Вы находитесь на странице: 1из 3

Elektrolit

Faktor yg pengaruhi
Keseimbangan Cairan
Tubuh

FAKTOR

Kadar Normal
Serum
Urin
(mEq/L) mEq/24h
135-145
40 220

Na
-menahanTubuh
air,
Elektrolit
Pada Cairan
-mempertahankan
cairan
-mengaktifkan enzim,
-impuls saraf.

EFEK

Pusat Haus
Keinginan
di
minum saat
Hipotalamu haus
s
Angiotensin

II
Pengeluaran
air di urin
Aldosterone
Pengeluaran
air di urin
Antidiuretic
Hormon
(ADH) /
Vasopresin

Pengeluaran
air di urin

Atrial
Natriuretic
Peptide
(ANP)

Pengeluaran
air di urin

Fungsi

Cl

95-105

-keseimbangan
cairan tubuh,
-keseimbangan
asam-basa.

3,5 5,0

25 -120

Ca

9-11

<150 (diet
rendah),
200
300 (diet
tinggi Ca)

Phosphate

2,5 4,5

Mg

1.32.2

-mengaktifkan
syaraf
-melancarkan
peredaran darah
-melenturkan otot
menyeimbangkan
tingkat keamnaan
darah

-keseimbangan
elektrolit,
-pencegahan tetani,
-dimanfaatkan u/
deteksi gangguan
hormon tiroid.

-keseimbangan
asam basa
-pembelahan sel
-transmisi dari
herediter
- relaksasi otot
- transmisi sinyal
syaraf
-distribusi energi
-sintesa protein
manusia

Kekurangan

Kelebihan

Terjadi pada pasien yang


diare,muntah, cedera
jaringan,bilas
lambung, diet rendah
garam, gagal ginjal,
luka bakar,
penggunaan obat
diuretik
infeksi akut, luka
bakar, terlalu banyak
keringat, gagal
jantung kronis,
penggunaan obat
Thiazid, diuretik
(hipokalemia)
terjadi jika
masukan kalium
dari makanan
rendah,
pengeluaran lewat
urin meningkat,
diare, muntah,
dehidrasi, luka
pembedahan
malabsorpsi,
kekurangan Ca&
vit.D, gagal ginjal
kronis, infeksi luas,
luka bakar, radang
pankreas, pecandu
alkohol, kehamilan.
obat
pencahar,maag,
insulin
Kerusakan tulang
dgn gejala lelah

hypomagnesema
denyut jantung tdk
teratur, insomnia,
lemah otot, kejang
kaki, gemetar.

gangguan jantung
krohis, dehidrasi,
asupan Na
tinggi,gagal hepatik ,
penggunaan
antibiotika, obat batuk,
golongan laksative
dehidrasi,cedera
kepala, peningkatan
natrium, gangguan
ginjal,penggunaan
obat kortison,
asetazolamid
(hiperkalemia)
terjadi jika terdapat
gangguan ginjal,
penggunaan obat
terutama golongan
sefalosporin,
histamine, epinefrin

Kanker tulang,
paru, payudara,
kandung kemih,
dan ginjal. Selain
itu, kelebihan
vitamin D, adanya
batu ginjal, olah
raga berlebihan

Kejang

Abnormalitas pada
Cairan Tubuh
No.
1.

Komponen
Kalsium (Ca2+)

Keterangan
Nilai < 6 mg/dL: menyebabkan kejang.
Nilai > 13 mg/dL: menyebabkan koma,kardiotoksisitas
dan aritmia.
Tindakan untuk hiperkalsemia parah: Salin IV untuk
meningkatkan ekskresi, Pamidronat IV 30-50 mg untuk
menganggu aktifitas osteoklas, Fosfat IV, Kalsitonin.
Bila terjadi hipokalemia (< 3.5 mmol/L) tangani
dengan garam KCl. Jika kadar K+ < 3 mmol/L berikan
KCl injeksi (termasuk high alert mediacation). Pantau
EKG pasien.

2.

Kalium (K+)

3.

Klorida (Cl-)

4.

Natrium (Na+)

5.

Fosfat anorganik
(PO4)

Tindakan untuk kondisi hiperfosfatemia: Pemberian


cairan IV untuk meningkatan ekskresi, pemberian
kalsium IV untuk mengikat fosfat, dan hemodialisis.
(pada pasien gagal ginjal)

6.

Magnesium
(Mg2+)

Pencegahan hipomagnesium: Pantau kadar Mg2+ pada


pasien koma diabetik.
Pencegahan hipermagnesium: Pantau kadar Mg2+ pada
pasien yang menerima obat aminoglikosida dan
siklosporin.

Nilai kritis klorida < 70 atau > 120 mEq/L.


