Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DYSPNEA
Disusun oleh :
Enggar Gumelar, S.Ked
102011101008
Pembimbing:
dr. Edi Nurtjahja, Sp.P
Definisinya apa...?
Salah satu gangguan pernafasan
Breathlessness sering memerlukan
penanganan darurat tapi intensitas dan
tingkatannya dapat berupa rasa tidak
nyaman di dada, dan dapat membaik
sendiri
interaksi dari fisiologis, psikologis,
sosial, dan faktor lingkungan.
Etiologinya...?
Klasifikasi Hugh-Jones
Mekanismenya...?
Sumbernya...?
Reseptor Tepi
Reseptor Mekanik ( Mechanoreceptor )
-
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Posisi Pasien...
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Inspeksi
Palpasi
Palpasi
Pemeriksaan
Perkusi
Auskultasi
Diagnosis Banding
Dispnea akut
a. Jantung:
CHF, CAD, aritmia,
perikarditis,AMI, anemia.
b. Pulmoner:
COPD, asma,
pneumonia,pneumotoraks,
efusi pleura, edema
pulmonal, GERD dengan
asfiksia.
c. Psikogenik:
Panic attack, hiperventilasi,
sensasi nyeri, ansietas.
d. Obstruksi saluran napas
atas:
Epiglotitis, croup, EpstainBarr virus
e. Endokrin
Asidosis metabolic
Dispnea kronik
a. Jantung:
b. Pulmoner:
c. Noncardiac
nonpulmonary
Tromboemboli
Hipertensi pulmonal
Obesitas massif
Anemia berat
Sirosis Hepatis
Uremia
Penyakit tiroid
Neuromuscular(myasthenia
gravis)
Laryngeal disease
D. Sentral:
Terapinya...
Penatalaksanaan
a. Manajemen dispnea yang paling penting adalah mengobati
penyakit dasar serta komplikasinya.
Pneumonia antibiotik
Asma bronkodilator dan pengontrol (kortikosteroid)
Terapi Nonfarmakologi
Konservasi energi dan kontrol napas
Ajarkan latihan relaksasi dan kontrol napas.
Aliran udara
Buka jendela dan pergerakan udara, seperti kipas angin, bisa
sangat membantu. udara dingin bertiup di wajah cenderung
memicu refleks di saraf trigeminal, memberikan rasa bantuan
dari dyspnea.
Lingkungan
Dingin dan melembabkan udara kering, menghilangkan iritasi
di udara
Positioning
Hindari kompresi perut atau dada bila memposisikan.
Pendukung
Tawarkan dukungan psikososial dan / atau konseling.
Alternatif terapi untuk relaksasi meliputi pijat, terapi sentuhan,
visualisasi,terapi musik.
Akupunktur atau akupresur.
Pengobatan: Farmakologi
Opioid
obat pilihan pertama dalam paliatif dyspnea pada penyakit
lanjut sebab apapun.
Kortikosteroid
Kortikosteroid terutama diindikasikan dengan adanya
obstruksi bronkus. Dimulai deksametason pada 8 sampai 24
mg PO atau SC atau IV setiap hari tergantung pada tingkat
keparahan dyspnea.
Neuroleptik
Neuroleptik berguna dalam dyspnea kronis.
Methotrimeprazine: dosis awal 2,5-5 mg setiap 8 jam dan
titrasi untuk efek. dosis yang lebih tinggi sampai 25 mg setiap
4 jam.
Benzodiazepin
Resep p.r.n. daripada jadwal rutin dosis, untuk kecemasan
yang parah dan pernafasan "serangan panik". Lorazepam
0,5-2 mg 4h p.r.n.
Oksigen
Pengobatan: Farmakologi
Sistem aliran rendah
Kateter nasal,
1 6 L/mnt dengan konsentrasi 24% - 44%.
Kanula nasal,
1 6 L/mnt dengan konsentrasi 24% - 44%.
Sungkup
muka
rebreathing,
dengan
kantong