dan kecakapan dari
pewawancara dalam berintraksi dengan responden untuk mendapatkan informasi
yang berkualitas.
Kunci sukses wawancara adalah pewawancara mampu mengajak berpartisipasi
responden untuk diwawancarai, menjamin kerasiaaan serta berhasil untuk
menerangkan secara baik tujuan dari survey.
Hal-hal yang harus diperhatikan pewawancara
1.Responden mempunyai hak untuk mengetahui prihal survey dan wawancara
sebelum mereka sujutu diwawancara. Pewawancara harus siap untuk
mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh responden seperti
a.Maksud dan tujuan kedatangan pewawancara
b.Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan
c.Bagaimana responden bisa terpilih untuk diwawancara
d.Bagaimana data itu nantinya dipergunanakan
e.Berapa lama waktu wawancara
f.Manfaat survey bagi masyarakat
g.Apakah identitas responden dirahasiakan.
2.Menjaga kerahasiaan semua informasi dari responden karena responden
membutuhkan kepastian bahwa pewawancara dapat menjaga privasi mereka.
Jangan mendiskusikan tentang apapun yang dikatakan responden kepada orang
yang tidak berkepentingan kecuali kepada tim survey. Pewawancara tidak terlibat
lansung dalam permasalahan atau peristiwa yang sedang atau akan terjadi terjadi
di lokasi survey. Jika mendengar permasalahan atau peristiwa yang terjadi di
suatu wilayah, hal tersebut dapat dijadikan bahan informasi untuk memperkaya
data isian kusioner tanpa harus terlibat jauh.
3.Teknis penyampaian persetujuan informasi . beberapa wawancara dapat
dilakukan mudah, dan yang lainnya tidak mudah bahkan sangat sulit untuk
menyakinkan responden agar berperan serta. Menghadapi situasi yang demikian
pewawancara harus sanggup menjelaskan pada responden akan arti pentinya
keterlibatan responden dalam survey ini.
Teknik Wawancara Umum
Suksesnya wawancara tergantung dari banyak hal diantaranya adalah tingkat
sensitivitas pewawancara, taktik, kiat, dan kemampuan hubungan personal dan
kepribadian. Teknik wawancara yang akan digariskan berikut guna menyertai
prosedur yang akan ditetapkan sebelumnya.
1.Memperkenlkan diri dan menjelaskan tujuan survey
Pewawancara harus menciptakan kesan pertama yang dapat membuat responden
bisa menerima kehadiran anda dan dapat melakukan proses wawancara. Sebelum