Nilai klorida berguna dalam memonitor gangguan asambasa yang menyertai gangguan fungsi ginjal.
Nilai kritis Natrium:
<120 mmol/L : lemah, dehidrasi
90-105 mmol/L : gejala neurologi parah, penyebab
vaskular
>155 mmol/L: gejala kardiovaskular & ginjal
> 160 mmol/L : gagal jantung

Dibuat Oleh:
Ratu Nida (260112130583),
Salma K (26011213077),
Dianti N (260112130599),
Pravitriane (260112130583),
Angga Pribadi (260112130561),
Syahid W. (260112130569),

Pemantauan Penyakit
: Hipofosfatemia, alkalosis, osteomalasia, furosemid, pemberian kalsitonin
: Hiperparatiroidisme, neoplasma (kanker), metastase tulang,hiperplasia,
multiple mieloma, leukimia, penyakit addison, penyakit paget, respiratori asidosis,
imobilisasi, terapi tiazid
: Diare, muntah, luka bakar parah, aldosteron primer, , asidosis tubular ginjal,
diuretik, steroid, cisplatin, tikarsilin, stres yang kronik, penyakit hati dengan
ascites, terapi amfoterisin
: Gagal ginjal, luka bakar, operasi, asidosis, penyakit addison, DM tidak
terkontrol dan trasnfusi sel darah merah
: Muntah, gastritis, diuretis yang agresif, luka bakar, kelelahan, diabetik asidosis,
infeksi akut
: Dehidrasi, hiperventilasi, asidosis metabolik dan penyakit ginjal
: Penggunaan diuretik, diare, pankretitis, luka bakar, hipoaldosteronism
: Defisiensi glukokortikoid, hipotiroidism dan penggunaan manitol

: Hiperparatiroidisme, rickets, koma diabetik, hiperinsulinisme, pemberian


glukosa iv secara terus menerus pada non diabetik, antasida, respiratori alkalosis
: Gangguan fungsi ginjal, uremia, kelebihan asupan fosfat, hipoparatiroidisme,
hipokalsemia, kelebihan asupan vit. D, tumor tulang, aasidosis laktat, terapi
bifosfonat
: Diare, hemodialisis, sindrom malabsorbsi obat, laktasi, pankreatitis akut,
menyusui, alkoholik kronik
: Gagal ginjal, daibetik asidosis, pemberian dosis Mg (Antasid) yang besar,
insufisiensi ginjal, hipotiroidisme, dan dehidrasi

- 45% sel darah


- 55% plasma darah
Plasma darah :
Air: 91,0%
Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
Mineral :0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, kalium dan zat
besi,nitrogen, dll)
Jenis
Fungsi
Kadar
Penyakit
Terapi
Garam
normal
Eritrosit
Megangkut sari-sari makanan
: Anemia leukimia, penurunan
Transfusi darah
L: 4.4-5.6 x 106
fungsi ginjal, talasemin,
dan oksigen ke seluruh sel dan sel/ mm3
Pemberian
6
hemolisis
dan
lupus
eritematosus
jaringan tubuh
kortikosteroid/
P: 3.8-5 x 10
sistemik
atau
karena
obat
Menentukan golongan darah
obat yang
sel/ mm3

Cairan Darah

sitostatika, antiretroviral
: Polisitemia vera, polisitemia
sekunder, diare/dehidrasi,
olahraga berat, luka bakar, orang
yang tinggal di daerah dataran
tinggi

Sistem kekebalan tubuh


Memperlebar pembuluh darah
dan melancarkan arus darah

Leukosit

Sistem imun tubuh


Memusnahkan benda-benda
asing dan berbahaya, misal
virus atau bakteri.

5000-10.000/ul

: Leukopenia
: Menstruasi, stress

Trombosit
(keping
darah)

Pembekuan darah

150-400ribu/ul

: Kanker, splenektomi,
polisitemia vera, trauma, sirosis,
myelogeneus, stress dan arthritis
reumatoid
: Idiopatik trombositopenia
purpura, anemia hemolitik,
aplastik, pernisiosa, leukimia,
multiple myeloma dan
multipledysplasia syndrome

menekan sistem
imun.
Pemberian
eritropoietin,
hormon berperan
pada
hematopoiesis,
untuk bntk
sumsum tulang
suplemen besi,
vitamin B12 &
mineral
Terapi leukimia:
Kemoterapi
Terapi biologi
(media suntik ke
pembuluh vena)
Terapi radiasi
Transplantasi sel
induk

Terapi
trombositopenia:
Menghentikan
pemakaian obatobatan yg
menyebabkan
trombositopenia
Transfusi
trombosit

Вам также может понравиться